"Nyonya, Dokter Gina sudah datang!" Seru Bibi Kira.
"Benarkah?" Ucap Leora bersemangat selalu mereka berdua segera pergi ke depan rumah dan melihat mobil besar yang terparkir di depan rumah.
"Ayo Nya, Dokter Gina sudah menunggu di dalam mobil." Kata Bibi kira langsung mendorong kursi roda Leora.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Gina saat Leora sedang diperiksa.
"Baik," jawab Leora sambil tersenyum.
"Tolong nyalakan TVnya." Ucap Gina meminta tolong pada Bibi Kira.
Saat tv-nya menyala, layar tv menyiarkan berita tentang keberangkatan Angkasa keluar negeri.
"Oh, dia pergi ke luar negeri?" Ucap Leora terkejut.
"Kamu tidak tahu? Tadi pagi Anggara buru-buru pergi sambil membawa koper. Pesawat mereka berangkat pagi-pagi sekali." Ucap Gina.
"Ahh, jadi itu alasan Angkasa tidak berpamitan." Ucap Leora sambil tersenyum.
"Apa kau tidak tahu?" Lagi tanya Leora.
"Tidak, dia tidak pernah mengatakan apapun padaku." Ucap Leora.
"Anggara juga begitu, kalau aku bertanya, dia selalu menjawab bahwa urusan perusahaannya harus dirahasiakan." Ucap Gina yang merupakan kekasih Anggara.
Anggara adalah asisten Angkasa, jadi Gina mengetahui banyak hal tentang kedua pria itu.
"Kak Gina ada hubungan apa dengan Asisten Angkasa?" Tanya Leora yang penasaran.
"Dia kekasihku." Jawab Gina mengejutkan Leora.
"Pria dingin itu?"
"Haha, semua orang yang mengenalnya sangat dingin. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, tapi saat mereka bersama dengan orang yang tepat, Kau akan tahu sifat aslinya bagaimana." Jawab Gina sambil tersenyum.
"Aku percaya, Dokter sampai merona menceritakannya." Ucap Leora.
"Haha,, baiklah, aku akan memulai terapinya." Ucap Gina lalu mereka kembali fokus pada pengobatan Leora.
Setelah terapi itu selesai, Leora kemudian berterima kasih pada Gina lalu ia kembali masuk ke dalam rumah.
"Nyonya, ternyata Tuan tidak berpamitan karena ada pekerjaan mendesak. Syukurlah." Kata Bibi Kira yang sedang mendorong kursi roda Leora.
"Iya Bi, tapi aku lupa menanyakan pada Dokter Gina tentang berapa lama mereka pergi ke luar negeri." Ucap Leora.
"Tunggu sebentar, Bibi akan menanyakannya." Kata bibi kira langsung berlari keluar.
Untungnya mobil yang membawa Dokter Gina belum pergi jadi ia bisa menanyakannya. Setelah mendapatkan jawabannya Bibi kira kembali menghampiri Leora.
"Nya, katanya Tuan pergi selama 1 bulan lebih." Ucap Bibi Kira.
"Ah, kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Leora.
"Tentu saja Nyonya harus tetap menjalani terapi Nyonya setiap hari. Tapi, apa Nyonya tidak berniat untuk kembali ke rumah orang tua Nyonya?" Tanya Bibi Kira.
"Aku akan memikirkannya." Ucap Leora.
...
Sudah 1 bulan setelah kepergian Angkasa ke luar negeri. Setiap hari Leora duduk di jendela kamarnya menunggu panggilan dari pria itu.
Namun nihil, karena ponsel di tangannya tak pernah menerima pesan apalagi menerima sebuah panggilan.
"Nyonya menunggu panggilan dari Tuan lagi?" Ucap Bibi kira yang datang membawa nampan untuk makan siang Leora.
"Iya Bi, tapi sepertinya dia terlalu sibuk." Ucap Leora meletakkan ponsel itu ke atas nakas lalu ia menerima nampan dari Bibi Kira.
"Tunggu ajah Nyonya. Tinggal 1 minggu lagi Tuan akan segera pulang. Melihat Nyonya seperti ini membuat saya berpikir kalau Nyonya sebenarnya sudah jatuh cinta pada Tuan." Kata Bibi Kira.
"Bibi bisa ajah. Aku cuma mau berterima kasih padanya." Ucap Leora sembari menyuap makanannya. .
"Iya iya,, kalau begitu Bibi turun kebawah ya. Masih banyak kerjaan." Kata Bibi Kira lalu ia meninggalkan Leora sendirian.
"Jatuh cinta? Aku tidak mungkin jatuh cinta secepat itu. Lagi pula, malam-malam yang sudah ku lewati bersama pria itu membuat aku ingin menyiksa pria itu sampai hancur berkeping-keping.
Beraninya dia membalas dendam pada orang yang salah!" Ucap Leora yang amat kesal pada Angkasa.
Ia masih setia menggerutu saat ponselnya tiba-tiba berdering.
Akhirnya bunyi ponsel yang sudah ia tunggu selama berminggu-minggu kini menghiasi telinganya.
Leora langsung mengangkat panggilan itu "Halo," katanya.
