Flashback Off
Putra meninggalkan pemakaman dan kembali ke Panti, sebelum kembali ke Panti, Putra membelikan bahan makanan, dan aneka snack untuk anak - anak penghuni panti lain nya.
"Bang.. Putra..." Sapa anak - anak Panti berlari mendekati Putra yang turun dari mobil.
Lalu Putra membuka bagasi mobilnya, dan menurunkan semua belanjaan nya.
" Bantu Abang bawa ini ke dalam ya. " Suruh Putra pada anak laki - laki penghuni Panti.
" Siap Pak Kapten." Ucap Guntur.
Putra pun sambil membawa kardus mie masuk ke dalam dapur, dan Ibu Mutia pun membantu menaruh belanjaan di atas meja.
" Banyak sekali belanjanya." Tanya Ibu Mutia.
" Buat stok 1 bulan Bund, mulai sekarang keuangan Panti akan Putra bantu." Jawab Putra.
" Alhamdulillah, terima kasih nak."
" Bund, selama Putra pendidikan atau satgas pernah tidak Senja datang ke Panti ini?"
" Sejak terakhir di bawa sama Tante dan Om nya, Senja belum pernah mengunjungi Panti. Dia kan ada di Papua, buat ongkos kemari kan mahal."
" Putra berjanji akan mencari dia, kalau Putra dapat tugas kesana. Dia cinta pertama Putra Bund."
" Bunda juga selalu berdoa, semoga kalian di pertemukan kembali." Ucap Ibu Mutia sambil mengusap punggung tangan Putra.
*******
Dengan menggunakan angkutan umum yang berdesakan, seorang wanita menggunakan seragam PDH nya dan tas punggung di belakang nya, berdiri berdesakan selama 1 jam perjalanan.
Tak henti dari situ, dia pun harus menyebrangi sungai dengan perahu selama 15 menit. Setiap hari dia lakukan demi mengabdi untuk negeri tercinta demi kemajuan putra putri bangsa.
" Selamat pagi Ibu Senja." Sapa anak - anak menyapa guru cantik yang baru tiba.
" Selamat pagi anak - anak." Balas Senja sambil tersenyum.
" Pekerjaan rumah kalian di kumpulkan sekarang."
" Ibu, mohon maaf Pablo lupa mengerjakannya." Ucap salah satu murid bernama Pablo.
" Kenapa lupa?" Tanya Senja.
" Maaf Ibu, kemarin beta ikut menebang sagu." Jawab Pablo.
" Jangan kamu pakai alasan ikut Ayah kamu ke hutan untuk menebang Sagu, pakai alasan yang tidak masuk akal lagi." Sindir Senja.
" Maaf Ibu, beta lupa." Ucap Pablo tertunduk.
" Hahahahhahaha.... "
Suara teriakan tertawa dari teman - teman nya membuat Pablo kesal dan menggebrag mejanya.
Braaagggggghhhh
" Kalian.....!!! " Ucap Pablo sambil menggemgam tangan nya.
" Sudah - sudah, kalian diam. Dan kamu Pablo jangan di ulangi lagi."
*********
Senja pun telah sampai di rumah, pulang pergi yang memakan waktu 3 jam perjalanan untuk ke tempat mengajarnya, hingga pulang pun setiap hari sampai matahari terbenam dia baru sampai.
Senja yang lelah, pun segera memasuki kamarnya. Dengan membaringkan tubuh nya di kasur.
" Senja bagi uang." Ucap Tania memasuki kamarnya.
" Kemarin kan sudah saya kasih, masa mau minta lagi." Kata Senja bangun dari berbaring nya.
" Kamu pelit ya sekarang, kamu itu disini numpang jadi jangan enak - enakan makan tidur gratis." Bentak Tania.
Senja pun yang tak mau berdebat dengan sepupunya pun memberikan 5 uang lembaran merah.
" Nah gitu dong, ini kan bisa buat shopping dan dugem."
" Jadi kamu ngabisin uang saya terus Tania, kuliah kamu sampai di DO karena ulah kamu nggak berubah." Ucap Senja kesal.
" Ssstttt.. nggak usah berisik, urus hidup kamu sendiri cari uang yang banyak untuk kami. Karena perusahaan keluarga kamu sudah di jual sama Mamah Papah." Ucap Tania sambil beranjak keluar dari kamar Senja.
