***
Setelah mereka semua selesai makan Rino pun segera membayar semua tagihan mereka, karena dia merasa sangat tidak enak karena telah mengganggu acara makan Dini dan kakaknya, selesai dengan urusan membayar tagihan, Rino pun pamit pulang dengan menggendong Alvin. Tiba-tiba....
“Apin gak mau pulang, apin ikut bunda,Apin mau tidul sama bunda," Alvin pun menangis ,ia tidak mau pulang, tidak mau berpisah dengan Dini.
“Tidak bisa sayang, tantenya besok mau kerja, Alvin tidur tempat nenek saja ya ," ucap Rino menjelaskan kepada anaknya Alvin kalau dia tidak boleh seperti itu.
Alvin pun menangis sejadinya, dia bersikeras ingin ikut dengan Dini, Rino pun tidak mengerti dengan sikap anaknya sekarang karna sebelumnya Alvin belum pernah keras kepala seperti ini, ia tidak pernah membantah ayahnya , ia pun selalu patuh kepada ayahnya.
Tapi kali ini Alvin berbeda, ia tidak mau mendengarkan ucapan sang ayah, mungkin karna dia merasa nyaman dengan Dini hal itu yang membuat ia tidak mau berpisah dengan Dini.
“Apin pulang dulu ya, lain kali kita masih bisa bertemu kok ,tante janji lain kali kita ketemu lagi ," Dini berusaha menenangkan Alvin agar ia tidak menangis lagi.
Namun Alvin tidak mau diam, ia masih menangis tanpa henti, ia berharap agar diizinkan ikut dengan Dini.
Deni pun ikut bingung di buatnya, di satu sisi dia memikirkan perasaan Dini, disisi lain ia juga kasihan melihat Alvin menangis tak henti.
“Begini saja mas, kalau memang Alvin nya tidak bisa di bujuk, kalau mas nya mengizinkan Alvin malam ini boleh tidur di rumah kami, tapi pagi-pagi sekali sudah harus di jemput soalnya saya maupun Dini akan pergi bekerja," ucap Deni memberikan ide karena memang hanya itu solusi yang terpikirkan olehnya.
“Apa tidak merepotkan mas dan mbak ?, saya jadi merasa tidak enak ,“ ucap Rino merasa tidak enak hati.
“Kalau Cuma menginap semalam tidak masalah Pak, saya tidak merasa direpotkan," Dini membuka suara ia juga bingung harus berbuat apa, ia juga kasihan dan tidak tega melihat anak kecil menangis seperti itu, dan mau tidak mau akhirnya Dini mengizinkan Alvin ikut dengan nya.
“Ya sudah Apin boleh menginap di rumah tante, anak kecil tidak boleh menangis, sekarang berhenti ya menangis nya, ayuk sini !” ucap Dini membujuk Alvin agar mau berhenti menangis, sambil menurunkan Alvin dari gendongan ayahnya.
Alvin pun akhirnya diam, dia turun dari gendongan ayahnya lalu mengikuti Dini dan memegang tangan Dini dengan kuat seolah-olah tidak mau di tinggal.
Kemudian mereka pun pulang menuju rumah Dini. Dengan Deni ,Alvin, dan Dini naik motor sedangkan Rino mengikuti dari belakang dengan mobilnya, setelah sampai di depan rumah Dini, Rino pun memberikan tas yang berisi pakaian ganti Alvin kepada Dini, tak lupa Rino meminta nomor ponsel Dini agar nanti terjadi apa-apa ia bisa menghubungi, tak lama ponsel Dini berdering,
“*I*tu nomor saya mbak , kalau ada apa-apa mba telpon saya," ucap Rino kepada Dini tak lupa ia meminta maaf dan berterima kasih.
“ Baik pak," ucap Dini.
“ Ayah nanti bilang sama kakek dan nenek Apin hali ini bobok di tempat bunda dulu, besok Apin Bobok tempat nenek ya," ucap Alvin.
“ iya sayang, Alvin gak boleh nakal ,harus nurut apa kata tante sama om nya ya ,,gak boleh manja lo,,besok pagi ayah jemput," ucap Rino menasehati anaknya.
