Debutku

Namaku Adelia Morva Agustina, biasa dipanggil Adel.

Sekarang adalah debut pertama untuk masuk SMA setelah MOS yang menyebalkan.

Potongan rambutku Bob dan berwarna sedikit coklat. Itu warna asli lho!

Kalau kulitku jangan ditanya lagi, warnanya Belti alias belang tiga. Padahal aku aslinya kuning langsat. Eh, tapi entah kenapa sekarang jadinya leher, betis, kaki hitam. Kalau lengan sama wajah sih coklat, yang kuning langsat ya bagian yang gak disebut saja. Hehehehe.

Karena ini debut pertama di SMA, aku bersiap sebaik-baiknya. Baju baru sudah disetrika dengan parfum loundry wangi cetar membahana. Rambut beraroma shampo di iklan-iklan, badan pun sudah bermandikan hand and body lotion, deodorant sudah terpasang, jadi apalagi yang kurang?!

 

Benar! Sekarang yang kurang adalah duit jajan, aku pun melangkah keluar kamar dan meminta uang pada papaku.

"Pa! Minta duit!"

"Rp15.000,00 cukup? Kamu kan diantar jemput, lagi pula kamu palingan juga cepat pulangnya," sahut si papa sambil mengeluarkan uang dari dompet.

 "Masa iya Rp15.000,00, bisa dapat apaan nanti?" celotehku dengan sikap manja yang menggelikan mata.

 

"Gak bersyukur kamu! Coba cari duit sendiri, Rp5000,00 belum tentu dapat kamu!" sambung si mama yang meletakkan teh dan roti di meja makan.

"Ya sudah, Rp20.000,00 gak pakai tawar," lalu papa menyodorkan uang itu padaku dan dengan sigap aku mengambilnya.

"Yaah mendinglah daripada Rp15.000,00," lirihku. Selesai sarapan papa akan mengantarku ke sekolah dengan mobil.

"Bukannya sok amat ya kalau pake mobil, biasa juga pake motor," ocehku seolah tak bersyukur.

"Kapan lagi kamu naik mobil ke sekolah? Besok-besok belum tentu bisa," sahut papaku sambil mengambil tasnya.

Walau penampilannya standar, papaku berprofesi sebagai guru Kimia di SMA mana?! Rahasia! Sedangkan ibuku bekerja sebagai agen travel dan ketua koperasi daerah. Aku juga memiliki kakak perempuan yang masih SMA kelas 3. Sayangnya dia memilih tinggal di rumah nenek, karena dia cucu kesayangan di sana.

 

Kami bertiga pun menempuh perjalanan ke lokasi masing-masing dalam satu mobil.

Aku orang kedua yang turun dari mobil setelah mama, selesai berpamitan aku pun memasuki gerbang sekolah. Sebagai murid baru tentu saja aku gugup, sehingga melirik kian kemari untuk menguntit orang yang kukenal.

 

Untungnya benar-benar ada orang dikenal sedang berjalan di belakangku.

"Woi!" teriak si Andin sambil memukul bahuku.

Aku mengenal Andin sejak kelas 2 SMP karena dia murid pindahan di kelasku dulu. Sayangnya kami beda kelas sekarang karena si Andin di kelas 10-3 dan aku 10-2.

 

Selesai upacara kami masuk kelas masing masing. Untungnya aku dapat kursi di sudut paling belakang, jadi paling tidak bisa menyontek atau tiduran. Dan terlebih bersyukur lagi juga bisa makan-makan. Memang gak benar aku sebagai murid ya.

 

Aku melirik ke semua sisi, memandang wajah dan style para murid sekelasku. Mana tahu ada yang tampan jadi bisa siapkan seribu satu cara untuk mengincarnya. Dasar, padahal baru bau kencur akunya dan ternyata ....

 

Selesai berkenalan di kelas layaknya basa-basi padahal sudah saling kenal pas MOS, kami belajar dengan santai. Namanya juga hari pertama.

Aku pun langsung mendapat teman bernama Ria dan dia duduk di depanku, kayaknya ini anak juga tipe gak benar. Baru masuk sudah baca komik, kayaknya komik cinta-cinta kalau lihat covernya.

