Bab 5

''Tuan Eiden,silahkan lewat sini''kata Rachel mempersilah kan Eiden berjalan.Eiden pun berjalan sesuai arah yang di tunjuk kan oleh Rachel.sedangkan di sisi manajer Jui,saat ini dia sedang memaki maki Rachel dalam batinan nya itu.

''huh dasar Rachel sialan,kau tidak hanya mencuri tamu penting ku,tapi kau juga melempar kan pekerjaan mu pada ku huh mana lagi tamu ini sungguh sulit di hadapi''batin manajer Jui marah marah.

...•••••...

Rachel Eiden serta asisten pribadi eiden berjalan pergi menuju kamar yang sudah di tentukan yg dipandu oleh Rachel.

Setelah sampai di depan pintu Rachel langsung membuka pintu nya dan mempersilah kan Eiden masuk terlebih dahulu.

Eiden pun mulai memasuki kamar tersebut dan berjalan ke arah jendela, berdiri di sana menatap keluar sambil memasuk kan kebdua tangan nya di saku celanabnya.

Rachel serta asisten pribadi dari Eiden yang sedari tadi mengikuti di belakang Eiden hanya bisa melihat punggung belakang eiden dan melihat eiden yang sedang melihat keluar jendela.

''Tuan ada yang bisa saya bantu?''tanya Rachel dengan sopan. Hening bahkan eiden pun tidak menjawab pertanyaan dari Rachel dan memeilih diam menatap keluar jendela.

''huh apa apaan ini,aku hanya sekedar bertanya tapi kenapa dia malah mengacuh kan ku'' human Rachel dalam batin kesal.

Asisten pribadi Eiden yang sedari tadi berada di samping Rachel dapat merasakan aura kemarahan yang terpancar jelas dari Rachel,buru buru dia menjawab pertanyaan dari Rachel supaya amarah nya tidak meledak-ledak.

''Ekhm''dehem asisten pribadi Eiden sambilmenatap ke arah rachel.seketika Rachel langsung menatap ke arah asisten pribadi Eiden karena mendengar dehan dari nya.

Rachel mengangkat sebelah alis nya bingung sedang kan asisten pribadi Eiden hanya bisa menelan ludah nya kasar,dia bingung mau bilang apa karena tadi dia belum sempat berfikir panjang.

''em ehm anu nona,mohon maaf k.kkalau saya menyela,mungkin tuan muda Eiden ini t.tidak memerlukan sesuatu jadi dia diam saja''jelas asisten pribadi Eiden sambil mengelap kepala nya yang sedikit berkeringat dengan sapu tangan,dia berkeringat dingin karena di tatap tajam oleh Rachel.

''Oh begitu ya,jika tidak ada lagi yang di butuh kan tuan Eiden,kalau begitu saya pamit dulu,permisi''ucap Rachel kemudian membalik kan badan nya.

Belum sempat melangkah kan kaki nya namun terhenti karena Eiden menghentikan nya,Rachel kembali membalik kan badan nya bersamaan Eiden yang juga ikut membalik kan badan nya.

Mereka berdua saling bertukar pandangan meski sedikit jauh membuat suasana menjadi begitu hening mereka berdua hanya bisa saling menatap tanpa suara berbeda dengan asisten pribadi Eiden yang saat ini berada di tengah tengah mereka,melihat mereka berdua saling menatap.

Asisten pribadi Eiden hanya bisa menatap mereka berdua dengan canggung karena diri nya tengah menjadi sebuah bola lampu bercahaya di antara mereka berdua,tak lama kemudian dia lebih memilih menjauh dari sana dan memeriksa kacamata nya.

Dia hanya memeriksa apakah kacamata nya yang bermasalah atau mata nya yang bermasalah,karena selama ini dia kan di sisi Eiden dan dia tidak pernah melihat bos nya itu menatap seorang wanita dalam waktu agak lama seperti ini,sedetik saja dia pasti langsung mengalih kan pandangan nya ke arah lain,lah ini apa?bos nya itu malah menatap wanita itu begitu lama.

Dan rupa nya bukan kacamata nya mau pun mata nya yang bermasalah,tapi hal itu benar benar terjadi.''huhu gak enak nya jadi asisten pribadi ya gini,terlupa kan,terabai kan,di butuh kan. saat ada mau nya saja,di buang saat tidak di butuh kan huhu miris sekali nasib ku''batin asisten pribadi eiden menangis.

''Tapi tidak apa lah,kan jarang jarang bos kayak gini hehe,mungkin nona rachel ini akan jadi nyonya saya di kemudian hari haha''lanjut nya berbatin ngelantur.