Aku sungguh. perasaan ku kalian tau? Sangat kesal keterlaluan dia.
Aku ingin bertanya sungguh, penjelasan nya tidak ku pahami satu pun kata yang dia ucapkan, matilah aku seakan akan dia tidak memberi kesempatan aku bertanya sama sekali.aku mencatat memori yang ku paham sedikit sedikit di pikiranku yang pas pasan ini.
*Tanpa aku sadari aku terpaku dengan wajahnya dan gestur tubuhnya. apa dia wangi iya sih parfumnya ke cium kok sangat harum, aroma khas kopi maskulin tanpa kafein tubuhnya yang tegap, tegas, kharismatik, wibawa, pembawaan yang sedikit seram jadi terlihat sedikit keren.
apa itu dia punya bulu halus di jambang rambut nya, kumis tipis nya , hey jangan lupakan bulu halus di dagu nya itu seperti duren saja (duda keren ya*).
Mendadak suara bel mengagetkan kan ku. aku tersadar, tanpa sadar menggelengkan kepalaku, aku pukul kepalaku apa yang kau pikirkan Adriandra apa kamu sudah tergila-gila padanya oh my God No! Tidak cocok.
Diandra berusaha terus menyadarkan dirinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
“ baik, selamat bertemu di kemudian hari selamat siang oh iya ,kamu saya lupa nama mu? Siapa ?”*ucap pak keenan tegas
kenapa dia terkejut.batin Keenan menatap gadis itu heran dan aneh.
kenapa terlihat menggemaskan.batin Keenan lagi*.
“ Adriandra pak Adriandra “ ucap diandra terkejut. menahan kesal aku pegang pulpen ku dengan erat patah kamu pulpen, itu yang kuharap kan.
“ *Baik Adriandra lepas kan pulpen mu itu kasihlah nafas buatan untuknya “ ucap pak keenan menggelengkan kepalanya.
what! Apa! Nafas buatan, menyebalkan ingin ku banting pulpenku ke hadapannya hilanglah kamu wajah tampan*.
aku pun Berlalu begitu saja tanpa pamrih. Salamlah padaku dosen tua sabar Diandra sabar ini ujian jodoh.
Oke baiklah, kita pergi ke kantin cari makan untuk penghuni perut ku ini dengan seorang diri melangkah ke setiap lorong fakultas seni ku Yap. aku fakultas seni kenapa aku menyukai nya? Aku tidak tau suka saja oke lanjut, melihat setiap sisi ruang di sana, ruang perpustakaan langkah ku terhenti siapa dia? Terlihat tertidur dengan buku buku sebanyak itu sepertinya tidak ada orang lain di sana, lihat sedikit tidak apa apa kan ya.
Ku miringkan kepalaku melihat wajah nya. tampannya! aku tidak pernah melihat nya kalau duduk di depannya tidak di salahkan bukan? H
aku tatap dia, apa itu di pipinya? what coretan pulpen. aku pegang wajah nya apa itu pulpen? Ku coba lap wajah iya coretan pulpen kenapa bisa begitu. batin Diandra tersenyum menggelengkan kepalanya lucu.
*Dengan bahagianya aku tertawa,tiba tiba dia terbangun dari tidurnya, buru buru aku duduk di depannya dan membaca buku apapun itu dengan buru buru Dia melihat ku pandangan heran.
ya lucu sekali ah gemes*.
“ Ehem” suara grogi ku dingin sekali rasanya perpustakaan ini sungguh di tatap terus oleh nya tangan ku seperti keringetan oh ya ampun.
“ ada apa “ dia bertanya.
“ Ah tidak, tidak apa “.ucap Diandra panik.
“ kapan kau ada di depan ku “ dengan heran masih memandang ku.
“ Aku? Baru saja, aku sedang membaca buku ini “.ucap Diandra memperlihatkan sampul buku itu.
“ Bukuku ? Membaca bukuku di saat yang punya sedang tidur “ dia memandang ku lagi!.
“ Ah bukan gitu hanya penasaran buku apa itu aku tidak pernah membacanya ah maaf kan aku,ini aku kembalikan “ aku langsung berdiri dan melangkah menjauhinya.
Beberapa langkah kemudian.
“ Tunggu, tidak apa siapa nama mu? Aku tidak pernah melihat mu? Anak baru?"ucap laki laki itu penasaran.
“ Ah iya aku anak baru fakultas seni, perkenalkan aku Adriandra salam kenal namamu?” ucap Diandra mengulurkan tangannya.ah malunya aku kenapa aku menanyakan nya bodoh.
“ Aku? aku Raffael adizky Afriza fakultas kedokteran disini, salam untuk mu Adriandra” dengan senyum nya yang indah.
Dia tersenyum padaku sungguh tampannya manis juga, aku suka dan kami saling berjabat tangan dengan tersenyum manis.
.
.
.
.
.
....
maaf update sedikit ya ,,,,
di tunggu ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments