Masih Flashback On

Senja memegang dadanya, terasa sesak asma nya pun kambuh. Ibu Mutia segera memberikan inhaler pada Senja.

" Bagaimana Nak, sudah agak mendingan?" Tanya Ibu Mutia sambil mengusap punggung senja.

" Bang Putra mana Bund? " Tanya Senja.

" Abang mu sedang demam tinggi." Jawab Ibu Mutia.

" Bolehkah Senja menjenguknya Bund?" Tanya Senja kembali.

" Boleh, tapi kamu masih lemas karena Asma kamu kambuh."'Ucap Ibu Mutia.

Senja yang di antar Ibu Mutia untuk melihat ke adaan Putra, yang masih agak sedikit demam.

" Abang.. hik... hik... "

" Abang kenapa sakit?" Tanya Senja.

" Abang juga nggak mau sakit." Jawab Putra.

Putra melihat Senja pun sedikit pucat, dan tangan Putra mengusap wajah Senja.

" Kamu Sakit?" Tanya Putra.

" Asma Senja kambuh." Jawab Senja.

" Kamu punya Asma? " Tanya Putra.

Senja pun menganggukkan kepala nya, dan lalu tangan kecilnya memeluk Putra yang tengah berbaring.

Ibu Mutia tersenyum bahagia, melihat kedekatan Putra dan Senja yang sangat begitu akrab.

********

" Ibu dan Bapak ada apa lagi kemari?" Tanya Ibu Mutia.

" Kami ingin membawa kembali Senja." Jawab Siska seorang wanita berhigh class dengan anggun nya.

" Setelah 1 tahun kalian taro di Panti asuhan, dengan alasan tidak mau mengurusnya dan membuang jauh ke pulau Jawa. " Ibu Mutia dengan nada sedikit kesal.

" Kami kan Om dan Tante nya, kami kasihan sama Senja hidup sendiri disini. Jadi kami ingin membawa Senja kembali, kami akan merawat senja seperti anak kami sendiri." Kata seorang pria bernama Hans suami dari Siska.

" Baiklah Saya akan panggilkan Senja, kalian tinggu sebentar." Ucap Ibu Mutia lalu keluar mencari senja.

Senja yang saat itu sedang bermain dengan Putra, tampak begitu sangat bahagia. Hati Ibu Mutia sunggu tidak rela memisahkan mereka berdua.

" Senja!! " Sapa Ibu Mutia.

" Ada apa Bund?" Tanya Senja.

" Ada yang ingin bertemu sama kamu, mereka Tante sama Om kamu datang jauh - jauh dari ujung Timur." Jawab Ibu Mutia.

Senja lalu mencerna ucapan Ibu Mutia, karena saat dia di titipkan di Panti Asuhan usia Senja masih berumur 2 tahun, jadi ingatannya masih belum mengingat sempurna apalagi tidak pernah bertemu selama satu tahun terakhir.

Senja pun di bawa ke ruangan Ibu Mutia, dia melihat sepasang suami istri muda. Tatapan kedua nya menunjukkan, bahwa mereka sangat merindukan Senja.

" Senja sayang... ini tante sama om!!! "'Ucap Tante Siska.

Senja lalu melirik ke arah Ibu Mutia, dan melihat ke arah Tante Siska dan Om Hans yang duduk di sofa panjang.

Senja kecil pun melangkah mendekati Tante dan Om nya, di peluknya Senja oleh kedua pasangan suami istri tersebut.

" Senja ikut kami pulang yuk?" Ajak Om Hans.

" Pulang kembali ke rumah?" Tanya Senja yang mengingat daerah asal nya.

" Iya, kita pulang." Jawab Tante Siska.

" Ibu Bapak, Senja sejak satu tahun ini mengindap Asma. Jadi saya mohon untuk memperhatikan kondisi kesehatan nya, jangan telat di beri obat." Ucap Ibu Mutia.

" Asma Bu, bagaimana anak seusia dia terkena Asma." Ucap Pak Hans dengan sedikit kecewa.

" Maafkan saya, tapi kami disini sudah memberikan yang terbaik untuk kesehatan Senja." Ucap Ibu Mutia.

Putra yang mengintip dari balik jendela, meneteskan air matanya. Dia merasa sangat kehilangan teman dekatnya, setelah kedua orang tua nya meninggal hanya Senja yang menjadi teman dekatnya. Hanya senja yang bisa membuat dia tersenyum.

********

Senja dengan tas di punggung nya berpamitan dengan Ibu Mutia dan Pak Wahyu, tangis Ibu Mutia membuat Senja kecil ikut menangis.

