INGIN PERGI

"Omm ...." Shofi memanggil Dimas saat raga tegap itu melewatinya. Dimas menoleh.

"Kamu di-sini?"

"Om, aku ingin bicara!" Dimas menatap wajah itu beberapa saat dan mengangguk. Ia mengikuti Shofi yang berjalan menuju ruang keluarga.

"Katakan apa yang ingin kamu sampaikan!"

"Aku akan keluar dari rumah ini, Om!"

"Kamu pasti terpengaruh dengan ucapan Dirga! Abaikan saja anak itu!"

"Tapi ucapannya benar Om! Hidupku bukan urusan Om, aku orang asing! Usaha Om untuk memulihkanku itu sudah cukup. Saat ini aku tidak bisa membalasnya. Namun suatu hari aku akan membayar ganti semua yang Om beri untukku!" Mata Shofi mengiba, sudah cukup ia direndahkan di masa lalu. Ia merasa senang atas perhatian dan ketulusan Dimas, tapi melihat kejadian hari ini. Kata-kata Dirga sungguh menyadarkan tempatnya. Dan ia merasa tak berhak mendapat semua ini.

"Kamu akan tinggal di mana setelah pergi?" Mata itu menatap lekat Shofi. Dan lagi-lagi menatap wajah itu sungguh melemahkannya. Bayangan Lyra seketika muncul. Sungguh ia tak ingin pemilik wajah itu merasa kesulitan hidup.

Shofi menggeleng. Ia ingin pergi, tapi bayangan tempat lain belum ada di otaknya. Dirga benar, ia telah merasa nyaman dengan segala fasilitas yang Dimas beri. Dan ia ingin menyudahinya. Walau tertatih setidaknya berdiri atas kakinya sendiri, itu fikir Shofi.

"Masuklah ke kamar! Besok pagi ikut aku ke Toko!"

"Mak-sud, Om?" Shofi semakin tidak mengerti, ingin pergi justru diminta ke toko.

"Mulai besok kamu akan bekerja di Cake Shop-ku. Aku harus meyakinkan kamu punya materi cukup untuk hidup sendiri dan kamu bisa pergi dari vila ini!"

"Ta-pi, Om?"

"Kamu bahkan belum tau akan ke mana setelah pergi. Apa aku tega melihatmu terkatung di jalanan! Setidaknya pemilik wajah istriku tak kan kubiarkan diremehkan orang lain!"

"Rupanya wajah ini menjadi alasan! Sebegitu besar rasa Om Dimas pada tante Lyra. Entah aku harus senang atau sedih. Aku senang wajah ini nyatanya memiliki citra baik hingga ia begitu dicintai. Tapi sedihnya, sepertinya aku akan hidup dalam bayang-bayang pemilik wajah ini," batin Shofi.

Shofi tersadar dalam lamunnya, entah sejak kapan ia pergi raga tegap itu sudah tak ada di sampingnya.

_______________

Hari menjelang malam, setelah keduanya menyelesaikan makan malam tanpa kata Dimas segera masuk ke kamarnya. Ia tampak bergeming di balkon rumahnya. Memikirkan ucapan Dirga dan Shofi tepatnya.

Di kamar Shofi membuka lemari pakaiannya, ia membolak-balik beberapa pakaian di sana. Ia mulai membenarkan ucapan Dimas, ia memerlukan materi untuk hidup. Dan ia tampak bersemangat kini ingin memulai aktivitas barunya esok.

Sebuah ketukan terdengar dari muka kamar Shofi, ia membukanya. Seorang wanita sedikit tua yang menjadi ART villa tersebut berdiri dengan beberapa hanger berisi pakaian formal dengan warna-warna nude.

"I-ni apa Bik?" tanyanya bingung.

"Bapak minta saya membawa ini ke kamar Teteh."

"Ba-ju ... tidak! Setelah kejadian hari ini. Aku tidak akan lagi menggunakan pakaian tante Lyra. Setidaknya aku harus mulai menata diri dan lepas dari bayang pemilik wajah ini," batin Shofi.

"Berikan padaku, Bik!" Dengan cepat Shofi meraih baju-baju itu dan melangkahkan kaki menuju kamar Dimas. Sebab marah tanpa aba-aba ia segera masuk ke kamar itu tanpa permisi!" Dimas yang sedang duduk di balkon seketika kaget mendengar pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Ia bangkit dan membuka sekat kaca itu. "Sho-fi?"

"Ma-af aku lupa mengetuk pintu, Om!"

"Kenapa baju-baju itu kamu bawa lagi ke kamar ini!"

"Ini semua bukan milikku, Om. Aku akan gunakan pakaian yang kumiliki sendiri. Yah, walau semua dari Om pula." Shofi melirik wajah tampan itu sekilas dan membuang kembali setelahnya.

