Never Not
Salju tipis putih berkilau melapis di beberapa titik tempat kota Tokyo. Angin awal musim dingin bertiup, mempermainkan mantel panjang seorang pria berkacamata yang berdiri di puncak menara Tokyo Skytree. Rambut pria itu melambai-lambai, mengekspos wajah tampannya yang datar. Ia memasang earpiece di telinga, lalu mengambil tablet seraya membuka aplikasi CCTV yang terhubung pada sebuah ruangan.
Di tempat berbeda, ada dua pria yang sedang melakukan transaksi gelap di sebuah kamar hotel dekat Tokyo skytree. Tampaknya salah satu dari mereka adalah seorang jaksa, dan satunya lagi adalah anggota parlemen.
"Bagaimana?" tanya pria tua bersetelan jas abu-abu setelah menyerahkan koper yang berisi uang senilai sepuluh juta Yen.
"Aman," jawab pria di hadapannya setelah membuka isi koper tersebut.
"Pastikan semuanya tidak terbukti dan kalian harus melakukan permintaan maaf lewat konferensi pers!" ucap pria tua itu kembali sambil tersenyum culas.
"Itu gampang!" jawab pria yang berprofesi seorang jaksa.
Suara gelas pecah tiba-tiba terdengar hingga mengejutkan dua orang yang baru saja melakukan pemufakatan jahat. Mereka makin terkejut tatkala sesosok pria berpakaian serba hitam dengan topeng yang menutupi mata mendadak muncul di tempat itu.
"Si–siapa kau?" tanya kedua orang itu secara serempak.
"Ckckck ... bagaimana bisa seorang penegak hukum dan seorang anggota parlemen melakukan transaksi kotor seperti ini?" ucap pria bertopeng itu menggeleng-gelengkan kepala sambil bersedekap.
Kedua orang itu tampak panik begitu menyadari sosok yang berada di hadapan mereka saat ini adalah Black Shadow, yaitu pria misterius yang selama dua bulan belakangan ini viral di masyarakat karena berhasil menangkap basah praktik-praktik korupsi di sektor pemerintahan.
Pria berperawakan tinggi tegap itu dielu-elukan masyarakat atas aksinya yang unik dalam memerangkap para pejabat yang terlibat kasus korupsi, gratifikasi maupun suap. Dia jugalah yang sebelumnya menangkap staf anggota parlemen, sehingga terjadi kasus suap yang saat ini terlihat.
Melihat Black Shadow mendekat, membuat anggota parlemen tersebut mengeluarkan pistol dan langsung mengacungkan ke arahnya.
"Siapa yang menyuruhmu masuk ke sini?" ucap pria paruh baya itu dengan wajah angkuh.
"Wow, tak hanya bisa menyuap jaksa, kau juga membawa-bawa senjata api," ucap Black Shadow tanpa getir sedikit pun, "jangan terlalu gegabah! Kalian sedang direkam. Di sini penuh dengan kamera pengintai yang langsung terhubung di seluruh videotron dan juga tayangan live streaming," lanjutnya santai sambil menunjuk ke kiri-kanan dan atas-bawah.
Dua lelaki itu sontak terperangah dengan mata yang berkeliling. Benar. Ada beberapa kamera pengintai yang tertempel di sudut-sudut dinding.
Black Shadow menoleh ke arah jaksa yang terdiam gugup. "Bagaimana ini Pak Jaksa? Tidakkah kau berpikir senjata itu bisa ditodongkan padamu jika aku tidak ada?"
"Itu bukan urusanmu! Tentang apa yang kau lihat, sebenarnya aku cuma berusaha menjebaknya!" Jaksa tersebut beralibi begitu mengetahui aktivitas kotor yang ia lakukan dengan anggota parlemen itu telah disaksikan jutaan masyarakat lewat siaran langsung.
"Jaksa Akimoto, Anda terbukti menerima suap sebesar 10 juta Yen dari Tuan Kensei Abe dan juga melakukan kesepakatan untuk membebaskan staf-nya yang tengah diperiksa. Tuan Kensei Abe, Anda terbukti melakukan korupsi dalam sebuah proyek besar, kemudian menyuap Jaksa Akimoto, dan juga memiliki senjata tajam." Suara dengan efek chipmunk tiba-tiba menggaung di ruangan itu.
Jaksa dan anggota parlemen tersebut lantas menengok ke kiri dan kanan mencari sumber suara itu berasal. Sayangnya, hanya ada Black Shadow yang tengah duduk santai di sofa tempat mereka melakukan transaksi.
"Si–siapa kau?" tanya sang jaksa pada pemilik suara tanpa wujud itu.
Pria yang ternyata tengah berdiri di ketinggian menara itu lantas menjawab, "Aku Mr. White, sang pengendali Black Shadow," ucapnya tersenyum dingin sambil menatap layar videotron yang menampilkan dua pria yang tengah panik.
Black Shadow langsung menendang pistol yang berada di tangan anggota parlemen, dan memuntir tangannya ke belakang serta memblokir pergerakannya hingga membuat pria tua itu tak berkutik.
