BAB 12. Benci pada semua orang

Bonus malam, selama otor masih kuat mikir😁

Baru saja Leora akan masuk ke kamarnya saat Liona kembali memanggilnya.

Ia menghela nafas dan berbalik memandangi gadis yang sedang berjalan ke arahnya.

Terlihat Liona mengamati seluruh sudut rumah, memastikan tidak ada satupun orang yang melihat mereka berdua.

"Apa lagi?" Tanya Leora dengan kesal.

"Kalau kakak mau aku menjaga ibu, maka kakak harus menuruti semua keinginanku!" Kata Liona dengan pelan.

"Memangnya apa lagi yang kau inginkan?" Tanya Leora dengan kesal.

"Aku mau kakak-" Liona tidak melanjutkan kata-katanya karena ia terkejut saat angkasa tiba-tiba saja membuka pintu.

Liona mundur beberapa langkah dan memperhatikan pria itu, membandingkan kedua orang dihadapannya.

'Angkasa balas dendam padaku karena apa yang sudah kau lakukan di masa sekolah.

Sementara Leora? Bagaimana mungkin Kakak bisa kalah dengan pria culun seperti ini?' pikirnya mengamati kedua orang itu.

"Kita bicara nanti saja." Ucap Leora lalu masuk ke dalam kamar meninggalkan Angkasa dan Liona.

"Hi, kakak ipar," ucap Liona.

"Kaka Ipar?" Tanya Angkasa sembari mengerutkan keningnya.

"Ohaha.... Astaga, maafkan aku, karena kau lebih tua dariku, aku jadi salah bicara. Tapi ngomong-ngomong, hmm,, kau baik-baik saja bersama adikku bukan? Maksudku, selama sekolah aku tahu dia terus menyiksamu." Ucap Liona.

"Kakak terlalu peduli, aku baik-baik saja kok." Jawab Angkasa membuat Liona tersenyum lebar.

"Baguslah, kau tidak perlu menghawatirkan kalian lagi." Ucap Liona lalu meninggalkan pria itu.

Selama beberapa detik, Angkasa masih memandangi kepergian Liona. Begitu ia akan masuk ke dalam kamar, terlihat Bambang berjalan dari lorong sebelah.

"Angkasa," Panggil pria itu.

"Ya ayah?" Ucap Angkasa berjalan mendekati Bambang.

"Ayah hanya mau meminta tolong padamu supaya malam ini kau dan istrimu tetap menginap di sini.

Ayah mau istrimu jadi lebih dekat dengan adik angkatnya, kalian bisa 'kan?" Tanya Bambang.

"Baik Ayah." Jawab Angkasa meski dalam hatinya ia sebenarnya tidak sudi melakukannya.

Setelah berbicara dengan Bambang, Angkasa kembali berjalan ke kamarnya.

Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi, ia mengabaikannya dan kembali duduk di atas ranjang sembari memainkan laptopnya.

Tak berapa lama, pintu kamar mandi terbuka sedikit, lalu terlihat Leora sedang mengintip dari dalam.

Angkasa menatap Leora dengan datar.

"Kau, eh maaf," kata Leora kembali menutup pintu kamar mandi.

'Sial! Apa yang harus kulakukan?' pikir Leora memandangi pakaiannya yang sudah basah. Sementara dia lupa membawa handuk.

Leora menggigit bibirnya dan terkejut saat seseorang mengetuk pintu kamar mandi.

"Ya, ada apa?" Tanyanya dengan gugup sembari mengintip dari sela pintu yang terbuka.

Pria itu tidak mengatakan apapun dan hanya mengeluarkan sebuah handuk pada Leora.

"Oh, terima kasih." Ucap Leora menerima handuk itu lalu menutup pintunya.

Jantungnya kembali berdegup kencang "Apakah dia benar -benar sudah berubah?" Ucapnya dengan pelan, karena baru saja Ia berpikir Angkasa akan menerobos ke kamar mandi dan memperlakukannya dengan buruk.

Leora mengabaikannya dan memakai handuknya dengan cepat sebelum keluar dari kamar mandi.

Setelah memakai bajunya, ia melihat Angkasa masih setia berkutat di depan laptopnya. Jadi Leora tidak mengatakan apapun karena tidak ingin mengganggu pria itu.

