Part 2

Magrib telah tiba, Rani belum di jemput juga. Ia menjalankan ibadah shalat maghrib di Mushola gedung tersebut.

Selesai shalat, Rani menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Karena tadi pagi terburu-buru, Rani tidak memakai jaket, hawa dingin menyelusup pori-pori kulit. Rani berhenti sejenak ambil baju toga di dalam jok motor kemudian memakainya.

Sampai di rumah.

"Assalamu alaikum.."

"Waalaikumsalam."

"Mas Daniel belum pulang mbok?" Tanya Rani pada simbok, ia hendak naik tangga.

"Belum Mbak." Jawab simbok sambil mengunci pintu depan.

"Tapi tadi jemput Icha kan Mbok?" Tanya Rani ia masih berdiri di tengah -tengah anak tangga.

"Nggak Mbak, tadi Non Icha naik Taxi ." Jawab Simbok. Icha saat ini sudah kelas tiga, tidak heran jika dia sudah mandiri. Tapi selama ini Icha belum pernah pulang sendiri. Biasanya Rani yang selalu jemput. Karena tadi malam Rani sudah bilang suaminya agar menjemput Icha, maka Rani tenang meninggalkan Icha. Akan tetapi kenyataannya suaminya tidak mendengar kan dirinya.

Huh! dasar Papa nggak bertanggung jawab! Gerutunya sambil berjalan menuju kamar Icha.

"Assalamu alaikum..."

"Waalaikumsalam."

"Icha belajar apa?" Tanya Rani sambil melongok meja belajar Icha, ingin tau pelajaran apa yang sedang anaknya kerjakan.

"Gampang Umi, hanya PR ppkn kok." Tutur Icha kepada Rani.

"Kamu sudah makan malam belum?" Tanya Rani, tanganya membelai kepala Icha.

"Belum Umi, tapi Icha mau tunggu Papa," ujar Icha melirik Rani kemudian kembali menatap buku di depanya.

Rani menghela nafas panjang, ia berpikir akhir-akhir ini, suaminya semakin sibuk hampir tidak ada waktu untuk dirinya dan juga Icha. Di beri amanat jemput Icha saja tidak di kerjakan.

"Nggak usah tunggu Papa sayang, teruskan belajar ya, Umi mau mandi dulu, nanti selesai mandi kita makan bersama" Tutur Rani kemudian melenggang ke kamar mandi.

"Siap Umi." Jawab Icha memberi tanda hormat, Rani terkekeh.

"Selesai mandi dan ganti baju piama kesayangannya, Rani turun ke bawah, menggandeng tangan Icha menuju meja makan.

"Mbok sudah makan belum?" Tanya Rani sambil menuangkan nasi kedalam piring untuk Icha.

"Sudah tadi sore Mbak," jawab Simbok sambil menyuguhkan minuman untuk kedua majikannya.

Rani mulai menyuap sesendok nasi kedalam mulutnya, tapi belum sampai masuk ke mulut. Rani mencium bau bawang putih bumbu chapcay, biasanya chapcay sayur favorit nya. Tapi sekarang sayur ini terasa mengocok isi perutnya.

Rani hanya minum jus yang di sediakan Simbok, tidak jadi makan malam.

"Umi kok nggak Makan?" Tanya Icha heran, ia mengamati nasi di depan Uminya masih utuh, tidak di sentuh sama sekali.

"Nggak tau nih, Umi kurang ***** makan Cha," Jawab Rani lesu.

"Makan Umi, nanti masuk angin loh." Icha tahu, kalau Uminya sering masuk angin dan sering di kerok sama Simbok.

Selesai makan, Rani dan Icha kembali ke lantai dua.

Mereka masuk ke kamar masing-masing.

Rani merebahkan badanya di kasur. Ia ambil jaket milik suaminya yang digantung di pintu kamar.

Rani mencium jaket masih bau keringat suaminya, ia sangat merindukan, padahal baru tadi pagi mereka bertemu. Akhirnya jaket milik suaminya ia kenakan untuk pengantar tidurnya. Tetapi Rani tetap tidak bisa memejamkan matanya.

Waktu sudah Jam sebelas malam, belum ada tanda-tanda Daniel pulang, bahkan chatting tadi pagi yang Rani kirimkan belum di buka.

*Ya Allah mas, kamu kemana sih? kamu nggak tau apa kalau aku sangat merindukan kamu. Aku ingin tidur dalam pelukanmu. Semoga Mas baik-baik saja di mana pun berada.

