***
Di kediamannya, setelah bersih-bersih dan melaksanakan sholat maghrib tepat pukul 7 malam Dini keluar dari kamar.
“Dek kita makan di luar aja ya," Deni mengajak adiknya untuk makan malam di luar.
“Boleh bang, bentar ya Adek ganti baju dulu," ucap Dini menjawab ajakan sang kakak.
Dini pun berlalu ke kamar untuk bersiap-siap tak lupa ia memakai jaket berhubung mereka akan keluar menggunakan motor.
Setelah selesai bersiap-siap mereka pun pergi keluar menggunakan motor tak lupa sebelum pergi Deni mengunci pintu rumah.
Deni pun melajukan motornya menuju alun-alun di kota B, karna ketika malam hari para pedagang banyak berjualan aneka makanan dan minuman di sana.
Setelah sampai Deni pun memarkirkan sepeda motornya.
“*M*au makan apa dek ?” tanya Deni kepada sang adik.
“*T*erserah abang saja," ucap Dini menjawab pertanyaan Deni.
Setelah berkeliling mereka memutuskan untuk makan Sate, setelah memesan 2 porsi sate dan 2 minuman mereka duduk di kursi yang telah tersedia.
Sementara itu usai makan malam Rino dan putranya sedang menuju kediaman orang tuanya, tiba-tiba dari dalam mobil Alvin minta berhenti di Alun-alun, karna dia melihat banyak pedagang berjualan aneka jajanan, Rino pun memutuskan mengajak putranya ke alun-alun, ia pun memarkirkan mobilnya.
Setelah mobil terparkir, ia pun mengikuti kemauan anaknya untuk berkeliling mencari jajanan yang Alvin mau.
Alvin pun memegang tangan Rino sambil berlari kecil di depan ayahnya.
Tak disangka mata Alvin menangkap sosok wanita yang sangat ia inginkan untuk menjadi ibunya sedang lahap memakan sate. Alvin pun melepaskan tangan ayahnya dan berlari ke arah wanita tersebut.
“ Bunda... “ teriak Alvin sambil berlari kecil ke arah wanita itu.
Sementara itu Dini melihat ke kiri-kanan depan-belakang apakah ada orang lain di sana.
Ia pun sejenak berpikir merasa pernah bertemu dengan bocah laki-laki tersebut, dia pun ingat bocah yang bertemu dengannya di mall, tetapi dia merasa aneh kenapa bocah tersebut memanggilnya bunda.
“Bunda,” ucap Alvin saat sampai di dekat Dini, Alvin pun memeluk Dini erat seolah tidak mau lepas.
“*E*h Apin , kesini sama siapa ?” Ucap Dini sambil mengusap punggung bocah tersebut.
Belum sempat Alvin menjawab, Rino datang sambil meminta maaf karena kelancangan anaknya .
“Mohon maaf kan anak saya mbak mas," ucap Rino ke arah Dini dan Deni.
“*T*idak apa-apa Pak namanya juga anak kecil ," jawab Dini.
Sementara Deni tak menjawab, ia kaget dan bertanya-tanya dalam hati kenapa bocah tersebut memanggil adiknya Bunda.
“Alvin ayo kita pergi nak, katanya mau pergi ke tempat nenek ?” ucap Rino sambil memegang tangan anaknya.
Rino merasa tidak enak dengan Dini dan laki-laki di sampingnya, merasa anaknya telah mengacaukan acara makan pasangan tersebut.
“ Apin mau makan sama Bunda, “ ucap Alvin merengek.
“Boleh ya bunda ?” ucap Alvin memohon.
Dini pun tak tega menolak permintaan Alvin, ia pun mempersilahkan Alvin duduk di sampingnya.
“ Apin mau makan Apa ?” tanya Dini lembut kepada Alvin.
“Apin mau makan sama seperti Bunda," ucap Alvin.
“Silah kan duduk Pak, mau pesan apa ?” ucap Dini kepada Rino.
“Sama kan saja mbak,“ balas Rino merasa tidak enak kalau hanya melihat orang makan, padahal mereka baru saja makan malam di rumah.
Kemudian Dini memesan sate 2 porsi lagi untuk Alvin dan Ayahnya.
Sambil menunggu pesanannya datang, Rino meminta maaf lagi kepada Deni karna telah mengganggu acaranya ,dia tidak ada maksud apa-apa, kemudian Rino menceritakan awal mula Alvin bertemu dengan Dini.
Setelah paham apa yang terjadi , Deni pun memperkenalkan dirinya .
“Kenalkan saya Deni , kakaknya Dini ," ucap Deni sambil mengulurkan tangannya ke arah Rino.
“Saya Rino," balas Rino menjabat tangan Deni.
Setelah pesanan datang mereka melanjutkan kembali acara makan yang tertunda dengan hening tanpa suara, kecuali Alvin yang manja meminta di suapi Dini.
"Apin mau di suapi Bunda,” ucap Alvin memohon kepada Dini.
“Alvin kan sudah besar, makan sendiri ya nak , kasihan tantenya tidak bisa makan karna harus menyuapi Alvin, “ Ucap Rino merasa tidak enak.
Alvin pun diam ,ia merasa sedih karna tidak di bolehkan ayahnya di suapi Dini.
“ *Y*a sudah dek suapi saja dulu, kasihan, “ ucap Deni .
“*Y*a sudah sini tante suapi," ucap Dini lembut.
Dini pun menyuapi Alvin dengan telaten, dan membersihkan mulut Alvin yang belepotan terkena kuah sate, setelah selesai baru ia melanjutkan makan.
Rino yang melihat kedekatan anaknya dengan wanita tersebut merasa haru, ia pun tersenyum kecil hampir tidak terlihat guratan bibirnya, bagaimana tidak , baru saja bertemu dengan wanita itu tapi anaknya sudah dekat dengan wanita itu, seperti sudah lama kenal.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Kinan Rosa
wah sudah di panggil bunda aja nih Tante dini
2023-03-26
1
Misterius_fans
up
2022-02-01
1
Spectrum
Hmmm suka
2022-01-06
2