 

Aku sekali lagi menoleh ke sekeliling kelas, sekali lagi mengintai wajah dan style para murid. Lalu tampaklah tujuan mataku tersangkut pada lima anak cowok mencolok dan enam anak cewek bikin merem melek.

Anak cowoknya bernama siapa saja? Penasaran?

Pertama Rio, kulitnya di tengah-tengah kuning coklat, hidung kecil namun alis tebal dan tinggi dariku.

Kedua Roma, kulit hitam manis, tapi hidung mancung, bulu mata lentik dan setinggiku.

Ketiga Davi, kulit putih hidung pesek, rambut undercut tapi cebol dariku.

Keempat Ari, kulit kuning langsat, tapi alisnya kayak cewek cetak rapi, tangannya lentik cantik, tapi juga cebol dariku. Kalau lihat tangannya tipe-tipe anak manja kata ibu-ibu tetangga.

Kelima Iqbal, rambut pendek tapi kayaknya keriting mie kalau panjang. Tapi jangan salah-salah hidungnya mancung, tinggi 5 cm dariku, kulit juga belang tiga, sama dong kita! Hehehehe mana tahu jodoh, iya kan?

Kalau anak cewek sih standarnya sama kayak aku, mimpi akunya kali ya.

Tiga anak cewek wajahnya agak putih berbeda sekali dengan punggung tangannya jadi terlihat lebih mencolok, rasanya gak perlu kusebutkan namanya, sebab privasi.

Sedangkan si Ria juga mencolok bodinya aduhai sekali. Tapi rambutnya panjang sepinggang kayak artis shampo siapalah namanya.

"Jadi bintang shampo lain? Hehehehe! Kalau aku sih yesss!" Mungkin begitu ekspresi si Ria sambil memegang komiknya kalau lagi syuting.

Nah kalau anak cewek yang dua lagi itu rambutnya sama-sama ikal sebahu. Wajahnya agak mirip, bedanya satu kulit hitam manis yang satu lagi coklat, komposisi lainnya sih sama persis. Ya iyalah persis, namanya juga kembar Rere Riri. Si Rere kopi si Riri susu, jadinya kopi susu.

 

Tentu saja yang lain tidak masuk hitungan. Akunya memang tidak peduli dan tidak mau menyebutkan, karena waktu pun sudah menunjukkan saatnya istirahat. Aku lalu mengajak Ria untuk bertamasya ria ke kelas Andin.

Ternyata Andinnya gak ada, lalu aku pun bertanya kepada anak kelas Andin di manakah dia berada.

 

Salah satu anak cowok di kelas itu pun memberitahuku kalau Andin di UKS karena dia mimisan.

Siapa sangka, jika anak cowok yang menjawab pertanyaanku itu adalah cowok yang akan meninggalkan lubang besar di hatiku. Lubang besar di beberapa tahun yang akan datang. Lubang besar yang tidak bisa aku tutup bahkan dengan keberadaan siapa pun untuk menggantikannya.

 

Aku dan Ria melangkah ke UKS untuk menemui Andin. Tidak peduli bagaimanapun kondisinya, aku ingin memperkenalkan Ria padanya.

Setibanya di UKS, Andin terciduk sedang mengupil, sayangnya di zamanku hp tidak secanggih sekarang. Kelihatan banget kebohonganku, yang benar saja! Sudah zaman layar sentuh loh, sudah mewah kalau di eraku itu.

Eraku? Kayak berada di zaman purba beda rasa saja ocehanku. Mari lurus ke topik utama teman-teman!

Sayangnya kami berdua tidak membawa hp yang aku sombongkan itu, karena tertinggal di dalam tas. Kalau tidak, pasti sudah bisa dibayangkan seperti apa wajah si Andin terpasang sebagai meme.

"Ndin!" teriakku mengacaukan kenikmatannya. "Fokus amat ya?!" aku dan Ria tertawa melihat tingkahnya.

