Never Not

Never Not

Ch. 1 : Mr. White and Black Shadow

Salju tipis putih berkilau melapis di beberapa titik tempat kota Tokyo. Angin awal musim dingin bertiup, mempermainkan mantel panjang seorang pria berkacamata yang berdiri di puncak menara Tokyo Skytree. Rambut pria itu melambai-lambai, mengekspos wajah tampannya yang datar. Ia memasang earpiece di telinga, lalu mengambil tablet seraya membuka aplikasi CCTV yang terhubung pada sebuah ruangan.

Di tempat berbeda, ada dua pria yang sedang melakukan transaksi gelap di sebuah kamar hotel dekat Tokyo skytree. Tampaknya salah satu dari mereka adalah seorang jaksa, dan satunya lagi adalah anggota parlemen.

"Bagaimana?" tanya pria tua bersetelan jas abu-abu setelah menyerahkan koper yang berisi uang senilai sepuluh juta Yen.

"Aman," jawab pria di hadapannya setelah membuka isi koper tersebut.

"Pastikan semuanya tidak terbukti dan kalian harus melakukan permintaan maaf lewat konferensi pers!" ucap pria tua itu kembali sambil tersenyum culas.

"Itu gampang!" jawab pria yang berprofesi seorang jaksa.

Suara gelas pecah tiba-tiba terdengar hingga mengejutkan dua orang yang baru saja melakukan pemufakatan jahat. Mereka makin terkejut tatkala sesosok pria berpakaian serba hitam dengan topeng yang menutupi mata mendadak muncul di tempat itu.

"Si–siapa kau?" tanya kedua orang itu secara serempak.

"Ckckck ... bagaimana bisa seorang penegak hukum dan seorang anggota parlemen melakukan transaksi kotor seperti ini?" ucap pria bertopeng itu menggeleng-gelengkan kepala sambil bersedekap.

Kedua orang itu tampak panik begitu menyadari sosok yang berada di hadapan mereka saat ini adalah Black Shadow, yaitu pria misterius yang selama dua bulan belakangan ini viral di masyarakat karena berhasil menangkap basah praktik-praktik korupsi di sektor pemerintahan.

Pria berperawakan tinggi tegap itu dielu-elukan masyarakat atas aksinya yang unik dalam memerangkap para pejabat yang terlibat kasus korupsi, gratifikasi maupun suap. Dia jugalah yang sebelumnya menangkap staf anggota parlemen, sehingga terjadi kasus suap yang saat ini terlihat.

Melihat Black Shadow mendekat, membuat anggota parlemen tersebut mengeluarkan pistol dan langsung mengacungkan ke arahnya.

"Siapa yang menyuruhmu masuk ke sini?" ucap pria paruh baya itu dengan wajah angkuh.

"Wow, tak hanya bisa menyuap jaksa, kau juga membawa-bawa senjata api," ucap Black Shadow tanpa getir sedikit pun, "jangan terlalu gegabah! Kalian sedang direkam. Di sini penuh dengan kamera pengintai yang langsung terhubung di seluruh videotron dan juga tayangan live streaming," lanjutnya santai sambil menunjuk ke kiri-kanan dan atas-bawah.

Dua lelaki itu sontak terperangah dengan mata yang berkeliling. Benar. Ada beberapa kamera pengintai yang tertempel di sudut-sudut dinding.

Black Shadow menoleh ke arah jaksa yang terdiam gugup. "Bagaimana ini Pak Jaksa? Tidakkah kau berpikir senjata itu bisa ditodongkan padamu jika aku tidak ada?"

"Itu bukan urusanmu! Tentang apa yang kau lihat, sebenarnya aku cuma berusaha menjebaknya!" Jaksa tersebut beralibi begitu mengetahui aktivitas kotor yang ia lakukan dengan anggota parlemen itu telah disaksikan jutaan masyarakat lewat siaran langsung.

"Jaksa Akimoto, Anda terbukti menerima suap sebesar 10 juta Yen dari Tuan Kensei Abe dan juga melakukan kesepakatan untuk membebaskan staf-nya yang tengah diperiksa. Tuan Kensei Abe, Anda terbukti melakukan korupsi dalam sebuah proyek besar, kemudian menyuap Jaksa Akimoto, dan juga memiliki senjata tajam." Suara dengan efek chipmunk tiba-tiba menggaung di ruangan itu.

