Sementara itu ditempat Adik dan pria itu berada..
"Wah, akhirnya lepas juga. Ayo pak cepat saya bantu berdiri. Kita harus segera pergi dari sini." Ujarnya sambil membantu pria itu untuk berdiri dan memapahnya berjalan.
"Terima kasih sekali ya dik, berkat kamu saya selamat." Ujarnya sambil meringis kesakitan.
"Wah, gak bisa nih, banyak pecahan kaca. Ya ampun, serpihan temboknya aja tajem-tajem gini. Kaki bapak nggak pakai alas, bisa tambah luka." Kata adik khawatir. "Ah!! kan ada itu. Padahal dari tadi saya bawa-bawa malah nggak kepikiran." Serunya tiba-tiba.
Kemudian Adik mengambil sebuah kantong yang tadi dibawanya saat keluar dari gedung itu sampai saat dia harus lari untuk menyelamatkan pria itu yang dia ketakkan dilantai dan dilupakannya.
"Hampir aja lupa, untung langsung ingat. Bapak pakai ini saja dulu. Agak kekecilan si sepertinya, tapi kan lumayan untuk menghindari pecahan-pecahan kaca dan tembok yang tajam-tajam itu." Ujarnya.
Dengan hati-hati dia membantu pria itu memakaikan sandal yang rencananya akan dia hadiahkan untuk ayahnya itu dikaki pria yang tak dikenalnya. Meski ingin menolak, tapi pria ini tak bisa melakukannya karena tidak mungkin dia bisa berjalan tanpa alas kaki sampai ketempat yang aman. Belum lagi gadis didepannya ini pasti akan mengomel jika dia menolaknya.
"Jangan geer, sandal ini saya beli untuk ayah saya, jadi jangan berharap ini gratis, Bapak harus menggantinya dengan yang baru dan lebih bagus, oke?" Kata Adik menohok yang membuat rasa terharu pria itu hancur.
"Pasti." Jawab pria itu tegas.
"Baguslah. Ayo cepat sebelum kita tertimbun reruntuhan berikutnya." Ajak Adik sambil memapah pria itu.
"Ngomong-ngomong, sandalnya kekecilan." Seloroh pria itu sambil tersenyum mengejek
"Wah, nggak tau terima kasih dia. Kalau nggak suka nggak usah dipakai." Jawab Adik menggerutu.
Pria itu hanya tersenyum jail melihat ekspresi Adik yang kesal. Dan tanpa mereka sadari, apa yang mereka takutkan akhirnya terjadi. Dinding-dinding beton dibelakang mereka yang sudah retak-retak tak karuan akhirnya sudah sampai pada saat mereka harus melepaskan diri dari dinding-dinding yang lainnya.
-Kreeketratraktak-
Suara mereka yang seakan memberikan isyarat agar Adik dan pria itu segera meninggalkan tepat itu dengan cepat. Mendengar suara itu Adik segera mempercepat langkahnya berharap dinding-dinding itu tak menimpanya.
"Ayo pak, agak cepat lagi jalannya !! Saya belum mau mati !!" Teriak Adik khawatir.
" Ah, iya-iya, haris cepat." Jawab pria itu cemas.
Namun dinding-dinding berkehendak lain, mereka tak mau menunggu sampai dua makhluk malang ini sampai ditempat yang aman. Saat itu Adik menoleh keatas dimana dinding-dinding itu siap untuk terjun bebas kearah mereka.
Dengan cepat Adik mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga. Sementara ia mencoba untuk lari sekencangnya. Namun dinding-dinding itu nampaknya sudah menargetkan Adik, sehingga Adik masih tetap terkena puing-puing dan tertimbun didalamnya.
Sedangkan pria itu berhasil selamat karena Adik sengaja mendorongnya diarea rerumputan yang kebetulan kondisi tanahnya sedikit menurun yang membuatnya menggelinding menjauh dari tempat itu.
Untuk beberapa saat pria itu dak dapat menggerakkan tubuhnya akibat sudah terlalu lemas, ditambah kakinya yg bengkak membuatnya tak mampu untuk sekedar bangun dan duduk. Ia mencoba dan mencoba untuk berdiri dan mencari Adik disekitarnya. Saat itulah ia teringat bahwa ia didorong saat dinding-dinding itu roboh.
Tanpa memperdulikan rasa sakit ditubuhnya pria itu kembali merangkak ketempat reruntuhan untuk mencoba mencari Adik sambil berteriak-teriak memanggil Adik berharap suaranya masih dapat dapat didengar. Tapi apa mau dikata, Adik tak dapat lagi mendengar suara pria itu, sekeras atau sebanyak apapun pria itu memanggilnya.
"Hei dik! Kau dengar aku? Apa kau masih disana? Kau baik-baik saja? Jawab aku!! Jangan diam saja. Hei!! Saya janji saya akan membelikan sandal ataupun sepatu baru untuk ayahmu. yang terbaik didunia ini. Saya janji. Jadi, jawab aku, dimana kau!!" Teriaknya yang mulai frustasi karena tak dapat menemukan ataupun mendapat jawaban dari Adik. "Kumohon, kau harus hidup!!" Isaknya yang mulai pasrah tak dapat menemukan keberadaan Adik.
Tiba-tiba datang sekelompak pria berpakain jas hitam datang menghampiri beliau.
"Maaf kami terlambat, tuan." Sapa salah seorang dari mereka yang merupakan pimpinan dari sekelompok pria yang ternyata adalah bodyguard pria tersebut. "Mari kita kerumah sakit agar tuan segera mendapat perawatan medis." Ujarnya lagi sambil memapah pria itu untuk berdiri. Tapi dia menolak untuk berdiri.
"Tidak tidak, kalian harus menemukan gadis itu didalam reruntuhan ini. Dia menyelamatkan saya, jadi kalian harus menemukannya. CEPAT!!" Perintahnya dengan penuh amarah dan kecemasan.
"Baik tuan." Jawab bodyguardnya itu. " Lima orang temukan gadis itu, sisanya ikut saya antar tuan kerumah sakit." Perintahnya pada rekan-rekannya.
"Saya akan kerumah sakit jika gadis itu sudah diemukan." Sela pria itu menolak.
"Tapi tuan, luka tuan cukup parah, harus segera mendapat perawatan." Bantah bodyguard itu.
"Kau.. Berani menentangku?!" Tanya pria itu lirih namun dengan tatapan mata yang tajam seakan mampu menggores pupil mata orang yang melihatnya.
"Maaf, tidak berani tuan." Jawab bodyguard itu ketakutan.
"Cepat temukan dia!!" Bentak pria itu.
Tanpa berani menjawab lagi mereka segera mencari tubuh gadis yang dimaksud tuannya itu. Membongkar setiap tumpukan reruntuhan yang ada.
Jangan lupa like, klik favorite dan tinggalkan komen untuk kritik dan sarannya ya readers yang budiman.. Terima kasih🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Nchue Uswa
😊
2021-12-18
0
$꒒1Queen Angelita Lovely
uhuy uhuy 🤭🤭🤭
2021-10-24
0
ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖
semoga masih ada yang punya hati kaya adik ya😊
2021-04-22
1