Ia kemudian keluar dari kamar dan memilih membuat minuman untuk dinikmati di balkon samping rumah.

"Rumah ini jadi semakin menakutkan. Seperti kandang serigala!" Ucapnya menghela nafas.

"Apa maksud kakak?" Tanya Luna yang tiba-tiba datang.

Leora berbalik melihat Luna "Halo adik angkat." Katanya sambil tersenyum memperhatikan gadis di depannya.

Gadis itu tersenyum kecut lalu ia berjalan dan berdiri di samping Leora sambil meletakkan tangannya di pagar pembatas.

"Aku tahu, keberadaanku di rumah ini tidak akan pernah dianggap." Kata Luna dengan acuh.

"Kau tahu? Lalu mengapa masih memilih datang kemari?" Tanya Leora.

"Anak orang kaya seperti kalian tidak akan mengerti bagaimana rasa cemburu dari seorang anak yang terlahir tanpa sendok perak di mulutnya." Ucap Luna tanpa memandang Leora.

"Hahah... Kau sangat lucu. Justru Aku malah menyesal karena bisa memiliki segalanya." Ucap Leora mengingat Bagaimana keirian adiknya hingga ia mengalami masa-masa yang sulit.

"Cih, munafik. Aku menghampirimu hanya untuk memberi tahu, kalau aku sebenarnya bukan anak angkat ayahmu, melainkan simpanan ayahmu.

Jadi kalau kamu tidak mau keluarga ini rusak, aku mau kamu membantuku menstabilkan posisiku di rumah ini." Ucap Luna mengejutkan Leora.

"Kau,, kau mengakuinya begitu mudah?" Kaget Leora.

"Ya,,"

"Kenapa?" Tanya Leora.

"Karena aku tahu kau tidak akan memberitahukannya pada siapapun. Kau bisa membayangkan bagaimana sakit hati Anasta ketika dia tahu suaminya memelihara seorang gadis muda di samping kamarnya." Ucap Luna sambil tersenyum penuh arti.

Singgungan Luna terhadap ibunya membuat Leora sangat marah dan langsung berbalik menampar gadis itu.

"Kau! Jangan pernah menyebut nama ibuku!" Katanya penuh kemarahan.

"Hahaha,, tawa Luna kembali menatap Leora. Aku anggap tamparan ini sebagai persetujuan untuk menghancurkan keluarga ini!" Ucap Luna.

"Ohw! Lakukan saja kalau berani, lalu kau akan tahu bagaimana aku memberimu balasan yang setimpal!" Ucap Leora.

"Ah!! Kakak! Hiks!!" Tiba-tiba ucap Luna sambil merintih kesakitan sebelum terjatuh ke lantai dengan lutut membentur lantai dengan keras.

"Ada apa?!" Tanya Bambang tiba-tiba datang.

"Maafkan aku, aku akan segera meninggalkan tempat ini. Aku tahu aku hanya disini untuk mengganggu keluarga kalian!" Ucap Luna bersandiwara.

Bambang langsung menghampiri Gadis itu dan membantunya berdiri.

"Ada apa ini?!" Tanya Bambang pada Leora saat ia melihat bekas tamparan di pipi Luna.

"Aku,, maaf aku harus pergi dari sini." Ucapan Luna melepaskan diri dari Bambang dan berusaha berjalan pergi, tapi kakinya yang terbentur lantai terasa sangat sakit hingga ia kembali jatuh ke lantai.

"Anak ayah!" Ucap Bambang kembali menghampiri Luna dan merangkul perempuan itu agar kembali berdiri.

"Akting yang bagus sekali! Selamat, kamu mendapatkan penghargaan aktris terbaik tahun ini!" Ucap Leora memuji Luna hingga membangkitkan amarah Bambang lalu pria itu mengayunkan tangannya untuk menampar Leora.

Belum sampai tangan itu dipipi Leora saat Angkasa tiba-tiba datang menahan tangannya.

"Angkasa," ucap Leora menahan ketakutannya.

"Aku akan membawa istriku." Ucap Angkasa menarik tangan Leora.

Sesampainya di kamar, Angkasa mendorong Leora ke atas ranjang.

"Apa kau gila?! Dimana kau letakkan otakmu?! Bagaimana kalau pipimu terluka dan lecet?!" Ucap Angkasa dengan marah.