"Apaan sih, ini karena darah beku di hidung tau gak?!" ocehnya untuk menutupi perbuatannya.

"Alasan! Oh ya, aku mau kenalin teman baruku si Ria, Ria Magdalena."

Andin pun mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Tapi Ria kelihatan ragu-ragu dan tertawa.

"Yang bener aja Ndin, ini tangan gak steril," tukasku padanya.

"Yang kanan ini steril. Nih lihat-lihat, gak percaya amat sih," balas Andin tak mau kalah sambil menempelkan tangannya ke pipi.

"Issshhh, jorok!" sahutku sambil diselingi tawa. Hari itu berlalu begitu saja tanpa adanya kejadian menarik yang terjadi.

 

Begitu bel pulang berbunyi, aku langsung menuju gerbang sekolah, karena ojek suruhan mama pasti sudah datang menjemput setelah aku kabari tadi.

Dulu, terkadang setiap pulang sekolah aku tidak langsung ke rumah melainkan ke tempat kerja mamaku. Tapi karena lokasinya lebih dekat dengan sekolahku yang sekarang jadi gak makan waktu lama buatku ke sana. Sehingga nanti sore kami bisa pulang sama-sama ke rumah.

 

Terpopuler

Comments

KIA Qirana

KIA Qirana

Sangat untuk Author
♥️♥️♥️🌷🌷🌷💜💜💜💜💜

2021-10-14

1

Dania

Dania

Berikan dukungan ♥️♥️♥️♥️♥️

2021-09-14

0

Qirana

Qirana

bawa cinta
💗💗💗💗💗💗💗💗

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan abu
2 Debutku
3 Menyontek
4 Senior
5 Senior part II
6 Vero
7 Diantar pulang
8 Senang?!
9 Senang?! Part II
10 Traktir makan
11 Digoda
12 Menonton
13 Menonton part II
14 Jalan-jalan
15 Kebun binatang
16 Putus
17 Wisata berdua
18 Vero & Tommy
19 Vero & Tommy part II
20 Aku dan Vero
21 Maaf
22 Pergi bersama
23 Tatapan Sabina
24 Hiatus
25 Bertengkar
26 Ke rumah Ria
27 Kamar Ria
28 Andi dan mulutnya
29 Pengakuan
30 Jawaban
31 Bertengkar lagi
32 Pemberitahuan pacaran
33 Ravi
34 Kepulangan Ravi
35 Trauma
36 Hasutan otak depan dan belakang
37 Pengumuman
38 Kedatangan tiba-tiba
39 Bisa baca pikiran
40 Setan di antara kita
41 Rebahan
42 Mengoceh tanpa henti
43 Anjing dan kucing
44 Tertidur
45 Antara aku dan kak Tommy
46 Peringatan
47 Tak ada kabar
48 Memanggil namanya
49 Rencana menginap
50 Dikeroyok
51 Gangguan si asing
52 Senior Davi
53 Masalah sepele
54 Bertengkar hebat
55 Penjelasan yang digantung
56 Menonton oppa-oppa
57 Mantannya
58 Pertemuan kakak
59 Pengkhianatan Vero
60 Pacar tak peka
61 Penghiburan darinya
62 Dia atau aku, kamu atau dia
63 Di rumahnya
64 Mama dan Ravi
65 Pengganggu
66 Berdebat minum dan makan
67 Berisiknya dua anak manusia
68 Menangis
69 Curhat Vero
70 Donatur permen
71 Kisruh
72 Pemanggilan orang tua
73 Amarah Mama
74 Atasan Pak Donatur
75 Sakit hati
76 Tampang horor
77 Ketos sialan
78 Disuruh pulang
79 Pembelaan Ravi
80 Pembullyan
81 Pertengkaran di UKS
82 Dihukum
83 Dimulai
84 Dimulai
85 Kelakuan anehnya
86 Pertemuan tak terduga
87 Bibit Pelakor
88 Tidak akur
89 Ke tempat si kembar
90 Teman curhat
91 Bercerita
92 Ide
