Rodriguez Affair
Welcome, di cerita ke-7 saya di novel ini 🤗, mohon dukungannya ya, izinkan tangan kalian mengklik LIKE dan COMMENT HADIAH dan VOTE.
⚠️Mengandung konten dewasa dan kekerasan, bukan cerita soleha atau drama religi buang yang tidak baik, skip saja yang tidak suka 🙂
(Cerita baru dan tidak ada sangkut-paut dengan sequel mana pun)
Morean Rodriguez Sanden, menatap nanar meja kebesarannya mensesap sesekali gelas anggur yang dia pegang, baru saja dia bertengkar hebat dengan Juless keponakannya, fikirannya berkelana kemana-mana sudah beberapa kali Juless keponakannya tertangkap mengambil uang aset keluarga mereka dalam jumlah yang besar untuk kepentingan pribadi.
Setelah di selidiki akun penerima dana dari Juless adalah nama yang sama seorang perempuan yaitu Sarla Alamanda Wilamo.
Kini gelas anggur itu dia letakkan ke meja, jemari-jemari besarnya mulai mengetuk-ngetuk disana, jika benar perempuan itu mencintai Juless keponakannya dengan sungguh-sungguh seperti yang dikatakan Juless untuk apa dia meminta uang dalam jumlah besar lalu wanita ini masih terlihat tertangkap bekerja disebuah tempat hiburan malam, rasanya uang itu cukup banyak jika untuk menghidupi kehidupan mewahnya membeli berbagai macam barang branded dalam jumlah jutaan dollar tanpa harus bekerja menjajakan dirinya.
Morean tidak bisa tinggal diam lagi kali ini, dia ingin menyelidiki siapa perempuan itu sebenarnya, kenapa dia masih bekerja disana dan memanfaatkan berkali-kali Juless tanpa Juless sadari dia dimanfaatkan.
Juless benar-benar sudah di butakan oleh wanita itu dia tidak mempercayai siapapun yang mencoba membawa kebenaran bahwa wanita itu bekerja menjadi wanita bayaran menerima jasa berkencan menemani para pria hidung belang.
Juless selalu mengangap Morean mengarang cerita sebab memang ini bukan kali pertama Morean mencampuri hubungan dia dengan siapapun, dia tidak ingin kalah dengan pamannya kali ini sudah bertahun-tahun sejak dia beranjak dewasa terus saja di anggap anak kecil sudah cukup Morean menjadi pengusik hidupnya, cukup sudah dia terus mencapuri apapun urusan Juless, kali ini Juless ingin memilih jalannya sendiri tanpa terus di campuri Morean dalam hal apapun.
Morean Rodriguez Sanden.
Lelaki 33 tahun itu adalah satu-satunya putra keluarga Rodriguez Sanden yang kini menjadi pemilik sekaligus penguasa seluruh aset keluarga Rodrguez Sanden, beberapa pabrik bahan baku obat-obatan, perusahaan telekomunikasi juga pemilik sebuah perusahaan kapal pesiar di Eropa Timur, dia merupakan dua bersaudara akan tetapi Jayden Rodriguez Sanden meninggal 16 tahun lalu tahun dalam sebuah kecelakaan bersama sang istri Marelia Savarez sebuah kecelakaan yang di duga adalah sebuah konspirasi dan kesengajaan.
Akan tetapi putra mereka Juless yang berusia 5 tahun saat itu selamat dalam kecelakaan tersebut dan kini Morean lah yang menjadi wali untuk Juless sepeninggalan kedua orang tuanya, sebab sang kakek Rodriguez Sanden pun mengalami sakit yang serius selepas meninggalnya sang putra dan sang istri menyusul sang anak pergi untuk selamanya selepas 1 tahun kecelakaan itu.
Kala itu menjadi tahun-tahun terberat untuk Morean yang mana sang kakak meninggal menyusul pula sang ibu, dia kesulitan mengangani Juless yang saat itu masih sangat kecil dan dia pun masih sangat muda harus mengurusi Juless sebab kehilangan semua orang terdekatnya dalam kurun waktu yang singkat dan waktu yang berdekatan.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu dan derap langkah membuat Morean tersadar dari lamunannya.
“Masuk!” Persilahkan Morean dengan lantang, membuat pintu besar itu terbuka.
“Maaf Tuan, Nona Sarla lolos lagi, dia berhasil membuat clientnya mabuk dan tidak sadarkan diri lagi, lalu mengambil separuh dari isi dompet lelaki itu?”
