Diatas kursi rodanya, Lin Fengyin menatap keluar jendela. Fikirannya kacau tak karuan mengingat apa yang dikatakan dokter Danu mengenai keadaan gadis yang ia selamatkan setelah menyelamatknnya itu.
" Bagaimana kondisi gadis yang datang bersama saya kemarin, dokter ?" Tanyanya pada dokter Danu saat itu.
" Kondisinya memang sangat parah, saya sendiri takjub bahwa dia masih bisa bertahan hingga hari ini. Dan sudah mulai membaik sejak subuh ini. Jika dalam seminggu ini kondisinya terus mengalami peningkatan dia akan segera siuman. " Jawab dokter Danu tersenyum tipis. Namun dari sudut matanya Lin Fengyin dapat melihat aura kecemasan dan keraguan dihati dokter Danu.
" Tapi...?" Tanya Tuan Lin yang merasa ada hal lain yang belum disampaikan oleh dokter Danu.
" Tapi, karena terkena hantaman yang cukup keras membuat beberapa bagian tulang punggungnya patah dan dislocation*. Tapi tuan tenang saja, karena kami sudah memasangkan implan**. " Jelasnya.
Lin Fengyin hanya tertunduk dan mengepalkan kedua tangannya. Perasaan bersailah dan menyesal menyelimut hatinya saat ini.
" Otak kecilnya juga mengalami kerusakan akibat benturan tersebut dan membuatnya harus kehilangan seluruh ingatannya, atau amnesia total***. " Tambah dokter Danu.
Bagai tersambar petir disiang bolong, Lin Fengyin terbelalak mendengar penjelasan dokter Danu, jantungnya seakan berhenti. Tubuhnya gemetaran dan keringat mengucur ditubuhnya.
Mengingat hal itu membuat Lin Fengyin geram dan marah pada dirinya sendiri. Seandainya saat itu dia dapat membujuk gadis itu untuk pergi, mungkin nasib sial ini tidak akan menimpa gadis itu. Saat ini yang ada di dalam fikiran Lin Fengyin adalah bagaimana agar gadis itu cepat sembuh dan memberikan kehidupan yang baik kedepannya untuk membalas kebaikan gadis itu.
***
Seminggu telah berlalu semenjak tragedi pengeboman yang terjadi di pusat perbelanjaan itu. Beritanya masih hangat ditelevisi, koran maupun berita online. Bahkan media luar negeripun turut meliputnya. Awalnya disebutkan bahwa kejadian itu akibat meledaknya mesin generator milik gedung itu, namun beberapa hari terakhir ditemukan fakta bahwa kejadian tersebut sengaja dilkukan oleh pihak tertentu.
Beberapa forum menyebutkan ini merupakan tindakan dari para *******, namun adapula yang menyebutkan bahwa ini murni dari pesaing bisnis, mengingat pusat perbelanjaan tersebut baru-baru ini mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan setelah bekerja sama dengan sebuah perusahaan asing. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Yang pasti peristiwa ini telah menelan banyak korban jiwa dan banyak lagi yang mengalami luka berat maupun ringan.
22 korban meninggal, 7 orang meninggal ditempat dan sisanya meninggal didalam perjalanan kerumah sakit ataupun setelah mendapat perawatan dirumah sakit. 32 orang menderita luka berat dan 60 orang luka ringan. Cukup banyak mengingat pengeboman terjadi dihari libur dan sedang padatnya pengunjung, dari yang masih balita sampai yang orang dewasa dan beberapa orang tua yang berkunjung untuk mengisi akhir pekan mereka.
Semua nama korban terlah diumumkan disemua media massa dan juga dipasang di setiap rumah sakit ataupun klinik yang menampung korban pengeboman tersebut.
Namun bagi Diah Ayuningtyas dan keluarganya semua informasi ini tidak akurat dan tak adil baginya karena masih ada satu nama korban yang tidak mereka sebutkan, yaitu adiknya Putri Angelica yang hilang saat dia lari kembali kedalam reruntuhan untuk menolong seseorang, bahkan nama orang tersebut pun sepertinya tak ada dalam daftar nama-nama tersebut. Bahkan disemua rumah sakit yang menampung korban pengeboman tersebut.