Jaksa dan anggota parlemen tersebut lantas menengok ke kiri dan kanan mencari sumber suara itu berasal. Sayangnya, hanya ada Black Shadow yang tengah duduk santai di sofa tempat mereka melakukan transaksi.

"Si–siapa kau?" tanya sang jaksa pada pemilik suara tanpa wujud itu.

Pria yang ternyata tengah berdiri di ketinggian menara itu lantas menjawab, "Aku Mr. White, sang pengendali Black Shadow," ucapnya tersenyum dingin sambil menatap layar videotron yang menampilkan dua pria yang tengah panik.

Black Shadow langsung menendang pistol yang berada di tangan anggota parlemen, dan memuntir tangannya ke belakang serta memblokir pergerakannya hingga membuat pria tua itu tak berkutik.

Di jalanan, orang-orang yang sedari tadi menyaksikan mereka lewat tayangan videotron dan live streaming di internet, tak berhenti memuji Black Shadow karena kembali menangkap pejabat pemerintahan yang berkasus. Tak sedikit dari mereka yang juga mengumpat perilaku tak terpuji sang jaksa dan anggota parlemen.

"Black, lakukan seperti biasa," ucap Mr. White sambil memperbaiki posisi earpiece di telinganya.

"Siap, Mr. White!" Black Shadow langsung melakukan tugasnya dengan mengikat dua pria tadi agar mereka tidak berusaha kabur sebelum polisi datang mengamankan.

Pria yang berada di puncak menara itu bernama Yamazaki Shohei. Dia seorang ketua penyidik Kepolisian Metropolitan yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan pandai menganalisa setiap kasus-kasus yang sulit dipecahkan. Sedangkan pria bertopeng tadi bernama Matsui Rai, seorang mantan narapidana untuk kasus yang tidak pernah ia lakukan.

Setahun lalu, Rai dijebak kekasih dan sahabatnya sendiri dengan cara menyuntikkan cairan narkotika ke tubuhnya. Tak hanya itu, mereka juga meletakkan narkotika crystal meth di kopernya sehingga ia tertangkap polisi dengan tuduhan pemakai sekaligus pengedar barang ilegal tersebut. Untungnya, Shohei yang tertarik menyelidiki kasusnya, bisa mencium aroma keganjilan atas apa yang menimpa Rai.

Atas sejumlah hasil analisa dan penyelidikan Shohei, akhirnya Rai pun dibebaskan setelah menjalani rehabilitasi. Tak hanya membebaskan dirinya, pria yang menjabat sebagai ketua penyidik di Kepolisian Metropolitan itu juga menawarkan sebuah kerja sama yang bersifat rahasia.

"Saat ini, praktik korupsi sedang marak di lingkungan pemerintahan dan partai. Para pejabat seakan tidak punya malu lagi, mereka saling bahu-membahu menyembunyikan tokoh utama. Sementara kejaksaan dan kepolisian tidak berani mengungkap kasus ini karena akan melibatkan orang nomor satu di negara kita. Hukum kita sedang dibungkam. Aku membutuhkan seseorang yang bisa bekerja sama denganku. Seseorang yang bisa melakukan apa yang tidak bisa kulakukan. Dia yang akan mengungkap hitam dan putih dalam dunia pemerintahan, dan ... aku harap orang itu adalah kau."

Itulah yang diucapkan Shohei ketika mengajak Rai bekerja sama dengannya.

"Jadi, itukah yang membuatmu membantuku bebas?" balas Rai waktu itu.

Shohei menggeleng. "Kau bebas karena kau tidak bersalah. Dan kedua temanmu telah mengakui kalau mereka hanya menjebakmu," jawab Shohei.

Rai mengakui jika pria di hadapannya saat itu sangat berjasa dalam pembebasannya. Di saat pengacara yang disediakan untuknya menyarankan agar mengakui kesalahan yang tidak pernah ia lakukan, Shohei justru bisa membebaskan dirinya dari segala tuduhan. Dinginnya penjara, siksanya mengendalikan diri ketika sedang sakau, perlakuan buruk para sipir yang memandangnya sebagai kriminal, ditambah tekanan para narapidana lainnya yang kerap mengintimidasinya, membuat ia benar-benar merasakan sosok Shohei sebagai pahlawannya yang membebaskan dirinya yang terbelenggu di sana.