“ok boss ," jawab Alvin sambil menirukan sikap hormat.
Ulah Alvin sontak membuat Dini dan abangnya tertawa, kemudian Rino pun pamit menuju rumah orang tuanya sebelum berangkat tak lupa iya mencium pucuk kepala putranya.
Sepeninggal Rino Dini dan Abangnya serta Alvin masuk ke dalam rumah.
Sebenarnya banyak pertanyaan di benak Deni untuk Adiknya tersebut, tapi waktunya tidak tepat karena di rumah mereka ada Alvin.
“ Ok sekarang Alvin mau tidur sama om apa tidur sama tante Dini ?” ucap Deni bertanya kepada Alvin karena memang sudah larut malam, jam pun sudah menunjukkan pukul 10 malam.
“Apin tidul nya sama Bunda aja boleh ya om," ucap Alvin memohon agar diizinkan untuk tidur dengan Dini.
“Iya boleh, ya sudah Alvin tidur sama tante Dini , kalau begitu om masuk ke dalam kamar dulu ya ," jawab Deni sambil tersenyum dan menepuk pelan bahu Alvin, kemudian dia pun berlalu masuk ke dalam kamar dan langsung tidur karena besok akan kerja.
Sementara itu Dini mengajak Alvin ke kamar nya untuk segera tidur, tapi sebelum itu...
“Apin sebelum bobok harus gosok gigi ,cuci kaki dulu ya," terang dini kepada Alvin.
“*I*ya bunda, “ jawab Alvin, ia pun mengeluarkan peralatan mandi nya dari dalam tas yang selalu ia bawa kalau menginap di rumah neneknya.
Setelah menuntun Alvin menggosok gigi dan cuci kaki ,Dini pun bersih-bersih dilanjut sholat ,lalu ia segera mengajak Alvin tidur.
Setelah mereka berada di atas kasur Alvin menghadap ke arah Dini ia pun membuka suara...
“ Hmmm bunda... bolehkan Apin panggil Bunda," tanya Alvin ragu.
“Memangnya kenapa Apin panggil tante Bunda," Dini penasaran dengan bocah tersebut kenapa memanggilnya Bunda.
“Kalena Apin syuka sama bunda,Apin mau bunda jadi bundanya Apin, Apin pengen punya bunda sepelti olang-olang , boleh ya bunda?” mohon Alvin dengan mata yang berkaca-kaca.
Dini pun bingung harus berbuat apa, ia bingung harus menjawab permintaan Alvin, ia juga kasihan kalau menolak tetapi ia juga tidak mau menerima permintaan Alvin, sebenarnya bukan tidak mau, kalau memang takdirnya ia pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya belum kepikiran ke arah sana.
Dini mengusap lembut pucuk kepala Alvin sambil mengiyakan permintaan Alvin, toh Cuma mengizinkan nya memanggil bunda, belum tentu juga dia akan menikah dengan Ayahnya dan menjadi ibu sungguhan nya pikir Dini.
Mendengar Jawaban Dini Alvin pun spontan memeluk Dini,
“Telima kasih bunda, Apin sayannggg sama bunda, “ ucap Alvin tidak melepaskan pelukannya, malahan tambah mengeratkan pelukannya.
“Ya sudah, ini sudah malam ,kita bobok ya , karna besok tante mau kerja, jadi besok harus bangun pagi, besok ayah Apin mau jemput Apin juga ,“ ucap Dini memberikan pengertian kepada Alvin agar mau tidur, karna sebenarnya ia pun sudah mengantuk , dan besok pun ia harus bangun pagi untuk membuat sarapan sebelum berangkat kerja.
“Apin sebelum bobok harus baca Doa dulu ya,” ucap Dini mengingat kan Alvin agar tidak lupa membaca doa.
“iya Bundaa ,“ ucap Alvin dengan wajah polosnya sambil membaca doa.
Kemudian mereka pun tidur dengan Alvin memeluk Dini, Dini pun membelai rambut bocah tersebut dengan penuh kasih.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Kinan Rosa
lanjut
2023-03-26
1
Misterius_fans
lanjut semangat
2022-02-01
2
Spectrum
lanjut
2022-01-06
1