Keesokan harinya, seperti biasanya Bella sudah berada disekolahnya cukup pagi. Bella biasa datang cepat ke sekolah. Saat ini Bella tengah duduk di depan kelasnya, tiba-tiba seseorang mengejutkannya.
"Oik Bell" ucap orang itu sambil mengejutkan Bella.
"Astaga...." Bella sangat terkejut karena panggilan itu dan dia pun menoleh ke sumber suara. Ternyata itu adalah Kenzo.
"Kenzo, lo apa-apaan sih. Bikin kaget aja" ucap Bella dengan nada sedikit marah dan melototi Kenzo.
"Shorry shorry" ucap Kenzo meminta maaf.
"Kenapa pesan gue gak lo balas semalam ?" tanya Kenzo pada Bella.
"Kemarin malam gue sibuk ngerjain tugas, jadinya gak liat pesan lo" jawab Bella menjelaskan.
"Yelah. Hari ni lo ada kegiatan gak sepulang sekolah nanti ?" tanya Kenzo lagi pada Bella.
"Gak ada sih. Kenapa emang ?" tanya Bella penasaran karena Kenzo tiba-tiba menanyakan kegiatannya nanti.
"Jalan yuk bareng gue, bedua aja" ucap Kenzo mengajak Bella jalan.
"Dalam rangka apa nih ?" tanya Bella penasaran lagi.
"Gak ada sih. Cuman pengen aja" jawab Kenzo cengengesan.
"Liat dulu ya Ken. Gak janji gue" ucap Bella karena gak yakin dengan yang akan terjadi nanti.
"Pokoknya lo harus usahain ok" ucap Kenzo membujuk Bella agar mau jalan bersamanya.
"Ok" jawab Bella sambil tersenyum.
Proses pembelajaran berjalan seperti biasanya. Ketika jam akan menunjukkan jam pulang sekolah. Bella mendapat pesan dari mamanya harus pulang cepat hari ini.
Karena itu Bella langsung mengirimkan pesan kepada Kenzo mengatakan bahwa dia harus pulang cepat hari ini dan untung saja Kenzo memakluminya.
Ketika dalam perjalan pulang. Bella mampir kesebuah cafe yang sejalur dengan jalan pulangnya. Bella pulang dengan angkutan umum. Walaupun ia adalah anak pengusaha kaya raya. Bella lebih memilih menggunakan angkutan umum sebagai alat transportasinya. Bella sengaja mampir ke kafe ini untuk membeli beberapa cake dan minuman kesukaannya. Cafe ini menjual berbagai cake yang sangat enak dan Bella sangat suka.
Sewaktu Bella ingin memasuki cafe. Bella tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang akan keluar dari cafe itu. Alhasil minuman yang dipegang pria itu tumpah dan mengotori pakaian pria itu dan pakaian Bella, hal tersebut membuat Bella terkejut dan ketakutan.
"Kakak maafkan aku. Aku tidak sengaja menabrak kakak" ucap Bella sambil berusaha membersihkan pakaian pria itu dengan sapu tangannya. Pria itu awalnya hanya diam saja. Lalu tiba-tiba dia berbicara karena melihat Bella yang gemetaran karena ketakutan.
"Tidak apa-apa" jawab pria itu sambil menghentikan pergerakan tangan Bella yang berusaha membersihkan bekas tumpahan minuman dipakaiannya.
"Kakak aku benar-benar minta maaf" ucap Bella tanpa sadar air matanya telah menggenang. Melihat hal itu pria itu langsung menenangkan Bella.
"Aku benar-benar tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir" jawab pria itu lagi.
"Tapi pakaian kakak" ucap Bella sambil menunjuk ke arah pakaian pria itu.
"Nanti bis dicuci lagi. Kalau begitu aku pergi dulu. Tak usah di fikirkan" ucap pria itu melenggang pergi menuju parkiran.
"Kakak sekali lagi maafkan aku dan terima kasih" ucap Bella dengan suara sedikit keras. Pria itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan cafe itu.
"Kenapa aku ceroboh sekali sih" gerutu Bella dalam hatinya.
Dengan hati yang berat, Bella pun memasuki cafe tersebut untuk membeli hal yang diinginkannya. Setelah itu ia langsung bergegas pulang. Karena ibunya tadi meminta Bella untuk pulang cepat.
