Ch.4 bertemu ibu suri

" Yang Mulia Ibu Suri telah tiba "  seorang pengawal memberitahukan bahwa kedatangan ibu suri.

Alana yang sudah siap dengan didandani oleh lan'er pun pergi menemui ibu suri untuk memberi salam.

" Salam kepada ibu suri "  ucap alana dan lan'er bersama sama.

" berdirilah "  ucap ibu suri.

" kemarilah nak! Duduklah disampingku! "  pinta ibu suri.

" baik ibu suri "  ucap alana, dan kemudian duduk disamping ibu suri.

" tidak perlu memanggilku seperti itu nak, panggillah aku bunda seperti biasanya "  ucap ibu suri tersenyum lebar.

' eh, sepertinya ibu suri ini sangat baik tidak seperti yang aku lihat di film film. Oh, aku lupa tidak heran ibu suri ini baik kepada permaisuri, bagaimanapun ibu suri berhutang nyawa kepada permsisuri '  pikir alana.

" baik bunda, maafkan saya yang tidak pergi menyambut bunda di depan "  ucap alana sambil menunduk.

" ah, sayang tidak perlu seperti itu xian'er. Justru bunda yang seharusnya minta maaf karena baru pergi menjengukmu hari ini. Kau tahu kan waktu itu ibu suri sedang tidak berada di istana "  ucap ibu suri meminta maaf.

" bunda tidak perlu meminta maaf. Lagipula, saya sudah sehat sekarang "  ucap alana tersenyum.

" kau memang anak yang baik xian'er "  ucap ibu suri tersenyum lembut sambil membelai rambut alana.

" eh, sudah waktu jam makan siang bagaimana kalau bunda makan bersamaku "  ucap alana seraya mengedipkan matanya ke arah lan'er, seolah mengatakan untuk segera menyiapkan makan siang. Lan'er yang mengerti pun pamit pergi ke dapur untuk menyajikan makanan.

" baiklah, sepertinya sudah sangat lama sekali kita tidak makan bersama " jawab ibu suri.

" bunda aku ingin bertanya 1 hal pada bunda " tanya alana.

" apa itu nak, katakan saja apa yang ingin kau katakan "  jawab ibu suri.

" ananda ingin bertanya tentang keberadaan yang mulia bunda. Karena kata lan'er yang mulia belum pernah menjenguk ananda sampai saat ini "  ucap alana sedih.

"  Apa? Dia belum pernah menjengukmu sama sekali ? Berani sekali dia, istrinya sendiri sedang sakit bukannya dijenguk malah dibiarkan. Tenang saja nak biar nanti bunda beri dia pelajaran "  ucap ibu suri dengan nada tinggi.

" aku mohon ibu suri jangan marah kepada yang mulia "  ucap alana memohon.

" tidak bisa, tetap saja aku harus menjewer kupingnya sampai puas nanti " ucap ibu suri dengan nada bercanda.

" ha ha ha ha...... " mereka pun tertawa bersama. Ibu suri dan permaisuri itu terlihat sangat akrab mereka mengobrol sesekali bercanda di sela sela mereka makan. Namun, disela sela mereka mengobrol alana mengatakan satu hal.

" bunda, aku merasa sangat aneh dengan penyakitku ini bunda. Bunda sudah tahukan aku jatuh sakit setelah jamuan teh itu, dan aku sakit karena meminum racikan teh selir keagungan xiao. Para tabib sudah mengecek teh itu namun tidak ditemukan racun. Bahkan, yang mulia kaisar pun tidak memperdulikan hamba dan lebih mempercayai selir keagungan xiao. Hamba tahu selir keagungan xiao adalah selir kesayangan yang mulia, namun apakah seorang kaisar pantas berperilaku tidak adil kepada para selirnya terlebih hamba ini kan seorang permaisurinya, istri sahnya. Yang mulia bahkan tidak memperdulikan hamba yang sudah sekarat waktu itu, beliau juga bahkan tidak menyelidiki kasus itu, malahan yang mulia mengatakan kalau hamba ini penyakitan bunda "  ucap alana sengaja mengadukan itu semua seraya menangis agar mendapatkan simpati dari ibu suri.