"Oh,, sekarang kau perduli padaku?" Kekeh Leora "Bukankah tamparan yang kudapatkan dari ayahku tidak lebih sakit dari apa yang pernah kau lakukan padaku? Sekarang kau menjadi sok suci?!" Ucap Leora dikuasai oleh kemarahannya hingga air matanya menetes deras di pipinya. Ia benci pada semua orang!

Interaksi dengan pembaca

Permintaan Randa Raden Ayu Kesumo Ningrat Wicaksono Nugroho Siswanto Kudo Mulyo 🙇🏻‍♀️ sudah di kabulkan ya...👍

Ada permintaan lain? Monggo di kolom komentar😁😁

...Like...

...Likes...

Terpopuler

Comments

Nich Aj

Nich Aj

Angkasa peduli banget ama leora skarang.. Udah tau blm dia aslinya leora

2022-04-22

0

Fa Fa

Fa Fa

visual doank Thor,
apakah angkasa beneran Brubah..?

2022-04-16

0

Arai Dieni

Arai Dieni

Thor, suntikan di bab 8 senjata makan tuan ga ada efeknya buat Liona? Ko jadi ilang gitu aja ceritanya.

2021-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Tukar Identitas
2 BAB 2. Terlalu Kejam
3 BAB 3. Tertawa sambil menangis
4 BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5 BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6 BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7 BAB 7. Kembali Di Ancam
8 BAB 8. Senjata makan tuan
9 BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10 BAB 10. Ketakutan Leora
11 BAB 11. Anggota keluarga baru.
12 BAB 12. Benci pada semua orang
13 BAB 13. Cerita Angkasa.
14 BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15 BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16 BAB 16. Kebenaran
17 BAB 17. Mainan baru Liona
18 BAB 18. Bisa Gila
19 BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20 BAB 20. Kemarahan Leora
21 BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22 BAB 22. Kejutan!
23 BAB 23. Cincin pernikahan
24 BAB 24. Akhirnya bertemu
25 BAB 25. Saling memaafkan
26 BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27 BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28 BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29 BAB 29. Sikap manja Angkasa
30 BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31 BAB 31. Surat dari Angkasa
32 BAB 32. Hasil audisi Leora
33 BAB 33. Liona membuat kekacauan
34 BAB 34. Gelang pasangan
35 BAB 35. Situasi macam apa ini?
36 BAB 36. Rencana Liona
37 BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38 BAB 38. Linglung
39 BAB 39. Kecurigaan Vin
40 BAB 40. Bayangan Angkasa
41 BAB 40. Bayangan Angkasa
42 BAB 41. Pihak Ketiga
43 BAB 42. Kecewa
44 BAB 43. Janji
45 BAB 44. Kota K
46 BAB 45. Pengaruh obat
47 BAB 46. Hadiah Manusia
48 BAB 47. Trauma lagi?
49 BAB 48. Amarah yang Dipicu
50 BAB 49. Mengajari Anggara
51 BAB 50. Siksaan dari Leora
52 BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53 BAB 52. Rumor
54 BAB 53. Gosip perselingkuhan
55 BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56 BAB 55. Berita Besar
57 BAB 56. Untuk balas dendam
58 BAB 57. Menambah dosis
59 BAB 58. Masakan percobaan Leora
60 BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61 BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62 BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63 BAB 62. Berdosa pada suami
64 BAB 63. Ngilernya Anggara
65 BAB 64. Kedatangan Leora
66 BAB 65. Bisik-bisik
67 BAB 66. Ancaman Liona
68 BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69 BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70 BAB 69. Kemarahan Liona
71 BAB 70. Liona mencari masalah
72 BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73 BAB 72. Suami istri yang pamer
74 BAB 73. Adegan tak senonoh
75 BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76 BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77 BAB 76. Kerja buruk Yosi
78 BAB 77. Ketakutan Yosi
79 BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80 BAB 79. Kabar dari Meta
81 BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82 BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83 BAB 82. Dikambinghitamkan
84 BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85 BAB 84. Bersandiwara
86 BAB 85. Setiap kata adalah doa
87 BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88 BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89 BAB 88. Cemburu akut
90 BAB 89. Siksaan abadi
91 BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92 BAB 91. Malaikat penyelamat
93 BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94 BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95 BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96 BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97 BAB 96. Bangga pada istrinya