"Apa yang harus kulakukan untukmu?"

"Jadilah bayanganku dalam menuntaskan hal-hal yang tidak bisa dikuak oleh penegak hukum!"

Sejak saat itu, kesepakatan antara ketua penyidik kepolisian dan mantan narapidana pun terjalin. Usai mencicipi udara bebas, Rai seakan terlahir kembali sebagai sosok yang baru. Dia yang tadinya sempat merasa terpuruk dan menyerah pada hidupnya sendiri, kini telah bertransformasi dengan karakter baru yang dibentuk oleh Shohei. Ia belajar keras untuk bisa menguasai teknik bela diri, memanjat dinding, berlari cepat dan hal-hal yang menunjang keselamatannya saat hendak melakukan sebuah misi dari Shohei. Sebab, lawan mereka adalah para penguasa di negara itu.

Melalui penyelidikan dan bukti kuat yang didapatkan Shohei, Rai berhasil membuka kedok beberapa pejabat dengan menayangkan secara langsung di depan publik. Sementara, Shohei hanya memantau semuanya dari atas gedung tinggi dan memastikan polisi datang setelah Rai selesai menjalankan misinya.

Selama misi berlangsung, keduanya menggunakan nama samaran agar identitas mereka tetap terjaga. Mr. White untuk Shohei, dan Black Shadow untuk Rai. Tak hanya itu, Black Shadow juga kerap meninggalkan kelopak bunga camelia berwarna merah selepas melakukan aksinya.

"Bunga camelia dilambangkan sebagai tanda cinta, kesetiaan, dan keabadian. Tebarkanlah kelopak bunga ini sebagai tanda jejakmu," ujar Mr. White ketika Black Shadow pertama kali melakukan aksinya.

"Baik. Aku akan selalu setia padamu sebagai bayangan!" ucap Black Shadow sambil membungkuk.

Sosok penting Mr. White yang berada di belakang Black Shadow selama ini tidak diketahui publik, sehingga publik mengira Black Shadow bekerja sendiri dalam mengungkap kasus-kasus pemerintahan yang sulit untuk diungkap oleh penegak hukum.

Sekarang, Black Shadow pun bergegas meninggalkan hotel itu kemudian menemui Mr. White yang menunggunya di puncak menara Tokyo Skytree seperti biasa. Ia memicing tajam tatkala menyadari ada seseorang sedang mengikutinya. Tampaknya, dia adalah seorang jurnalis dari salah satu siaran berita teraktual.

Black Shadow langsung berlari cepat menghindari kejaran jurnalis tersebut. Sesuai peringatan yang sering Mr. White cetuskan bahwa tak boleh ada satu orang pun yang mengetahui identitas mereka.

Di waktu yang sama, seorang gadis cantik dengan penampilan yang feminin baru saja keluar dari kamar hotel bersiap untuk pergi. Ketika hendak menutup pintu, tiba-tiba ia tersentak begitu seseorang mendorongnya masuk ke kamar. Gadis itu melebarkan matanya melihat sosok bertopeng yang tak dikenalinya berada di kamar tempatnya menginap.

"K–kau siapa? Kenapa kau masuk di sini!" ucap gadis itu memasang wajah terkejut.

"Ssssttttt!" Pria bertopeng itu tak menjawab pertanyaannya. Malah meletakkan satu jari di bibirnya, mengintruksikan agar ia tak bersuara.

Bukannya diam, gadis bermata bulat itu malah kembali berceloteh, "Aku tanya, siapa kau? Kenapa berani-beraninya masuk ke kamarku?" Ia melihat penampilan pria asing di hadapannya dari ujung kaki hingga ujung rambut. "Jangan-jangan kau pencuri! Kau mau mencuri di hotel ini, kan! Cepat keluar sekarang, kalau tidak aku akan memanggil—"

"Diamlah, Cerewet!" ucap pria misterius itu seraya menyeringai.

Hening menguasai selama beberapa detik. Pria yang berada di hadapannya itu membuka pintu dengan pelan, mencoba mengintip keadaan sekitar. Tampak si jurnalis itu masih berada di sekitar koridor sambil memegang kameranya.

