Luna pun masuk kedalam kamarnya, ia masih membayangkan senyum Albert yang sangat menggemaskan. Sampai-sampai Luna tidak membuka ponselnya, biasanya dia sering chat Arjun kakak kelas yang dia sukai. Sampai-sampai banyak pesan masuk dan panggilan tidak terjawab dari Arjun pun Luna abaikan.
"Om, Albert. Kenapa sih Papih tidak mengenalkan Aku dengan Duda tampan yang super hot itu. Bidang dad*nya membuatku jatuh hati. Kalau Aku memeluknya pasti sangat nyaman uuhhh mengemaskan. Hentikan Luna, Kamu harus curi perhatiannya," Luna terus mengoceh sampai dia ketiduran sambil membayangkan Albert.
Pagi telah tiba, Albert dihubungi Bagas karena rencana mereka akan bekerja sama membangun rumah yatim piatu. Kesepakatan ini sudah mereka rencanakan setelah usia Luna 18 tahun. Dan sekarang saatnya mereka mewujudkan semua impian mereka berdua. Kebetulan Albert sudah fokus untuk meniti perusahaannya yang ada di Indonesia dan perusahaan yang ada di luar negeri dia serahkan kepada Adiknya.
Albert sangat senang karena pertemuannya dengan Luna akan berlanjut. Pagi ini dia memakai stelan formal yang sangat rapih dan parfum yang baunya maskulin segar ketika di hirup.
Mobilnya pun terhenti, sengaja Bagas mengundang Albert untuk sarapan pagi karena supaya mereka bisa lebih dekat setelah dua tahun lamanya Albert berada di luar negeri. Persahabatan Bagas dan Albert sangat dekat sehingga mereka sering kali di bilang kakak beradik.
"Al, silahkan masuk," ucap Soraya seraya membukakan pintu utama. Bagas langsung memeluk sahabat karibnya dan mereka pun berlanjut sarapan. Soraya menaiki anak tangga untuk membangunkan Putri cantiknya yang masih terlelap tidur. Kebetulan hari ini, hari minggu sehingga Luna tidak perlu khawatir akan kesiangan.
Tok ... tok
"Sayang cepat buka matamu, kita sarapan bersama," pekik Soraya dari balik pintu mengetuk kencang.
Luna mengerjapkan mata indahnya, ia juga masih menggunakan gaun ulang tahun semalam. Sinar matahari menyelinap masuk ke celah gorden. Luna bangun sambil menguap karena rasa kantuk masih menyelimuti matanya.
"Mih, Luna masih ngantuk," sahutnya sambil membanting kan kembali tubuh mungil itu ke atas tempat tidur.
"Buka dulu, Kamu tidak boleh begitu, hari ini kita akan pergi bersama. Di bawah sudah ada tamu kita Om Albert," pekiknya kembali.
Seketika mata yang tadinya masih terpejam langsung terbuka lebar. Ia langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar sambil tergesa-gesa.
"Mana om Albert Mih?" tanya Luna seraya membuka pintu hatinya yang sangat gembira ria saat ia mendengar nama Albert.
"Kamu tuh, dasar gadis pemalas, sana mandi dulu Kita sarapan bersama. Jam 9 kita berangkat ke lokasi tujuan bersama Om Albert," timpal Soraya sambil mencubit pipi tirus Luna.
Tanpa meninggalkan kata-kata, Luna kembali menutup pintunya. Ia langsung membersihkan diri untuk segera turun kebawah. Rasa senang dan campur tidak percaya menyelimuti dirinya seakan ini hanya mimpi.
"Om Albert tunggu Luna," ucapnya tergesa sambil membuka pintu kamar mandi.
Sementara di ruang makan Albert masih menunggu Luna yang saat ini masih belum kelihatan batang hidungnya. Setengah jam kemudian setelah mereka menunggu putri kesayangannya dan meminta maaf kepada Albert karena Luna belum kunjung tiba.
Albert pun tidak masalah walaupun telat sarapan pagi asal dia bertemu Luna hari ini.
Bau maskulin parfum Luna menyengat di hidung mancung Albert. Luna menuruni anak tangga. Luna terlihat sangat cantik sekali, ia memakai celana jeans panjang dan juga baju putih kerut di bagian d*danya. Kalung yang Luna pakai sangat cantik berada di leher jenjang indahnya. Rambut ia kuncir kuda dengan poni yang mengembang lucu.
"Selamat pagi semuanya, maaf Luna telat," serunya seraya menci*m pipi Bagas dan Soraya tidak lupa juga ia berjalan ke arah Albert dan menyalaminya.
Matanya berbinar Albert sangat terlihat tampan nan gagah. Jantung Luna semakin dad-dig-dug tidak karuan.