98 BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99 BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100 BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101 BAB 100. Syuting ditunda
102 BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103 BAB 102. Leora Selingkuh
104 BAB 103. Ketakutan
105 BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106 BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107 BAB 106. Ketegangan Yosi
108 BAB 107. Tolong aku!
109 BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110 BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111 BAB 110. Hak Asasi Manusia
112 BAB 111. Pakaian yang berantakan
113 BAB 112. Kemenangan pelakor
114 BAB 113. Diusir dari rumah
115 BAB 114. Bercerai
116 BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117 BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118 BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119 BAB 118. Kepulangan Tetua
120 BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121 BAB 120. Mengikuti lelang
122 BAB 121. Membayar utang
123 BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124 BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125 BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126 BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127 BAB 126. Menjemput Tetua
128 BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129 BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130 BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131 BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132 BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133 BAB 132. Nama keramat dunia seni
134 BAB 133. Angkasa yang beruntung
135 BAn 134. Perempuan penghasut
136 BAB 135. Pesta Berakhir
137 BAB 136. Kencing celana
138 BAB 137. Balas dendam ala Leora
139 BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140 BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141 BAB 140. Pengawal yang aneh
142 BAB 141. Putar balik!
143 BAB 142. Mereka menyebut namamu
144 BAB 143. Pakaian pasangan
145 BAB 144. Pengakuan Anasta
146 BAB 145. Raja Iblis
147 BAB 146. Singa kelaparan
148 BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149 BAB 148. Jebakan Calista
150 BAB 149. Mencari muka
151 BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152 BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153 BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154 BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155 BAB 154. Mencari Liona
156 BAB 155. Masih perawan
157 BAB 156. Sesuatu yang aneh
158 BAB 157. Li,, Liona!!
159 BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160 BAB 159. Aku mencintai Ibu
161 BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162 BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163 BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164 BAB 163. Sesuatu yang spesial
165 BAB 164. Pecemburu
166 BAB 165. Lintah dan matahari
167 BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168 BAB 167. Tidak kejam?
169 BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170 BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171 BAB 170. Liona jatuh di panggung
172 BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173 BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174 BAB 173. Sesi foto suami istri
175 BAB 174. Orang-orang rendahan
176 BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177 BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178 BAB 177. Identitas asli
179 BAB 178. Saling melindungi
180 BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181 BAB 180. Telur busuk
182 BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183 BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184 BAB 183. Liona Hamil
185 BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186 BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187 BAB 186. Berita kehamilan Liona
188 BAB 187. Kembali di jebak
189 Pengumuman
190 BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191 BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192 BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193 BAB 192. Tamat
194 Pengumuman
195 BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196 BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197 Season 2 Ranjang Balas dendam
198 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 198 Episodes

