Setelah lama menulis, Leora akhirnya berhenti menangis. Tapi ia tetap melanjutkan tulisannya sampai akhirnya selesai.
"Maaf Nya, sebenarnya ini tulisan apa Nya?" Tanya Bibi Kira yang sedari tadi menahan pertanyaan itu.
"Itu informasi yang dibutuhkan Liona saat pergi ke Paris untuk pemotretan." Jawab Leora sembari menarik selimutnya bersiap untuk tidur.
"Kenapa informasinya di kasih Nya? Biarin aja kan adik Nyonya itu mempermalukan dirinya sendiri." Ucap Bibi Kira sembari duduk di pinggir tempat tidur.
"Tidak bisa Bi, dia mengancamku." Jawab Leora.
"Dia mengancam untuk menyakiti Nyonya lagi? Kenapa didengarkan Nya?" Kesal Bibi Kira.
"Gimana lagi Bi, aku belum cukup kuat untuk melawannya. Kakiku saja belum bisa digerakkan sepenuhnya, Dia mengancam ku akan kembali menyuntikku dengan obat anehnya." Lagi kata Leora.
"Nyonya ini ah, kan ada saya yang lindungi Nyonya. Lagipula besok pagi kan kita sudah pulang." Ucap Bibi Kira.
"Memangnya Bibi mampu melawannya? Dia ahli taekwondo, dulu pergaulannya sangat nakal jadi dia mengikuti teman-temannya untuk belajar bela diri." Ucap Leora.
"Eh, gitu ya Nya." Kata Bibi Kira menghela nafas.
"Sudah Bi, kita tidur saja." Ucap Leora mulai memejamkan matanya.
"Kalau gitu saya tidur di kamar Nyonya saja. Takutnya nanti adik Nyonya malah kemari dan melukai Nyonya." Ucap Bibi Kira.
"Ya udah Bi, Bibi tidur di samping saya saja."
"Eh, tidak Nya, saya tidur di sofa saja." Ucap Bibi Kira dijawab anggukan Leora.
Sesuai dengan dugaan Bibi kira, tengah malam ketika Leora sudah tidur seseorang berusaha membuka pintu kamar.
'Ya Ampun, itu hantu atau manusia? Kan kuncinya ada di saya?' Pikir Bibi Kira memegang erat kunci kamar di tangannya.
Setelah beberapa detik, pintu kamar itu terbuka juga. Terlihat Liona memasuki kamar sambil membawa sebuah kotak kecil ditangannya.
Bibi Kira pura-pura memejamkan matanya lalu beberapa saat ia berpura-pura terbatuk, namun aksinya sama sekali tidak berpengaruh pada Liona karena perempuan itu sudah berjalan mendekati Leora.
Bibi kira membuka sedikit kelopak matanya dan mengintip Liona yang hendak menyuntik Leora.
"Nyonya!" Teriak Bibi kira langsung bangun dan menyerang Liona.
"Dasar pembantu kurang ajar!" Bentak Liona mendorong Bibi Kira hingga wanita paruh baya itu tersungkur di lantai.
Saat itulah Leora membuka matanya dan melihat Liona.
"Apa yang kau lakukan di kamarku?!" Ucap Leora langsung duduk.
Liona yang fokus pada Bibi Kira kemudian menoleh pada Leora. "Oh, kakak sayang, apa Kakak lupa kalau sebenarnya kamar ini adalah milikku?" Ucap Liona mendekat pada Leora.
"Aku tahu, tapi sekarang,,"
"Sekarang kita bertukar identitas bukan? Maaf Kak, tapi aku kesini bukan untuk berdebat masalah itu. .
Aku kemari hanya untuk memberi Kakak suntikan vitamin.
Untuk berjaga-jaga saja supaya kaki kakak tetap lumpuh selama-lamanya." Ucap Liona memainkan spuit di tangannya.
"Tidak, kumohon jangan lakukan itu!" Ucap Leora sembari menarik tubuhnya agar menjauh dari Liona.
"Oh, kakak sayang,, terima ini!" Liona mencengkram lengan Leora lalu mengarahkan Spuitnya.
Baru saja ia akan menekannya saat Bibi kira langsung menariknya dari belakang. "****** sialan!" Umpat Bibi Kira.
Dengan bantuan tangan Leora, spuit itu akhirnya tertancap di tangan Liona.
"Nyonya tekan spuit_nya!" Teriak Bibi Kira.
"Tapi Bi,"
"Cepat!" Lagi teriak Bibi Kira sambil menahan tangan kiri Liona yang sudah tertusuk jarum suntik.
"Pembantu Sialan! Rasakan ini!" Ucap Liona mengambil sebuah patung pajangan yang berada di dekat tempat tidur Leora dan mengarahkannya pada Bibi Kira.
"Kau!" Leora sangat marah dan langsung menekan spuit di tangan kiri Liona hingga semua cairan dalam tabungnya masuk ke tubuh Liona.
Tapi Leora tidak bisa menghentikan Bibi kira yang sudah jatuh di lantai dengan darah keluar dari belakang telinganya.
"Bibi!" Teriak Leora.
"Kakak! Kau sungguh berani menyakitiku? Kau!! Uggh,,, kau akan ku balas nanti!" Ucap Liona sambil memegangi tangannya yang telah disuntik.
Liona kemudian membuka pintu dan meninggalkan kamar Leora.
"Bibi!!! Bibi!!!" Teriak Leora dengan air mata membanjiri pipinya.
"Aduh Nya, saya baik-baik saja." Ucap Bibi Kira sembari berusaha duduk menyandarkan tubuhnya ke dinding.