“Apa yang mereka sudah lakukan?”
“Mereka sempat bercumbu dan selepas meminum beberapa gelas champagne kemudian client-nya tidak sadarkan diri! Malam ini dia berada di AppleBEE dan menggunakan nama Nona Alma saat berkencan.”
Morean pun mendengkus kesal, perempuan itu benar-benar licik hampir setiap malam dia berganti identitas lalu berhasil mencuri uang tamunya saat mereka tidak sadarkan diri, “Di mana dia menggunkan identitas aslinya, apakah tidak ada yang kenal dengannya?”
“Mucikari yang membawanya kenal baik dengan wanita itu, dia sudah terbiasa dengan Nona Sarla yang tidak mau menggunkan nama Aslinya, sepertinya mereka adalah rekan!”
“Siapa orang itu, datangkan dia kepada ku! Malam ini juga Luke!” Morean menatap tegas asisten-nya membuat lelaki itu mengangguk takzim dan segera pergi dari sana.
***
Sebuah jalanan malam di sebuah gang kecil sudut kota Sarla mengayunkan langkahnya untuk kembali pulang, kali ini tidak terlalu dini hari ia pulang setelah berhasil membagi pendapatannya dengan Virel sang mucikari sekaligus sang sahabat dia pun bergegas pulang.
Hari ini dia mendapatkan uang yang cukup banyak tanpa harus bersusah payah mengelabui, tamunya benar-benar lelaki kesepian yang butuh teman bercerita.
Langkah kaki berstiletto dengan sebuah gaun malam berjela-kelip membawanya sampai disebuah gang sempit tempat tinggalnya, ia mengedarkan pandangannya disana malam mini begitu gelap disana, apakah orang-orang disini tidak membayar listrik kenapa lampu teras mereka tidak ada yang hidup.
“Sarla…..Sarla!” Sebuah seruan melengking dari sebuah mobil yang berhenti membuat langkah Sarla berhenti seketika.
Gadis muda itu berhenti dan menoleh kebelakang, “Virel? Kenapa kau kesini?...pergi cepat Molina bisa melihat mu!”
“Ssssttt…cepat naik Sarla, ada yang ingin aku bicarakan!” Panik lelaki shemale itu, ia pun takut jika Molina kakak Sarla melihat mereka, bisa-bisa semuanya hancur termasuk bisnis gelapnya bersama Sarla.
Sarla yang sudah berada di depan rumahnya pun melihat keadaaan rumahnya tampaknya masih gelap, tidak ingin membuat sang kakak bangun sebab suara mesin mobil Virel yang berisik Sarla pun segera berlari masuk segera kedalam mobil Virel dan pergi dari sana.
“Cepat pergi Vir, telinga Molina sangat sensitive dengan suara.”
“Lalu kenapa kau tidak mengganti pakaian malam ini!”
“Alasan ku tadi cukup bagus, menghadiri acara ulang tahun, bukan bekerja paruh waktu di restoran cepat saji.”
“Kau bukan manusia Sarla, Molina selalu saja kau bohongi!” Virel pun terbahak-bahak semakin melajukan mobilnya.
“Aku melakukan semua untuk-nya bukan untuk hidupku.” Sarla mengendik sesungguhnya ia tidak tahu lagi cara apa untuk menghailkan uang dengan jumlah yang banyak dan waktu yang singkat, jangan contoh ini, sesungguhnya ini adalah hal yang sangat buruk dan juga membawa kepada resiko yang buruk pula.
“Ya aku tahu itu, baiklah kita sudah aman…kita berhenti disini saja!” Virel pun memberhentikan mobilnya di sebuah tepian jalan untuk segera memberikan kabar kepada Carla dari apa yang baru saja ia dapati setengah jam lalu dia menemui seorang lelaki kaya raya yang ingin memakai jasa dari wanita bernama Carla rekan Virel tersebut.
“Ada apa, apakah sebuah hal yang menguntungkan?” Tatap Sarla pada Virel serius.
“Ini sangat menguntungkan, kau pasti tidak akan menolak ini, besok malam seseorang ingin memakai jasamu untuk berkencan di Eddewars Towers dia mengadakan pesta disana, pastikan kau memberikan pelayanan terbaik untuknya.”
“Kau gila, Eddewasr Tower sangat ketat keamanannya, bagaimana jika dia memperkosaku dan aku tidak bisa lari, jika mencumbu-nya sampai lemas aku masih sanggup tapi tidak untuk di tidurinya, tidak! tidak aku yakin dia bukan orang biasa, kau menghantarkan ku dalam bahaya Virel!"
