" Ehm... Rebeca, kamu pasti tahulah Tentara yang dari Pos penjagaan di seberang." Tanya Senja.
" Memangnya kenapa Kakak? "
" Ehmmm kamu tahu nggak nama Tentara yang baru datang?"
Rebeca sejenak berfikir mengingat Tentara yang baru saja datang di tugaskan.
" Bang Aswin? "
" Bukan, dia kan sudah hampir 6 bulan."
" Ehhmmm.. Bang Putra."
" Iya benar, kamu tahu nggak dia itu nikah atau bujangan? " Tanya Senja.
" Cieeee... naksir Kapten Putra hayooo... " Ledek Rebeca.
" Cari tahu dong." pinta Senja.
" Ehmmm kasih tahu nggak ya? " Ucap Rebeca
" Kamu mah begitu." Ucap Senja pura - pura kesal.
Rebeca pun tersenyum pada Senja, dan akhirnya memberitahu tentang Putar.
" Kata Ayah, namanya Kapten Putra Nagara. Kalo di seragam kan Putra nya saja. Asal dari Jawa, dia bujangan." Rebeca menjelaskan secara detail.
" Kok tahu? "
" Kakak meremehkan saya ya, Kakak lupa ya Ayah saya kan kepala Desa disini. Jelas tahu lah, mereka kan dekat sama Ayah." Cerocos Rebeca.
" Iya deh, percaya."
" Makasih info nya. " Ucap Senja.
*******
" Bro, kamu pasti tahu kan tentang guru SD yang diseberang itu." Ucap Putra pada Aswin.
" Maksudnya Kristin atau Senja? " Tanya Aswin.
" Senja." Jawab Putra.
" Oh iya, memang kenapa?" Tanya Aswin.
" Saya hanya penasaran sama Senja, namanya mirip sama cinta pertama saya." Jawab Putra.
" Memang namanya Senja siapa? Nama senja itu banyak."
" Namanya Mentari Senja Timur."
" Kok sama ya!!! "
" Serius, namanya Mentari Senja Timur?" Tanya Putra kaget.
" Tapi kan nama Senja banyak apalagi nama panjang ada yang mirip." Jawab Aswin.
*********
" Ini saya bawakan barang - barang untuk Senja, dan ada sejumlah uang dan ingat kalau sampai saya tidak mendapatkan Senja, kalian saya masukan ke dalam penjara karena hutan kalian hampir 1 milyar." Ucap Mike setengah mengancam.
" Tenang saja Mike, urusan gampang. Benar kan mam? " Ucap Hans.
" Iya, tahu beres saja." Ucap Siska.
" Om Mike, emang nya nggak ada wanita lain apa selain Senja? Yang lebih cantik kan banyak." Tanya Tania.
" Dia sangat menarik, tipe wanita penurut." Jawab Mike.
********
Putra menunggu di tepian sungai, namun setiap perahu yang menepi tidak menemukan Senja, dan Putra sangat frustasi karena wanita yang dia tunggu belum juga pulang.
" Apa dia sudah pulang? Atau dia nggak mengajar? " Berbagai pertanyaan muncul di pikiran Putra.
Lalu terlihat Kristin teman Senja, yang baru turun dari perahu dengan menenteng sepatu high heels nya.
" Kapten Putra." Sapa Kristin.
" Ibu Kristin. " Sapa Putra.
" Mau menyebrang?" Tanya Kristin.
" Nggak, saya cuman menunggu seseorang." Jawab Putra bohong.
" Kirain mau menyebrang."
" Tunggu, biasanya sama Senja?" Putra pura - pura bertanya.
" Saya terakhir liat dia, sedang ada di perumahan guru. Katanya mau istirahat sebentar." Jawab Kristin.
" Oh..." Ucap Putra.
" Mari Pak Kapten." Pamit Kristin.
Putra pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, dan entah kenapa kakinya melangkah ke atas perahu unyu meminta menyebrang ke kampung seberang.
Saat sudah turun dari perahu, Putra berjalan kaki menuju penginapan guru yang dimaksud Kristin.
Dan setelah sampai, tampak begitu sepi hanya lampu ruang utama yang menyala. Putra mencoba mengetuk pintu, namun saat akan mengetuk Pintu, terlihat di dari balik pintu Senja sedang menahan sakit di Dadanya, dan Putra pun langsung masuk begitu saja tanpa permisi.
" Senja kamu baik - baik saja?" Tanya Putra cemas.
" Akh.. hik... akh.. hik... "
Suara nafas Senja sangat begitu sulit, dan membuat wajah Putra menjadi tegang.