" Bapak sudah yakin ini sudah semuanys ? Mungkin masih ada dirumah sakit atau kelinik lain yang belum memberikan data-datanya. " Kata salah seorang ibu paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Diah dan Putri yang ternyata adalah si Adik yang saat ini tengah dirawat dirumah sakit lain dalam keadaan koma.
" Ini sudah semua, buk. Total ada 2 rumah sakit dan 1 klinik. Kemungkinan anak ibuk selamat dan pergi kerumah sakit lain yang tidak ada didaftar kita. " Jawab salah seorang petugas kepolisian yang bertugas menjaga keamanan disalah satu rumah sakit yang menampung korban pengeboman yang terjadi seminggu yang lalu.
" Nggak, pak! Begini, pak, saya juga kan korban saat itu, saya lihat sendiri adik saya ini lari kembali kedalam gedung karena ada satu orang yang terjebak disana. Jadi adik saya ini mau menolong orang itu. Tapi saat tim medis membawa saya kesini adik saya masih belum keluar, saya sudah meminta mereka untuk menemukan adik saya, tapi saat saya periksa semua pasien disini saya tidak menemukan dia, bahkan dirumah sakit lain. " Bantah kak Diah mencoba menjelaskan.
" Pak, saya mohon, tolong temukan anak saya, saya akan bayar jika harus. Saya sangat-sangat memohon kepada bapak polisi untuk membantu saya menemukan anak saya. " Pinta ibu itu sambil menggenggam tangan petugas itu.
" Saya mengerti, sekarang ibu tolong bersabar dan tenangkan hati ibu, kami pasti akan membantu menemukan anak ibu. Itu sudah jadi tugas dan tanggung jawab kami. Dan ibu tak perlu membayar apapun pada kami satu rupiah pun. " Jawab petugas itu lembut untuk menenangkan ibu itu.
" Sekarang lebih baik ibu pulang dulu dan istirahat. Ibu disini sudah 2 hari, pasti kurang tidur, kalau nanti ibu sakit, nanti saat Putri ibu kembali dia pasti sedih melihat ibunya sakit. " Kata petugas itu dengan ramah.
" Saya tidak akan tenang sebelum anak saya ditemukan pak. " Jawab ibu sambil menangis.
" Mbak, saran saya mbak bawa pulang dulu ibunya. Masalah agak mbak saya pasti bantu. Jangan sampai ibunya malah jadi sakit. " Kata petugas itu pada kak Diah.
" Saya mohon temukan adik saya, apapun yang terjadi. " Pinta kak diah sekali lagi.
Setelah membujuk ibunya kak Diah menuntun ibunya untuk pulang. Dengan lunglai ibu melangkahkan kakinya. karena sudah dua hari dua malam kurang istirahat dan makan, tubuhnya tak mampu untuk berjalan lebih jauh lagi dan akhirnya pingsan.
" Ibu.. Ibu.. Ini kenapa ? Suster tolong !!" Teriak kak Diah panik
Petugas kepolisian yang belum jauh pergi meninggalkan kak Diah dan Ibunya langsung lari kembali ketempat Diah dan Ibunya berada.
" Kenapa dengan Ibunya mbak ?" Tanya petugas itu begitu sampai dan langsung membopong tubuh wanita paruh baya yang masih tergeletak dilantai itu dam langsung membawanya keruang UGD.
" Saya tidak tau pak, tiba-tiba ibu saya pingsan!" Jawab Diah panik sambil berlari mengikuti petugas itu keruang UGD.
*kondisi dimana tulang/sendi tak berada pada tempatnya.
**alat/perangkat yang terbuat dari titanium atau silikon yang dipasang pada tulang atau sendi yang patah atau dislocation* akibat kecelakan untuk menggantikan struktur dan fungsi biologis dan menyangga fraktur
***keadaan dimana seseorang kehilangan semua memori tentang ingatan yang dimilikinya. Termasuk identitas dirinya.
(sumber: wikipedia)
Jangan lupa like, klik favorite dan tinggalkan komen kalian untuk kritik dan sarannya ya sahabat readers. Terima kasih😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Nchue Uswa
😇
2021-12-18
0
Mutie Cutie
semangat
2021-02-15
1
~ Mie Goreng ~
real indonesia. "dia kenapa?" udah tau dia pingsan, eh malah nanya. "kamu gpp?" udah tau dianya jatuh, malah pake nanya lagi.
2021-02-07
1