Tewas Dibunuh

Ketiga sesepuh tinggi itu saling berpandangan sebelum sang wanita tiba- tiba menghilang dan muncul di depan sesepuh tinggi. “Elder Peng, anda adalah grand elder sekte yang paling berjasa. Bagaimana mungkin kami rela mengorbankan anda demi Zhen Yuan?” ucapnya sambil mendekati elder Peng.

Elder Peng yang mendengar perkataan sang sesepuh tersentuh, ia pikir sesepuh itu akan datang dan membunuhnya demi Zhen Yuan. Tapi setelah mendengar perkataannya, ia yakin sesepuh masih orang yang royal pada pengikutnya.

“Sesepuh... Anda tidak harus mengatakan ini. Sebagai grand elder sekte, saya memang harus berkorban dan mematuhi segala perintah yang anda katakan. Saya yakin semua itu adalah demi masa depan sekte yang lebih baik” Elder Peng membungkuk hormat.

Sang sesepuh wanita mengangguk puas, ia berbalik menatap Zhen Yuan dan mulai menggerakkan tombaknya. Elder Peng mengira sang sesepuh akan menyerang Zhen Yuan, tapi kemudian rasa sakit menjalar dari perut hingga keseluruh tubuhnya saat kilatan tajam tombak sesepuh itu menusuk perutnya.

Grand Elder Peng menatap sang sesepuh dengan tidak percaya, rasa kecewa muncul diwajahnya. “Sesepuh apa yang anda lakukan padaku?”

“Elder Peng, anda adalah orang yang paling berjasa. Demi membawa masa depan sekte yang lebih baik, saya rasa pengorbanan anda hari ini pantas dilakukan. Dengan kematian anda, Zhen Yuan akan menjadi anggota kami dan ia akan membawa kejayaan sekte kita ke tingkat yang lebih tinggi.”ucap Grand elder tanpa rasa bersalah.

“Zhen Yuan, elder Peng telah tewas sekarang tepati janjimu”

Zhen Yuan sangat tidak suka pada ancaman, “Elder Peng telah hati Urusan saya disini telah selesai. Sampai jumpa” Zhen Yuan menghilang disertai tawanya yang menaktkan bergema.

Ketiga sesepuh terkejut, mereka tidak pernah mengira Zhen Yuan akan segera pergi setelah grand elder Peng terbunuh. Merasa dibohongi dan dipermainkan, ketiganya mengejar Zhen Yuan. Terutama kultivator lapisan 5, dua lainnya masih tertinggial dibelakang.

Zhen Yuan mencoba melepaskan kecepatan penuh yang ia miliki tepat ketika sebuah energi jiwa membentuk pedang besar melesat kearahnya. Ia terpaksa diblokir oleh pedang tersebut dan membuatnya harus mengeluarkan 2 jurus pedang terbang untuk menghancurkannya.

Karena itu, ketiga sesepuh yang sebelumnya dibelakang kini berhasil mengejar Zhen Yuan.

“Nak, kau tidak bisa lari lagi! Setelah membohongi kami, kau mencoba untuk lari?!”

Zhen Yuan terdiam, tangannya bersiap mengeluarkan tiga buah kristal putih dan berniat untuk meledakannya ketika sebuah suara misterius menggema dilangit.

“Tiga sesepuh tinggi dari sekte Raja Senjata telah benar- benar menurunkan dirinya untuk mengejar seorang anak yang bahkan belum berumur 20 tahun? Jika berita ini tersebar diseluruh wilayah rendah maka pamor para sesepuh tinggi akan turun drastis bukan?”

Suara itu tenang namun juga membawa intimidasi bagi ketiga sesepuh tinggi. Zhen Yuan juga dapat merasakan jejak energi mortal dalam suara tersebut, yang artinya pemiliki suara kemungkinan besar adalah kultivator mortal.

“Tuan, saya tidak tahu siapa anda. Tapi jika anda ingin ikut campur dalam urusan sekte kami, maka orang tua ini tidak segan untuk berhadapan dengan anda!” Sesepuh lapisan 5 berkata, ia tidak terima harus melepaskan Zhen Yuan hari ini.

“HUMPH! APA KALIAN YAKIN INGIN BERHADAPAN DENGANKU?!” tapi kemudian ketiga sesepuh tinggi itu menjerit dan merayap kesakitan ditanah ketika suara itu berubah menjadi teriakan yang keras. Hanya Zhen Yuan yang masih berdiri disana menatap ketiganya dengan tatapan menghina.

“Sial! Kekuatannya telah jauh melampaui kami”

“Kita harus pergi dan melepaskan bajingan itu untuk saat ini!”

Dua sesepuh tinggi lapisan 4 terlihat sangat pucat, mereka berdua telihat lebih menderita daripada sesepuh lapisan 5. Mereka berusaha untuk membuat temannya itu untuk menyerah.

Sesepuh kelima juga mengetahui batas kekuatannya, teriakan sebelumnya telah membuat jiwa di dalam dirinya bergetar hebat. Bagaimana mungkin ia berani berhadapan dengan sosok seperti itu. Mereka bertiga dengan susah payah berdiri, sebelum pergi mereka menatap Zhen Yuan dengan sangat jengkel.

“Tunggu dulu! Siapa yang menyuruh kalian pergi?!” Tapi belum 100 meter mereka melangkah, suara itu kembali muncul. Seketika ketiganya berhenti bak patung takut jika suara itu memberikan mereka tekanan seperti sebelumnya.

“Ingatlah mulai hari ini dan seterusnya kalian tidak boleh mengganggu ataupun menyimpan dendam dengan Zhen Yuan dan begitu sebaliknya. Jika terdapat diantara kalian yang kembali saling ganggu dan mengintimidasi yang lain maka saya tidak akan segan untuk ikut campur”

Ketiganya mengepalkan tangan mereka dengan sangat keras bahkan bahu sang sesepuh lapisan 5 bergetar hebat. Hari ini mereka telah ditipu oleh Zhen Yuan dan menghancurkan pamor dan senioritas yang ketiganya miliki. Tapi mereka tidak lagi boleh saling menyimpan dendam satu sama lain.