1
BAB 1. Tukar Identitas
2
BAB 2. Terlalu Kejam
3
BAB 3. Tertawa sambil menangis
4
BAB 4. Tuan sudah menyadari kesalahannya
5
BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
6
BAB 6. Bibi Kira kuwatir berlama-lama di rumah Keluarga Leora.
7
BAB 7. Kembali Di Ancam
8
BAB 8. Senjata makan tuan
9
BAB 9. Menyambut Kepulangan Angkasa
10
BAB 10. Ketakutan Leora
11
BAB 11. Anggota keluarga baru.
12
BAB 12. Benci pada semua orang
13
BAB 13. Cerita Angkasa.
14
BAB 14. Angkasa tak bisa ditebak
15
BAB 15. Selidiki identitas Liona.
16
BAB 16. Kebenaran
17
BAB 17. Mainan baru Liona
18
BAB 18. Bisa Gila
19
BAB 19. Hasil akhir operasi Leora
20
BAB 20. Kemarahan Leora
21
BAB 21. Leora berpura-pura bisu
22
BAB 22. Kejutan!
23
BAB 23. Cincin pernikahan
24
BAB 24. Akhirnya bertemu
25
BAB 25. Saling memaafkan
26
BAB 26. Pertemuan dengan keluarga.
27
BAB 27. Dilema Leora untuk bercerai
28
BAB 28. Alasan Angkasa memilih cerai
29
BAB 29. Sikap manja Angkasa
30
BAB 30. Rencana kepergian Angkasa
31
BAB 31. Surat dari Angkasa
32
BAB 32. Hasil audisi Leora
33
BAB 33. Liona membuat kekacauan
34
BAB 34. Gelang pasangan
35
BAB 35. Situasi macam apa ini?
36
BAB 36. Rencana Liona
37
BAB 37. Angkasa kembali mengamuk
38
BAB 38. Linglung
39
BAB 39. Kecurigaan Vin
40
BAB 40. Bayangan Angkasa
41
BAB 40. Bayangan Angkasa
42
BAB 41. Pihak Ketiga
43
BAB 42. Kecewa
44
BAB 43. Janji
45
BAB 44. Kota K
46
BAB 45. Pengaruh obat
47
BAB 46. Hadiah Manusia
48
BAB 47. Trauma lagi?
49
BAB 48. Amarah yang Dipicu
50
BAB 49. Mengajari Anggara
51
BAB 50. Siksaan dari Leora
52
BAB 51. Dikawal atau dikurung?
53
BAB 52. Rumor
54
BAB 53. Gosip perselingkuhan
55
BAB 54. Kembali Ke Ibu Kota.
56
BAB 55. Berita Besar
57
BAB 56. Untuk balas dendam
58
BAB 57. Menambah dosis
59
BAB 58. Masakan percobaan Leora
60
BAB 59. Nyonya Begitu Kejam
61
BAB 60. Minta maaf saja tidak cukup
62
BAB 61. Trauma pada masakan Leora
63
BAB 62. Berdosa pada suami
64
BAB 63. Ngilernya Anggara
65
BAB 64. Kedatangan Leora
66
BAB 65. Bisik-bisik
67
BAB 66. Ancaman Liona
68
BAB 67. Rencana Leora menghadapi Liona
69
BAB 68. Dicemburui Oleh Angkasa
70
BAB 69. Kemarahan Liona
71
BAB 70. Liona mencari masalah
72
BAB 71. Ketidakadilan diantara sahabat dan istri
73
BAB 72. Suami istri yang pamer
74
BAB 73. Adegan tak senonoh
75
BAB 74. Aroma busuk di pagi hari
76
BAB 75. Misi Leora untuk Yosi
77
BAB 76. Kerja buruk Yosi
78
BAB 77. Ketakutan Yosi
79
BAB 78. Alasan Leora menjadi model pendamping
80
BAB 79. Kabar dari Meta
81
BAB 80. Mencemarkan nama baik Leora
82
BAB 81. Resmi jadi model pendamping
83
BAB 82. Dikambinghitamkan
84
BAB 83. Sesuatu yang tidak beres
85
BAB 84. Bersandiwara
86
BAB 85. Setiap kata adalah doa
87
BAB 86. Memberi hadiah pada Yosi
88
BAB 87. Pertunangan Liona dan Radit
89
BAB 88. Cemburu akut
90
BAB 89. Siksaan abadi
91
BAB 90. Sayangku, kau dimana?
92
BAB 91. Malaikat penyelamat
93
BAB 92. Suasana hati suami memburuk
94
BAB 93. Suami cemburu buta tingkat dewa
95
BAB 94. Perubahan Leora di depan Radit
96
BAB 95. Model internasional dikalahkan model pemula
97
BAB 96. Bangga pada istrinya
98
BAB 97. Kebenaran yang menyakitkan
99
BAB 98. Adegan terakhir untuk pelampiasan
100
BAB 99. Mereka belum cukup kuat
101
BAB 100. Syuting ditunda
102
BAB 101. Perempuannya baru saja ditampar
103
BAB 102. Leora Selingkuh
104
BAB 103. Ketakutan
105
