Satu bulan setelah kejadian itu, hubungan Putra dan Senja semakin intim. Senja yang sering kambuh Asmanya pun, Putra selalu over protectif tentang penyakit kekasih nya.
" Sayang, obat nya sudah tinggal sedikit. Nanti suruh Om Toni kirimin ya." Ucap Putra saat memeriksa stok obat milik Senja.
" Iya Bang." Jawab Singkat Senja yang sambil membereskan berkas mutasi nya.
Putra mendekati Senja yang sedang membereskan berkas mutasi nya ke Jawa. Putra memeluk pinggang Senja yang tengah duduk, dengan dagu dia tempelkan di bahu Senja.
" Ada yang kurang? "'Tanya Putra.
" Cuman ini aja Bang, besok di serahin tinggal nunggu saja. " Jawab Senja.
" Lama nggak?" Tanya Putra kembali.
" Insya Allah Bang." Jawab Senja.
Putra lalu membalikkan tubuh Senja, hingga menghadap nya.
" Mau nggak Abang melamar kamu sekarang?" Tanya Putra.
" Tapi Bang, keluarga Senja bagaimana?" Tanya Senja kembali.
" Apa kamu ingin Abang meminta izin pada Om dan Tante kamu? " Tanya Putra kembali.
" Iya Bang, walau mereka bukan saudara kandung Senja, hanya mereka keluarga Senja." Jawab Senja.
" Baik, Abang akan datang kesana." Ucap Putra.
********
Aswin sedang berada di sebuah cafe, dia melihat ada seorang wanita yang sedang di seret oleh beberapa pria dengan secara kasar.
Aswin pun lalu mendekati beberapa pria yang sedang memaksa seorang wanita.
" Hey.. kalian jangan beraninya dengan seorang perempuan, hadapi saya kalau berani." Bentak Aswin.
" Cuih... sok jagoan kamu, siapa kamu mencoba membela wanita ular itu." Bentak si pria itu.
" Saya memang bukan apa - apa nya dia, tapi hargai lah seorang wanita. Jangan kasar, bila kamu kasar pada wanita, sama saja kamu mengkasari ibumu." Ucap Aswin.
Seketika para pria itu, pergi meninggalkan Aswin dan wanita itu, pergi dengan penuh sisa amarah.
" Urusan kita belum selesai!! " Ucap salah satu pria itu sambil menunjuk ke arah wanita tersebut.
" Terima kasih." Ucap wanita tersebut.
' iya sama - sama. " Ucap Aswin dan seketika Aswin melihat seperti dia mengenalnya.
" Kamu kan yang mabuk itu kan? " Tanya Aswin sambil menunjuk ke arah nya.
" Kamu yang mengantarkan saya bukan?" Tanya nya kembali.
" Kenal kan saya Tania." Ucap nya.
" Saya Aswin."
" Terima kasih sudah dua kali menolong saya." Ucap Tania.
" Iya sama - sama." Ucap Aswin.
********
Putra dan Senja mendatangi rumah Tante dan Om nya Senja, mereka ingin meminta restu perihal tentang hubungan mereka.
" Jadi kalian minta restu sama kita." Ucap Hans.
" Iya Om, karena keluarga Senja hanya kalian." Ucap Putra.
" Om Tante, restui kami berdua. Dan Senja juga mau bilang, kalau Senja akan pindah ke Jawa. Surat untuk pengajuan mutasi sudah di serahkan. " Ucap Senja pada Om dan Tantenya.
" Terserah pergilah sesuka hati kamu, asal satu syarat. Kami meminta uang lamaran 50 juta." Ucap Siska.
" Tante cukup, jangan meminta uang pada Bang Putra. Kemarin kalian meminta 200 juta sekarang 50 juta." Ucap Senja kesal.
" Itu terserah kamu Senja, kalau nggak mau yasudah lamaran di tolak, kami akan menerima lamaran Mike." Ucap Hans.
" Om stop...!! " Bentak Senja.