Satu tahun merawat Senja, banyak sekali kenangan indah bersama gadis kecil secantik Senja yang di telantarkan begitu saja oleh keluarga nya.

" Baik - baik kamu disana Senja, jangan nakal." Kata Ibu Mutia sembari mengusap air mata Senja.

" Bunda, Senja nggak mau ikut sama Tante Om hik... hik... hik... " Kata Senja sambil memeluk Ibu Mutia.

" Senja sayang, kamu masih punya keluarga. Mereka berhak merawat kamu nak, bila kamu sudah dewasa nanti mainlah ke Panti ini. Pintu Panti akan selalu terbuka lebar untuk kamu nak."

" Bunda.. hik... hik... hik.... "

Putra melihat dari balik pintu pun ikut menangis, tangisan nya hingga terdengar kedalam ruangan Ibu Mutia.

" Putra!! " Kata Pak Wahyu sambil mendekati Putra yang sedang menangis.

" Hik... hik... Senja mau di bawa kemana Pak? Hik... hik... hik... " Tanya Putra.

" Senja di jemput sama keluarganya, kembali ke daerah asalnya." Jawab Pak Wahyu.

Senja yang melihat Putra pun datang menghampiri Putra, dengan wajah yang penuh dengan air mata.

" Hik... hik... hik... Abang.. Senja mau pergi dulu hik.. hik... "

" Jangan tinggalin Abang Senja, kalau kamu pergi Abang sama siapa hik... hik... hik.. "

Senja melepaskan cincinya, dan memasangnya di jari kelingking Putra.

" Abang ingat Senja sama ini saja, suatu saat kalau Abang bertemu lagi dengan Senja balikin cincin ini. " Ucap Senja setelah memasangkan cincin di jemari Putra.

" Hik... hik... Abang janji, kalau suatu saat Abang jadi Tentara. Katanya nanti pindah - pindah tugas, kalau Abang dapat tugas disana Abang akan cari kamu hik... hik... "

" Senja tunggu di Ujung Timur."

Senja pun lalu bersama Om dan Tante menaiki sebuah mobil, Senja yang di dalam mobil terus menangis melihat keluar dari dalam balik kaca mobil.

" Hik... hik... hik... Senja.... jangan tinggalin Abang... hik... hik... "

Putra terus berlari mengejar mobil yang membawa Senja, hingga dia terjatuh.

Pak Wahyu mengangkat Putra dengan lutut yang berdarah.

" Hik.. hik... hik.. Bapak Saya ingin ikut Senja hik... hik... hik... "

Tangis Putra pecah hingga Ibu Mutia tak bisa menahan tangis nya, dia pun sungguh sangat kehilangan Senja yang sudah di anggap menjadi Anaknya.

********

" Hik... hik... hik... hik... "

Senja terus menangis di dalam mobil yang melaju membawanya, hingga membuat Tante Siska dan Om Hans sangat risih.

" Bisa diam nggak sih kamu hah... " Bentak Om Hans.

Senja yang tadi menangis, otomatis berhenti karena bentakan Om Hans.

" Kamu kalau masih nangis terus, Om akan lempar kamu keluar dari mobil."'Bentak Om Hans.

Senja ketakutan karena amarah Om nya, dia tidak menyangka perlakuan Om nya yang sangat buruk. Hingga dia bersedih, dan ingin kembali ke Panti.

********

" Hik... hik... Senja, Abang kangen sama Senja hik.. hik... "

" Abang nggak punya teman selain kamu Senja, kamu teman yang bisa membuat saya tersenyum kembali hik.. hik.. hik.. setelah Mamah Papah meninggal dunia hik... hik... "

Tangis Putra tak hentinya dia menangisi Senja, di balik pintu Ibu Mutia dan Pak Wahyu sangat bersedih dengan kesedihan Putra kehilangan teman dekatnya.

" Semoga suatu saat kalian akan di pertemukan kembali. " Ucap Ibu Mutia sambil mengusap air matanya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

pasti ada udang di balik mi..

2024-06-08

0

timbuljaya

timbuljaya

dalem bangetz feelnya dpt...keren.