"Dia di sini! Orang itu bersembunyi di sini!"

Teriakan gadis berambut panjang itu yang sontak membuat Black Shadow terkejut. Mata gelap pria itu berkilat tajam. Namun, bukannya takut mendapat tatapan seperti itu, ia malah kembali berteriak.

"Dia ada di si—"

Gadis itu tak dapat melanjutkan ucapannya tatkala Black Shadow mendorong tubuhnya ke dinding dan menekan bibirnya dengan sebuah ciuman yang buas. Pupil mata gadis itu membesar seiring ia mencoba mendorong pria misterius di hadapannya itu. Sayangnya, tak dapat ia lakukan karena kedua tangannya dicekal di atas kepala.

Black Shadow menjauhkan bibirnya dari bibir gadis itu secara perlahan. Ia menarik sudut bibirnya ke atas, memberi senyuman yang mematikan sebelum akhirnya pergi begitu saja dengan meninggalkan kelopak bunga camelia berwarna merah, yang menjadi jejak kehadirannya di setiap aksi.

.

.

.

Visual Pemeran Inti

Rai Matsui (Black Shadow)

Shohei Yamazaki (Mr. White)

Yuriko Aizawa

Seina Matsumoto

Ryo Matsui

Kei Ayano

.

.

.

Catatan author ✍️✍️✍️

Halo, saya Aotian Yu ini novel kelima yang berada di platform ini. Oh, iya, dua karakter di novel ini diambil dari karakter pendukung dari dua novelku sebelumnya ya. Shohei di novel Gomen, Aishiteru dan Rai di novel Always remember. Tapi, jalan cerita di novel ini bukan sambungan dari dua novel itu. ini kisah baru ya, gays. Meskipun begitu karakter mereka masih related dengan dua novel sebelumnya.

Visual di atas adalah visual aktor/aktris Jepang yang mendukung imajinasi saya. Jika tak menyukai wajah-wajah Asia, silakan bayangkan imajinasi masing-masih. Jangan RASIS di kolom komentar saya🙏

Terima kasih untuk pembaca setia yang masih mengikuti. Saya butuh respon dari kalian atas novel ini 🙏🙏🙏

Arigatou gozaimasu.

