Bab 5
"I'm sorry mom, I can't find your bottle in the park," (Aku minta maaf, Ibu. Aku tak menemukan botol minummu di taman.) ucap Andromeda
"Bukankah momy sudah mengatakan, momy masih punya banyak botol minum?" Ucap sang ibu yang tengah sibuk membuat adonan kue.
"Mungkinkah mister tampan yang menyimpannya?"
"Mister tampan? Who is he?" Tanya Aurora sambil terkekeh.
"Pria yang waktu itu mengobrol di taman bersamaku," jawab Andromeda.
"Bisa saja kau." Aurora terkekeh.
"Apakah Mommy mengizinkanku untuk kembali bertemu dengan Mister tampan?" Tanya sang anak sambil merapikan buku-bukunya di rak.
Aurora mematikan pengaduk adonannya.
Ia menatap tajam mata sang anak.
"Dengar, Kau baru saja mengenalnya. Sebaiknya kau jangan terlalu dekat dengan orang asing."
"Dia teman yang baik dan menyenangkan, mom," ucap Andro.
"Teman?" Tanya Aurora
"Mommy tahu, aku tak memiliki teman. Bahkan sekolah menolakku. Selama ini aku hanya berteman dengan buku," ucap Andro. Kesedihan tampak di wajah tampannya.
Aurora terdiam sejenak. Merenungkan
ucapan sang anak. Tiba-tiba hatinya terasa teriris. Selama ini Andromeda bahkan tak memiliki teman. Namun ia tahu, sang anak memiliki kecerdasan yang luar biasa. Hal itu adalah anugerah istimewa dari Tuhan yang begitu ia syukuri.
"Will you meet him in his apartement?"(Kau akan menemuinya di apartemen) Tanya sang ibu.
"No, mom. I will meet him in Flamingoo park."(Tidak, Ibu. Aku akan menemuinya di Taman Flamingoo)
"Are you sure?" (Kau sungguh-sungguh?) Tanyanya lagi.
Andro menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, tapi ingat pesanku. Jangan pernah sekalipun memberitahunya dimana tempat tinggal kita. Ia juga tak perlu tahu perihal kehidupan pribadimu."
"Thank you Mom,"( Terima kasih, Ibu) Andro tiba-tiba memeluk sang ibu.
Beberapa hari kemudian Andro mendatangi taman itu. Seperti biasa, ia ditemani sepeda kesayangannya.
Andro berkeliling taman. Berharap ia dapat bertemu kembali dengan mister tampan yang baik hati dan menyenangkan itu. Hampir tengah hari ia menunggu kedatangan Keenan si tempat itu, namun tak terlihat tanda-tanda kedatangannya.
"Kelihatannya mister tampan tak datang hari ini. Mungkin ia sibuk dengan pekerjaanya. Orang dewasa selalu saja sibuk dengan urusan mereka," gumamnya.
Andromeda pun bergegas mengayuh sepedanya dan meninggalkan taman itu.
Hampir setiap pagi ia selalu mendatangi taman. Namun ia belum menjumpai pria yang dianggapnya menyenangkan itu.
"Iam not find him today, mom," (Aku tidak bertemu dengannya hari ini, Ibu) ucapnya pada sang ibu.
Aurora menatap wajah tampan Andromeda yang terlihat sedih dan kecewa.
"Maybe, he is too busy," (Mungkin dia terlalu sibuk,)ucap sang ibu.
"I will wait him. Until I can meet him again."
(Aku akan menunggunya sampai bertemu dengannya lagi.)
"Itulah kau. Jika kau sudah memiliki keinginan, kau tidak akan pernah menyerah sebelum kau mencapainya," ucap sang ibu dalam hati.
****
Sore itu Andromeda berniat berjalan-jalan di taman. Ia sudah mengajak sang ibu. Namun, sang ibu menolaknya dengan alasan pesanan kue di tokonya begitu banyak.
"Take care, my boy,"(Hati-hati, anakku) ucap sang ibu sambil melambaikan tangannya.
"See you, mom,"( Sampai jumpa, Ibu) jawabnya.
Sesampainya di taman.
Pandangan Andro menyapu taman. Sore itu hanya terlihat beberapa pengunjung. Netranya mencari sosok pria yang belakangan ini sering ditunggunya. Lagi-lagi wajah itu tak terlihat. Andro menghela napas. Kekecewaan menyelimuti wajahnya. Ketika ia memutuskan untuk meninggalkan taman, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Kau menungguku, Andro?" Sapanya.
Andro membalikkan badannya.
"Mister tampan!" Serunya dengan mata berbinar.
"Kau tahu, aku sering menunggumu disini?" Tanya Andro kemudian.
"Oh, I'm sorry. I'm too busy with my job.(Aku minta maaf. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku). Aku tadi melintas, dan melihatmu dari kejauhan," Jawab Keenan sambil mengacak rambut pirang kawan kecilnya itu.
"Kau sendirian?" Tanya Keenan. Matanya memandang sekeliling taman seperti mencari seseorang.
"Yeah," ucapnya.
"Last day, I left my bottle in this park. Do you keep it?" (Kemarin aku meninggalkan botolku di taman ini. Apa Mister menyimpannya?)Tanya Andro.
"I keep it in my home," (Aku menyimpannya di rumahku) jawab Keenan.
"Baiklah, kapan-kapan aku akan mengambilnya," ucap Andro.
"Do you like ice cream?"(Apakah kau suka es krim?) Tanya Keenan.
Andro menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Let's go! We have fun!"(Mari kita bersenang-senang!) seru Keenan kemudian.
Keduanya lalu berjalan menuju sebuah kedai es krim yang berada tak jauh dari taman.