2023-10-02

1

Nonengsupartika

Nonengsupartika

aduh baru segini aja dah nangis, 😭😭😭😭

2022-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Putra Nagara
2 Masih Flashback On
3 Mentari Senja Timur
4 Mencari Sebuah Petunjuk
5 Di depan Mata Tapi Belum Jodoh
6 Wilayah Timur Akhirnya aku pijak
7 Mengenal Senja
8 Aku Putra Nagara Dan Kamu Mentari Senja Timur
9 Benar Dia Yang Saya Cari
10 Kamu Adalah Senja Ku
11 Kamu Adalah Yang Saya Cari Selama Ini
12 Kita Deklarasikan Hubungan ini
13 Aku Membawanya Pergi
14 Dia Adalah Senja Kecil Bunda Mutia
15 Dia Miliku
16 Dia Miliku 2
17 Melamar Mu
18 Terhalang Jarak
19 Ada Hati Yang Menanti
20 Hilang
21 Dimana Dirimu
22 Aku Kembali Tanpa Dirimu
23 Hampa Tampa Dirimu
24 Titik Terang
25 Saya Ikhlas Menerimamu
26 Kamu Tetaplah Istriku
27 Saya Tidak Akan Melepaskan Kamu
28 Biarlah Aku Menutupi Masa Lalumu
29 Biarlah Saya Disisimu
30 Aku Istri Kapten Putra Nagara
31 Jangan Sembarang Menghakimi
32 Bagaimanapun Dia Istri Ku
33 Mencarimu Dari Bukti
34 Author Menyapa
35 Jangan Pergi Lagi
36 Apakan Aku Harus Mengucapkan Selamat Tinggal
37 Tugas Mendadak
38 Tertembaknya Si Harimau
39 Aku Kembali
40 Kamu Tetaplah Sempurna Di Mataku
41 Demi Suami
42 Aku Baik - Baik Saja
43 Ijinkan Aku Jadi Wanita Sempurna
44 Aku Tak Bisa Mengungkapkan nya
45 Aku Tetap Mencintaimu
46 Tugas Mendadak
47 Salah Paham
48 Menghidupkan Singa Tidur
49 Aku Hanya Untuk Kamu
50 Author Menyapa
51 Antara Bahagia Dan Sedih
52 Nama nya juga Ngidam
53 Andai Saya bisa Mengganti Sakitnya
54 Ulah Kinan
55 Ulah Kinan 2
56 Rindu Saat Di Tinggal Tugas
57 Masa Lalu Yang Kembali
58 Tak Kan Pernah Lupa
59 Aku Pernah Ada Di Hatinya
60 Disaat Genting
61 Rasa Sayang Itu Masih Ada Walau Berbeda
62 Jangan Bawa Luka Dalam Maut
63 Biarlah Menjadi Bagian Masa Lalu.
64 Bunga Cinta Sang Prajurit
65 Hanya Satu Nama Di Hati Sang Prajurit
66 Masa Lalu Putra ( Satu Nama Di Hati Sang Prajurit)
67 Tetap Hanya Satu Nama Di Hati
68 Aku Pergi Untuk Negara
69 Antara Senjata Dan Rindu
70 Misi Yang Gagal
71 Gugur Bunga
72 Selamat Jalan Prajurit
73 Kabut Hitam Di Batalyon
74 Tanpa Dirimu Tak Ada Artinya
75 Biar Nyawaku Taruhan nya
76 Titik Terakhir
77 Harapan Untuk Harimau
78 Beri Satu Kesempatan
79 Belahan Jiwa Yang Kembali
80 Separuh Hatiku Hilang
81 Dekap Aku Untuk Yang Terakhir Kalinya
82 Saat - saat Detik Terakhir
83 Sampai Bertemu Di Keabadian
84 Ikhlas
85 Hutang Janji
86 Dia Ada di Sekitar Kita
87 Akulah Umpan Jebakan Mereka
88 Author Menyapa
89 Titik Lemah ku Adalah Buah Hatiku
90 Tunggu Ayah Sayang
91 Tangisan Yang Dirindukan
92 Misi Yang Terpecahkan
93 Harta Yang Kembali
94 Butterfly nya Pasukan Khusus
95 Menaruh Hati
96 Hati Saya Hanya Untuk Cinta Pertama
97 Ada Yang Masih Menyimpan Rasa
98 Hati Yang Penasaran
99 Maaf Hati Ini Belum Terbuka
100 Aku Menahan Rasa Ini
101 Kawan Lama Musuh Lama
102 Pergolakan Batin
103 Rasa Itu Kembali Ada
104 Aku Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi
105 Tak Sanggup Menolak
