" Bawa dia kemari jika tidak mau paksa saja tapi jangan sampai menyakiti nya atau kalian yang saya bunuh. " Nathan mengakhiri panggilan nya lalu kembali menatap keluar jendela yang ada di kamar nya.
" Lo beneran ngehamili cewek. " Tanya Bagas yang sedari tadi hanya mengamati Nathan.
" Hmm. "
Bagas mendengus mendengar jawaban singkat dari Nathan.
" Ini ni sahabat gak tau diri, Gue satu bulan ini repot Lo bikin dan Lo gak berterima kasih sama gue, parah sih. " Celoteh Bagas dengan wajah menyebalkan.
" Mau gue potong gaji lo. " ucap Nathan datar.
Bagas langsung diam dan berbalik menghadap Nathan lalu nyengir dengan lebar.
" Hehe jangan dong Lo kan anak baik, bentar lagi juga mau punya anak, kasian anak Lo nanti di dalam perut. "
Nathan hanya memutar bola mata nya malas lalu kembali melihat pemandangan luar dengan pikiran berkecamuk.
...****...
Alula hari ini di izinkan pulang cepat karena perut nya kembali keram saat ia akan mencuci piring tadi. Ia harus pulang dengan berjalan kaki karena ponsel nya mati dan ia tidak bisa memesan ojek online.
Alula Harus masuk kedalam Gang kecil yang sunyi supaya cepat sampai ke tempat tinggal nya. Ia merapatkan jaket yang ia kenakan karena udara malam saat ini sangat dingin dan sedikit mencekam.
Alula mengusap kedua tangannya ketika merasakan ada yang mengikuti nya sedari ia masuk ke dalam Gang tersebut. Ia mencoba mempercepat jalannya dan tidak berani menoleh ke belakang saat perasaan nya semakin menjadi.
Krekk.
Suara ranting terpijak terdengar jelas di Indra pendengaran nya membuat ketakutan nya semakin menjadi-jadi. Alula mencoba berlari namun, sebelum itu terjadi tangan nya di cekal oleh tangan besar berotot.
" Lepasin!. " Alula mencoba memberontak, tapi kekuatan nya tidak seberapa dengan kekuatan lengan kokoh yang seakan ingin memutuskan tangan nya. Alula dapat melihat ada tiga orang berpakaian hitam sedang mengelilingi nya dan salah satu dari mereka mencengkeram tangan nya dengan erat. Alula ketakutan, tubuh nya sudah gemetar ketika tubuh nya di tarik paksa ke arah sebuah mobil berwarna hitam di ujung gang.
" Hiks lepasin! Kalian siapa?!. " Alula kembali mencoba melepaskan tangannya dari genggaman orang tersebut namun, seperkiandetik kemudian ia merasakan tengkuknya di pukul dengan keras membuat nya limbung dan kehilangan kesadaran.
" Kami sudah mendapatkan nya tuan. "
Hanya itu yang dapat ia dengan sebelum kesadaran nya terenggut oleh kegelapan.
...****...
" Bodoh!. Kalian akan menerima hukuman karena telah melukai nya. "
Samar-samar Alula dapat mendengarkan umpatan seseorang, Ia mencoba membuka mata nya yang terasa berat, Menyipitkan mata ketika Indra penglihatan nya terkena cahaya lampu, Alula mencoba bangkit dari tidurnya saat tahu ini adalah tempat asing bukan kamar nya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang semua nya bernuansa hitam ini.
Ingatan nya berputar pada kejadian beberapa jam yang lalu saat ia di tarik paksa dan berkahir dengan tidak sadarkan diri. Ketakutan kembali hadir dalam benaknya mengingat saat ini ia berada di tempat asing.
" Awwsss. " Alula spontan meringis ketika merasakan nyeri kembali datang pada perutnya.
" Kamu sudah sadar. " Alula spontan langsung mendongak ketika mendengar suara berat seseorang. Alula kembali merasakan ketakutan ketika melihat seorang pria jangkung sedang berjalan menghampiri nya dengan langkah tegas.
" Si-siapa kamu?. " Tanya nya tergagap.
pria tersebut semakin dekat, tubuh Alula langsung menegang ketika mengenali wajah nya, wajah yang sama yang merebut kesucian nya di malam itu. Alula ketakutan, tubuhnya bergetar dan tangannya mencengkram erat selimut yang membungkus tubuhnya, keringat dingin bercucuran di keningnya, air matanya juga tidak berhenti untuk menerobos keluar. Ternyata kejadian malam itu menimbulkan trauma yang begitu dalam di dirinya.
" Hey are you okey. " melihat ketakutan Alula, Nathan mencoba mendekati Alula, Namun Alula langsung mencoba menjauh dari Nathan.
" Ja-jangan mendekat. " Alula kembali beringsut mundur tanpa menyadari jika ia sudah sampai di ujung ranjang.
" Hei kamu bisa jatuh. " Ucap Nathan dengan nada lembut, mungkin jika ada Bagas disini, ia akan bertepuk tangan dengan heboh karena mendapati Nathan berbicara lembut pertama kali nya dengan perempuan kecuali almarhum ibu nya dulu. Oke lupakan dulu tentang Bagas.