" Baiklah, saya akan transfer sekarang 50 juta, mana nomor rekening nya. Kalau untuk mendapatkan restu dari kalian, untuk uang lamaran nya sebesar itu. " Ucap Putra.
" Abang."
***
" Kenapa Abang menuruti permintaan mereka, kalau pun tidak menuruti Senja juga bakalan tetap menikah sama Abang. " Ucap Senja sedikit kesal.
" Sudahlah jangan bahas itu, yang penting Abang sudah mendapatkan restu dari keluarga kamu." Ucap Putra.
" Bang, terima kasih selama ini banyak berkorban untuk Senja. "
" Sudah banyak ucapan terima kasih kamu, entah Abang nggak bisa menghitungnya lagi."
******
Senja dan Putra mendatangi kediaman rumah Pak Antonius. Mereka meminta ijin untuk menjadi perwakilan dari pihak Senja untuk acara lamaran.
" Saya ingin meminta tolong pada Bapak dan keluarga, untuk menjadi perwakilan dari pihak Senja di acara lamaran nanti." Ucap Putra.
" Baik Pak Kapten, saya sangat berterima kasih untuk kepercayaan. Dan Ibu Senja juga sudah kami anggap sebagai bagian dari kami juga." Ucap Pak Antonius.
" Terima kasih Pak, kalian selama saya kenal Bapak , Ibu dan Kristin serasa seperti keluarga. Yang seperti ini tidak akan pernah saya lupakan." Ucap Senja.
" Sama - sama Bu, kami doakan semoga lancar sampai hari H. " Ucap Pak Antonius.
******
Hari minggu yang cerah, Putra datang dengan Om Toni dan Tante Wika serta Aswin dan Arya mereka datang untuk melamar Senja.
Senja yang di dampingi keluarga Pak Antonius sebagai perwakilan dari pihak Senja, menerima kedatangan keluarga dari pihak Putra.
" Begini Pak, saya adalah Om dari Putra. Walau Putra itu bukan ponakan kandung kami, tapi dia sudah kami anggap sebagai ke ponakan sendiri. Mungkin Bapak juga sudah mendengar cerita dari Senja atau Putra sendiri. Saya mewakili Putra, ingin melamar Senja sebagai calon istri nya. Mungkin kedatangan kami yang hanya datang seadanya, Semoga bisa membuat Pak Antonius tidak keberatan." Ucap Toni.
" Terima kasih Pak, kedatangan kalian suatu kehormatan bagi keluarga kami. Untuk niat Bapak beserta keluarga kami sangat senang sekali, Ibu Senja ada yang melamarnya. Kami pihak dari Ibu senja, menerima lamaran Pak Kapten." Ucap Pak Antonius.
" Alhamdulillah." Ucap Semua yang hadir.
" Alhamdulillah, terima kasih. Mungkin acara lamaran nya hanya perwakilan dari orang - orang terdekat kami berdua. Mungkin kalian semua sudah tahu cerita tentang kami, dan Insya Allah niat baik kami, mereka melihat nya dan merestui hubungan kami. Saya sangat bahagia sekali hari ini memantapkan hati, melamar kekasih saya Mentari Senja Timur. Dia adalah belahan jiwa saya, nafas saya, jantung saya, dan masa depan saya. Di hari minggu yang cerah ini, saya ingin menyatakan kembali mau kah kamu menjadi bidadari surga saya, ibu untuk anak - anak saya, hidup susah senang dengan Saya." Ucap Putra sambil memegang kotak kecil berwarna merah.
" Terima kasih Bang, atas niat baik Abang. Atas resto dari keluarga, saya terima lamaran Abang. Saya bersedia hidup susah senang dengan Abang. Karena Senja sudah memantapkan hati, Abang adalah Imam saya untuk dunia dan Akhirat." Ucap Senja.
Putra pun lalu menyematkan sebuah cincin bertahta berlian di jari manis Senja, dan setelah itu Senja mencium punggung tangan Putra. Tak lupa momen bahagia ini, Aswin yang menjadi juru Photo setiap momen dia ambil dari camera nya.
