Sang asisten menatap tuannya dengan penuh tanda tanya. " Tuan beneran sudah tidur sama tu cewek?"
" Hhmm"
" Lalu bagaimana kalau gadis itu hamil?"
" Nggak akan"
" Apa tuan pake pengaman saat melakukannya"
" Melakukan apa?"
" Itu lho, masuk goa"
" Aku cuma tidur, bukannya ***-***"
" Saya kira tuan akan mengambil kesempatan dalam kesempitan"
Plak.
Pena mendarat tepat di kepala asisten David.
" Kamu pikir saya lelaki apaan, huh!"
" Ya siapa tau kan, karena tuan tidak tahan melihat tubuh gadis itu"
" Tomy!"
Sang asisten langsung mengambil langkah seribu menuju pintu keluar. Dia tidak ingin tertangkap oleh tuanya. Karena kalau dia tertangkap sudah pasti tuannya itu akan menjadikannya samsak tinju.
" Jangan lari lo! dasar asisten nggak ada akhlak!"
Tawa Tomy pun pecah saat dia sudah berada di luar ruangan bosnya itu. Ia sangat senang karena berhasil membuat tuannya meradang. Ia tidak berhenti tertawa saat melihat wajah tuannya yang memerah karena menahan emosi.
Setelah asistennya itu pergi. David melihat kembali informasi tentang Aluna. Ia benar-benar tertarik sama gadis nakal yang sempat menulis kata-kata yang tidak pernah di lupakan oleh David.
Makasih om, karena service om kurang memuaskan. Aku bayar dua juta aja ya Om. Andai om lebih memuaskan saya, pasti saya akan bayar lebih.
Begitu bunyi isi memo yang di tinggalkan oleh Aluna untuknya. Bisa-bisanya gadis nakal itu meragukan kemampuannya di atas ranjang. Apa dia terlalu berbaik hati kemarin sama gadis nakal itu. Besok David akan menemui gadis nakal itu di kampusnya.
David menyimpan informasi mengenai Aluna di dalam brangkas nya. Setelah itu dia mulai mengerjakan pekerjaannya, dari tadi kerjaannya belum dia kerjakan, karena membaca informasi gadis nakal itu.
🍃🍃🍃
Bik Ijah sangat khawatir pada Aluna. Karena dari tadi Aluna belum juga keluar dari kamarnya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada nona mudanya itu. Dia ingin masuk, tapi pintu kamar di kunci sama Aluna.
Tok.
Tok.
Tok.
" Non"
Tidak ada sahutan dari dalam kamar Aluna. Bik Ijah semakin khawatir. Tanpa menunggu lama, Bik Ijah mengambil kunci cadangan di laci yang ada di meja dekat guci besar.
Ia segera membuka pintu kamar Aluna dengan kunci cadangan itu. Saat pintu terbuka tampaklah seorang gadis terlelap di atas kasur dengan memeluk boneka kesayangannya.
Bik Ijah tersenyum melihat Aluna terlelap. Syukurlah apa yang dia khawatir tidak terjadi. Ia benar-benar takut kalau nona mudanya bunuh diri karena melihat sahabatnya selingkuh dengan kekasihnya sendiri.
Mata Aluna tampak sembab. Itu tandanya, nona mudanya itu habis menangis kemudian dia terlelap. Itulah yang ada di pikiran Ijah saat ini.
" Kasihan banget nona. Andai saja tuan dan nyonya tidak bercerai, pasti non Aluna tidak akan seperti ini"
Bik Ijah menarik selimut hingga dada Aluna. Setelah itu dia mengecup kening nona mudanya dengan penuh sayang. Dia berharap nona mudanya akan selalu bahagia. Karena pasti ada pelangi setelah hujan.
Setelah itu Bik Ijah keluar dari kamar Aluna. Dia akan masak masakan kesukaan nona mudanya itu. Jadi saat Aluna sudah bangun nanti, masakan kesukaannya sudah selesai di masak.
Di tempat lain.
Sepasang kekasih sedang berada di mall terbesar di kota itu. Mereka sedang belanja tas dan juga sepatu mahal. Setelah selesai memilih tas dan sepatu untuk kekasihnya mereka langsung menuju kasir.
Sesampainya di kasir, Daniel menyerahkan kartu sakti miliknya. Ralat, maksudnya punya Aluna yang diberikan pada lelaki itu.
" Maaf Mas, kartunya tidak bisa di gunakan" kata petugas kasir.