Di jalanan, orang-orang yang sedari tadi menyaksikan mereka lewat tayangan videotron dan live streaming di internet, tak berhenti memuji Black Shadow karena kembali menangkap pejabat pemerintahan yang berkasus. Tak sedikit dari mereka yang juga mengumpat perilaku tak terpuji sang jaksa dan anggota parlemen.
"Black, lakukan seperti biasa," ucap Mr. White sambil memperbaiki posisi earpiece di telinganya.
"Siap, Mr. White!" Black Shadow langsung melakukan tugasnya dengan mengikat dua pria tadi agar mereka tidak berusaha kabur sebelum polisi datang mengamankan.
Pria yang berada di puncak menara itu bernama Yamazaki Shohei. Dia seorang ketua penyidik Kepolisian Metropolitan yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan pandai menganalisa setiap kasus-kasus yang sulit dipecahkan. Sedangkan pria bertopeng tadi bernama Matsui Rai, seorang mantan narapidana untuk kasus yang tidak pernah ia lakukan.
Setahun lalu, Rai dijebak kekasih dan sahabatnya sendiri dengan cara menyuntikkan cairan narkotika ke tubuhnya. Tak hanya itu, mereka juga meletakkan narkotika crystal meth di kopernya sehingga ia tertangkap polisi dengan tuduhan pemakai sekaligus pengedar barang ilegal tersebut. Untungnya, Shohei yang tertarik menyelidiki kasusnya, bisa mencium aroma keganjilan atas apa yang menimpa Rai.
Atas sejumlah hasil analisa dan penyelidikan Shohei, akhirnya Rai pun dibebaskan setelah menjalani rehabilitasi. Tak hanya membebaskan dirinya, pria yang menjabat sebagai ketua penyidik di Kepolisian Metropolitan itu juga menawarkan sebuah kerja sama yang bersifat rahasia.
"Saat ini, praktik korupsi sedang marak di lingkungan pemerintahan dan partai. Para pejabat seakan tidak punya malu lagi, mereka saling bahu-membahu menyembunyikan tokoh utama. Sementara kejaksaan dan kepolisian tidak berani mengungkap kasus ini karena akan melibatkan orang nomor satu di negara kita. Hukum kita sedang dibungkam. Aku membutuhkan seseorang yang bisa bekerja sama denganku. Seseorang yang bisa melakukan apa yang tidak bisa kulakukan. Dia yang akan mengungkap hitam dan putih dalam dunia pemerintahan, dan ... aku harap orang itu adalah kau."
Itulah yang diucapkan Shohei ketika mengajak Rai bekerja sama dengannya.
"Jadi, itukah yang membuatmu membantuku bebas?" balas Rai waktu itu.
Shohei menggeleng. "Kau bebas karena kau tidak bersalah. Dan kedua temanmu telah mengakui kalau mereka hanya menjebakmu," jawab Shohei.
Rai mengakui jika pria di hadapannya saat itu sangat berjasa dalam pembebasannya. Di saat pengacara yang disediakan untuknya menyarankan agar mengakui kesalahan yang tidak pernah ia lakukan, Shohei justru bisa membebaskan dirinya dari segala tuduhan. Dinginnya penjara, siksanya mengendalikan diri ketika sedang sakau, perlakuan buruk para sipir yang memandangnya sebagai kriminal, ditambah tekanan para narapidana lainnya yang kerap mengintimidasinya, membuat ia benar-benar merasakan sosok Shohei sebagai pahlawannya yang membebaskan dirinya yang terbelenggu di sana.
"Apa yang harus kulakukan untukmu?"
"Jadilah bayanganku dalam menuntaskan hal-hal yang tidak bisa dikuak oleh penegak hukum!"
Sejak saat itu, kesepakatan antara ketua penyidik kepolisian dan mantan narapidana pun terjalin. Usai mencicipi udara bebas, Rai seakan terlahir kembali sebagai sosok yang baru. Dia yang tadinya sempat merasa terpuruk dan menyerah pada hidupnya sendiri, kini telah bertransformasi dengan karakter baru yang dibentuk oleh Shohei. Ia belajar keras untuk bisa menguasai teknik bela diri, memanjat dinding, berlari cepat dan hal-hal yang menunjang keselamatannya saat hendak melakukan sebuah misi dari Shohei. Sebab, lawan mereka adalah para penguasa di negara itu.
Melalui penyelidikan dan bukti kuat yang didapatkan Shohei, Rai berhasil membuka kedok beberapa pejabat dengan menayangkan secara langsung di depan publik. Sementara, Shohei hanya memantau semuanya dari atas gedung tinggi dan memastikan polisi datang setelah Rai selesai menjalankan misinya.
Selama misi berlangsung, keduanya menggunakan nama samaran agar identitas mereka tetap terjaga. Mr. White untuk Shohei, dan Black Shadow untuk Rai. Tak hanya itu, Black Shadow juga kerap meninggalkan kelopak bunga camelia berwarna merah selepas melakukan aksinya.