"Baju itu sudah tidak ada lagi yang memakainya. Selama ini aku tidak sanggup menyingkirkannya tapi aku sadar baju itu akan lebih bermanfaat jika ada yang menggunakan!"

"Berikan saja pada Bik Ira, ia juga punya anak perempuan. Maaf Om aku tidak bisa menggunakannya, aku akan pakai barang mulikku saja mulai saat ini!"

Raga tegap itu mendekat dan seketika menarik baju-baju itu, membuka pintu dan berteriak memanggil seseorang.

"Bik Iraa ...!"

Terpogoh-pogoh wanita tua itu naik ke lantai atas dan masuk ke kamar Dimas.

"I-ya, Pak!"

"Buang baju-baju ini!"

"Apa saya tidak salah dengar, Pak? I-ni kan baju men-diang i-bu!"

"Jangan banyak bicara! Buang kubilang! Baju yang sudah keluar dari lemari tak kan kubiarkan masuk lagi ke lemari istriku! Cepat!"

Wanita tua itu sekejap turun ke lantai bawah.

"Om ... maksudku bukan dibuang! Tapi berikan untuk anak bik Ira! Ini namanya mubadzir Om!"

"Apa pedulimu, terserah akan kuapakan baju istriku! Keluarlah dari kamarku, aku ingin sendiri!"

"Ahh Om!" Shofi seketika turun mengejar bik Ira.

"Ternyata Om keras kepala, mana mungkin aku biarkan pakaian tante Lyra di buang!"

Dari balkon Dimas melihat Shofi yang menarik baju-baju itu kembali dari tangan bik Ira, dalam diam Dimas terus berucap.

"Maaf aku tak bermaksud membuang barangmu, Sayang! Aku yakin Shofi tak akan membiarkan bik Ira melakukannya, dan itu terjadi."

_____________

Pagi menjelang, Dimas sudah siap di meja makan namun Shofi masih belum terlihat turun.

"Apa Shofi belum turun sejak pagi, Bik?"

"Seperti biasa habis subuh teh Shofi buat sarapan, Pak. Mungkin ia masih bersiap-siap." Dimas mengangguk melihat nasi goreng sea food di meja makan, ia tak mampu menunggu. Ia pun segera menyendok nasi goreng tersebut dan memakannya. Ia tampak serius menyingkirkan udang-udang ke tepi hingga tak menyadari Shofi telah duduk di sampingnya. Seperti biasa Shofi mengambil air putih dan meletakkan di sisi Dimas.

"Ini minumnya, Om!"

"Hem," isyarat untuk menjawab 'terima kasih' dilakukan Dimas. Dimas mengangkat kepala setelahnya dan tertegun lagi-lagi melihat tampilan itu di hadapannya. Shofi tampak tenang dengan sarapannya dan Dimas memilih membuang mata mengacuhkan tapi diam-diam ia mencuri pandang melihat penampilan Shofi dengan pakaian formal Lyra yang tampak cantik.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