Dengan kekuatan yang ia punya, Leora berusaha berjalan ke lemari dan mengambil kotak P3K.
"Nyonya sudah bisa berjalan." Ucap Bibi kira sambil tersenyum.
"Jangan banyak bicara." Kata Leora kembali menghampiri Bibi Kira dan mengobati luka Bibi Kira.
"Kenapa tidak ada yang datang?" Tanya Bibi Kira.
"Aduh Bi, kamar ini kedap suara. Kalaupun Bibi berteriak sekencang-kencangnya tidak akan ada yang mendengarnya." Ucap Leora yang masih membersihkan luka Bibi Kira.
"Begitu ya, rumah orang kaya terlalu mewah hingga menjadi menyebalkan." Ucap Bibi Kira dengan kesal.
"Tapi Nya, Nyonya berhasil menekan Spuitnya kan?" Tanya Bibi Kira yang tidak peduli dengan lukanya.
"Ya, obat itu habis." Jawab Leora membuat Bibi kira terkikik.
"Syukurin tuh Non Liona! Sekarang dia akan mengalami hal yang sama dengan Nyonya! Jadi lumpuh! Hahaha..." Ucap Bibi Kira merasa puas.
"Tapi Bibi jadi terluka begini." Ucap Leora dengan sedih.
"Ehh,, ini mah tidak ada apa-apanya. Yang penting saya puas karena Non Liona dapat batunya! Senjata makan tuan! Hahaha..." Lagi tawa Bibi Kira.
"Haha,, bibi bisa ajah. Tapi bibi hebat banget bisa mengalahkan Liona yang ahli dalam beladiri." Ucap Leora.
"Itu mah, karena beruntung aja Nya. Kan ada Nyonya juga yang membantu saya." Ucap Bibi Kira.
"Iya Bi, tapi lain kali Bibi tidak boleh berbuat nekat seperti ini lagi. Untung saja luka Bibi tidak terlalu parah. Kalau sampai lukanya parah dan Bibi masuk rumah sakit, siapa yang akan mencari uang untuk biaya rumah sakit anak Bibi?" Ucap Leora dengan cemas.
"Eh, iya deh Nya, tapi kan sekarang Bibi baik-baik saja." Lagi jawab Bibi Kira sambil tertawa.
Akhirnya malam itu berlanjut dengan tenang sampai besok pagi-pagi sekali, Bibi Kira sudah bersiap untuk membawa lewara pergi dari tempat itu.
"Lho sayang, sudah mau pergi?" Tanya Anasta saat ia baru bangun dan melihat Leora bersama pelayannya membawa barang-barang mereka.
"Iya Bu, aku takut suamiku tidak sarapan tepat waktu." Ucap Leora.
"Astaga, anak Ibu sudah dewasa." Kekeh Anasta mendekat pada Leora dan mencium puncak kepala Leora.
"Kalau begitu cepatlah kembali, Ibu tidak mau suamimu berpikir kalau Ibu sudah menculik istrinya." Ucap Anasta membuat Leora terkekeh.
"Iya Bu, tapi bisakah Ibu bilang pada Kak Leora kalau aku meninggalkan sesuatu untuknya di kamarku. Bilang saja padanya kalau aku meletakkannya di atas meja." Ucap Leora.
"Baiklah. Ibu akan memberitahu kakakmu."
"Kalau begitu, kami pergi dulu." Ucap Leora lalu ia dan Bibi kira segera meninggalkan rumah itu.
Begitu Leora di dalam mobil, ia memandang pada rumah besar yang semakin jauh mereka tinggalkan.
"Hah, Untung kita sudah meninggalkan rumah itu. Memang benar apa yang saya katakan kemarin Nya, kita tidak seharusnya berlama-lama di tempat itu. Hampir saja Non Liona kembali melukai Nyonya." Ucap Bibi kira.
"Bibi bisa ajah." Ucap Leora sambil terkekeh.
"Nyonya mah selalu begitu. Kalau saya jadi Nyonya sudah saya laporkan adik Nyonya itu ke polisi." Ucap Bibi Kira penuh kebencian mengingat wajah Liona.
"Tidak bisa Bi, kalau aku melakukannya, nama keluarga akan tercemar." Ucap Leora.
"Nyonya benar-benar sabar ah!" Gerutu Bibi Kira.
"Tapi Nya, saya jadi penasaran Bagaimana reaksi orang-orang saat tahu kalau Non Liona lumpuh tiba-tiba." Ucap Bibi Kira yang masih penasaran dengan situasi di rumah keluarga Leora saat mereka tahu anak perempuan mereka tiba-tiba lumpuh.
"Bibi ini,, ya semua orang pasti terkejut. Apa lagi kekasihnya." Ucap Leora tertawa.
"Bagus! Bibi akan menunggu kabar baiknya!" Seru Bibi Kira.
Interaksi dengan pembaca
Terima kasih sudah mau memberi tahu otor tentang unek-uneknya.
Otor mohon Maaf untuk ketidak nyamanannya dan silahkan tulis di kolom komentar bagian mana yang membuat kakak menjadi kesal, otor selalu terbuka untuk setiap masukan dan berusaha menyenangkan hati para pembaca sekalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
ARA
Idihh.. Buat Yg di interaksi, klo kesel banting aja hpnya biar ga bisa baca novel apapun wkwkwkkwwk😌
2022-12-21
0
Nich Aj
Akhirnya liona kena batunya. Gak tau diri bgt udah dikasih yg di minta ttp disuntik juga
2022-04-22
0
Mas Abi
senjata makan tuan 🤣🤣🤣👍👍👍👍
2022-02-01
0