Terpopuler

Comments

Yayu

Yayu

Start baca ulang😉

2024-09-17

0

Sheva Sheila

Sheva Sheila

visual shahoi berubah ya thor/Rose/

2024-08-21

0

fa _azzahra

fa _azzahra

sll suka sm crt dan visual yg ditampilkan yu

2024-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 : Mr. White and Black Shadow
2 Ch. 2 : Kencan Buta
3 Ch. 3 : Akan Bertunangan?
4 Ch. 4 : Gadis Pencopet
5 Ch. 5 : Pendongeng Handal
6 Ch. 6 : Terus Dicurigai
7 Ch. 7 : Terbawa Suasana
8 Ch. 8 : Black Shadow Comeback
9 Ch. 9 : Pencarian Harta Karun
10 Ch. 10 : Dokter Menakutkan
11 Ch. 11 : Penguntit
12 Ch. 12 : Tak Takut Jatuh Hati
13 Ch. 13 : Tak Dipercaya
14 Ch. 14 : Terus Disangka Pembual
15 Ch. 15 : Melancarkan Serangan
16 Ch. 16 : Beruntung Memilikinya
17 Ch. 17 : Hukum Tebang Pilih
18 Ch. 18 : Cara Memanggil yang Tepat
19 Ch. 19 : Hati yang Seakan Terbakar
20 Ch. 20 : Di Puncak Gedung
21 Ch. 21 : Aksi Kali Ini, Berhasilkah?
22 Ch. 22 : The Phantom of Love
23 Ch. 23 : Berganti Selera
24 Ch. 24 : Salah Paham Berkelanjutan
25 Ch. 25 : Siap Bertunangan
26 Ch. 26 : Kasus di Balik Kasus
27 Ch. 27 : Dihantui Rasa Bersalah
28 Ch. 28 : Tak Ingin Bersaing Dengannya
29 Ch. 29 : Perempuan di Kehidupan Mereka
30 Ch. 30 : Mencintai dan Dicintai
31 Ch. 31 : Camelia Berdarah
32 Ch. 32 : Shohei Kritis?
33 Ch. 33 : Black Shadow Tanpa Mr. White?
34 Ch. 34 : Lawan yang Kuat
35 Ch. 35 : Konfrontasi
36 Ch. 36 : Black Shadow disekap?
37 Ch. 37 : Kilas Balik
38 Ch. 38 : Menjebak dengan Cara yang Menyenangkan
39 Ch. 39 : Tak Kuasa Menahan Geliat Hati
40 Ch. 40 : Unpredictable Kiss
41 Ch. 41 : Saling Memendam
42 Ch. 42 : Nama yang Tak Terdeteksi
43 Ch. 43 : Makanan Kemasan
44 Ch. 44 : Polisi Pindahan
45 Ch. 45 : Mencicipi Makanan
46 Ch. 46 : Suara yang Tak Asing
47 Ch. 47 : Target Selanjutnya
48 Ch. 48 : Pertemuan Rai dan Seina
49 Ch. 49 : Apa yang Dilihat Kei?
50 Ch. 50 : Aksi Kejar-kejaran
51 Ch. 51 : Belajar Teknik Berciuman
52 Ch. 52 : Nasib Shohei di Tangan Kei?
53 Ch. 53 : Apa Tujuan Kei?
54 Ch. 54 : Menonton Bersama
55 Ch. 55 : Terjebak Dalam Kamar
56 Ch. 56 : Rai Tergoda?
57 Ch. 57 : Regu Penembak Jitu
58 Ch. 58 : Siapa Musuh Sebenarnya?
59 Ch. 59 : Siapa Target Kesepuluh?
60 Ch. 60 : Pria Perusak Jantung
61 Ch. 61 : Membatalkan Pertunangan?
62 Ch. 62 : Peringatan dari Kei
63 Ch. 63 : Memastikan Perasaan
64 Ch. 64 : Black Shadow adalah Bayangan Shohei
65 Ch. 65 : Pergi Membawa Rasa Bersalah
66 Ch. 66 : Gagal Romantis
67 Ch. 67 : Misteri Sarung Tangan
68 Ch. 68 : Sulit Untuk Dimaafkan
69 Ch. 69 : Tujuan Hidup
70 Ch. 70 : Reaksi Tuan Matsumoto
71 Ch. 71 : Masih Tanda Tanya
72 Ch. 72 : Target Kesembilan
73 Ch. 73 : Pemandu Kencan
74 Ch. 74 : Pemandu Kencan part 2
75 Ch. 75 : Tak Sesuai Skenario
76 Ch. 76 : Ingin Lebih Lama Bersama
77 Ch. 77 : Pandanganku Hanya Tertuju Padamu
78 Ch. 78 : Tangisan Pilu Untuk Pria Lain