Sesampainya di rumah.
"Ma" ucap Bella sedikit berteriak memanggil mamanya.
"Ada apa sayang ? Kenapa teriak-teriak begitu ?" tanya Kinanti pada putrinya itu.
"Eh sayang, kenapa pakaianmu kotor begini ?" tanya Kinanti lagi saat melihat seragam sekolah Bella sedikit kotor.
"Ah... tadi aku gak sengaja nabrak orang ma jadinya minuman yang orang itu bawa tumpah ke baju dia. Kena baju aku juga" jelas Bella tentang apa yang terjadi.
"Kok bisa sih sayang ? terus orang itu bagaimana ?" tanya Kinanti.
"Aku udah minta maaf ma. Terus kata kakak itu gak papa. Habis itu dia langsung pegi aja" jawab Bella.
"Syukurlah" ucap Kinanti.
"Ma. Kenapa minta aku buat pulang cepat hari ni ?" tanya Bella pada Kinanti.
"Gak ada sayang. Mama cuman mau kamu gak keluyuran keluar hari ini" ucap Kinanti pada putrinya itu.
"Oh gitu. Yaudah ma, Aku mau kekamar dulu" ucap Bella pamit kekamarnya sambil membawa belanjaannya tadi. Bella berniat memakannya dikamar.
"Jangan lupa masukin bajunya kemesin cuci biar nodanya gak nempel terua dibaju" ucap Kinanti mengingatkan Bella.
"Ok ma" jawab Bella bergegas langsung kekamarnya.
Setelah bebersih Bella membaringkan tubuhnya diatas kasur. Lalu tiba-tiba ingatan tentang kejadian di cafe tadi terlintas diingatannya.
"Kakak tadi gimana ya ? Noda dipakaiannya bisa ilang gak ya ? Aduh keknya jas kakak itu mahal lagi ?" itulah yang terfikirkan oleh Bella saat ini.
Orang yang di tabrak Bella saat itu adalah seorang pekerja kantoran dilihat dari penampilannya.
Dilain sisi seorang pria tengah mengganti pakaiannya yang terkena noda kopi. Walaupun dalam hatinya sebenarnya dia kesal tapi ketika melihat gadis yang menumpahkan kopinya mengenai bajunya menangis dia jadi tidak tega memarahi gadis itu.
"Ah.... Bikin repot saja" ucapnya ketika mengganti pakaiannya.
Untung saja rumahnya tak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Jadinya dia bisa pulang sebentar untuk mengganti pakaiannya. Tapi tiba-tiba moodnya jadi berubah buruk, dia pun memutuskan untuk tidak kembali ke kantornya.
Dia adalah Arjuna Wira Admaja, berumur 25 tahun, wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sangat proporsional. Sungguh sangat menawan. Dia adalah seorang CEO atau pimpinan disebuah perusahaan yang berkembang diberbagai bidang. Dia juga adalah putra semata wayang dari pasangan Ethan Wira Admaja dan Anna Kusuma Dewi. Walaupun parasnya sangat tampan. Tapi Juna tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun. Dia selalu memfokuskan dirinya terhadap pendidikan dan pekerjaan selama ini. Bukannya tidak tertarik dengan lawan jenis, dia hanya tidak ada waktu untuk berkencan maupun bersenang-senang.
"Ron. Aku tidak kembali kekantor. Batalkan semua jadwalku hari ini" ucap Juna menghubungi sekretarisnya Ronal.
Juna adalah tipe pria yang tak suka bicara dengan basa basi. Dia akan langsung bicara ke intinya. Karena Juna tak suka buang-buang waktu.
Setelah berganti pakaian, Juna membaringkan tubuhnya diatas kasur. Ketika memejamkan mata, Juna malah teringat dengan Bella.
"Kenapa aku terus teringat gadis itu" ucap Juna dalam hatinya.
"Apakah aku terlihat menakutkan. Kenapa dia menangis" ucap Juna lagi tidak menyangka dengan reaksi Bella tadi.
"Ah.... Merepotkan" ucap Juna pusing. Dia merasa heran dengan dirinya kenapa terua teringat dengan gadis yang menabraknya itu.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
nurul
kata sorry masih salah thor :)
2022-10-20
0