Meskipun tak seramai di malam hari, suasana siang hari di salah satu game center benar - benar ramai. Meski di dominasi oleh pria tetapi ada juga perempuan yang datang ke tempat ini. Tidak sedikit juga pasangan yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat untuk berpacaran.
Di game center ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu tempat bias dan tempat VIP. Di tempat biasa, pelanggan akan bermain game bersama dengan pemain lain karena tidak ada pembatas di meja komputer. Sedangkan tempat VIP adalah ruangan yang disediakan khusus sehingga bisa menjaga prifasian pelanggan. Tempat VIP inilah yang biasanya digunakan para pelanggan sebagai tempat untuk berpacaran.
Di salah satu ruangan VIP Terlihat Jovita yang duduk di kursi menghadap ke arah komputer. Jovita memakai pakaian santai yaitu sebuah kaos serta celana pendek, dengan rambut pendeknya dia benar - benar mirip seperti laki laki. Di atas meja komputer yang ada di hadapan Jovita, terdapat banyak sekali bungkus mie instan yang sudah kosong.
Saat ini Jovita sedang memegang HP nya dengan tangan kanan dan mendekatkannya ke telinga. Dia kemudian berbicara dengan Zen yang ia telfon menggunakan HP nya.
"Jangan sok dekat dengan ku ketika di sekolah, sialan!" Ucap Jovita dengan volume suara tinggi.
"Ada apa denganmu, setidaknya ucapkanlah hallo atau selamat siang atau apapun kalimat sapaan ketika membuka percakapan di telepon."
"Baiklah, baiklah, hallo Zen." kata Jovita dengan nada terpaksa.
"Hallo juga Jovi, adakah yang bisa aku bantu." Ucap Zen sedikit mengejek.
Jovita yang kesal kemudian mematikan sambungan telepon dan meletakan HP nya di meja. Dengan ekspresi kesal yang terlihat dari wajahnya, dia mengambil segelas air yang ada di meja kemudian meminumnya. Tak lama setelah itu HP Jovita berdering, di laya HP itu terlihat sebuah panggilan masuk dengan nama Zen Haro Diningrat.
Pada awalnya Jovita hanya melirik HP itu dan membiarkannya. Dia melanjutkan meminum minuman yang ia pegang hingga nada dering di HP mati. Sesaat setelah nada dering di HP mati, nada dering HP itu kembali berbunyi karena Zen menelpon lagi. Dengan ekspresi yang masih kesal Jovita meletakan gelas yang ia pegang dan mengangkat panggilan HP nya.
"Hallo, apakah kamu marah dengan ucapanku tadi?" ucap Zen di awal percakapan.
"Tidak, aku sama sekali tidak marah!" Jawab Jovita dengan nada kesal.
"Terserah lah, tapi dimana kamu sekarang, apakah kamu sudah pulang kerumah?"
"Apa kerumah?, aku tidak akan kembali kesana. Disana sangat sempit, sekarang aku sedang berada di game center. Aku menyewa salah satu ruangan VIP di sini selama 3 minggu."
"Apa maksudnya dengan sempit, bukankah rumahmu sangat besar."
"Zen, apakah kamu ada waktu?, datanglah ke sini aku akan mengirimkan mu alamat game center ini."
"Maaf aku tidak bisa sekarang, suasana di kafe benar - benar ramai hari ini."
"Aku benar - benar tidak mengerti dengan apa yang kamu lakukan sekarang. Untuk apa kamu bekerja, bukankah uang pensiunan ayahmu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhanmu." Kata Jovita dengan nada yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Aku hanya ingin membalas sesuatu yang tidak bisa aku balas dengan uang."
"Apa itu?"
"Kebaikan."
Percakapan sempat berhenti, untuk sesaat suasana hening tercipta. Jovita kembali mengambil minuman di meja dan meminumnya.
"Jika tidak ada yang kamu tanyakan lagi aku akan menutup telefon. Oh iya, satu pesanku. Pulanglah ke rumah aku yakin orang tuamu sedang khawatir sekarang."
"Aku sudah memutuskan untuk pergi dan aku sudah siap menerima bayaran dari perbuatan ku." Jawab Jovita.
"Terserah lah, aku akan menutup telfon, bye."
Panggilan itu di tutup oleh Zen karena dia sibuk dengan pekerjaannya. Jovita meletakan gelas dan HP nya ke meja dan dia melanjutkan game yang sedang ia mainkan. Saat sedang bermain dia mengeluarkan kalimat yang ada dalam pikirannya.
"Jika aku tidak keluar dari sana, aku yakin aku tidak akan bahagia. Dan aku percaya bahagia hanya untuk orang yang berani."
Di ruangan VIP sebelah ruangan VIP yang di tempati Jovita, terlihat Feran duduk di depan layar komputer yang mati. Dengan ekspresi senang ia berkata:
"Bahagia hanya untuk orang yang berani, menarik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments