Episode 16

***

Mereka bertiga pun sampai di Mall, setelah memarkirkan mobil mereka masuk ke dalam Mall tersebut dengan Alvin yang berjalan sambil memegang tangan Ayahnya dan tangan Dini.

Mereka tampak seperti keluarga yang sempurna, ada sosok Ayah yang terlihat tampan dan berwibawa, ada juga sosok ibu yang memiliki wajah yang cantik dan keibuan, tak kalah penting di antara mereka berdua ada seorang bocah laki-laki yang tampan dan lucu.

Mereka pun masuk ke arena permainan yang ada di lantai paling atas Mall tersebut, setelah Alvin puas bermain mereka pun turun ke lantai bawah , saat turun tidak sengaja Alvin melihat patung-patung memakai baju couple, ada Anak Ayah dan ada juga ibu .

“Ayah Apin mau beli baju itu, “ katanya sambil menunjuk patung sekeluarga.

“Baju yang ini ?” Rino pun menunjuk ke arah patung anak kecil.

“*I*ya... ini untuk Apin , yang ini untuk Ayah dan yang ini untuk Bunda !” terang Alvin kepada ayahnya dan Dini.

Dini yang mendengar langsung merasa tidak enak,

“Tante gak usah ya Apin, buat Apin sama Ayah saja ya ,“ ucap Dini dengan lembut menolak keinginan Alvin, ia merasa tidak enak.

Mendengar Dini menolak permintaannya Alvin pun merajuk, hingga akhirnya Rino pun buka suara.

“Sudahlah dek, terima saja toh abang yang akan bayar ,“ ucap Rino kepada Dini.

Dini hanya diam dan tersenyum, suasana yang sangat canggung baginya.

“Apin sangat senang, telima kasih bunda, “ ucap Alvin sambil memeluk pinggang Dini.

Dini tersenyum sambil membelai lembut rambut Alvin.

“Kamu bajunya size berapa Dek,“ tanya Rino kepada Dini.

“*A*ku biasa pakai size M bang,“ ucap Dini menjelaskan kepada Rino.

Rino mengangguk mendengar jawaban Dini.

“Saya ambil yang tiga ini mbak,” ucap Rino

kepada pelayan toko sambil menjelaskan ukuran masing-masing mereka.

Setelah pelayan toko membungkus pakaiannya, Rino pun pergi ke kasir untuk membayar tagihannya.

Selesai dengan urusan tagihan Rino pun mengajak Dini dan Alvin meninggalkan toko tersebut.

“Alvin lapar ?” tanya Rino kepada Alvin.

“Iya yah Apin syudah lapar !” ucap Alvin memberitahu ayahnya.

“Kita makan dulu ya Dek ?” ucap Rino kepada Dini.

Dini tersenyum sambil mengangguk menjawab pertanyaan dari Rino.

“Mau makan di mana ?” Rino pun bertanya kepada Dini dann Alvin sang putra.

“Kita mau makan dimana Bunda, “ tanya Alvin kepada Dini.

“Memangnya Apin mau makan Apa ?” Dini pun bertanya kepada Alvin apa yang hendak dimakan oleh nya.

“Apin mau ayam goleng boleh ?” tanya Alvin kembali.

Dini pun mengangguk menjawab pertanyaan Alvin.

“Ayam goreng gimana bang ?” ucap Dini meminta persetujuan Rino.

“Boleh ...ya sudah yuk !” Rino pun mengajak Dini sambil menggandeng tangan putranya.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk makan di restoran cepat saji.

Tidak seperti biasanya Alvin akan makan sendiri apabila sedang bersama Dini tapi hari ini Alvin memakan potongan demi potongan ayam gorengnya sendiri tanpa meminta di suapi oleh Dini, tiba-tiba....

“ Aaaaaa “ ucap Alvin sambil membuka mulutnya memberikan satu potong kecil ayam goreng ke arah mulut Dini.

“Aaaa ....ayo bunda Apin suapi, “ ucap Alvin lagi kepada Dini karna Dini tidak juga membuka mulutnya.

Mau tidak mau Dini pun menerima dan memakan potongan ayam yang di suapi Alvin.

"Terimakasih sayang ," ucap Dini.

“Sama-sama bunda,” ucap Alvin membalas ucapan Dini.

“Jadi yang disuapi tantenya saja ? ayah tidak disuapi ?” ucap Rino kepada Alvin.

“No tante Ayah, Bunda !” sanggah Alvin.

"Ayah kan sudah besal jadi Ayah makan sendili, " ucap Alvin lagi.

Rino yang di protes Alvin pun jadi kikuk, sementara Dini wajahnya menjadi merah seperti buah tomat mendengar ucapan Alvin.

Setelah menghabiskan makanannya, mereka pun memutuskan untuk pulang, Rino melajukan mobilnya menuju kediaman Dini.

Ditengah perjalanan Alvin yang duduk di pangkuan Dini di sebelah Ayahnya, yang sedang mengemudikan mobil pun berkata...

“Telima kasih Bunda sudah mau temenin Apin jalan-jalan hali ini ,“ ucap Alvin sambil memeluk Dini erat.

“Sama-sama sayang ,“ ucap Dini membalas ucapan Alvin.

Sementara Rino yang mendengar interaksi antara anaknya dan Dini tersenyum, ia merasa sangat bahagia karna terlihat Dini sangat menyayangi Alvin,tinggal bagaimana lagi caranya agar dia dan Dini bisa dekat.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di rumah Dini, Rino dan Alvin pun ikut turun mengantar Dini sampai ke depan pintu rumah.

Saat mereka sampai di depan pintu, pintu pun terbuka menampakkan wajah Deni kakaknya Dini.

“Baru pulang dek ?” tanya Deni kepada adiknya.

“*I*ya bang , maaf adek telat pulangnya ,“ ucap Dini kepada sang kakak.

Deni hanya tersenyum dan mengangguk.

“Maaf mas , saya mengantar Dini pulangnya terlambat," ucap Rino merasa tidak enak telah mengantar Dini pulang terlambat.

“*I*ya ,,tidak apa-apa yang penting sampai rumah dengan selamat," Deni membalas ucapan Rino.

“Apin minta maaf ya om tadi Apin bawa Bunda jalan-jalan dulu," ucap Alvin meminta maaf kepada Deni.

“*I*ya tidak apa-apa sayang ,“ balas Deni.

“Ya sudah kalau begitu kami langsung pamit mas... dek... ," ucap Rino kepada Deni dan Dini.

“*I*ya , hati-hati di jalan," ucap Deni.

Sedangkan Dini tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“Apin pulang ya bunda.... Apin pulang ya om, ” ucap Alvin kepada Dini dan sang kakak.

“Iya sayang hati-hati ya,” ucap Dini kepada Alvin.

“*I*ya hati-hati ya Vin, ” ucap Deni.

Sebelum mereka meninggalkan rumah Dini, tak lupa Rino memberikan baju yang mereka beli tadi kepada Dini, kemudian mereka pun pulang menuju ke rumahnya.

Setelah Rino dan Alvin sampai di rumah, mereka pun bersih-bersih dan bersiap untuk tidur karna memang mereka sudah terlalu malam sampai di rumah.

Saat Rino hendak tidur ia pun teringat akan Dini lalu ia pun mengirimkan pesan kepada Dini.

+628xxxx ;

Assalamualaikum dek....,

ini abang... Rino Ayahnya Alvin.

Sementara Dini yang hendak bersiap untuk tidur bangun kembali saat mendengar suara ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk, ia pun membaca pesan tersebut, pesan yang dikirim oleh Rino kemudian membalasnya.

Dini ;

Waalaikumsallam bang...

Iya ada apa ya ?

Kemudian Dini segera mengirimkan balasan pesan tersebut.

Rino yang melihat pesan nya dibalas oleh Dini pun segera membaca dan membalas pesan tersebut.

+628xxxx ;

Abang mau minta maaf , tadi sudah terlambat mengantar adek pulang,

Tadi adek tidak kena marah kan sama bang Deni?

Dini ;

Iya tidak apa-apa bang...

Nggak kok, bang Deni nggak marah...

+628xxxx ;

Syukurlah kalau begitu...

Oh iya abang mau mengucapkan terima kasih sudah mau ikut kami jalan-jalan.

Dini ;

Iya bang sama-sama

Terima kasih juga bajunya

Ohh iya bang , sudah dulu ya aku mau tidur, soalnya besok mau kerja juga.

+628xxxx ;

Iya selamat tidur

Mimpiin Abang ya ...

Sementara Dini yang membaca pesan terakhir dari Rino hanya tersenyum malu, kemudian mereka pun sama-sama tidur di rumah masing-masing.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

iyaaaaaa bang Rino dah daftar di alam mimpi nya dini

2023-03-28

1

Misterius_fans

Misterius_fans

up lagi semangat

2022-02-01

3

Spectrum

Spectrum

lanjut

2022-01-10

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!