79 Ch. 79 : Kasus yang Tak Terungkap
80 Ch. 80 : Apakah Menteri Kehakiman Terlibat?
81 Ch. 81 : Siapa Pembunuh Gadis Perawat?
82 Ch. 82 : Memikirkan Strategi
83 Ch. 83 : Teka-Teki Black Shadow
84 Ch. 84 : Black Shadow Terluka
85 Ch. 85 : Cecaran Kei
86 Ch. 86 : Topeng
87 Ch. 87 : Jawaban Atas Teka-Teki
88 Ch. 88 : Menanti Black Shadow
89 Ch. 89 : Konflik Sesungguhnya akan Dimulai
90 Ch. 90 : Arti Keadilan
91 Ch. 91 : Mr. White Terendus?
92 Ch. 92 : Terungkap, Black Shadow adalah Rai?
93 Ch. 93 : Apa yang Sebenarnya Terjadi?
94 Ch. 94 : Konspirasi!
95 Ch. 95 : Kepolisian Bertindak
96 Ch. 96 : Pencarian Tuan Matsumoto
97 Ch. 97 : Rai Pergi
98 Ch. 98 : Black Shadow vs Black Shadow Palsu
99 Ch. 99 : Tangisan Seina
100 Ch. 100 : Ke mana Rai?
101 Ch. 101 : Menambah Kekuatan
102 Ch. 102 : Kejujuran Rai
103 Ch. 103 : Megumi Jun
104 Ch. 104 : Terungkap!
105 Ch. 105 : Membentuk Tim
106 Ch. 106 : Sepakat Bergabung
107 Ch. 107 : Bagaimana Nasib Yuta?
108 Ch. 108 : Membuka Tabir Misteri
109 Ch. 109 : Dihadapkan Sebuah Pilihan
110 Ch. 110 : Setangkai Camelia Kering
111 Ch. 111 : Dari Balik Jendela
112 Ch. 112 : Mr. White dan Black Shadow Bubar?
113 Ch. 113 : Dikhianati Kemudian Mengkhianati
114 Ch. 114 : Menjadi Obat Penawar Luka
115 Ch. 115 : Menenangkan Hati
116 Ch. 116 : Kembali Menjadi Rai yang Dulu?
117 Ch. 117 : Love, be Loved. Leave, be Left
118 Ch. 118 : Siapakah Target Tim Rai?
119 Ch. 119 : Belajarlah dari Kerang!
120 PENGUMUMAN
121 ch. 120 : Aku Sudah Terbiasa
122 Ch. 121 : Secret File
123 Ch. 122 : Kubu Shohei vs Kubu Rai
124 Ch. 123 : Pelaku yang Sama?
125 Ch. 124 : Tokyo Kacau!
126 Ch. 125 : Apa yang Terjadi di Safe Room?
127 Ch. 126 : Kilas Balik
128 Ch. 127 : Situasi yang Terbaca
129 Ch. 128 : Kembalinya Black Shadow
130 Ch. 129 : Tumbal Politik?
131 Ch. 130 : Serangan Balik dari Kazuya Toda
132 Ch. 131 : Negosiasi
133 Ch. 132 : Keputusan Shohei
134 Ch. 133 : Untuk Sebentar Saja ....
135 Ch. 134 : Apa Peran Ai Otaka?
136 Intermezzo Karakter Tokoh
137 Ch. 135 : Mengungkap Misteri
138 Ch. 136 : Meninggal Dunia
139 Ch. 137 : Saksi Kunci Terakhir
140 Ch. 138 : Yuta Menyadari
141 Ch. 139 : Aishiteru
142 Ch. 140 : Aku Akan Kembali
143 ch. 141: Suki Desu
144 ch. 142 : Tertembak
145 Ch. 143: Laptop dan Flashdisk
146 Ch. 144 : Apa isi flashdisk?
147 Ch. 145 : Kejadian Sebenarnya
148 ch. 146 : Saatnya Bangkit
149 Ch. 147 : Perjuangan Terakhir. Berhasilkah?
150 Ch. 148 : Reaksi Publik
151 Ch. 149 : Menilik Aksi di Belakang Layar
152 Ch. 150 : Ketika Kehancuran Datang
153 Ch. 151 : Bagaimana Nasib Rai dan Shohei Setelah ini?
154 Ch. 152 : Akan Ada Masanya
155 Ch. 153 : Senja di Musim Gugur
156 Ch. 154 : Memulai dari Awal
157 Ch 155 : Tak Seperti Bunga Camelia
158 Sayonara!
159 Kei Ayano : Sang Jurnalis part 1
160 Kei Ayano : Sang Jurnalis Part 2