"Om," ucapnya sambil menyalami tangan kekar itu sambil duduk di sebelahnya.
"Luna Kamu duduk jangan disana gak enak sama Om Albert," ucap Bagas.
"Tapi, Luna pengen duduk disini," rengeknya manja.
Albert hanya bisa tersenyum melihat gadis cantik yang berhasil membuat dirinya seperti jatuh cinta lagi.
"Sudah biarkan saja Pih, yang penting kita sarapan dan langsung pergi bersama," timpal Soraya. Bagas pun membiarkan Luna berada di sebelah Albert.
Setelah selesai sarapan Luna langsung berjalan ke arah mobil Albert dan langsung masuk membuat Bagas dan Soraya tercengang.
"Sayang, Kamu sama Mamih kenapa masuk kedalam mobil Albert," pekiknya tapi tidak dihiraukan oleh Luna.
"Om cepat jalan," serunya tapi Albert malah bingung karena Soraya meminta Luna keluar dari mobil Albert.
"Mih, Luna pengen sama om Albert oke. Bye Mamih love you," serunya sambil menutup pintu mobilnya kembali.
"Dasar anak nakal," ucap Soraya berjalan ke arah mobilnya bersama Bagas.
Albert jadi salah tingkah atas apa yang dilakukan oleh Luna anak sahabatnya. Ia pun masuk tanpa mengucapkan sepatah kata kepada Luna.
"Kita mau pergi kemana Om?" tanya Luna sambil memakai sabuk pengaman.
"Kita pergi ke proyek untuk pembangunan rumah yatim piatu," sahutnya sambil menjalankan mesin mobilnya.
Luna pun tersenyum, sambil terus memperhatikan Albert. Sangat tampan, siapa saja pasti langsung jatuh hati kepada Duda satu ini. Orangnya kalem dan juga royal, banyak sekali wanita yang telah Albert kencani tapi tidak ada satu pun yang berhasil mencuri hatinya.
"Luna kenapa Kamu mau berangkat bareng sama Om?" tanya Albert lembut membuat hati Luna bersorak.
"Luna hanya ingin suasana baru saja, bosan naik mobil Papih," sahut Luna mencari alasan.
Albert pun tersenyum simpul, suara indah Luna berhasil menggetarkan jiwa yang telah mati selama 5 tahun ini. Gagalnya pernikahan Albert membuat dia trauma akan cinta. Anak pertamanya meninggal dunia saat usia satu minggu setelah mantan istrinya melahirkan. Di tambah mantan istrinya selingkuh membuat hidup Albert penuh dengan rasa trauma.
"Om, Luna pengen sesuatu dari Om," ucap Luna pelan.
"Luna mau apa?" tanya Albert sambil melirik ke arah Luna.
Deg!
"Tidak, tidak, tidak. Dia sangat tampan, bagaimana ini jantungku tidak mau di ajak kompromi," batin Luna.
"Kok malah diam sih! Luna mau apa dari Om?" tanya kembali Albert.
"Luna pengen itu Om hmmm," ucapnya terhenti saat Albert menghentikan mobilnya. Ia langsung menghadap ke arah Luna.
"Pengen apa?" tanya Kembali Albert dengan suara beratnya. Ia menatap wajah cantik Luna dengan seksama.
"Anu Om, itu," ucapnya terhenti saat Luna memejamkan matanya. Albert pun mendekati wajah Luna dan langsung.
"Dasar semut nakal, Om sudah buang semut yang ada di pipi indahmu," ucapnya membuat deburan jantung Luna seakan mau keluar. Hembusan napas mint Albert sangat wangi membuat Luna semakin terpesona.
"Buka matamu Luna, Om cuma membuang semut dari wajahmu kok," lanjut Albert membuat Luna tercekat.
"Omegot, pikiranku melayang, Aku kira Om Albert mau menci*mku. Ini namanya php Om Albert," batin Luna kesal. Karena Luna sangka dia akan di ci*m oleh Albert ternyata hanya untuk membuang semut dari pipinya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sebelum2 ini gak pernah muncul tuh Mantan,Tapi Al udah Nikah dan bahagia dgn Luna, Pasti tuh Mantan nongol,dan nyalahin Luna merebut Al dari nya,Dan akan ada Drama sok tersakiti,Kan biasa Alurnya mana2 novel kan gitu..Moga yg ini gak ya..😃😃
2024-12-26
0
Qaisaa Nazarudin
Dalam mobil Mahal ada semutnya ya,Apa kabar dengan mobil ku yg biasa2 saja..🤣🤣😜
2024-12-26
0
💜bucinnya taehyung💜
thoor ko luna parfum nya maskulin? kek laki dong thor bau nya...
2021-11-26
1