"Halo Nyonya, Ini Anggara asisten Tuan Angkasa. Tuan menyuruh saya untuk memberitahu Nyonya supaya Nyonya pergi ke rumah orang tua Nyonya." Kata Anggara sebelum terdengar bunyi panggilan yang diputuskan.
Leora terpaku di tempatnya 'Hah? Itu saja?' gumamnya dalam hati.
"Nyonya!" Panggil Bibi Kira yang tiba-tiba datang dari balik pintu.
"Nya, di bawah ada mobil yang menjemput Nyonya." Lagi kata bibi Kira.
"Ah, ya,, kita pergi bersama." Langsung kata Leora meski ia belum sepenuhnya sadar karena pikirannya masih terpaku pada panggilan yang baru saja ia terima.
Sementara kursi rodanya didorong oleh Bibi Kira, Leora terus bergumam dalam hatinya 'Ada apa dengan pria itu? Sesibuk apa dia hingga tidak bisa berbicara denganku? Bahkan asistennya seperti orang yang sangat sibuk, hanya mengatakan maksudnya lalu langsung menutup panggilannya.'
Akhirnya Leora dan Bibi kira sudah duduk di dalam mobil. Leora menatap keluar jendela, merasa kagum bahwa setelah 1 bulan lebih dirinya dikurung, akhirnya ia memiliki kesempatan untuk keluar dari rumah itu.
"Tidak ada yang berubah setelah 1 bulan lebih." Komentar Leora memandangi keadaan di luar mobil.
"Iya ya, saya baru sadar kalau ternyata Ini pertama kalinya Nyonya keluar dari rumah itu setelah pernikahan Nyonya." Ucap Bibi Kira menatap Leora dengan sedih.
"Tidak apa Bi." Jawab Leora.
"Pokoknya Nyonya harus kuat, sebentar lagi Nyonya bisa berjalan seperti semula, jadi Nyonya bisa pergi kemanapun sesuka hati Nyonya." Hibur Bibi Kira.
"Iya, kemarin aku sudah mencetak rekor berdiri selama 30 menit. Kata Dokter Gina, mulai besok aku akan diajari berjalan." Ucap Leora sembari memandangi kedua kakinya.
"Syukurlah. Kalau begitu, setelah Tuan kembali nanti, Nyonya pasti sudah bisa berjalan." Ucap Bibi Kira bersemangat.
"Amin. Tapi Bibi, Bibi tidak boleh mengatakan pada siapapun kalau aku sedang menjalani terapi untuk menyembuhkan kakiku yang lumpuh. Aku takut orang di rumah mungkin akan melakukan sesuatu." Ucap Leora yang terlalu kuatir dengan adiknya.
"Siap Bu Nyonya!" Seru Bibi Kira menjawab.
Akhirnya setelah perjalanan kurang lebih satu setengah jam, mereka tiba juga di rumah keluarga Leora.
Begitu Bibi Kira mendorong kursi roda Leora ke dalam rumah, Bibi Kira merasa sangat heran karena tidak ada satupun orang yang keluar menyambutnya.
"Ini rumah atau kuburan? Tidak ada satupun orang di sini." Komentar Bibi Kira.
"Mungkin semua orang sedang pergi bekerja. Hari ini memang-" Leora tidak jadi meneruskan kata-katanya saat melihat seorang pria yang keluar dari dalam rumah.
"Radit?" Ucap Leora keheranan.
"Selamat datang adik ipar." Kata Pria itu membuat Leora tersenyum kecut.
"Kakak ipar?" Kekeh Leora membuat pria di depan Leora hanya terdiam.
"Bibi, kita langsung pergi ke kamar." Perintah Leora lalu Bibi kira langsung mendorong kursi roda Leora.
Tapi mereka tidak jadi ke kamar saat mereka bertemu dengan Bambang.
"Ayah," sapa Leora.
"Kau kembali? Pergilah temui kakekmu di halaman belakang." Perintah Bambang lalu pria itu langsung meninggalkan putrinya.
"Astaga, Apa itu Ayah nyonya?" Tanya Bibi Kira yang terkejut.
"Tidak usah memikirkannya bibi, dulu saat aku aku belum seperti ini, ayah sangat memperhatikanku dan terus mengabaikan adikku. Dia hanya suka pada anak yang bisa memberinya kepuasan." Ucap Leora membuat Bibi kira tercengang.
"Bibi merasakan ada hal besar yang akan terjadi di rumah ini. Apa sebaiknya kita kembali saja? Saya takut kalau sampai Nyonya kenapa-kenapa dan Tuan pulang menggantung saya!" Kata Bibi Kira dengan kuwatir.
"Haha... Bibi bisa ajah!" Ucap Leora terkekeh.
.....
Interaksi Dengan Pembaca
sabar ya... otor perlu mikir lalu ngetik dan sunting naskah... tapi yang pasti, otor selalu usahain up setiap hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Nich Aj
kenapa disuruh kerumah leora? karna ada kakeknya kali y? Angkasa juga ada di rumah leora? Apa kakeknya juga gak bisa bedain leora dan leona?
2022-04-22
0
Tiwik Firdaus
tau gitu kembali kerumah cari kontrakan atau kosan gitu
2022-01-16
0
Diana Marwah
lanjut ya, Thour
2021-12-31
0