" Tante, Om ini uang yang kalian minta 200 juta. Jadi mulai sekarang, Senja adalah milik saya tidak boleh ada yang menyakitinya karena akan berhadapan dengan saya." Ucap Putra.
Hans, melihat total cek tersebut, dan tersenyum penuh kemenangan.
" Bawalah, tapi nanti tanggung resikonya." Ucap Hans.
" Apapun itu saya akan hadapi nya." Ucap Putra.
Siska dan Tania saling berpandangan tidak suka, terutama Tania karena pria yang di depan nya lebih menyukai sepupu nya sepupu nya.
********
" Bang, kenapa Abang nggak membiarkan saya hidup dengan mereka? " Tanya Senja.
" Karena Abang nggak mau lihat kamu di siksa terus oleh mereka." Jawab Putra.
" Tapi Bang, bagaimanapun mereka adalah keluarga Senja. Senja tidak mempunyai siapa - siapa selain mereka."
" Kenapa kamu berfikir seperti itu, keluarga yang sebenarnya ada di Panti Bunda Mutia, Tante kamu juga adalah orang lain dan yang di asuh oleh kakek nenek kamu." Ucap Putra tegas.
" Tapi Bang..!! " Ucap Senja.
" Jangan di terusin, mereka hanya memanfaatkan kamu. Abang akan melindungi kamu mulai sekarang, dan saat ini tinggalah di perumahan guru disini." Ucap Putra.
" Dan kamu juga tidak harus pulang pergi dengan jarak yang jauh, Abang nggak mau karena terlalu capek, Asma nya nanti kambuh." Ucap Putra kembali.
" Terima kasih Bang." Ucap Senja.
Putra pun mengusap punggung Senja, namun Senja menggelinjang menahan sakit.
" Kamu kenapa? Setiap Abang usap punggung kamu seperti nya ada yang terasa sakit." Tanya Putra.
" Nggak Bang, nggak apa - apa." Jawab Senja.
" Jangan bohongi Abang!!! "
" Nggak Bang, ng - nggak apa - apa."
" Jangan sampai Abang paksa!! " Putra dengan tatapan mata yang penuh dengan kemarahan sehingga membuat Senja ketakutan.
" Tunjukkan pada Abang." Ucap Putra dengan nada yang lembut, karena Putra tahu Senja ketakutan saat dirinya menatap dengan tajam.
Senja pun membuka kancing baju kemejanya, dia membalikan tubuhnya menghadap ke tembok, dan memperlihatkan punggung nya yang lebam dan membiru.
Sontak kaget, Putra sangat emosi saat melihat punggung kekasih nya penuh luka pukulan benda kerasa.
" Jawab siapa yang melakukan ini?" Tanya Putra dengan kedua tangan nya di kepalkan.
Senja hanya diam, dan hanya terisak saat Putra menanyakan nya.
" Jawab Senja, siapa yang melakukan ini hah..!!" Tanya Putra kembali.
" Hik.. hik... hik .. Ta.. - Tan - Tante Siska." Jawab Senja ketakutan dan sambil menangis.
" Kurang ajar, kenapa dia lakukan ini? "
" Karena Abang memukul Om Mike."
" Apa..!!! cuman gara - gara lelaki tua itu. Sampai dia menyiksa kamu."
" Karena mereka berhutang banyak pada Om Mike, dan Om Mike menyukai saya Bang hik.. hik.. hik... " Ucap Senja sambil terus menangis.
" Ya Allah Senja, kamu begitu menderita sekali setelah berpisah dengan Abang."
Putra memeluk tubuh Senja dari belakang, dan di kecupnya pucuk kepala Senja.
" Makanya Abang bawa kamu pergi dari sana, Abang rela memenuhi keinginan mereka. Asal kamu terbebas dari orang - orang seperti mereka." Ucap Putra.
" Hik... hik... Senja takut Bang hik.. hik... kalau sedang seperti ini Senja selalu ingat Abang yang selalu ada buat Senja, hik.. hik.. jangan pernah tinggalin Senja kembali hik.. hik.. " Isak Senja di dalam dekapan Putra.
" Abang akan selalu disisi kamu sayang."
*********
" Arrgggghhhh.... kalian sunguh membuat saya marah, kenapa kalian boleh dia bawa Senja. Kalian kan tahu Senja itu milik saya." Ucap Mike penuh dengan amarah pada Hans dan Siska.
" Maafkan kami Mike, dia menjanjikan kami uang 200 juta." Ucap Hans.
