30 menit yang lalu...
ADAM ZEIN DEMIR, 33 tahun memiliki perusahaan yang bergerak di perhotalan dan pusat belanja terbesar se Asia.
Sejek menerima panggilan dari paman nya di rumah sakit waktu di kafe tadi, pikiran nya pun tak karuan, ia tak bisa melaju mobilnya dengan kecepatan tinggi karena jalanan ibu kota macet parah.
Saat terjebak macet tiba2 saja pikiran nya teringat wajah Maira.
"wajah itu di mana aku pernah melihat nya..
Wajah nya tidak asing ".
Gumam Adam, mencoba mengingat ngingat wajah Maira.
Tapi dia sama sekali tidak bisa mengingat nya karena pikiran nya masih melayang mengingat sang mama yg koma sejak 6 bulan lalu pasca operasi pengangkatan tumor otak di rumah sakit Jakarta Internasional Center
Kurang lebih 1 jam Adam pun sampai di parkiran rumah sakit JIC.
Dia pun segera berlari ke koridor menuju ruang ICU.
Paman nya yang dari tadi menunggu kedatangan sang ponakan. Hanya bisa mondar mandir di depan pintu ICU.
"Paman". panggil Adam.
"Adam akhir nya kamu sampai juga, ibu kamu tadi tiba - tiba saja kritis tingkat kesadaran nya melemah, sekarang sedang di tangani dokter, kamu yang kuat ya".
Paman ny mencoba menenangkan Adam.
Adam hanya bisa mengusap kasar wajahnya. Seketika tubuh nya runtuh di kursi koridor.
Adam hidup terpisah dari sang mama sejak kecil. Sang mama yang tinggal di Indonesia dan menetap di bali, sedangkan dia harus tinggal dengan sang papa di singapur.
Hanya sesekali Adam datang ke indonesia untung menjenguk sang mama.
Adam sama sekali tidak mengetahui penyakit sang mama karena mama nya sendiri memilih merahasiakan penyakit dari anak lelaki kesayangan nya itu.
Baru 1 tahun belakangan Adam tahu penyakit wanita yang melahirkan nya itu.
Saat mamanya di rawat di rumah sakit bandung 1 tahun lalu Dokter di sana menyaran kan agar sang mama menjalan kan operasi untuk pengangkatan tumor agar tidak tumbuh semakin ganas.
Adam pun memutuskan untuk membawa sang mama ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Sudah 2 kali sang mama di operasi tapi sejak operasi ke dua ini mamanya harus mengalami koma.
Akhir nya pintu ruang ICU pun terbuka. Dokter yang menangani sang mama keluar.
" bagaimana dok keadaan mama saya.."
Tanya Adam cepat
"syukur la ibu sarah kembali normal, tadi tekanan darah nya menurun, tapi sekarang sudah kembali normal, ini wajar pada pasien pasca operasi tumor otak" terang dokter yang menangani sang mama.
" apa saya boleh menjenguk mama dok"
Pinta Adam.
" untuk sementara jangan dulu biarkan pasien stabil dulu anda bisa menjenguk nya besok pagi, ada perawat yang memantau perkembangan pasien takut sewaktu waktu tingkat kesadaran pasien menurun., besok pagi saya akan kabari kembali perkembangan ibu anda. Saya permisi dulu ya ".Pamit dokter.
Adam membuang nafas dengan kasar ingin dia teriak sekuat kuat nya.
Ya di balik wajah nya yang tegas dan sedikit garang bahkan nyaris tak pernah tersenyum ramah. Dengan tubuh nya tegap dan kekar.
Bahkan di depan lawan bisnis nya Adam cukup di takuti.
Tapi akan menjadi seorang yang lemah ketika di hadapkan dengan orang yang di cintai.
Ya perasaan takut kehilangan sang mama dan rasa penyesalan karena kurang ny perhatian kepada mamanya sampai - sampai dy tidak menyadari penyakit mamanya.
Sang paman pun menyentuh pundak nya.
Mencoba memberikan kekuatan.
"pulang la dulu dam, Bsok pagi -pagi kita bisa kembali lagi ke sini untung jenguk mama kamu." perintah paman nya.
"saat ini tidak banyak yang bisa kita lakukan adam selain berdoa dan ikhtiar buat kesembuhan mama kamu, paman akan selalu ada di sini untuk kamu dan mama kami" lanjut paman nya.
Ya sang paman tahu betul bagaimana perasaan keponakan nya itu.
Paman zakaria la satu - satu nya keluarga sang mama nya. Dan ikut membantu dalam merawat sang mama.
Adam dan paman ny pun pergi dari rumah sakit.
Paman nya kembali ke rumah yang di beli Adam untuk sang mama.
Sedangkan Adam kembali ke Apartemen pribadi nya.
Sejak Adam membawa mama nya pindah ke Jakarta, Adam meminta paman dan bibikny serta 2 sepupu nya untuk ikut pindah, agar bisa menemani mama sarah dan ikut dalam merawat mama nya, walaupun sudah ada perawat yang adam bayar khusus untuk merawat mama ny, tapi Adam lebih tenang kalau paman dan bibi nya ikut tinggal bersama mama. Supaya mama nya tidak kesepian.
Semua keperluan hidup paman dan keluarga serta sekolah anak - anak paman nya Adam yang membiayai. Paman nya pun di beri kepercayaan oleh Adam untuk ikut mengelola perusahaan nya yg ada di Jakarta.
Ya sudah 1 tahun ni Adam bolak balik Jakarta - singapur.
1 tahun ni juga hubungan nya dengan sang Ayah menjadi renggang bukan tanpa sebab., karena sang ayah tidak setuju Adam memindahkan perusahaan ny ke Indenesia.
Tapi saat ni tuan Zein mengalah sebab kondisi mama nya Adam sang mantan istri tidak stabil.
Ia tahu betul bagaimana perasaan anak lelakinya itu sekarang.
🍁🍁🍁🍁
Jangan lupa vote, like dam comment
Witha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
kiara
hai kakk... ceritanya bagusss..
yuk mampir juga di kisah Anna&Justin
2021-09-15
1