Sebuah suara TV terdengar jelas di suatu ruangan, TV itu menyiarkan sebuah berita kriminal yang terjadi dini hari. Di ruangan itu terdapat 3 orang laki laki dan 2 orang perempuan sedang duduk di kursi melihat acara TV tersebut.
"Pada pagi hari tanggal 21 Oktober, ditemukan mayat seorang pemimpin perusahaan yang sudah tidak bernyawa di distrik timur kota Kleysdown. Terdapat beberapa luka tusukan pada tubuh korban, terdapat juga sebuah sayatan bergambar bintang di bagian dada korban. Tanda itu adalah tanda yang sama yang terdapat pada bagian dada 3 korban pembunuhan sebelumnya. Polisi meyakini bahwa kasus ini adalah sebuah kasus pembunuhan berantai. Tapi sekarang polisi menemukan titik terang karena terlihat di kamera CCTV salah satu warga di sana, pada malam hari tanggal 20 Oktober CCTV merekam korban saat akan berjalan melewati tempat kejadian dimana si korban dibunuh. Terlihat juga di CCTV, 5 orang seumuran anak SMA melintasi tempat yang sama beberapa saat setelah korban melintas. Kini kelima anak yang belum diketahui identitasnya itu, sedang menjadi buronan polisi setempat."
Tiba - tiba seorang perempuan tomboy yang berada di ruangan itu mematikan TV dengan remote yang ia pegang.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang? apakah kita harus menyerahkan diri dan mengakui perbuatan yang bahkan tidak kita lakukan?" ucap si perempuan tomboy dengan pandangan mengarah ke pria yang berada di depannya.
"Ada apa dengan tatapan mu itu Jovita? itu benar-benar membuatku muak." kata si pria yang di tatap dengan tatapan tajam oleh Jovita.
"Jovi benar, bukankah sebenarnya kamu yang melibatkan kita di kasus ini, Feran?" Kata seorang pria bernama Zen yang duduk di sebelah Feran mengangkat suara membela Jovita.
"Aku pikir itu benar, tapi menurutku sedikit kurang tepat. Bukankah kita semua yang melibatkan diri kita sendiri di kasus ini? Ingatlah saat si brengsek itu melemparkan mayat korban ke arah kita. Dengan bodohnya kita berlima menangkap mayat itu dan akhirnya meninggalkan sidik jari kita di sana." kata seorang perempuan yang duduk di sebelah Jovita.
"Diamlah Stefany, aku benar - benar tidak ingin berdebat denganmu sekarang." Jawab Jovita dengan nada murung.
Seorang pria yang tadi hanya diam mendengar perdebatan mereka berempat sekarang berdiri dari tempat duduknya. Pria itu memiliki perawakan paling besar dari kelima orang disana. Setelah berdiri dan mendapatkan perhatian dari ke empat orang itu, dia akhirnya mengeluarkan kalimat dari mulutnya.
"Diamlah, jangan menyalahkan satu sama lain, semua kejadian ini sudah terjadi dan tidak dapat kita ulangi. Yang harus kita lakukan adalah memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi kasus ini."
Semuanya diam karena perkataan yang dia ucapkan tersebut. Pria bertubuh besar yang baru saja mengatakan perkataan itu bernama Dony Raphael.
-Satu bulan sebelum kasus ini terjadi-
Sebuah upacara sedang berlangsung di sebuah sekolah swasta yang bertempat di kota Kleysdown. Upacara ini adalah sebuah upacara pelantikan ketua dan wakil ketua osis tahun ajaran yang baru.
Terlihat siswa siswi berbaris dengan mengenakan seragam rapi, lengkap dengan topi di kepala mereka. Ketua dan wakil ketua yang baru, di pilih secara voting beberapa hari sebelumya.
Hasil voting menunjukkan bahwa yang terpilih menjadi ketua dan Wakil ketua osis selanjutnya adalah, seorang siswa tahun kedua bernama Feran Dylandi sebagai ketua dan siswi tahun pertama bernama Stefany Elaina Putri sebagai wakilnya.
Sebuah selempang diberikan oleh mantan ketua dan wakil ketua osis sebelumnya, kepada Feran dan Stefany sebagai tanda pergantian masa jabatan dan menyambut ketua dan wakil ketua OSIS yang baru.
Selanjutnya adalah pidato yang akan disampaikan oleh ketua dan wakil ketua tahun ajaran baru. Feran melangkah naik ke podium dan menyampaikan pidatonya.