" Gara - gara 200 juta, kalian lupa saya masih sanggup kasih kalian lebih dari dia." Bentak Mike.
" Maafkan kami." Ucap Siska.
" Baik, saya maafkan asal kalian lunasi hutang - hutang kalian atau Tania jadi istri saya." Ucap Mike dengan tatapan menggoda.
Tania langsung memegang tangan Hans, dan Hans mengetahui bahwa anaknya tak mau, bahkan Hans dan Siska pun tak rela kalau Tania di jadikan istri Mike.
" Jangan Tania kami mohon." Ucap Hans dengan berlutut di kaki Mike.
" Baik, lunasi hutang - hutang kalian yang 2 milyar itu." Ucap Mike.
Hans dan Siska saling menatap, karena sudah buntu tak ada lagi yang bisa mereka perbuat untuk menghindari Mike.
" Tolong kalau kami ganti dengan Senja." Ucap Hans.
*******
" Jadi kamu sudah bawa Senja keluar dari sana.?" Tanya Aswin.
" Iya, saya kasih mereka 200 juta. Saya juga nggak menyangka mereka memperlakukan Senja layaknya bukan keluarga." Jawab Putra.
" Apa rencana selanjutnya? "
" Saya akan bawa dia kembali ke Bunda Mutia, dan menikahinya."
**********
Setelah mengajar, Senja memasuki ruang guru.
Dia meletakkan beberapa buku panduan mengajarnya.
" Ibu Senja sudah pindah ke perumahan guru?" Tanya Pak Made kepala sekolah dimana Senja mengajar.
" Benar Pak, pindah kemarin. Maaf saya belum sempat kasih tahu Bapak, karena mendadak." Jawab Senja.
" Nggak apa - apa Bu, ini juga lebih baik biar ibu tidak jauh pulang pergi nya." Ucap Pak Made.
Senja sudah 3 tahun dia di angkat menjadi PNS, sesuai dengan cita - cita nya menjadi seorang guru di daerah pedalaman dan ingin memajukan pendidikan daerah tersebut.
" Apakah Pak Kapten yang membawa kamu pindah kesini? Tanya Kristin
" Benar, dia bawa saya kesini. Dan memenuhi permintaan mereka, 200 juta." Jawab Senja.
" Nggak menyangka Pak Kapten rela berkorban demi kamu Senja." Ucap Kristin.
********
Tok... tok.. tok....
Senja membuka pintunya dan melihat Putra sudah berdiri di depan pintu sambil menenteng kresek berisi makanan.
" Sudah makan belum?" Tanya Putra.
" Belum Bang." Jawab Senja.
" Makan sama Abang yuk." Ajak Putra yang langsung memasuki rumah dinas Senja.
Di tatanya makanan yang Putra bawa, ada nasi, ayam bakar, sayur sop, sate dan buah - buah an.
" Bang ini banyak banget, nggak bakalan kemakan semua." Ucap Senja saat sudah duduk di meja makan.
" Dibagi saja Yank, kamu kasih ke Rebeca." Ucap Putra.
" Iya Bang, nanti Senja bagi buat keluarga Rebeca.
***
Putra duduk di teras rumah sambil menghisap rokoknya dengan asap yang mengepul ke sembarang arah.
" Bang.. huk.. uhuk... " Ucap Senja saat membawakan kopi untuk Putra.
Putra langsung mematikan rokoknya yang baru dia hisap setengah barang.
" Maaf sayang." Ucap Putra.
" Senja kan punya Asma Bang, jangan merokok disini." Ucap Senja dengan wajah kesal sambil meletakkan secangkir kopi untuk Putra.
" Maaf Sayang, Abang sudah kebiasaan kalau habis makan merokok."
" Iya, tapi kalau sedang sama Senja jangan merokok."
" Iya sayang, Maaf kan Abang. Kontrol lagi kapan? " Tanya Putra.
" Besok Bang, Senja pulang mengajar ke kota mau kontrol ke Dokter langganan Senja. "
" Besok Abang antar."
" Iya Bang, makasih."
" Sama - sama sayang." Ucap Putra sambil membelai rambut panjang Senja yang terurai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Selalu di siksaasih aja menganggap mereka sodara,Kamu itu bukan anak kecil lagi Senja,Kenapa gak bisa mikir yg waras sih?? Heran aku sama oon nya Senja..🤦🤦🙄🙄
2024-06-08
0
Diana S
visualnya dong thor
2022-02-14
1
Nur Laeni
salut sama putra
2022-01-30
1