Senja, sejak kecil memang di perlakukan tidak adil oleh Om dan Tantenya. Mereka menjemput Senja, hanya untuk memanfaatkan senja tentang warisan dari kedua orang tua nya.
Namun karena keserakahan Om dan Tante nya semua Aset yang di jual habis begitu saja, sehingga Senja membanting tulang untuk menghidupi keluarga Tante nya
*********
akh.. hik... akh... hik.. akh.. hik...
Tiba - tiba Asma Senja kambuh, dia pun mencari inhaler miliknya tapi tidak ada. Dan mencoba mencari di kotak obat inhaler cadangan nya pun tidak ada.
Senja pun berjalan sambil memegang dadanya yang sesak, dan menghampiri Tante, Om dan Tania yang sedang menonton TV.
" Tante, Senja mau tanya inhaler Senja dimana?" Tanya Senja sambil memegang dadanya yang sesak.
" Mana Tante tahu, kamu yang suka pake malah tanya sama Tante." Jawab Tante Siska ketus.
Akh... hik... akh.. hik...
" Tolong Tante, Om, Tania dada saya sesak. Asma senja kambuh tolong inhaler nya." Pinta Senja yang sudah kesulitan bernafas.
" Tuh ambil." Om Tio melempar inhaler miliknya.
Senja pun mengambil inhaler yang di lempar oleh Om nya, dan setelah menggunakan inhaler tersebut Senja bisa bernafas lega namun masih sedikit lemas.
" Kalian mau uang berapa?" Tanya Senja.
" Nah gitu dong, jadi anak jangan pelit." Jawab Om Hans.
" Transfer sekarang 10 juta." Ucap Tante Siska dengan nada ketus.
Senja pun meraih ponsel di sakunya, dan mentransfer sejumlah uang yang mereka minta.
" Senja tidak punya tabungan lagi, Senja mohon jangan minta uang lagi." ucap Senja sambil memegang dadanya.
" Tergantung." Ucap Om Hans sambil mengecek notifikasi SMS Banking yang masuk.
*********
" Bang, kapan saya dapat tugas ke daerah Timur? Saya pengen di tugaskan kesana." Pinta Putra
" Ada apa dengan wilayah Timur? " Tanya Danyon nya.
Putra tersenyum sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.
" Ada hati yang menunggu disana." Jawab Putra.
" Wadidaw... weleh.. Aligator kita ternyata sudah punya kekasih toh."
" Kita berpisah sejak saya umur 5 tahun, dia 3 tahun."
" Hah... apa..!!! "
********
Senja menatap matahari yang mulai terbit, dia berangkat mengajar setelah Shubuh. Dan pulang mengajar sore hari.
" Indahnya matahari terbit dari ufuk Timur." Ucap Senja saat sedang duduk di angkutan umum.
Seketika Senja mengingat kisah 20 tahun yang lalu, saat pertemuan pertama nya dengan teman masa kecilnya.
" Bang Putra apa kabar? "
" Senja sudah tercapai cita - cita menjadi seorang guru, apakah Abang terwujud menjadi seorang TNI? "
" Senja masih berharap, Abang temui Senja di Timur Indonesia."
*********"
" Apa kabar kamu Senja? "
" Abang janji kalau Abang dapat tugas kesana, akan mencari tahu dengan pentunjuk yang Abang punya."
" Semoga kamu masih mengingat Abang, dan sesuai permintaan kamu, cincin ini akan Abang kembalikan saat kita bertemu nanti." Ucap Putra sambil memegang cincin yang menjadi bandul kalung nya.
" Kamu adalah cinta pertama Abang, semoga kelak kita di pertemukan lagi. "
" Tunggu Abang di ujung Timur."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti ada udang di balik mi..
2024-06-08
0
Qaisaa Nazarudin
Lha kenapa Senja gak cari kontrakan aja,Udah punya penghasilan sendiri,masih menumpang lagi di sana..Cari penyakit sendiri..
2024-06-08
0
Qaisaa Nazarudin
Waahh Senja beneran jadi guru tuh..👍👍👍🤲🤲
2024-06-08
0