" ah, nak jangan sedih, tenang nak bunda ada disini. Kau tenang saja bundamu ini akan menemui anak bodoh itu sekarang, bunda akan menghukumnya. Dan untuk masalah teh itu bunda juga tidak akan membiarkannya, sekarang apa yang kamu inginkan nak? "  tanya ibu suri merasa kasihan terhadap menantunya itu.

" izinkan hamba untuk menyelidiki kasus ini bunda, akan hamba pastikan dalang dibalik semua ini menyesali perbuatannya. Emmm...... bunda mengapa selama aku sakit para selir tidak datang menjenguk hamba, bahkan mereka pun tidak memberi salam sesuai dengan aturan istana. Sepertinya kehadiran hamba tidak diinginkan di istana ini bunda. Sebaiknya bunda mengirim hamba untuk pulang saja ke kediaman jendral "  ucap alana lagi.

" nak jangan seperti itu! Mulai sekarang kau bebas melakukan apapun, kau ini adalah seorang permaisuri kau berhak untuk mengatur segalanya, kau juga puya hak untuk mengatur selir selir kaisar "  ucap ibu suri.

" terima kasih bunda "  ucap alana tersenyum.

Mereka berdua melanjutkan berbincang bincang sampai petang. Ibu suri pun pergi. Setelah ibu suri pergi dari kediaman permaisuri, alana memanggil beberapa pelayan distana itu untuk menyampaikan perintah bahwa mulai besok para selir diwajibkan untuk memberi salam setiap paginya, namun bukannya menjalankan perintah pelayan itu justru terdiam.

" kenapa kau justru diam? Cepat laksanakan perintahku "  ucap alana sedikit kesal.

" mengapa tidak permaisuri saja yang memberitahukan para selir, bukankah biasanya juga permaisuri sendiri yang memberitahu lagian hamba ini kan banyak pekerjaan jadi permaisuri jangan menyulitkan hamba " bantahnya, dengan nada merendahkan.

" Prang.......  Lancang kau!!! Kau pikir dirimu itu siapa??? Berani beraninya kau memerintahku, kau ini hanya seorang pelayan. Apa kau tidak tahu tugas mu sebagai seorang pelayan? Berani sekali kau membantah ku!  "  ucap alana kesal dan sangat marah ia membanting gelas yang sedang di pegangnya.

' apa apaan ini, bahkan seorang pelayan saja berani untuk memerintah permaisurinya. Sepertinya kehidupan wanita ini tidak baik '  gumam alana merasa iba dengan tubuh gadis yang sekarang menjadi tubuhnya.

" mulai saat ini jika ada siapapun yang berani nembantahku maka akan dihukum pukul rotan 50 kali dan setelah itu akan dijual sebagai budak. sekarang siapa lagi yang mau melawan ? " ucap alana penuh penekanan di setiap katanya. Para pelayan itu kini ketakutan keringat dingin mengucur di punggung para pelayan itu. Mereka tidak habis fikir permaisuri mereka yang bodoh dan lemah lembut itu kemana perginya. Jika dulu para pelayan itu membantah, maka permaisuri akan menjalankan sendiri apa yang diinginkannya, sehingga para pelayan di kediaman permaisuri menjadi berani melawan permaisuri mereka dikarenakan permaisuri yang dulu terlalu polos juga tidak bisa belajar bela diri, sehingga mereka semua memojokkan permaisuri mereka. Disana hanya lan'er lah yang setia menemani nonanya itu

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-05-14

0

AYU DANI

AYU DANI

gue suka gaya lo permaisuri

2021-08-01

0

YaNaa Putra Umagap

YaNaa Putra Umagap

hemmm, Bunda ??

2020-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!