Salah Pahaman

Nandira benar-benar merasa terhina,ia berlari meninggalkan ruangan itu, menabrak orang yang menghalanginya "maaf,maaf,"hanya itu yang ia katakan kemudian kembali berlari tak peduli tatapan orang -orang yang melihat penampilannya yang berantakan.

Hatinya benar-benar hancur, saat Ia memberanikan diri membuka hati untuk papa dari anak-anaknya,menggantungkan harapan mereka bisa bahagia, berkumpul bersama sebagai keluarga yang utuh.

"Ternyata harapanku terlalu tinggi,aku tak menyangka jika dia hanya menganggap ku serendah itu, apa selama ini ia hanya melihatku sebagai wanita murahan ."batin Nandira, ia terus berlari keluar dari kantor .

Nandira tanpa sengaja menabrak Riko mantan tunangannya, Riko kebetulan ada janji dengan Rafiz .

"Nandira..."Riko berlari mengejar Nandira,ia memegang tangan Nandira,Riko tak ingin kehilangan Nandira lagi.

Nandira menghentikan langkahnya, hati semakin sakit saat mengingat penghianatan Riko padanya.

Riko memperhatikan penampilan Nandira,

Matanya sembab bisa di pastikan ia sedang menagis dan lengan baju yang sobek.

"Nandira kamu kenapa?"tanya Riko khawatir.

"Aku nggak apa-apa,ini bukan urusan kamu,"ucap Nandira mencoba melepaskan pegangan Riko di tangannya.

"Mengapa kamu pergi meninggalkan ku?"Tanya Riko yang justru semakin membuat Nandira Sakit hati.

"Riko lepaskan,"ucap Nandira,

"Tidak, kamu ke mana saja. Aku mencari mu selama ini, kenapa kau pergi tanpa memberitahu ku?" tanya Riko.

Melihat Nandira hanya menangis,Riko membawa Nandira ke pelukannya, walau Nandira memberontak Riko tetap menahan nya di pelukannya.

Nandira menangis di pelukan Riko,

"Riko lepaskan," lirih Nandira.

Riko semakin mempererat pelukannya,

"Menangis lah jika kau ingin menagis."ucap Riko mengelus lembut rambut Nandira.

Nandira bisa merasakan kehangatan Riko,ia menumpahkan kesedihannya,menangis di dekapan pria yang pernah ia cintai dengan sepenuh hati dan jiwa nya.

Nandira membalas pelukan Riko.

Rafiz mengepal tangannya saat melihat Nandira berada di pelukan pria lain,

Setelah Nandira pergi Rafis merasa lebih tenang.Ia baru menyadari apa yang dilakukannya salah, ia berlari mengejar Nandira. Rafiz bermaksud untuk minta maaf. Namun langkahnya terhenti saat melihat Nandira bersama pria lain,berada di pelukan Riko rekan bisnisnya,Rafiz mengenal Riko,dan ia tau jika Riko sama saja dengan dirinya, senang bergonta-ganti pasangan.Penghangat ranjang mereka.

"Apakah Riko salah satu pelanggan mu,

ternyata aku salah, aku pikir kau berbeda dari wanita lainnya. Ternyata kau sama saja dengan ibu dan Jazlyn."lirih Rafiz.

Rafiz kembali ke ruangannya,ia terus memaki kebodohannya sudah menganggap Nandira adalah wanita yang pantas mendampinginya.

Saat di lift Rafiz terus mengingat Nandira yang menangis di pelukan Riko, entah mengapa hatiku terasa sakit."Bodohnya aku yang selalu berharap pada wanita itu."batin Rafiz.

Rafiz berfikir Nandira sama saja dengan ibu dan mantan istrinya yang tidak pantas untuk dihormati.

Setelah merasa lebih baik Nandira mendorong Riko dan berlari meninggalkannya,

Riko mengejarnya Nandira,

"Ada apa sebenarnya, tolong jelaskan kepada ku,!"ucap Rico

"Aku sedang ada urusan, aku harus pergi,"Nandira menghentikan taksi,

Riko mengikuti Nandira dengan mobilnya ia mengikuti Nandira hingga ke toko.

"Apa Nandira tinggal di sini,"Batin Riko.

Riko masuk ke dalam toko ia melihat Foto almarhum kedua orang tua Nandira, itu membuatnya semakin yakin jika Nandira tinggal di toko ini.

