Episode 15

***

Mereka bertiga asyik mengobrol sambil menunggu pesanan datang, dan sesekali Intan mengajak Dini untuk mengambil gambar, sedangkan Andre hanya memperhatikan Dini yang sedikit malu-malu di ajak berfoto.

Sejak pertemuan pertama mereka, Andre memang tertarik dengan sosok Dini tapi ia tidak berani mengungkapkannya , saat para gadis sedang asyik berfoto.

“Bunda ....” teriak bocah laki-laki kepada Dini.

Ya dia Alvin, hari ini adalah opening Cafe sang Ayah.

Sang nenek dan Kakek yang sedang mengobrol dengan Ayahnya di sebuah meja, kaget mendengar cucunya berteriak.

Sementara Alvin langsung berlari ke arah Dini,

Dini yang merasa mengenal suara Alvin langsung menengok ke arah sumber suara.

“ Apin ...kesini sama siapa ?” tanya Dini sambil melihat ke segala arah, karna ia tidak melihat sosok Rino di sana.

Ya bagaimana Dini bisa melihatnya di antara banyaknya pengunjung, lagi pula Rino duduk membelakangi Dini.

“Sama Ayah, sama kakek telus nenek,” ucap Alvin.

“Siapa Din ?” andre bertanya kepada Dini, karna ia penasaran kenapa anak kecil tersebut memanggilnya bunda sementara yang ia tahu Dini masih gadis belum pernah menikah, Intan yang melihat Alvin sedang mengingat-ingat sesuatu karna ia merasa pernah bertemu dengan Alvin.

“Nanti aku cerita... nama nya Avin, “ ucap Dini kepada Andre.

Kemudian Dini beralih ke arah Alvin.

“Terus mereka ada di mana ?” tanya Dini lembut kepada Alvin.

“Di sana.... ?” ucap Alvin sambil menunjuk ke arah meja kakek neneknya.

Dini yang melihat ke arah yang dimaksud Alvin merasa pernah bertemu dengan sepasang suami istri yang sudah paruh baya tersebut sambil menganggukkan kepalanya tanda menyapa.

Rino yang mendengar anaknya memanggil Bunda melihat ke arah Dini , kemudian ia memberitahu orang tuanya kalau Alvin melihat wanita yang ia ceritakan beberapa hari yang lalu, setelahnya Rino pun menyusul Alvin ke tempat dimana Dini berada.

Sementara Bu Yulia yang merasa mengenal Dini ia pun segera mengikuti Rino.

“Maaf mbak karena Alvin telah mengganggu, “ ucap Rino kepada Dini.

“Tidak apa pak, “ Dini membalas ucapan Rino.

Saat Bu Yulia sampai di meja Dini dan teman-temannya....

“Loh Dini ternyata, yang sering di ceritakan Alvin, “ ucap Bu Yulia kepada Dini.

Dini pun lalu tersenyum ke arah Bu Yulia.

“Loh mama kenal mbak Dini,“ tanya Rino kepada Bu yulia.

“Nanti saja mama cerita, kalau begitu nak Dini mari bergabung bersama kami di sana, “ ucap nenek Alvin kepada Dini.

“Terima kasih Bu, saya dan teman saya disini saja, “ tolak Dini dengan sopan.

“Tidak apa , sekalian sama temannya ikut gabung di meja sana biar tambah ramai, No tolong ya pesanan mereka di bawa ke meja kita, “ ucap Bu Yulia kepada Dini dan menyuruh Rino memberitahu karyawannya untuk memindahkan pesanannya ke meja mereka.

Mau tidak mau Dini dan teman-temannya mengikuti Bu yulia, sementara Alvin berjalan bersama Dini sambil memegang tangan wanita tersebut.

Saat sampai di meja dimana pak Fernando duduk, Alvin pun bersuara.

“Apin mau di pangku sama Bunda,” ucap alvin.

“Tidak boleh boy , Alvin kan sudah besar tante nya gak kuat nak “, ucap Rino kepada Alvin.

“No ayah ... bukan tante tapi Bunda !” Alvin meralat ucapan ayahnya.

Kakek dan nenek Alvin yang mendengar Alvin protes tidak terima Dini di panggil Tante oleh ayahnya hanya tertawa.

Sementara Dini dan Rino tersenyum kikuk, Andre dan Intan diam seperti patung karna bingung mereka harus bagaimana.