⛅Happy reading😘

Terpopuler

Comments

Dewa Rana

Dewa Rana

mestinya Sofie punya rumah, kan sebelum nikah dia wanita karir, dokter lagi

2024-09-06

0

𝒜⃟ᴺᴮEkaE𝆯⃟🚀Alfahrizi💫HIA

𝒜⃟ᴺᴮEkaE𝆯⃟🚀Alfahrizi💫HIA

bang Dimas gengsi🤭🤭🤭

2021-12-29

0

ani nurhaeni

ani nurhaeni

nyimakk duluu

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 KEHIDUPAN KEDUA
2 KECELAKAAN ITU
3 KEDATANGAN DIRGA
4 INGIN PERGI
5 PEMBICARAAN 2 SAUDARA
6 SOSOK ALDO
7 KEHILANGAN
8 GO VISUAL
9 BERKUMPUL
10 DEKAPAN
11 PENGGANGGU
12 KELUGASAN MAYRA
13 PERSIAPAN
14 KONDISI QII
15 PERTUNANGAN
16 NURA
17 WAJAH-WAJAH ITU
18 SALAH PAHAM
19 MEMBUKA KEBENARAN
20 LAPAR
21 OPOR AYAM
22 AKU MENGHIANATI LYRA?
23 AYO MENIKAH!
24 TAMPILAN ANEH
25 SELAMAT DATANG MIMPI BARU
26 AKU DI DEPAN KOSSANMU!
27 OM CEMBURU?
28 AKU JUGA RINDU
29 PERSIAPKAN DIRI!
30 LANJUTKAN RENCANA AYAH
31 TAKDIR SUNGGUH TAK ADIL
32 BERTEMU RAIHAN
33 MENGHUBUNGI FURA
34 BERBINCANG
35 KAPULAGA RESTORAN
36 AKU SHOFI!
37 KITA SATU VISI
38 HANYA SATU RATU
39 TAK SECANTIK TANTE LYRA
40 UNTAIAN MAAF
41 SILAHKAN MELUAPKAN KERINDUAN!
42 AKU HARAMKAN TUBUH DAN RAGAMU
43 SHOFI BUKAN LYRA
44 IBU SUDAH TENANG
45 KEDATANGAN JENAZAH OMA
46 RANGKAIAN DOA
47 NENEK LAMPIR DATANG!
48 UCAPAN SPONTAN YANG MENYESAKKAN
49 RESTUI AYAH MENIKAH LAGI
50 BERTEMU SAHABAT LAMA
51 BOLEH PELUK?
52 MENUJU HALAL
53 PERTEMUAN SHOFI DAN FIDA
54 SAH
55 PANGGILAN MENGABURKAN HASRAT
56 BIARKAN HUBUNGAN ITU MENGALIR
57 KLINIK PRAKTEK
58 TELEPON PENTING
59 RENCANA VIONA
60 PERILAKU ANEH DIMAS
61 KATAKAN SIAPA AKU!
62 AKU TIDAK AKAN MENINGGALKANMU
63 KLINIK BEROPERASI
64 HADIAH UNTUK AYAH
65 AKTIVITAS DI HOTEL
66 INFO KARYA
67 RASA SAKIT ITU MASIH ADA
68 PERIH BUKAN PERIHAL CINTA
69 ADA YANG TIDAK BERES
70 MAAF
71 KERINDUAN ITU ADA
72 AKAD NIKAH MAYRA
73 MENGECOH YANDA
74 TOLONG TATAP AKU!
75 KAMU YANG MEMULAI SEMUA
76 AKU QINARA!
77 USAHA MENCAIRKAN
78 HAMPIR SAJA
79 END
80 INFO KARYA
Episodes

Updated 80 Episodes

1
KEHIDUPAN KEDUA
2
KECELAKAAN ITU
3
KEDATANGAN DIRGA
4
INGIN PERGI
5
PEMBICARAAN 2 SAUDARA
6
SOSOK ALDO
7
KEHILANGAN
8
GO VISUAL
9
BERKUMPUL
10
DEKAPAN
11
PENGGANGGU
12
KELUGASAN MAYRA
13
PERSIAPAN
14
KONDISI QII
15
PERTUNANGAN
16
NURA
17
WAJAH-WAJAH ITU
18
SALAH PAHAM
19
MEMBUKA KEBENARAN
20
LAPAR
21
OPOR AYAM
22
AKU MENGHIANATI LYRA?
23
AYO MENIKAH!
24
TAMPILAN ANEH
25
SELAMAT DATANG MIMPI BARU
26
AKU DI DEPAN KOSSANMU!
27
OM CEMBURU?
28
AKU JUGA RINDU
29
PERSIAPKAN DIRI!
30
LANJUTKAN RENCANA AYAH
31
TAKDIR SUNGGUH TAK ADIL
32
BERTEMU RAIHAN
33
MENGHUBUNGI FURA
34
BERBINCANG
35
KAPULAGA RESTORAN
36
AKU SHOFI!
37
KITA SATU VISI
38
HANYA SATU RATU
39
TAK SECANTIK TANTE LYRA
40
UNTAIAN MAAF
41
SILAHKAN MELUAPKAN KERINDUAN!
42
AKU HARAMKAN TUBUH DAN RAGAMU
43
SHOFI BUKAN LYRA
44
IBU SUDAH TENANG
45
KEDATANGAN JENAZAH OMA
46
RANGKAIAN DOA
47
NENEK LAMPIR DATANG!
48
UCAPAN SPONTAN YANG MENYESAKKAN
49
RESTUI AYAH MENIKAH LAGI
50
BERTEMU SAHABAT LAMA
51
BOLEH PELUK?
52
MENUJU HALAL
53
PERTEMUAN SHOFI DAN FIDA
54
SAH
55
PANGGILAN MENGABURKAN HASRAT
56
BIARKAN HUBUNGAN ITU MENGALIR
57
KLINIK PRAKTEK
58
TELEPON PENTING
59
RENCANA VIONA
60
PERILAKU ANEH DIMAS
61
KATAKAN SIAPA AKU!
62
AKU TIDAK AKAN MENINGGALKANMU
63
KLINIK BEROPERASI
64
HADIAH UNTUK AYAH
65
AKTIVITAS DI HOTEL
66
INFO KARYA
67
RASA SAKIT ITU MASIH ADA
68
PERIH BUKAN PERIHAL CINTA
69
ADA YANG TIDAK BERES
70
MAAF
71
KERINDUAN ITU ADA
72
AKAD NIKAH MAYRA
73
MENGECOH YANDA
74
TOLONG TATAP AKU!
75
KAMU YANG MEMULAI SEMUA
76
AKU QINARA!
77
USAHA MENCAIRKAN
78
HAMPIR SAJA
79
END
80
INFO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!