" JANGAN MENDEKAT!!. " Alula tetap menggelengkan kepalanya dan mencoba menghindari sentuhan dari Nathan, hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjengkang ke belakang.
Alula memejamkan matanya, siap untuk menerima rasa sakit yang akan mendera nya, Namun sudah beberapa detik tapi ia tidak merasakan apapun pada tubuh nya melainkan hembusan nafas seseorang yang menerpa kulit wajah nya. Perlahan kelopak mata nya terbuka. ia menahan nafas nya ketika wajah tampan Nathan terpampang jelas dimatanya.
Karena melihat Alula akan jatuh tadi, dengan gerakan cepat, Nathan langsung menahan pinggang Alula supaya tidak terjatuh dari kasur nya.
Dari jarak sedekat ini Nathan dapat melihat wajah ayu rupawan yang dimiliki oleh Alula, Bibir tipis, Alis tipis,mata bulat, hidung kecil dan lihat bola mata berwarna coklat tersebut seakan menghipnotis mata nya untuk tidak berpaling.
Alula yang sudah tidak nyaman dengan posisi seperti ini langsung mendorong Nathan dengan sekuat tenaga nya dan berhasil, Nathan langsung menjauh saat Alula merasa tidak nyaman.
" Lain kali hati-hati. " Ucap Nathan dengan nada datar.
Kepala Alula menunduk tidak berani menatap ke arah Nathan yang sudah berdiri di samping ranjang. Rasa takut belum hilang dari dirinya.
" Kamu sudah tenang, Bisa kita bicara. " Nathan duduk di sisi ranjang, berhadapan dengan Alula yang masih setia menundukkan kepalanya.
Alula hanya diam membuat Nathan menghela nafasnya pelan lalu mencoba mendekat ke arah Alula dan langsung menggenggam sebelah tangan nya membuat Alula terkesiap dan mendongak menatap Nathan yang juga menatap dirinya.
" Saya mau berbicara kepada mu tentang kejadian malam itu yang sekarang sudah menghasilkan di dalam rahim kamu. "
Tubuh Alula menegang mendengar hal itu, dengan spontan tangan nya langsung memeluk perut rata nya dana menggeleng dengan cepat, air mata sudah berjatuhan dari pelupuk matanya. " Jangan bunuh anakku. " Ini yang ia takutkan jika ayah dari bayi nya tau dia hamil, takut jika dia menggugurkan janin yang ada di dalam perut nya.
Nathan menggapai kembali tangan Alula dan menggenggam nya dengan erat. " Hey dengarkan saya, saya tidak akan menggugurkan anak kita, saya mau berbicara baik-baik dengan mu. " Ucap nya mencoba lembut.
mendengar kata ' Anak kita' Alula kembali menatap wajah Nathan yang menunjukkan kesungguhan.
" Nama saya Nathan, jujur saya sangat menyesal telah merenggut kesucian gadis remaja seperti kamu, tapi saat itu saya benar-benar tidak sadar karena saya di jebak oleh rekan bisnis saya, Ketika kita melakukan 'itu' saya berjanji dalam benak saya, saya akan bertanggung jawab kan kebejatan saya, Tapi pagi nya kamu sudah menghilang begitu saja dengan meninggalkan sebuah note yang membuat perasaan bersalah saya semakin dalam. " Nathan berucap dengan bersungguh-sungguh, Mata nya pun ikut berkaca-kaca.
" Dan ketika dokter mengatakan gejala-gejala yang saya alami adalah gejala ibu hamil, saya kaget, takut, sekaligus senang, kaget karena saya pikir sekali melakukan dapat menghasilkan dan senang karena saya akan menjadi seorang ayah, ketakutan saya terhadap kamu adalah saya takut karena kehamilan kamu, kamu tidak bisa melanjutkan sekolah kamu dan tidak menerima bayi yang ada di dalam rahim mu. "
Alula terharu mendengar ucapan sungguh-sungguh dari Nathan, ia pikir hanya diri nya yang senang akan kehadiran bayi ini, namun pria yang ia bilang Nathan tersebut juga merasakan hal yang sama dengan dirinya.
" Jadi mari kita bersama-sama merawat anak yang kamu kandung dan membuat keluarga kecil yang bahagia. " Nathan mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi Alula.
Alula terisak mendengar ucapan 'Keluarga kecil bahagia' Selama ini tidak ada kata bahagia tersematkan dalam hidup nya yang rapuh ini.
" Maksudnya ki-kita..." sebelum melanjutkan ucapannya, Nathan dengan cepat langsung memotong ucapan Alula.
" Iya kita harus menikah. "
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sandisalbiah
syukur kalau Nathan mau tanggung jawab... jd ada yg jaga dan melindungi Alula..
2023-06-24
0
Anggrainy kaka
senang membaca novel kalau ngini ceritanya..
2023-04-02
0
andi hastutty
yey diajak nikah. kayanya keluarga Lula yg menjebak deh
2023-02-21
0