Setelah pesanan datang mereka pun menikmati makanannya, tak lupa Alvin yang selalu membuat drama, ia tidak mau makan kalau bukan Dini yang menyuapi, mau tidak mau Dini pun menyuapi Alvin dan itu tak luput dari perhatian orang tua Rino, mereka merasa lega kalau Dini dan Alvin cocok , tinggal bagaimana caranya mendekatkan Dini dengan anaknya Rino.

Setelah acara makan-makan selesai, mereka pun lanjut mengobrol panjang lebar, di sana mereka tahu kalau pemilik Cafe adalah Rino Ayah dari Alvin.

Tak terasa hari pun semakin sore, Andre pun memanggil pelayan untuk meminta bill , tetapi itu di cegah oleh Pak Fernando, beliau bilang hari ini pemilik Cafe yang akan bayar.

Setelah itu Intan mengajak Dini untuk pulang, tetapi Bu Yulia menahan Dini dengan alasan ada keperluan dengan Dini dan beliau mengatakan bahwa mereka yang akan mengantarkan Dini pulang, mau tidak mau Intan dan Andre pun pulang tanpa Dini.

Tak berapa lama dari kepergian teman-teman Dini, Bu Yulia pun menyuruh Rino mengantar kan Dini pulang karna beliau dan suami harus segera pergi karna ada keperluan mendadak, padahal alasan sebenarnya adalah agar Dini dan Rino ada waktu untuk mengobrol, karna setelah melihat kedekatan Alvin dengan Dini beliau merasa kalau Dini jodoh yang tepat untuk anaknya Rino.

Sepeninggalan orang tuanya, Rino pun mengantar kan Dini pulang, Rino pun mengajak Dini dan Alvin menuju parkiran mobilnya, setelah Rino masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi, Dini dan alvin pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang, hingga beberapa saat mobil pun tidak bergerak.

“Mohon maaf mba bisa pindah duduk nya ke depan,” ucap Rino kepada Dini.

Akhirnya Dini dan Alvin pun pindah ke kursi di samping Rino, dengan Alvin yang duduk di pangkuan Dini.

“Nah begini kan enak jadi berasa satu keluarga lengkap, “ ucap Rino.

Dini hanya Diam dan sedikit tersenyum malu.

“Ayah sebelum ke lumah bunda kita jalan2 dulu ya yah ?” pinta sang anak kepada Rino.

“*C*oba tanya tante nya , mau tidak ?” jawab sang Ayah.

“Boleh ya bunda ?” tanya Alvin.

“Bagaimana ya tante harus ijin dulu sama om Deni ,“ jawab Dini.

“Ya sudah bunda telpon om deni sekalang ,bilang kalau bunda lagi sama Apin, atau bunda telpon bial Apin yang bicala sama omnya,” ucap Alvin kepada Dini.

Dini pun menghubungi kakaknya dan memberi tahu kalau dia akan pulang terlambat karna dia sedang bersama Alvin dan ayahnya , setelah memberi tahu sang kakak, telpon pun dimatikan , Dini memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas kecilnya.

Alvin pun memeluk Dini karna saking senangnya Dini mau ikut jalan-jalan bersama mereka.

“Telima kasih bunda,” ucap Alvin.

“ Nah sekarang kita mau ke mana ?” tanya Rino kepada Dini dan Alvin.

“*K*emana Bunda ?” tanya Alvin kepada Dini.

“Terserah bapak saja ,“ ucap Dini.

“Panggil Mas atau abang saja, kalau panggil bapak saya berasa sedang jalan bersama kedua anak saya,” ucap Rino kepada Dini.

Dini hanya mengangguk menjawab perkataan Rino.

“Jadi kita kemana ni, ke Mall mau ?” tanya Rino .

“Mau yah ,“ jawab Alvin.

“Bagaimana dek ?” tanya Rino kepada Dini.

“Terserah abang saja, “ jawab Dini.

Rino yang mendengar Dini memanggilnya Abang pun tersenyum tipis,

selanjutnya mereka pun pergi menuju Mall di kota tersebut.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ya ampun pak Rino gak mau di panggil bapak maunya di panggil mas/Abang 🙈🤣🤣

2023-03-28

1

Daud Meyli

Daud Meyli

👍👍

2022-02-14

1

Misterius_fans

Misterius_fans

lanjut

2022-02-01

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!