BAb 104. Bawa aku ke rumah sakit
106
BAB 105. Anggara masuk rumah sakit
107
BAB 106. Ketegangan Yosi
108
BAB 107. Tolong aku!
109
BAB 108. Bekal untuk Angkasa
110
BAB 109. Begitu penasaran dengan Nyonya
111
BAB 110. Hak Asasi Manusia
112
BAB 111. Pakaian yang berantakan
113
BAB 112. Kemenangan pelakor
114
BAB 113. Diusir dari rumah
115
BAB 114. Bercerai
116
BAB 115. Berbicara dengan Tetua
117
BAB 116. Ganjaran untuk pelakor.
118
BAB 117. Melindungi cucu dan juga keluarga besar.
119
BAB 118. Kepulangan Tetua
120
BAB 119. Membeli hadiah untuk Tetua
121
BAB 120. Mengikuti lelang
122
BAB 121. Membayar utang
123
BAB 122. Penawaran untuk Lukisan
124
BAB 123. Harga fantastis untuk lukisan rusak
125
BAB 124. Melelahkan hidup bersama pria tampan.
126
BAB 125. Tidak perlu berbelaskasihan
127
BAB 126. Menjemput Tetua
128
BAB 127. Terlambat menjemput Tetua
129
BAB 128. Hadiah dari Liona untuk Tetua
130
BAB 129. Dimana hadiah dari Leora
131
BAB 130. Perbandingan cucu menantu
132
BAB 131. Tetua yang tidak bijak
133
BAB 132. Nama keramat dunia seni
134
BAB 133. Angkasa yang beruntung
135
BAn 134. Perempuan penghasut
136
BAB 135. Pesta Berakhir
137
BAB 136. Kencing celana
138
BAB 137. Balas dendam ala Leora
139
BAB 138. Balas dendam di meja makan.
140
BAB 139. Pergi bertemu Sutradara Salios
141
BAB 140. Pengawal yang aneh
142
BAB 141. Putar balik!
143
BAB 142. Mereka menyebut namamu
144
BAB 143. Pakaian pasangan
145
BAB 144. Pengakuan Anasta
146
BAB 145. Raja Iblis
147
BAB 146. Singa kelaparan
148
BAB 147. Membungkus sempurna hadiah pernikahan
149
BAB 148. Jebakan Calista
150
BAB 149. Mencari muka
151
BAB 150. Siapa yang menjebak Siapa?
152
BAB 151. Kekasih Bos besar berotak pendek
153
BAB 152. Membeli agensi dunia hiburan
154
BAB 153. Sapu tangan dengan obat bius
155
BAB 154. Mencari Liona
156
BAB 155. Masih perawan
157
BAB 156. Sesuatu yang aneh
158
BAB 157. Li,, Liona!!
159
BAB 158. Mengakhiri semua sandiwara
160
BAB 159. Aku mencintai Ibu
161
BAB 160. Mengapa Kakak begitu kejam?
162
BAB 161. Apakah kita seromantis itu?
163
BAB 162. Siaran langsung menghebohkan
164
BAB 163. Sesuatu yang spesial
165
BAB 164. Pecemburu
166
BAB 165. Lintah dan matahari
167
BAB 166. Penipu mempermalukan dirinya!
168
BAB 167. Tidak kejam?
169
BAB 168. Diusir dengan tidak terhormat
170
BAB 169. Persiapan sebelum pertunjukan
171
BAB 170. Liona jatuh di panggung
172
BAB 171. Yosi yang sudah tidak sabar
173
BAB 172. Bersambungnya pertunjukan Leora
174
BAB 173. Sesi foto suami istri
175
BAB 174. Orang-orang rendahan
176
BAB 175. Kegelapan yang melindungi
177
BAB 176. Perjalanan Karir Leora
178
BAB 177. Identitas asli
179
BAB 178. Saling melindungi
180
BAB 179. Kemarahan para fans Leora
181
BAB 180. Telur busuk
182
BAB 181. Momen berdua setelah kemenangan.
183
BAB 182. Nama asli di sertifikat pernikahan
184
BAB 183. Liona Hamil
185
BAB 184. Leora masih memikirkan Radit
186
BAB 185. Memikirkan untuk memulainya lagi
187
BAB 186. Berita kehamilan Liona
188
BAB 187. Kembali di jebak
189
Pengumuman
190
BAB 189. Mengapa hanya percaya pada Liona?
191
BAB 190. Aku tidak mau kembali lagi
192
BAB 191. Akhir dari segala kejahatan
193
BAB 192. Tamat
194
Pengumuman
195
BONUS BAB (Angkasa + Leora)
196
BONUS BAB (Keadaan Anasta)
197
Season 2 Ranjang Balas dendam
198
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!