******
Setelah acara lamaran, Putra dan Senja menuju Padang Savana. Dimana Aswin yang menjadi juru Photo untuk memotret pra wedding mereka.
Dengan berbagai gaya mereka ambil, Putra yang menggunakan Seragam nya begitu juga dengan Senja seragam PDH nya mereka melakukan berbagai pose.
" Coba lihat." Ucap Putra sambil melihat hasil photo Aswin di camera miliknya.
" Bagus nggak Bang?" Tanya Senja.
" Bagus Yank, kamu ternyata jago juga bikin Photo beginian hasilnya bagus Nggak siapa - dia kamu di medan perang di juluki mata emang, karena setiap gerakan kamu photo." Ucap Putra.
" Yaila dong siapa dulu, Aswin." Ucap Aswin bangga.
*********
" Pap apa kamu sudah memikirkan masalah tentang Senja? " Tanya Siska yang mondar mandir kebingungan.
" Tenang mam, Papi sudah menemukan caranya." Jawab Hana pada Siska.
" Beneran Pap, apa itu?" Tanya Siska .
Hans pun membisikan sesuatu di telinga Siska, sesaat setelah berbisik Siska tersenyum penuh arti.
********
Sambil menikmati bintang di langit, Senja yang bersandar di dada Putra sembari Putra membuka lebar kakinya dan memeluk tubuh calon istri nya dari belakang.
" Abang, lihatlah bintang di langit, begitu sangat indah di nikmati di padang savana ini Bang. Apakah nanti setelah menikah, kita bisa menikmati keindahan langit dari sini Bang." Tanya Senja.
" Bisa lah sayang, setelah kita menikah nanti kita bisa kembali kesini menikmati indahnya malam di padang savana." Jawab Putra sambil mengeratkan pelukan nya.
" Mau nggak denger Abang nyanyi? "
" Mau Bang banget Bang."
Sayang dengarkanlah aku
Perasaanku tak pernah sehangat ini
Darahku mengalir deras begitu cepat
Apakah ini
Apakah ini
Sayang kudengar dirimu
Perasaanku juga seperti dirimu
Coba kau buktikan perasaan itu
Agar ku tahu isi hatimu
Belahlah dada ini tuk buktikan kepadamu
Rasa ini, jiwa ini
Bertahan untukmu
Sentuhlah hati ini agar engkaupun percaya
Hati ini, jiwa ini
Selalu ku jaga
Belahlah dada ini tuk buktikan kepadamu
Rasa ini, jiwa ini
Bertahan untukmu
Sentuhlah hati ini agar engkaupun percaya
Hati ini, jiwa ini
Selalu ku jaga
Belahlah dada ini tuk buktikan kepadamu
Rasa ini, jiwa ini
Bertahan untukmu
Percayalah padaku akan semua cinta ini
Kan ku jaga selamanya cintamu untukmu
Belahlah dada ini
Rasa ini, jiwa ini bertahan untukmu
Sempurnanya diriku tlah memiliki hatimu
Desah nafas yang terhembus hanyalah namam
" Abang, selalu ingatlah kita sampai tua nanti. Kita bertemu di Ujung Timur dimana janji kita 20 tahun yang lalu, atas ijin Allah SWT kita di pertemukan disni."
" Abang akan selalu ingat sayang, disaat Abang di ujung usia, Abang akan selalu ingat dimana kita di pertemukan kembali. Wilayah Timur adalah saksi bersatunya kita kembali, dan saksi sebagai cinta kita terikat. "
Terima kasih telah menjadi Reader's setia, karena kalian Author selalu semangat berkarya dan jangan lupa Vote, hadiah dan jadikan favorit di rak buku kalian. Jangan lupa kritik saran di kolom komentar , untuk lebih semangat lagi dan menghasilkan karya - karya terbaik.
Salam sahabat puspa... 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
eza
heleh senja yg oon.
jahat kek gitu masih aja minta restu
2022-11-07
1
گسنيتي
ramantisy. jd baper ekek. wkwk
2022-03-06
1
Nur Laeni
bagus
2022-01-30
1