"Makanlah es krim sebanyak yang kau mau," ucap Keenan.
Kali ini Andro tertawa bahagia. Keenan benar-benar sahabat baru yang menyenangkan.
"Oh ya, di mana sekolahmu?"
"Aku tidak bersekolah. Semua sekolah menolakku dengan alasan aku terlalu pandai. Kata mereka aku tak perlu bersekolah. Aku mempunyai ratusan buku di rumahku. Namun, aku tak memiliki seorangpun teman," ucap Andro dengan kepala tertunduk.
"Amazing! It's mean you are genius boy!"
(Luar biasa! Itu berarti kau anak genius!)
seru Keenan dengan wajah berseri.
"Don't be sad, I'm will be your best friend,"
(Jangan sedih, aku akan menjadi kawan baikmu) ucap Keenan kemudian.
Wajah Andro seketika berubah bahagia mendengar ucapan Keenan.
"Bolehkah aku menanyakan satu hal padamu?" Tanya Keenan
"Tentu. Apa yang ingin kau tanyakan?" Andro kembali bertanya.
"Apakah perempuan yang bersamamu kemarin itu adalah ibumu?" Tanya Keenan. Matanya memandang Andro penuh rasa penasaran.
Andromeda terdiam. Ia meletakkan mangkuk es krimnya yang tinggal separuh.
"Yes, she is my mom. My hero, and my everything," (Ya. Dia ibuku. Pahlawanku, dan segalanya bagiku) jawab Andro sambil tersenyum bangga.
"Whose your father name?"( Siapa nama ayahmu?) Tanya Keenan.
Andro menengadahkan kepalanya. Menatap langit yang mulai berwarna jingga keemasan.
"I don't know,"( Aku tidak tahu) jawab Andro.
"Bagaimana mungkin kau tak mengetahui siapa nama ayahmu?" Tanya Keenan heran.
Andro membuang napas. Keenan semakin dalam menelisik kehidupan pribadi Andromeda.
"Mommy selalu mengatakan padaku jika ayahku telah meninggal dunia. Namun Mommy tak pernah sekalipun mengajakku untuk mengunjungi makamnya."
Keenan cukup kaget mendengar jawaban yang keluar dari mulut Andro.
"Beberapa waktu yang lalu kau ingin menanyakan seseorang padaku. Boleh kutahu, siapa yang sedang kau cari?" Tanya Keenan.
"Aku menanyakan seseorang di masa lalu Mommy," jawabnya.
"Maksudmu?" Tanya Keenan.
"Wajahmu begitu mirip dengan pria yang ada di foto tersebut," jawab Andro.
"Benarkah?" Tanyanya lagi.
"Dia terlihat lebih tampan darimu," ucap Andro sambil terkekeh.
"Di mana kau menemukan foto itu?"
"Di laci meja rias momy. Aku ingat. Di balik foto itu tertulis sebuah nama dan alamat. Yeah, Keenan."
"Astaga! Kau tahu? Itu namaku!" Seru Keenan.
Andro mengernyitkan keningnya.
"Tentu saja aku terlihat lebih muda di foto itu. Waktu itu usiaku baru memasuki 17 tahun. Aku masih sangat kurus. Di foto itu kau tak melihatku berkumis dan berjambang, kan? Keenan terkekeh.
Andro kembali mengamati wajah pria yang ada di depannya. Ia baru menyadari, jika Keenan teman barunya itu adalah Keenan yang ada di foto milik sang ibu. Tahi lalat kecil di bawah hidungnya yang tak mungkin hilang itu menjadi salah satu bukti. Jika rasa penasarannya kini telah terjawab.
"Boleh aku tanya? Apakah Mister hanya sekedar teman mommy?" Tanya Andro. Kini ia yang menatap mata Keenan penuh selidik.
Pipi Keenan tiba-tiba bersemu merah. Sulit baginya untuk menjelaskan hal itu pada Andro. Meskipun ia tahu, Andro adalah anak yang luar biasa cerdas. Anak itu pasti pandai menganalisa setiap kalimat dan perkataan yang ia lontarkan.
"Kami pernah menjalin hubungan sebagai kekasih," jawab Keenan.
Andro tersentak dengan jawaban Keenan.
"Apa itu berarti, aku ini…?" Andro menghentikan ucapannya.
"Bukan, nak, meskipun kami cukup lama menjalin hubungan, namun kami tak pernah sekalipun melakukan perbuatan di luar batas," jawab Keenan.
"Lantas?" Tanya Andro lagi.
"Kurang lebih 8 tahun lalu. Momymu memintaku untuk mengakhiri hubungan dengannya. Hari itu adalah hari terakhir pertemuan kami. Kau tahu? Waktu itu mendekati hari pertunangan kami. Namun, sepertinya Tuhan belum mengizinkan rencana kami. Setelah sekian lama. Aku tak menyangka jika Tuhan kembali mempertemukan kami melalui kau."
"Did you still loving her?" (Apa kau masih mencintainya?)Tanya Andro. Pertanyaan itu membuat jantung Keenan tiba-tiba berdegup kencang.
"Entahlah. Tapi yang jelas hingga detik ini aku belum memiliki kekasih lagi setelah mommymu," ucapnya dengan nada sedih.
Andromeda lega. Penasarannya selama in telah terjawab. Ia sempat berharap jika Keenan adalah ayah kandungnya. Anak itu pasti akan merasa sangat bahagia. Namun, ternyata Tuhan masih ingin memberikan waktu lebih lama lagi untuk mencari siapa sosok sang ayah yang begitu ia rindukan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
eLzo
keberuntungan berpihak padamu, boy ,
2021-10-24
1