“Sarla…astaga kau menyerah sebelum berperang! kau penipu ulung Sarla, kau tahu caranya bertindak di situasi genting, ini bukan kali pertama mu berhadapan dengan orang-orang seperti itu, buat mereka bertekuk lutut lalu masukan obat-obatnya dan selesai kau bisa pergi!’
Sarla menyeringai lebar, “Mereka sudah memberikan mu uang muka, aku tahu Virel… tidak bisa Eddewasr Tower memiliki biaya yang cukup fantastis, aku tidak yakin bisa lolos dengan mudah. Bisa saja saat mencumbu ku dia juga bersama para anak buah-nya, Virel kau gila…kau gilaa!”
“Sarla… aku harus bagaimana, kau lihat! Kau lihat mereka sudah memberikan uang muka yang cukup banyak, ini adalah nominal kau bekerja di tiga tempat.”
Sarla menggeleng, “Tidak Virel, lagi pula besok weekend, aku akan pergi bersama Juless, hanya weekend waktu yang ku punnya untuk dia, kami akan menemui dokter untuk Molina, Juless mengatakan dia sudah menemukan Dokter tebaik yang bisa menangani penyakit Molina.”
Tatapan Virel kecewa, “Sarla…SARLA…ASTAGA! Sarla please!!!”
“No Virel, NO!" Tegaskan Sarla.
Virel begitu frustasi yang mana ia sudah menerima uang muka dalam jumlah fantasis tidak mungkin ia kembalikan lagi, ini harusnya begitu sangat menguntungkan baru uang muka saja sudah sedahsyat ini akan berapa banyak nanti pembayaran yang ia dapat setelah Sarla mau menerima, tentang Sarla akan betindak apa di tempat nanti itu bukan urusan dia.
“SARLA…Baiklah, semua uang muka ini untuk mu akau tidak akan mengambilnya, lalu pembayaran setelah kau setuju nanti kita bagi seperti biasa,” Virel sangat paham Sarla membutuhkan uang banyak untuk sang kakak dia pasti tidak akan menolak jika tentang uang dalam junlah besar di awal.
“Tidak! Kau kali ini tidak bisa memancingku dnegan uang, aku tidak mau masuk dalam bahaya!” Sarla mencibir.
Virel kehabisan akal, ia mengumpat kesal dalam hati, “Baiklah jika kau mau kita buat kesepakatan, tidak ada anak buahnya saat kau bersama orang itu bagaimana? Bagaimana bisakah kau mempertimbangkan, Sarla ini kesempatan baik, kau tidak perlu memikirkan uang untuk pengobatan dalam sebulan kedepan jika ini berhasil!”
Sarla seketika goyah, ia mulai kembali berfikir ulang untuk penawaran yang fantastis ini, “Molina..Molina…arhhHH…..Virel, kau menjamin aku akan baik-baik saja bukan?”
Virel pun mengambil kedua tangan Sarla, “Aku beranji aku aka nada disana mengawasi mu, kau akan dalam pengawasanku sampai selesai.”
Sarla menghelakan nafasnya erat, “Argh…. Jika bukan karena uang dan kakak ku, aku tidak ingin melalukan ini, sungguh akupun sudah tidak tega dengan Juless yang sudah terlalu banyak membantuku dan Molina setiap hari.”
“Sarla…cmons baby.... Ini akan baik-baik saja…” Yakinlan Virel lagi, menatap serius sang sahabat, membuat Sarla berdehem, menatap kosong jalanan malam yang gelap, akhirnya ia menerima tawaran fantastis Virel tersebut.
“Kau pastikan lagi Vir, aku tidak mau ada banyak pengawalanya saat ada disana, terserah pesta apapun itu, saat aku berdua dengannya jangan ada siapapun disana.”
Virel tertawa begitu bahagianya, “Kau tenang saja, semua akan aman dalam pengawasan dan keinginan mu.”
Next »
Wajib klik like dan comment hadiah juga boleh 🤣 (Maksa)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Novano Asih
baru mampir aku kak ternyata ada sendiri to kisahnya keluarga Rodriguez,selesai baca kisahnya Luke aku lgsg kesini tp jauh sebelumnya aku udah baca semua karya kak Tris dimulai dari Dimas,Alex,Julian,Frans sama satu lg Sophia
2024-07-15
0
Dewi Dina
satu lagi , lanjut
2023-03-22
0
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
sudah lama gk baca karya mu mak othorr
2022-12-28
0