161 Kei Ayano : Sang Jurnalis part 3
162 Kei Ayano : Sang Jurnalis Part 4
163 Pengumuman novel
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Ch. 1 : Mr. White and Black Shadow
2
Ch. 2 : Kencan Buta
3
Ch. 3 : Akan Bertunangan?
4
Ch. 4 : Gadis Pencopet
5
Ch. 5 : Pendongeng Handal
6
Ch. 6 : Terus Dicurigai
7
Ch. 7 : Terbawa Suasana
8
Ch. 8 : Black Shadow Comeback
9
Ch. 9 : Pencarian Harta Karun
10
Ch. 10 : Dokter Menakutkan
11
Ch. 11 : Penguntit
12
Ch. 12 : Tak Takut Jatuh Hati
13
Ch. 13 : Tak Dipercaya
14
Ch. 14 : Terus Disangka Pembual
15
Ch. 15 : Melancarkan Serangan
16
Ch. 16 : Beruntung Memilikinya
17
Ch. 17 : Hukum Tebang Pilih
18
Ch. 18 : Cara Memanggil yang Tepat
19
Ch. 19 : Hati yang Seakan Terbakar
20
Ch. 20 : Di Puncak Gedung
21
Ch. 21 : Aksi Kali Ini, Berhasilkah?
22
Ch. 22 : The Phantom of Love
23
Ch. 23 : Berganti Selera
24
Ch. 24 : Salah Paham Berkelanjutan
25
Ch. 25 : Siap Bertunangan
26
Ch. 26 : Kasus di Balik Kasus
27
Ch. 27 : Dihantui Rasa Bersalah
28
Ch. 28 : Tak Ingin Bersaing Dengannya
29
Ch. 29 : Perempuan di Kehidupan Mereka
30
Ch. 30 : Mencintai dan Dicintai
31
Ch. 31 : Camelia Berdarah
32
Ch. 32 : Shohei Kritis?
33
Ch. 33 : Black Shadow Tanpa Mr. White?
34
Ch. 34 : Lawan yang Kuat
35
Ch. 35 : Konfrontasi
36
Ch. 36 : Black Shadow disekap?
37
Ch. 37 : Kilas Balik
38
Ch. 38 : Menjebak dengan Cara yang Menyenangkan
39
Ch. 39 : Tak Kuasa Menahan Geliat Hati
40
Ch. 40 : Unpredictable Kiss
41
Ch. 41 : Saling Memendam
42
Ch. 42 : Nama yang Tak Terdeteksi
43
Ch. 43 : Makanan Kemasan
44
Ch. 44 : Polisi Pindahan
45
Ch. 45 : Mencicipi Makanan
46
Ch. 46 : Suara yang Tak Asing
47
Ch. 47 : Target Selanjutnya
48
Ch. 48 : Pertemuan Rai dan Seina
49
Ch. 49 : Apa yang Dilihat Kei?
50
Ch. 50 : Aksi Kejar-kejaran
51
Ch. 51 : Belajar Teknik Berciuman
52
Ch. 52 : Nasib Shohei di Tangan Kei?
53
Ch. 53 : Apa Tujuan Kei?
54
Ch. 54 : Menonton Bersama
55
Ch. 55 : Terjebak Dalam Kamar
56
Ch. 56 : Rai Tergoda?
57
Ch. 57 : Regu Penembak Jitu
58
Ch. 58 : Siapa Musuh Sebenarnya?
59
Ch. 59 : Siapa Target Kesepuluh?
60
Ch. 60 : Pria Perusak Jantung
61
Ch. 61 : Membatalkan Pertunangan?
62
Ch. 62 : Peringatan dari Kei
63
Ch. 63 : Memastikan Perasaan
64
Ch. 64 : Black Shadow adalah Bayangan Shohei
65
Ch. 65 : Pergi Membawa Rasa Bersalah
66
Ch. 66 : Gagal Romantis
67
Ch. 67 : Misteri Sarung Tangan
68
Ch. 68 : Sulit Untuk Dimaafkan
69
Ch. 69 : Tujuan Hidup
70
Ch. 70 : Reaksi Tuan Matsumoto
71
Ch. 71 : Masih Tanda Tanya
72
Ch. 72 : Target Kesembilan
73
Ch. 73 : Pemandu Kencan
74
Ch. 74 : Pemandu Kencan part 2
75
Ch. 75 : Tak Sesuai Skenario
76
Ch. 76 : Ingin Lebih Lama Bersama
77
Ch. 77 : Pandanganku Hanya Tertuju Padamu
78
Ch. 78 : Tangisan Pilu Untuk Pria Lain
79
Ch. 79 : Kasus yang Tak Terungkap
80
Ch. 80 : Apakah Menteri Kehakiman Terlibat?
81
Ch. 81 : Siapa Pembunuh Gadis Perawat?