Rani bangun dari tidurnya menuju balkon melihat bulan dan bintang. Ia ingat masa-masa romantis di Yogjakarta tujuh bulan yang lalu. Rani menetes kan air matanya.

Ya Allah kenapa sih aku kok akhir -akhir ini menjadi cengeng? oh iya, kalau orang suka berubah sikapnya dan mual -mual ketika mencium bebaunan, kata orang sedang ngidam, apa iya aku sedang hamil?

Rani mengelus perutnya, ia mengingat-ingat kapan ia terakhir menstruasi, dia ingat sudah tiga bulan yang lalu terakhir ia haid. Rani tersenyum lebar. Kemudian Rani kembali kekamar hatinya senang. Besok dia akan langsung periksa kedokter kandungan tidak mau pakai Test pack.

Rani kemudian terlelap melupakan sedikit tentang kesedihannya memikirkan suaminya.

Jam dua belas malam, Daniel baru pulang. Entah apa yang di lakukan Bapak satu anak ini. logikanya mana ada bekerja sampai larut malam. Daniel mandi bersih bersih kemudian masuk kekamar Rani, mengecup bibir istrinya, kemudian kembali kekamar pribadinya.

Keesokan harinya Rani bangun, melihat di sebelahnya tidak ada suaminya. Rani bergegas ke kamar mandi kemudian shalat subuh. Selesai shalat subuh, Rani turun kedapur membantu bibi menyiapkan Sarapan. Rani membuat roti bakar isi daging cincang kesukaan Daniel.

Rani kembali ke lantai atas, ia bertanya - tanya dalam hati. Apakah suaminya tadi malam pulang atau tidak. Kalau ia mengapa suaminya tidak menemani dirinya tidur.

Rani berdiri di depan kamar pribadi suaminya. tidak ada sendal yang biasa suaminya pakai di depan pintu. Itu Artinya suaminya ada didalam kamar.

Selama menikah dengan Daniel, Rani belum pernah di ajak masuk, apa lagi sampai tidur di kamar utama. Rani hanya masuk sekali ketika suaminya sakit waktu dulu itu pun Daniel tidak menyadarinya.

Rani ingin sekali mengetuk pintu, dan memeluk suaminya, tapi ia menarik tanganya kembali.

Akhirnya Rani mengurungkan niatnya, untuk menemui Suaminya.

Rani masuk kekamar Icha berniat mengajaknya sarapan.

"Sudah Rapi sayang?" Tanya Rani mengecek tas sekolah milik Icha. Memang biasa Rani lakukan.

"Sudah Umi." Jawab Icha, ia menggendong tas sekolah miliknya kemudian kebawah. Icha dan Rani sudah duduk di meja makan.

Tidak lama kemudian, Daniel turun sudah lengkap dengan setelah kemeja kerja. Rani mengamati dari meja makan ingin di peluk olehnya. Rasa rindunya sudah ia tahan dari kemarin.

"Sudah siap Cha?" Tanya Daniel kepada anaknya.

"Sedikit lagi nih sarapan nya, Papa makan dulu," Ucap Icha mulutnya penuh dengan roti.

"Papa buru -buru nih" ujar Daniel sambil melirik jam di tangannya.

"Mas!" Kata Rani menatap suaminya matanya mengembun, raut kecewa tampak di wajah pucatnya. Karena memang sedang tidak enak badan.

"Sini Papa bawa saja rotinya." Ujar Daniel minta bibi menyiapkan roti kedalam kotak bekal.

"Mas, aku ingin bicara," Kata Rani berdiri dari duduknya ingin mendekati suaminya.

"Nanti saja yank." Jawab Daniel sambil menggadeng tangan Icha masuk ke dalam mobil dan melesat pergi.

"Papa kemarin kenapa, kok nggak jemput Icha?" Tanya Icha, menatap Papanya cemberut.

"Loh memang Umi kemana?" Daniel balik bertanya.

"Papa ini gemana sih, kan kemarin Umi wisuda, Papa janjikan! mau menjemput Umi? tapi Papa bohong, sama Umi!!"

"Terus Papa juga nggak menghadiri acaranya Umi"

"Papa sih begitu!" Icha protes dengan Papanya.

LIKE

COMMENT

VOTE*

Terpopuler

Comments

kiwonk 21

kiwonk 21

gak ngerti perasaan istri, ih dasar...

2025-01-14

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

senep amat punya laki kaya gitu, cuek2 🤫🤫🤫

2022-03-06

2

Ar Syaina Syaina

Ar Syaina Syaina

pengen banget,ketok kepala daniel pkee gayung

2021-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 18
19 part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Part 108
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 18
19
part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Part 108
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!