"Permisi, Apa aku boleh tahu siapa nama pemilik toko ini?"tanya Riko pada Kiran salah satu karyawan toko.

"Namanya Ibu Nandira Pak," jawab Kirain .

"Ya sudah terima kasih ya," ucap Riko pamit.

Setidaknya iya sudah tahu di mana Nandira tinggal.

****

Nandira masuk di kamarnya, ia kembali menagisi semua kejadian hari ini,

"Mengapa saat aku menyukainya, aku harus merasakan seperti ini lagi, sepertinya aku harus tetap menjaga rahasia ini, Rafiz tidak boleh tahu jika Zidan dan syahidah adalah anaknya.Dia tidak pantas untuk menjadi Papa dari anak-anakku," lirik Nandira mencoba bangkit kembali.

Sejak saat itu Rafiz tak pernah lagi bertemu dengan Nandira, membuatnya merasakan sesuatu yang hilang dalam hidupnya.

Ia hanya bisa menatap nomor kontak Nandira. "Mengapa kamu harus menjadi salah satu dari wanita seperti mereka,"gumam Rafiz,ia ingat senyum Nandira.

Rafiz teringat akan syahidah, ia melihat kontak Syahida dan melakukan video call.

Gadis itu langsung mengangkatnya.

"Hay Paman, kok Paman baru menelpon, kalau Syahidah ditelepon juga paman enggak mengangkatnya," protes syahidah.

"Maaf ya, Paman sedang sibuk akhir-akhir ini,"Ucap Rafiz.

Rafiz bisa melihat jika Syahidah berada di toko kue Nandira,

"Kamu lagi toko kue?" tanya Rafiz .

"Iya,kenapa paman kemarin tidak datang? Sudah dua minggu ini Paman tidak datang, apa paman sakit ?"tanya Syahidah.

"Maaf ya, bisakah kita bertemu di tempat lain ?"tanya Rafiz,ia tak ingin lagi bertemu dengan Nandira,ia tak ingin perasaanya bertambah besar kepada wanita itu.

"Hmmm, sebentar ya paman,Syahidah tanya Kak dulu.Tapi Kakak mana ya?"Syahidah mencari-cari kakaknya dengan pandangan nya..

"Sebentar ya paman,aku ke Kakak dulu tanya apa boleh kita bertemu di tempat lain.

Syahidah penyimpan ponselnya di atas meja dan mengarah ke arah Nandira. Rafis bisa melihat Nandira sedang melayani pelanggannya.

"Mengapa hatiku merasa senang saat melihat wanita itu,mengapa aku sangat merindukan wanita yang yang sudah membuat rasa sakit penghianatan kembali kurasakan lagi,"lirik Rafiz.

Tak lama kemudian syahidah kembali

"Baik Paman, Kakak bilang nanti dia yang kan mengatur tempatnya," jawab Syahidah.

"Paman Sudah dulu ya Syahidah ingin mengerjakan PR,"

"Selamat mengerjakan PR,"ucap Rafis,

Mereka pun mengakhiri panggilan nya.

"Kamu bicara dengan siapa?"tanya Nandira,

"Dengan paman Rafis mah,"jawab Syahidah dengan ekspresi bahagianya.

"Ade,dengarkan mama,untuk yang pertama kalinya mama mohon sama kamu,,,jangan pernah berhubungan dengan paman Rafiz lagi,"ucap Nandira memohon.

"Tapi kenapa mah?"tanya Syahidah.

"Jangan tanya alasannya,mama mohon untuk kali ini saja patuhi mama yah nak,"ucap Nandira dengan penuh rasa sayang.

"Iya mah,"jawab Syahidah,matanya mulai berkaca-kaca,ia sangat menyayangi Rafiz.Syahidah sudah menganggap Rafiz adalah papanya.

Syahidah berlari ke kamarnya,ia mengunci diri di sana,Zidan yang sejak tadi sibuk dengan gedjetnya memeriksa semua data yang di kirim Syahidah padanya,hanya melihat adiknya itu berlari ke kamar sambil menangis.

"Syahidah kenapa?"gumam Zidan,kemudian melanjutkan pekerjaannya.

🙏💖💖💖💖🙏💖💖💖🙏

Terimakasih sudah mampir 💗💗

Jangan lupa like dan komennya ya 🙏💗💗

Dukungan kalian sangat berarti untuk kami para Author 🤗🤗🤗

Salam dari ku "m anha."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***