Di mobil mewah ini, aku berdua bersama Kak Zayn, sedangkan asistennya mengikuti di belakang dengan mobilku. Sebenarnya aku masih ingin menjelaskan pada mereka bahwa aku tidak hamil, tapi laki-laki menyebalkan yang tengah menyetir di sampingku ini malah melarang.
Dasar egois! Dia kan laki-laki, jelas saja tidak menanggung malu. Lah aku bagaimana?
"Nggak usah dipikir, besok aku akan rilis berita kalau kamu nggak hamil. Jangan terlalu stress, lihat tuh muka jelek amat!" ucap laki-laki tidak berperasaan itu.
Aku tidak meresponnya, malas sekali bicara dengannya yang menyebalkan ini. Kenapa juga aku dulu menyukainya? Hah, rasanya dia dulu begitu sempurna di mataku, sekarang setelah tahu sifat aslinya, masih saja suka sih.
"Dera, kamu sama Zayyan ada hubungan apa sebenarnya?" tanya Kak Zayn.
"Cuma teman, kenapa? Nggak boleh?" tanyaku sedikit sewot.
Kalau tidak diketusi, Kak Zayn ini bisa seenaknya sendiri.
"Aku nggak suka kamu dekat sama dia, nanti setelah kita menikah, kita tinggal di apartemen aja," kata Kak Zayn.
"Terserah!"
Aku masih kesal karena gosip hamil itu, dan ini semua karena Kak Zayn.
*
*
*
Di butik yang menjual gaun-gaun pengantin ini, aku masih sibuk memilih gaun yang pas untuk acara akad dan juga resepsi pernikahanku nanti. Sebagai perempuan, tentu saja aku ingin tampil cantik dan anggun, tapi lagi-lagi Kak Zayn yang menyebalkan malah tidak suka dengan semua pilihan gaunku.
"Apalagi sekarang?" tanyaku dengan kesal saat Kak Zayn lagi-lagi menggelengkan kepala.
"Terlalu terbuka, emang kamu nggak takut masuk angin?" jawabnya yang seolah ingin mengerjaiku.
Apanya yang terbuka sih, ini normal. Lagi pula banyak pengantin yang memperlihatkan sedikit dadanya.
"Udahlah aku malas, Kak Zayn aja yang cari sendiri gaunnya." Aku menghampiri Kak Zayn yang duduk santai sambil mengerjaiku, berulang kali menyuruhku ganti, keluar masuk kamar ganti dengan gaun yang rata-rata terasa berat itu.
"Aku bilang ganti!" perintahnya saat aku sudah duduk di sampingnya.
"Terserah, aku capek," jawabku sambil memejamkan mata.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba Kak Zayn menutupi tubuh bagian depanku, dengan sesuatu yang membuatku cukup kaget dan akhirnya membuka mata. Kak Zayn ternyata sudah melepas jas yang dipakainya untuk menutupi tubuhku.
Belum sempat aku bertanya, dia langsung mengalihkan pandanganya. "Ada apa?" tanya Kak Zayn pada seseorang di yang berdiri di dekat pintu, lumayan jauh dari kami. Ternyata orang itu adalah asistennya Kak Zayn.
"Bos, ada Nona Clara yang membuat keributan di luar," kata Asisten Kai.
Clara? Dia kan mantannya Kak Zayn, apa mereka masih berhubungan?
"Dera, kamu di sini jangan keluar, oke." Kak Zayn dan asistennya kemudian berjalan keluar meninggalkanku.
Huf, dasar laki-laki buaya, kalau masih berhubungan dengan mantannya, lalu kenapa memaksa menikahiku?
Aku mengganti gaun yang masih kupakai ini dengan pakaianku sebelumnya, berjalan keluar membawa jas Kak Zayn yang tadi digunakan untuk menutupi tubuhku.
Seorang wanita terlihat kacau di hadapan Kak Zayn dan asistennya, ia begitu menyedihkan dengan rambut acak-acakan juga wajah yang berderai air mata.
Aku mendekati Asisten Kai untuk meminta kunci mobilku. Namun, belum sempat aku berbicara, Kak Zayn langsung meraih tubuhku ke dalam pelukannya.
"Berhenti menggangguku, atau kuhancurkan karir dan duniamu! Aku sudah melupakanmu, dan dia wanita pilihanku," kata Kak Zayn dengan ekpresi wajahnya yang sangat dingin.
"Dia hanya pelampiasanmu Zayn, aku tahu kamu sangat mencintaiku," balas wanita itu dengan berapi-api, ia bahkan menunjukku dengan jarinya.
"Aku mencintainya Clara, hentikan semua ocehanmu!"
"Aku tidak percaya."
"Kak Zayn aku pulang aja deh," kataku sambil menyerahkan jas miliknya. Rasanya aku tidak perlu mendengarkan perdebatan dua orang ini.
Namun, tiba-tiba Kak Zayn meraih tengkukku dan kemudian menatap wajahku. "Aku mencintaimu, Dera." Kak Zayn langsung mendaratkan bibirnya di bibirku, membuatku sangat terkejut dan juga bingung. Ini adalah ciuman pertamaku, ciuman yang selalu aku harapkan dari Kak Zayn dulu, dan sekarang aku benar-benar mendapatkannya.
Aku bingung harus berbuat apa, sedangkan Kak Zayn terus memainkan bibirku, dan mulai menggigitnya perlahan, membuatku membuka mulut. Kak Zayn dengan leluasa menghisap bibirku bagian bawah, sambil tangannya mengusap kepalaku dengan lembut.
Ya Tuhan, ciuman pertamaku.
🌹🌹🌹
...Mon maap belum sah udah nyosor aja sih si Abang.. Herman deh Othor.. 🤧🤧 Bang Arsen aja nikah beberapa bulan baru dapat ciuman.. Dasar nih si Bang Zayn lebih parah....
Yuk kasih hadiah buat Dera, kembang kopi, like, komen, vote.. semuanya ya 🤭🤭🤭
Sampai jumpa lagi 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Evitariani
dari bau baunya zayn udah mulai cinta mih sama dera
2023-07-31
1
Yucaw
Ho'oh nih Zayn..main sosor aja,tapi dia lembut lioh nyosornya gak kasar..berharap ini juga ciuman pertama Zayn yg sgt menjaga dirinya..tp bpknya dulu juga nyosor gt kan sblm sah..🙈🙈🙈
2023-06-15
0
Joel Fee
dah aduin ma Mak nya ja....biar di ulek.....😔😔
2023-02-10
0