"Bunga camelia dilambangkan sebagai tanda cinta, kesetiaan, dan keabadian. Tebarkanlah kelopak bunga ini sebagai tanda jejakmu," ujar Mr. White ketika Black Shadow pertama kali melakukan aksinya.
"Baik. Aku akan selalu setia padamu sebagai bayangan!" ucap Black Shadow sambil membungkuk.
Sosok penting Mr. White yang berada di belakang Black Shadow selama ini tidak diketahui publik, sehingga publik mengira Black Shadow bekerja sendiri dalam mengungkap kasus-kasus pemerintahan yang sulit untuk diungkap oleh penegak hukum.
Sekarang, Black Shadow pun bergegas meninggalkan hotel itu kemudian menemui Mr. White yang menunggunya di puncak menara Tokyo Skytree seperti biasa. Ia memicing tajam tatkala menyadari ada seseorang sedang mengikutinya. Tampaknya, dia adalah seorang jurnalis dari salah satu siaran berita teraktual.
Black Shadow langsung berlari cepat menghindari kejaran jurnalis tersebut. Sesuai peringatan yang sering Mr. White cetuskan bahwa tak boleh ada satu orang pun yang mengetahui identitas mereka.
Di waktu yang sama, seorang gadis cantik dengan penampilan yang feminin baru saja keluar dari kamar hotel bersiap untuk pergi. Ketika hendak menutup pintu, tiba-tiba ia tersentak begitu seseorang mendorongnya masuk ke kamar. Gadis itu melebarkan matanya melihat sosok bertopeng yang tak dikenalinya berada di kamar tempatnya menginap.
"K–kau siapa? Kenapa kau masuk di sini!" ucap gadis itu memasang wajah terkejut.
"Ssssttttt!" Pria bertopeng itu tak menjawab pertanyaannya. Malah meletakkan satu jari di bibirnya, mengintruksikan agar ia tak bersuara.
Bukannya diam, gadis bermata bulat itu malah kembali berceloteh, "Aku tanya, siapa kau? Kenapa berani-beraninya masuk ke kamarku?" Ia melihat penampilan pria asing di hadapannya dari ujung kaki hingga ujung rambut. "Jangan-jangan kau pencuri! Kau mau mencuri di hotel ini, kan! Cepat keluar sekarang, kalau tidak aku akan memanggil—"
"Diamlah, Cerewet!" ucap pria misterius itu seraya menyeringai.
Hening menguasai selama beberapa detik. Pria yang berada di hadapannya itu membuka pintu dengan pelan, mencoba mengintip keadaan sekitar. Tampak si jurnalis itu masih berada di sekitar koridor sambil memegang kameranya.
"Dia di sini! Orang itu bersembunyi di sini!"
Teriakan gadis berambut panjang itu yang sontak membuat Black Shadow terkejut. Mata gelap pria itu berkilat tajam. Namun, bukannya takut mendapat tatapan seperti itu, ia malah kembali berteriak.
"Dia ada di si—"
Gadis itu tak dapat melanjutkan ucapannya tatkala Black Shadow mendorong tubuhnya ke dinding dan menekan bibirnya dengan sebuah ciuman yang buas. Pupil mata gadis itu membesar seiring ia mencoba mendorong pria misterius di hadapannya itu. Sayangnya, tak dapat ia lakukan karena kedua tangannya dicekal di atas kepala.
Black Shadow menjauhkan bibirnya dari bibir gadis itu secara perlahan. Ia menarik sudut bibirnya ke atas, memberi senyuman yang mematikan sebelum akhirnya pergi begitu saja dengan meninggalkan kelopak bunga camelia berwarna merah, yang menjadi jejak kehadirannya di setiap aksi.
.
.
.
Visual Pemeran Inti
Rai Matsui (Black Shadow)
Shohei Yamazaki (Mr. White)
Yuriko Aizawa
Seina Matsumoto
Ryo Matsui
Kei Ayano
.
.
.
Catatan author ✍️✍️✍️
Halo, saya Aotian Yu ini novel kelima yang berada di platform ini. Oh, iya, dua karakter di novel ini diambil dari karakter pendukung dari dua novelku sebelumnya ya. Shohei di novel Gomen, Aishiteru dan Rai di novel Always remember. Tapi, jalan cerita di novel ini bukan sambungan dari dua novel itu. ini kisah baru ya, gays. Meskipun begitu karakter mereka masih related dengan dua novel sebelumnya.
Visual di atas adalah visual aktor/aktris Jepang yang mendukung imajinasi saya. Jika tak menyukai wajah-wajah Asia, silakan bayangkan imajinasi masing-masih. Jangan RASIS di kolom komentar saya🙏
Terima kasih untuk pembaca setia yang masih mengikuti. Saya butuh respon dari kalian atas novel ini 🙏🙏🙏
Arigatou gozaimasu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Yayu
Start baca ulang😉
2024-09-17
0
Sheva Sheila
visual shahoi berubah ya thor/Rose/
2024-08-21
0
fa _azzahra
sll suka sm crt dan visual yg ditampilkan yu
2024-05-10
0