" Kamu Asma? " Tanya Putra.
Dan Senja pun menganggukkan kepalanya, sambil memegang dadanya yang sakit.
" Mana Inhaler kamu?"
Senja menggelengkan kepalanya, karena Senja tahu pasti inhaler nya di ambil oleh Tante atau Om nya.
" Kenapa nggak ada, sudah tahu Asma." Bentak Putra.
Dan dengan segera Putra membopong tubuh Senja yang sedang kesulitan bernafas.
" Tahan ya Senja." Kata Putra yang sangat begitu cemas.
Saat Putra sedang membopong Senja, Pak Antonius melihat nya dan setengah berlari mendekati Putra.
" Kenapa Ibu Senja? " Tanya Pak Antonius panik.
" Asmanya kambuh, saya harus bawa dia ke Puskesmas." Jawab Putra panik.
" Ayo Bapak antar. " Ucap Pak Antonius.
Putra dan Pak Antonius membawa Senja ke Puskesmas dengan menyebrangi sungai menggunakan perahu. Tampak wajah pucat dan lemah, Putra yang melihat nya pun sangat khawatir, apalagi dengan nafas yang sangat sulit.
"Sabar ya Senja." Ucap Putra dalam hatinya.
Setelah sampai di Puskesmas, Senja langsung di berikan pertolongan oleh seorang Dokter, dan langsung di pasangkan selang oksigen di hidung nya.
" Jangan sampai seperti ini lagi, soalnya bisa patal." Kata Dokter tersebut pada Putra dan Pak Antonius.
" Saya juga heran Dok, sudah tahu punya Asma tapi inhaler tidak di bawa. " Ucap Putra setengah kesal karena kelalaian Senja.
Saat Senja tengah berbaring di atas blangkar, Putra memandangi wajah Senja, dan dia sangat yakin ini adalah Senja yang dia cari.
" Saya yakin kamu adalah Senja cinta pertama saya, dari namamu, dan kamu juga memiliki Asma, Senja kecil pernah mengalami seperti ini."
" Bila kamu memang Senja yang saya cari, tak akan pernah saya lepas* ."
Putra merapihkan rambut Senja yang menutupi matanya, dan menaikan selimutnya sampai dada.
*******
Saat tengah malam Senja terbangun, dan saat melihat jam sudah pukul 12 malam. Dengan cemas Senja langsung mencabut selang infus, dan segera beranjak dari atas blangkar.
" Mau kemana? " Tanya Putra kaget saat melihat Senja melepaskan jarum infusnya hingga darah menetes ke lantai.
" Saya harus pulang." Jawab Senja panik.
" Dengan luka, dan Asma kamu kambuh." Ucap Putra sambil menutupi luka bekas jarum infus dengan sapu tangan milik Putra.
" Saya harus pulang."
" Besok, saya antar."
" Nggak.. jangan!! " Ucap Senja panik.
" Kenapa? "'Tanya Putra heran.
" Saya harus pulang, keluarga saya akan mencari." Jawab Senja panik.
" Kenapa dia, seperti ada sesuatu yang dia takuti." Putra berguman dalam hatinya.
" Besok ya, mau pulang naik apa? Bahaya seorang perempuan tengah malam sendirian di luar sana."
Senja pun akhirnya menurut, dan kembali berbaring di atas blangkar, lalu Putra pun menyelimuti dengan selimut sampai dada.
" Tidurlah, besok Abang antar kamu pulang. Abang tidak mau lagi melihat kamu seperti tadi lagi." Ucap Putra sambil membelai rambut Senja, dan lalu meninggal kan Senja di dalam kamar Inap.
" Dia perhatian sekali sama saya, andai dia Putra yang saya cari selama ini, mungkin saya bisa bersandar di bahu nya, untuk berbagi keluh kesah saya."
Senja terus memandang punggung Putra yang meninggal kan nya di ruang Inap, hingga pemilik punggung hilang dari pandangan nya.
Dan Senja pun perlahan memejamkan matanya, dan tanpa disadari butiran air mata jatuh membasahi pipi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kalo di dunia nyata pasti udah saling bertanya tentang masa kecil mereka,Bukannya diem2 kayak gini..Ah outhor mah pasti cuman mau bikin alurnya jadi panjang kan kan kan...Bikin aku greget aja si outhor nya..😂😂
2024-06-08
0
Qaisaa Nazarudin
Sekarang kan Senja juga Putra udah tau kan siapa mereka,Putra juga tau dari kecil Senja kenak Asma..
2024-06-08
0
Dadan Sujana
terlalu bertele tele mau kenal nama saja
2022-01-06
1