"Selamat pagi semuanya, sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah memilih saya dan wakil saya sebagai ketua osis tahun ajaran yang baru ini. Tapi saya akan meminta maaf kepada semuanya, bahwa saya akan mengundurkan diri sebagai ketua osis tahun ajaran ini dan mengangkat wakil saya menjadi ketua osis yang baru. Alasan saya mengundurkan diri karena saya merasa tidak bisa mengemban tugas yang sangat berat ini. Dan mungkin kalian semua bertanya-tanya kenapa saya mencalonkan diri, alasan saya mencalonkan diri karena saya berpikir saya tidak akan terpilih. sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar besarnya, sekian dari saya. Terimakasih."
Pidato yang sangat singkat dan jelas itu langsung mengagetkan semua orang yang ada di sana. Feran turun dari podium dengan ekspresi datar, terlihat dari raut wajahnya. Setelah itu, kini giliran Stefany untuk menyampaikan pidatonya.
"Terimakasih atas waktu yang diberikan untuk saya, jujur saja saya sedikit kaget dengan keputusan ketua osis yang baru. Jika dia mengangkat saya menjadi ketua osis selanjutnya, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya. Saya juga akan mengundurkan diri karena saya tidak bisa memegang tanggung jawab sebagai ketua osis baru. Saya menyarankan untuk mengangkat calon ketua dan wakil ketua osis nomer dua dalam voting kemarin untuk menjadi ketua dan wakil ketua osis. Sekali lagi terima kasih atas waktu yang diberikan."
Setelah menyampaikan pidatonya yang berisi tentang pengunduran dirinya, Stefany turun dari podium. Kejadian yang tidak disangka-sangka akan terjadi sebelumnya, seorang ketua dan wakil ketua osis mengundurkan diri sesaat setelah pelantikan. Meskipun itu adalah tindakan yang kurang baik, tapi pihak sekolah tidak bisa memaksakan kehendak orang yang tidak mau mengemban sebuah tanggung jawab.
Upacara berjalan lagi dengan prosedur yang sedikit diubah.
Beberapa waktu berlalu dan akhirnya upacara pelantikan selesai. Semua siswa dan siswi membubarkan barisannya, menuju ke kelas masing masing bersiap mengikuti pelajaran jam pertama.
Stefany dan Feran berjalan searah, seusai upacara pelantikan selesai dikarena kelas mereka bersebelahan walaupun berbeda angkatan. Feran berada di kelas 2-D sementara Stefany berada di kelas 1-A.
"Tidak bisa mengemban tugas yang berat, hahaha sebuah alasan yang tidak masuk akal untuk orang yang mencalonkan dirinya." Kata Stefany yang berjalan di sebelah Feran, membuka percakapan diantara keduanya.
"menurutku itu adalah alasan yang cukup masuk akal"
"Sebuah game online dengan genre horor akan segera di rilis, itu kan alasan sebenarnya kamu mengundurkan diri. Kamu tidak akan memiliki cukup waktu jika kamu menjadi ketua osis, iya kan?" Ucap Stefany dengan nada menuduh.
"Sebuah tuduhan yang tidak masuk akal, aku tidak tertarik dengan game semacam itu." jawab Feran
"Pembohong, aku cukup mahir mencari informasi di dalam internet dan itu adalah sebuah informasi yang sangat akurat."
"Dasar adik kelas yang merepotkan, Itulah alasan kenapa aku mencalonkan diri dan memintamu menjadi wakil ku. Aku ingin kamu terjebak menjadi ketua osis sehingga kamu akan sibuk dan itu mungkin akan sedikit memudahkanku." Kata Feran dengan sedikit senyum di bibirnya.
"Heeh jahatnya"
Tidak terasa mereka akan tiba di depan kelas masing - masing. Sebelum mereka berpisah, Stefany memasukan sebuah kertas ke dalam saku depan Feran kemudian berkata
"Jika game itu rilis temukan lah aku di sana, mungkin kita bisa mengakrabkan diri setelah bermain bersama." Ucap Stefany dengan volume suara sedikit keras dan dengan senyuman lebarnya.
Setelah itu Stefany berjalan menuju kelasnya.
Feran yang sedikit penasaran mengambil kertas yang berada di dalam saku depanya. Ternyata itu adalah sebuah lipatan kertas kecil. dia membuka lipatan itu, dan terdapat sebuah tulisan yang bertuliskan ''Nick name Lucie''
Setelah dibaca oleh Feran, kertas tersebut dilipat kembali dan kemudian dimasukkan ke dalam saku depan. Dan Feran kembali berjalan ke kelasnya.
Tidak lama setelah itu, seorang guru datang dan pelajaran jam pertama pun di mulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Lihazel
Mantap, semangat thor..
2023-07-02
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
semangat ya thor
2022-07-21
2