93 Rumah Senior Davi
94 Duo ringkih
95 Pak tua dan anaknya
96 Sepupu tanpa basa basi
97 Sepupu edan
98 Kesakitan
99 Perhatian
100 Ocehan bijak Andi
101 Pernyataan Ravi
102 Jessica VS Kevin
103 Debat tanpa henti
104 Bukan barang taruhan
105 Pacaran
106 Ada apa
107 Sepupu hedon
108 Tontonan
109 Menunggu
110 Kehilangan
111 Canggung
112 Perkenalan
113 Bingkisan tak terduga
114 Fans sarap
115 Jelek
116 Tergoncang
117 Hujan
118 Mual
119 Campur aduknya perasaan
120 Komitmen seorang laki-laki
121 Satu tahun kemudian
122 Mimpi kita
123 Mematahkan hati yang bahagia
124 Cerita kita
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Kenangan abu
2
Debutku
3
Menyontek
4
Senior
5
Senior part II
6
Vero
7
Diantar pulang
8
Senang?!
9
Senang?! Part II
10
Traktir makan
11
Digoda
12
Menonton
13
Menonton part II
14
Jalan-jalan
15
Kebun binatang
16
Putus
17
Wisata berdua
18
Vero & Tommy
19
Vero & Tommy part II
20
Aku dan Vero
21
Maaf
22
Pergi bersama
23
Tatapan Sabina
24
Hiatus
25
Bertengkar
26
Ke rumah Ria
27
Kamar Ria
28
Andi dan mulutnya
29
Pengakuan
30
Jawaban
31
Bertengkar lagi
32
Pemberitahuan pacaran
33
Ravi
34
Kepulangan Ravi
35
Trauma
36
Hasutan otak depan dan belakang
37
Pengumuman
38
Kedatangan tiba-tiba
39
Bisa baca pikiran
40
Setan di antara kita
41
Rebahan
42
Mengoceh tanpa henti
43
Anjing dan kucing
44
Tertidur
45
Antara aku dan kak Tommy
46
Peringatan
47
Tak ada kabar
48
Memanggil namanya
49
Rencana menginap
50
Dikeroyok
51
Gangguan si asing
52
Senior Davi
53
Masalah sepele
54
Bertengkar hebat
55
Penjelasan yang digantung
56
Menonton oppa-oppa
57
Mantannya
58
Pertemuan kakak
59
Pengkhianatan Vero
60
Pacar tak peka
61
Penghiburan darinya
62
Dia atau aku, kamu atau dia
63
Di rumahnya
64
Mama dan Ravi
65
Pengganggu
66
Berdebat minum dan makan
67
Berisiknya dua anak manusia
68
Menangis
69
Curhat Vero
70
Donatur permen
71
Kisruh
72
Pemanggilan orang tua
73
Amarah Mama
74
Atasan Pak Donatur
75
Sakit hati
76
Tampang horor
77
Ketos sialan
78
Disuruh pulang
79
Pembelaan Ravi
80
Pembullyan
81
Pertengkaran di UKS
82
Dihukum
83
Dimulai
84
Dimulai
85
Kelakuan anehnya
86
Pertemuan tak terduga
87
Bibit Pelakor
88
Tidak akur
89
Ke tempat si kembar
90
Teman curhat
91
Bercerita
92
Ide
93
Rumah Senior Davi
94
Duo ringkih
95
Pak tua dan anaknya
96
Sepupu tanpa basa basi
97
Sepupu edan
98
Kesakitan
99
Perhatian
100
Ocehan bijak Andi
101
Pernyataan Ravi
102
Jessica VS Kevin
103
Debat tanpa henti
104
Bukan barang taruhan
105
Pacaran
106
Ada apa
107
Sepupu hedon
108
Tontonan
109
Menunggu
110
Kehilangan
111
Canggung
112
Perkenalan
113
Bingkisan tak terduga
114
Fans sarap
115
Jelek
116
Tergoncang
117
Hujan
118
Mual
119
Campur aduknya perasaan
120
Komitmen seorang laki-laki
121
Satu tahun kemudian
122
Mimpi kita
123
Mematahkan hati yang bahagia
124
Cerita kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!