106 Maaf kan Aku Bila Mencinta
107 Kembali ke Ujung Timur
108 Info Author
109 Tugas Ku Bersama Dengan Kenangan Lama
110 Tak Sanggup Bila Harus Ada Di Sini
111 Mencoba Untuk Bangkit
112 Kejutan Terindah Untuk Sang Kapten
113 Hati Untuk Pak Kapten
114 Mencoba belajar Membuka Hati
115 Mulai Disini Ada Rasa
116 Aku Merasakan Getaran Itu Kembali
117 Buat Aku Untuk Mencintai Seperti Dirinya
118 Aku Memilih Mu Untuk Menjadi Persit Hatiku
119 Kisah Kita Belum Usai
120 Dia kembali Membawa Kisah Yang Indah
121 Ada Siapa Di Hatimu???
122 Jangan Pernah Ucapkan Kata Pisah
123 Aku Buktikan Bahwa Hanya Ada Kamu
124 Inilah Pilihan Hatiku
125 Jangan Pergi
126 Titip Cinta Di Hatimu
127 Rindu Di Atas Suara Dentuman
128 Ada Cinta Menanti
129 Sakit nya Menahan Rindu
130 Ku Temui Kamu Di Tanah Gersang
131 Dengan Di Temani Senjata Mencari Cinta Yang Ku Rindu
132 Rindu Yang Terbayar
133 Bendera Putih Di Atas Tanah Gersang.
134 Merdeka nya Cinta
135 Kembali nya Belahan Jiwa
136 Saat Bahagia
137 Awal Lembaran Baru
138 Meninggalkan Mu Dalam Tugas
139 Tragedi Sebuah Aksi
140 Sebuah Harapan
141 Senja Ku
142 Hanya Cinta Pertama Yang Di Hati
143 Masa Lalu Yang Tak Bisa Di Lupakan
144 Dirimu Yang Di Hati
145 Ucapan Special
146 Calon Keluarga Baru
147 Ngidam
148 Nikmatnya Istri Hamil
149 Calon Baby Boy
150 Author Curhat
151 Rumah Baru
152 Mampir ke Karya ke 4
153 Ulah Avan
154 warning
155 Welcome Baby Boy
156 Hanyan Kamu ( Aku) Kapten Kavan
157 Info Untuk Sahabat Puspa
158 Karya Baru
159 Pengumuman
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Putra Nagara
2
Masih Flashback On
3
Mentari Senja Timur
4
Mencari Sebuah Petunjuk
5
Di depan Mata Tapi Belum Jodoh
6
Wilayah Timur Akhirnya aku pijak
7
Mengenal Senja
8
Aku Putra Nagara Dan Kamu Mentari Senja Timur
9
Benar Dia Yang Saya Cari
10
Kamu Adalah Senja Ku
11
Kamu Adalah Yang Saya Cari Selama Ini
12
Kita Deklarasikan Hubungan ini
13
Aku Membawanya Pergi
14
Dia Adalah Senja Kecil Bunda Mutia
15
Dia Miliku
16
Dia Miliku 2
17
Melamar Mu
18
Terhalang Jarak
19
Ada Hati Yang Menanti
20
Hilang
21
Dimana Dirimu
22
Aku Kembali Tanpa Dirimu
23
Hampa Tampa Dirimu
24
Titik Terang
25
Saya Ikhlas Menerimamu
26
Kamu Tetaplah Istriku
27
Saya Tidak Akan Melepaskan Kamu
28
Biarlah Aku Menutupi Masa Lalumu
29
Biarlah Saya Disisimu
30
Aku Istri Kapten Putra Nagara
31
Jangan Sembarang Menghakimi
32
Bagaimanapun Dia Istri Ku
33
Mencarimu Dari Bukti
34
Author Menyapa
35
Jangan Pergi Lagi
36
Apakan Aku Harus Mengucapkan Selamat Tinggal
37
Tugas Mendadak
38
Tertembaknya Si Harimau
39
Aku Kembali
40
Kamu Tetaplah Sempurna Di Mataku
41
Demi Suami
42
Aku Baik - Baik Saja
43
Ijinkan Aku Jadi Wanita Sempurna
44
Aku Tak Bisa Mengungkapkan nya
45
Aku Tetap Mencintaimu
46
Tugas Mendadak
47
Salah Paham
48
Menghidupkan Singa Tidur
49
Aku Hanya Untuk Kamu
50
Author Menyapa
51
Antara Bahagia Dan Sedih
52
Nama nya juga Ngidam
53
Andai Saya bisa Mengganti Sakitnya
54
Ulah Kinan
55
Ulah Kinan 2
56