" Nggak bisa gimana mbak, kemarin kartu itu masih bisa di gunakan"
" Benar Mas, kartu ini sudah tidak bisa digunakan lagi"
" Coba lagi deh mbak?"
Petugas kasir itu mencoba lagi menggesek kartu kredit itu kembali. Hasilnya tetap sama, kartu itu sudah tidak bisa di gunakan.
" Maaf Mas kartu ini benar nggak bisa di gunakan"
Sialan! umpat Daniel dalam hati.
" Kenapa?" tanya Maya.
" Kartu kredit yang di berikan gadis bodoh itu tidak bisa di gunakan"
" Kok bisa, terus kita bayar belanjaan ini pake apa?"
" Aku juga nggak tau, padahal kartu ini kemarin masih bisa di gunakan?"
Mereka tidak tau kalau kartu itu sudah di blokir sama pihak bank. Kok bisa? tentu saja bisa, karena Aluna yang memintanya. Dia tidak ingin Daniel memakai uangnya untuk Maya.
" Terus gimana?"
" Pake uang kamu aja dulu"
" Uang aku nggak cukup untuk membayar semua belanjaan kita"
Petugas kasir itu bingung melihat sepasang kekasih itu. " Bagaimana Mas, apa ada kartu lain yang bisa digunakan?"
" Ma-maaf mbak, kartu saya yang lain tertinggal di rumah"
" Jadi bagaimana?"
" Kita nggak jadi beli tas sama sepatunya" kata Daniel sambil menarik tangan Maya keluar dari toko itu.
" Dasar, bilang aja nggak punya uang. Pake acara bilang kartu tinggal di rumah" kata petugas kasir itu.
Wajah Daniel dan juga Maya memerah karena malu. Karena semua para pembeli di sana melihat kearah mereka dengan tatapan meremehkan.
Daniel tidak habis pikir, Bisa-bisanya kartu kredit itu tidak bisa digunakan. Terus bagaimana nasibnya setelah ini? nggak mungkin dia akan jadi miskin lagi kan?.
Nggak! gue harus cari cara untuk membujuk gadis bodoh itu.
" Coba kamu hubungi lagi cewek bodoh itu" saran Maya.
" Kamu pikir dia masih mau ngangkat telpon aku?!"
" Coba aja dulu. Lagipula dia itu kan cinta mati sama kamu"
" Kamu benar juga, aku hubungi dia dulu"
Daniel mengambil ponselnya. Ia segera menghubungi kontak Aluna. Tapi sayang, rencana mereka tidak sesuai dengan harapan. Nomor Aluna tidak bisa di hubungi.
" Bagaimana?" tanya Maya.
" Nomornya nggak aktif"
" Coba lagi?"
" Nomornya nggak aktif, gimana mau coba lagi"
" Terus nasib kita gimana?"
" Besok kita temui dia. Dan kita pura-pura menyesal karena udah nyakitin dia" kata Daniel.
" Kamu benar, wanita bodoh itu pasti memaafkan kita"
" Yuk sekarang kita pulang"
" Hhmm"
Sepasang kekasih itu pergi meninggalkan mall terbesar di kota itu. Walaupun gagal belanja sekarang, besok kan masih ada waktu untuk memborong semua tas dan sepatu yang diinginkannya.
Daniel melajukan mobilnya menuju apartemennya. Karena hari ini dia ingin mencicipi kembali tubuh kekasihnya itu. Ya semenjak Maya menyerahkan tubuhnya, dia selalu ingin dan ingin lagi melakukan hubungan intim itu dengan Maya. Walaupun dia tau Maya sudah tidak perawan lagi saat pertama kali dia melakukannya dengan wanita itu.
Wajar saja dia lebih memilih Maya ketimbang dengan Aluna. Karena Maya mau di ajak melakukan hubungan badan dan tidak pernah menolaknya untuk melakukan itu. Sedangkan Aluna tidak pernah mau. Jangankan tidur bareng, setiap Daniel minta kiss saja Aluna tidak pernah memberinya.
To be continue.
Happy Reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Yullie Kasih
Yahh itu beda rongsokan sama berlian 😁
2023-01-17
0
Rosita Husin Zen
astagfiroloh ...cedera bagus juga ...dasar Daniel cowok pengereman alias miskin dan tidak punya harga diri sebagai laki2 tidak tau malu sih Daniel
2021-11-14
0
kookv
sabar ya lun dikatain bodoh....
2021-09-22
0