part 6

Dokter hanya menggelengkan kepalanya,dan berlalu mengikuti ayah dan ibu ke IGD.

Dokter Ryan langsung memeriksa keadaan ibu dan ayah menunggu di luar ruangan. Setengah jam berlalu, dokter Ryan pun keluar.

" Bagaimana istri saya dok?"

Dokter pun menghela nafas

" Pasien mengalami serangan jantung, untung tidak terlalu parah. Beliau hanya butuh istirahat.

Dan kalau bisa tolong jangan buat beliau banyak pikiran dan tekanan."jawab dokter Ryan

Ayah pun merasa lega

" Terimakasih dok..dan saya meminta maaf sudah memukul Anda tadi,saya benar-benar minta maaf."

"Tidak apa-apa pak,wajar bila orang tua marah melihat putrinya terbaring lemah,apalagi sampai keguguran."

Ayah yang mendengarnya pun kembali sedih

" Kira buka putri kami,namun menantu kami. Kami tidak menyangka bila putra kami akan sekurang ajar dan serendah itu kelakuannya." jawab ayah menangis

" Saya malu, malu pada Kira...Dia adalah wanita yang tegar,sabar,ceria dan penuh kasih. Padahal dia sebatang kara,tapi ia bisa melewati hari-harinya dengan senyum. Entah apa saja yang sudah ia lalui. Kami merasa beruntung mendapatkannya sebagai menantu,namun telah di sia-siakan oleh putra kami."ucap ayah sambil terisak,ayah menangis. Yaaa...ayah merasa gagal mendidik putranya.

" Bagaimana keadaan menantu saya,?"tanya ayah

" Saat ini masih kritis,karena kehilangan banyak darah. Kita tunggu sampai 2 hari ke depan ,bila pasien masih belum siuman. Maka pasien bisa di nyatakan koma dan kemungkinan terburuknya pasien bisa dinyatakan meninggal. Jadi saat ini,pasien masih di ruang ICCU. Untuk kami observasi lanjut. Kalau begitu saya pamit undur diri." ucap dokter Ryan

deggg....

Ayah sungguh shock mendengar penjelasan dokter. Dia tidak menyangka menantunya akan mengalami hal ini.

Tak lama datang anak-anaknya.

" Bagaimana mama ayah?" tanya Mia

" Mama tidak apa-apa,hanya butuh istirahat." jawab ayah. Saat melihat Alex dan Rena,ayah pun kembali emosi.

" Kamu...kamu anak tidak tau di untung,pergi dari sini dan jangan pernah tampakkan kembali wajahmu d hadapanku,aku tidak punya putra yang kelakuannya sungguh memalukan seperti mu. Dan kamu...aku tidak peduli lagi kalian akan bersama atau tidak,karena sampai kapanpun kami tidak akan pernah merestui kalian. Karena ulah kalian,menantuku saat ini kritis dan bisa saja mengalami koma atau menjemput ajalnya. Dan karena ulah kalian juga,kami harus kehilangan cucu kami yang belum sempat terlahir ke dunia. Sungguh kelakuan kalian sangat menjijikkan. PERGI " bentak ayah emosi

Alex pun ambruk,ia berlutut di hadapan ayah.

" Alex mohon ayah maafkan aku. Alex tidak akan mengulanginya lagi ayah. Alex mohon,biarkan Alex menebus kesalahan Alex yah." ucap Alex dengan penuh derai air mata.

Ayah kekeh dengan pendiriannya. Alex pun pergi,karena ia pikir ayahnya masih emosi jadi percuma bila bicara sekarang.

Rena mengikutinya dari belakang.

" Kang...udah jangan terlalu di pikirin." ucap Rena

Alex yang mendengarnya pun ,jadi emosi.

" Sebaiknya kamu pergi dari hadapanku,aku menyesal bertemu kembali denganmu. Sehingga menyebabkan aku kehilangan anakku,juga keluargaku. Jadi mulai saat ini kita berpisah,jangan cari aku lagi. " ucap Ryan dengan penuh penekanan.

" Akang apa-apaan,akang kenapa kaya gini? Janji akang mana? Aku udah mau akang tidurin,tapi akang dengan mudahnya ngomong kaya gitu. Ga...pokonya aku ga mau pisah. Kalau aku ga bisa milikin akang,maka wanita itupun tidak akan pernah bisa. Camkan itu,aku akan merusak rumah tangga akang." ucap Rena seraya pergi

Alex hanya bisa terdiam mendengar ucapan Rena. Sungguh menyesal,itu yang di rasakan Alex.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***