Rindu Saat Di Tinggal Tugas
57
Masa Lalu Yang Kembali
58
Tak Kan Pernah Lupa
59
Aku Pernah Ada Di Hatinya
60
Disaat Genting
61
Rasa Sayang Itu Masih Ada Walau Berbeda
62
Jangan Bawa Luka Dalam Maut
63
Biarlah Menjadi Bagian Masa Lalu.
64
Bunga Cinta Sang Prajurit
65
Hanya Satu Nama Di Hati Sang Prajurit
66
Masa Lalu Putra ( Satu Nama Di Hati Sang Prajurit)
67
Tetap Hanya Satu Nama Di Hati
68
Aku Pergi Untuk Negara
69
Antara Senjata Dan Rindu
70
Misi Yang Gagal
71
Gugur Bunga
72
Selamat Jalan Prajurit
73
Kabut Hitam Di Batalyon
74
Tanpa Dirimu Tak Ada Artinya
75
Biar Nyawaku Taruhan nya
76
Titik Terakhir
77
Harapan Untuk Harimau
78
Beri Satu Kesempatan
79
Belahan Jiwa Yang Kembali
80
Separuh Hatiku Hilang
81
Dekap Aku Untuk Yang Terakhir Kalinya
82
Saat - saat Detik Terakhir
83
Sampai Bertemu Di Keabadian
84
Ikhlas
85
Hutang Janji
86
Dia Ada di Sekitar Kita
87
Akulah Umpan Jebakan Mereka
88
Author Menyapa
89
Titik Lemah ku Adalah Buah Hatiku
90
Tunggu Ayah Sayang
91
Tangisan Yang Dirindukan
92
Misi Yang Terpecahkan
93
Harta Yang Kembali
94
Butterfly nya Pasukan Khusus
95
Menaruh Hati
96
Hati Saya Hanya Untuk Cinta Pertama
97
Ada Yang Masih Menyimpan Rasa
98
Hati Yang Penasaran
99
Maaf Hati Ini Belum Terbuka
100
Aku Menahan Rasa Ini
101
Kawan Lama Musuh Lama
102
Pergolakan Batin
103
Rasa Itu Kembali Ada
104
Aku Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi
105
Tak Sanggup Menolak
106
Maaf kan Aku Bila Mencinta
107
Kembali ke Ujung Timur
108
Info Author
109
Tugas Ku Bersama Dengan Kenangan Lama
110
Tak Sanggup Bila Harus Ada Di Sini
111
Mencoba Untuk Bangkit
112
Kejutan Terindah Untuk Sang Kapten
113
Hati Untuk Pak Kapten
114
Mencoba belajar Membuka Hati
115
Mulai Disini Ada Rasa
116
Aku Merasakan Getaran Itu Kembali
117
Buat Aku Untuk Mencintai Seperti Dirinya
118
Aku Memilih Mu Untuk Menjadi Persit Hatiku
119
Kisah Kita Belum Usai
120
Dia kembali Membawa Kisah Yang Indah
121
Ada Siapa Di Hatimu???
122
Jangan Pernah Ucapkan Kata Pisah
123
Aku Buktikan Bahwa Hanya Ada Kamu
124
Inilah Pilihan Hatiku
125
Jangan Pergi
126
Titip Cinta Di Hatimu
127
Rindu Di Atas Suara Dentuman
128
Ada Cinta Menanti
129
Sakit nya Menahan Rindu
130
Ku Temui Kamu Di Tanah Gersang
131
Dengan Di Temani Senjata Mencari Cinta Yang Ku Rindu
132
Rindu Yang Terbayar
133
Bendera Putih Di Atas Tanah Gersang.
134
Merdeka nya Cinta
135
Kembali nya Belahan Jiwa
136
Saat Bahagia
137
Awal Lembaran Baru
138
Meninggalkan Mu Dalam Tugas
139
Tragedi Sebuah Aksi
140
Sebuah Harapan
141
Senja Ku
142
Hanya Cinta Pertama Yang Di Hati
143
Masa Lalu Yang Tak Bisa Di Lupakan
144
Dirimu Yang Di Hati
145
Ucapan Special
146
Calon Keluarga Baru
147
Ngidam
148
Nikmatnya Istri Hamil
149
Calon Baby Boy
150
Author Curhat
151
Rumah Baru
152
Mampir ke Karya ke 4
153
Ulah Avan
154
warning
155
Welcome Baby Boy
156
Hanyan Kamu ( Aku) Kapten Kavan
157
Info Untuk Sahabat Puspa
158
Karya Baru
159
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!