BEREAVEMENT
Hari ini, seperti hari-hari yang telah kau janjikan, aku duduk di sini untuk menunggu kepulanganmu. Kepulangan yang tak pernah aku tahu kapan akan datang, hari-hari yang entah sampai kapan akan kurindukan. Empat tahun. Berapa lama lagi waktu yang harus aku lalui tanpamu?
Selalu kau tuliskan dalam surat-suratmu bahwa aku tak perlu mencarimu, tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengejarmu. Kau berkata bahwa kau akan selalu menjadi milikku. Aku percaya, aku percaya karena kau adalah orang yang tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kau sayangi. Aku percaya kau tak pernah ingkar janji.
Renov termenung sambil sesekali membaca ulang semua surat dan postcard yang dikirim oleh Renatta. Gadis itu, dalam waktu empat tahun mengunjungi puluhan kota di Indonesia, ia juga terus saja menjelajah dunia. Renov tersenyum pedih. Bagaimana mungkin Renatta bisa tersenyum bahagia di setiap foto-fotonya saat ia meninggalkan Renov dalam ketidakpastian seperti ini?
Benar-benar gadis kejam!
Renov mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kafe. Kafe yang didirikan di atas tanah seluas 300 meter persegi inilah satu-satunya aset yang terdaftar atas nama Renatta. Desain kafe ini juga tak asing bagi Renov. Ya, mirip sekali dengan rumah Renatta yang ada di Jakarta. Kafe ini memiliki taman yang cukup luas dan ribuan koleksi buku yang memenuhi setiap sudutnya. Buku-buku yang lagi-lagi tidak asing bagi Renov. Renov menghela nafas putus asa, hanya inilah petunjuk satu-satunya keberadaan Renatta. Hanya kafe ini yang bisa dikatakan rumah bagi Renatta. Tapi Renov tidak menemukan sosok gadis itu saat ini. Harus berapa lama ia menunggunya lagi? Apa yang harus ia lakukan?
Renov meraih novel di hadapannya. Novel yang ditulis Renatta dan diberikannya melalui pegawai toko tahun lalu. Ia membuka halaman terakhir novel itu dan kembali membaca pesan dari Renatta.
Sepenggal janji kisah masa lalu
Kini hadir sebagai cambuk waktu
Kian lama hingga terasa perih dalam dada
Sesak gundah pun tak lagi ada
Kegelapan malam menyadarkan diriku
Tak hanya janji masa lalu namun juga dirimu
Sepi ini mengingatkanku akan kepergian yang pilu
Dalam kerelaan kulepas genggamanku dari dirimu
Jujur hati ini berteriak ingin kembali
Ke waktu di mana matahari memancarkan kehangatan
Memberi rasa aman tanpa takut akan kegelapan
Namun kepedihan itu selalu muncul membayang
Akankah hati ini berlabuh kembali?
Sungguh ingin kutepati janji-janji
Walau lelahnya waktu tanpamu terus berganti
Akankah rinduku berarti?
Renatta A.S.
Renov heran kenapa gadis itu terus menyakiti dirinya dengan melebarkan jarak mereka berdua. Ia berfikir kenapa gadis itu memilih sendiri jika mereka bisa melakukannya bersama? Jujur ia membenci sifat Renatta yang seperti itu. Ia ingin melakukan segalanya sendiri. Apa jangan-jangan Renatta masih berkeras dengan istilah menunggu waktu yang tepat? Benar-benar keras kepala dan benar-benar egois.
"Tidak ada waktu yang tepat di dunia ini selama kita sendiri yang menjadi penilainya. Kita tidak bisa membahagiakan semua orang dengan menunggu waktu yang tepat."
Renov ingat telah membahasnya berulang kali dengan Renatta namun tetap saja gadis itu memiliki pendapatnya sendiri.
Renov kembali menyerah dengan segala logikanya. Ia memilih fokus untuk memantapkan hatinya walau hanya petunjuk-petunjuk kecil itulah yang mampu membuatnya bertahan. Ia sudah berjanji. Walau percariannya kali ini kembali tidak mendapatkan hasil apapun, tak mengapa. Ia cukup kembali lagi nanti.
“Kriing...” suara lonceng tanda kopi pesanannya telah selesai dibuat berbunyi, mengagetkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Sukma Sae
like dulu
2021-12-19
1
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
aq mulai dr sini kak...
tungguin.komen ku 😍
2021-01-08
0
Mega
menunggu yang tak pasti memng menyebalkan
2020-12-25
1