82
Ch. 82 : Memikirkan Strategi
83
Ch. 83 : Teka-Teki Black Shadow
84
Ch. 84 : Black Shadow Terluka
85
Ch. 85 : Cecaran Kei
86
Ch. 86 : Topeng
87
Ch. 87 : Jawaban Atas Teka-Teki
88
Ch. 88 : Menanti Black Shadow
89
Ch. 89 : Konflik Sesungguhnya akan Dimulai
90
Ch. 90 : Arti Keadilan
91
Ch. 91 : Mr. White Terendus?
92
Ch. 92 : Terungkap, Black Shadow adalah Rai?
93
Ch. 93 : Apa yang Sebenarnya Terjadi?
94
Ch. 94 : Konspirasi!
95
Ch. 95 : Kepolisian Bertindak
96
Ch. 96 : Pencarian Tuan Matsumoto
97
Ch. 97 : Rai Pergi
98
Ch. 98 : Black Shadow vs Black Shadow Palsu
99
Ch. 99 : Tangisan Seina
100
Ch. 100 : Ke mana Rai?
101
Ch. 101 : Menambah Kekuatan
102
Ch. 102 : Kejujuran Rai
103
Ch. 103 : Megumi Jun
104
Ch. 104 : Terungkap!
105
Ch. 105 : Membentuk Tim
106
Ch. 106 : Sepakat Bergabung
107
Ch. 107 : Bagaimana Nasib Yuta?
108
Ch. 108 : Membuka Tabir Misteri
109
Ch. 109 : Dihadapkan Sebuah Pilihan
110
Ch. 110 : Setangkai Camelia Kering
111
Ch. 111 : Dari Balik Jendela
112
Ch. 112 : Mr. White dan Black Shadow Bubar?
113
Ch. 113 : Dikhianati Kemudian Mengkhianati
114
Ch. 114 : Menjadi Obat Penawar Luka
115
Ch. 115 : Menenangkan Hati
116
Ch. 116 : Kembali Menjadi Rai yang Dulu?
117
Ch. 117 : Love, be Loved. Leave, be Left
118
Ch. 118 : Siapakah Target Tim Rai?
119
Ch. 119 : Belajarlah dari Kerang!
120
PENGUMUMAN
121
ch. 120 : Aku Sudah Terbiasa
122
Ch. 121 : Secret File
123
Ch. 122 : Kubu Shohei vs Kubu Rai
124
Ch. 123 : Pelaku yang Sama?
125
Ch. 124 : Tokyo Kacau!
126
Ch. 125 : Apa yang Terjadi di Safe Room?
127
Ch. 126 : Kilas Balik
128
Ch. 127 : Situasi yang Terbaca
129
Ch. 128 : Kembalinya Black Shadow
130
Ch. 129 : Tumbal Politik?
131
Ch. 130 : Serangan Balik dari Kazuya Toda
132
Ch. 131 : Negosiasi
133
Ch. 132 : Keputusan Shohei
134
Ch. 133 : Untuk Sebentar Saja ....
135
Ch. 134 : Apa Peran Ai Otaka?
136
Intermezzo Karakter Tokoh
137
Ch. 135 : Mengungkap Misteri
138
Ch. 136 : Meninggal Dunia
139
Ch. 137 : Saksi Kunci Terakhir
140
Ch. 138 : Yuta Menyadari
141
Ch. 139 : Aishiteru
142
Ch. 140 : Aku Akan Kembali
143
ch. 141: Suki Desu
144
ch. 142 : Tertembak
145
Ch. 143: Laptop dan Flashdisk
146
Ch. 144 : Apa isi flashdisk?
147
Ch. 145 : Kejadian Sebenarnya
148
ch. 146 : Saatnya Bangkit
149
Ch. 147 : Perjuangan Terakhir. Berhasilkah?
150
Ch. 148 : Reaksi Publik
151
Ch. 149 : Menilik Aksi di Belakang Layar
152
Ch. 150 : Ketika Kehancuran Datang
153
Ch. 151 : Bagaimana Nasib Rai dan Shohei Setelah ini?
154
Ch. 152 : Akan Ada Masanya
155
Ch. 153 : Senja di Musim Gugur
156
Ch. 154 : Memulai dari Awal
157
Ch 155 : Tak Seperti Bunga Camelia
158
Sayonara!
159
Kei Ayano : Sang Jurnalis part 1
160
Kei Ayano : Sang Jurnalis Part 2
161
Kei Ayano : Sang Jurnalis part 3
162
Kei Ayano : Sang Jurnalis Part 4
163
Pengumuman novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!