ZAYN
Wanita dan belanja, dua hal yang sangat sulit dipisahkan. Dari sekian banyak wanita yang kukenal, mulai dari Clara, Zea, bahkan Dera juga menyukai belanja, hanya Mama satu-satunya wanita yang tidak hobi belanja.
Dera, wanita yang akan menjadi istriku ini tiba-tiba minta berhenti di tepi jalan saat kami sampai di depan sebuah pusat perbelanjaan yang juga bagian dari perusahaanku. Ia bilang, akan pulang sendiri dan memilih belanja karena ada diskon 80% di mal itu, benar-benar wanita sejati.
Aku sedikit terkejut saat Dera tiba-tiba membuka pintu mobil, secara refleks aku langsung melepas sabuk pengaman yang masih melekat di tubuhku, lalu menahan Dera untuk keluar dengan cara menutup kembali pintu mobil yang sedikit terbuka. Dia pergi bersamaku, pulang juga harus denganku, 'kan?
Mungkin karena kaget, Dera secara tiba-tiba menoleh ke arahku, membuat wajah kami sangat dekat. Bahkan aku bisa mencium aroma bunga mawar yang begitu menggelitik hidung. Mataku terpejam saat aku merasa ingin bersin karena aroma bunga itu, tapi entah mengapa bersin itu tak kunjung datang, dan memaksaku menyerah dan akhirnya membuka mata lagi.
Saat mataku terbuka, aku melihat dengan jelas Dera memejamkan mata sambil memanyunkan bibirnya.
"Ngapain kamu?" tanyaku yang membuat Dera terlonjak kaget.
"Nggak ngapa-ngapain. Kak Zayn kenapa tutup mata?" Dera malah balik bertanya.
"Aku cuma mau bersin," jawabku. "Jangan-jangan kamu berpikir aku akan menciummu, iya kan?" tanyaku curiga. Dera ini sepertinya gadis yang agresif, bisa saja kan dia berpikiran mesum dan ingin menciumku.
"Nggaklah enak aja, pede banget sih Kak Zayn. Udah, aku mau shopping dulu. Bye!" Dera kembali membuka pintu mobil, tapi langsung kutahan tangannya sebelum ia berhasil turun.
"Biar aku temani," kataku sambil menutup kembali pintu mobil, kemudian memakai sabuk pengaman. "Pasang seatbeltnya, nggak dengar itu alarm bunyi terus!"
Dera mencebik, bibir tipisnya itu terlihat seksi saat dia sedang kesal begini. Kemudian ia memasang kembali seatbeltnya.
*
*
*
Saat masuk ke dalam mal, suasananya begitu ramai pengunjung, entah karena diskon atau alasan lainnya aku juga tidak mengerti. Yang jelas laporan bulanan tentang mal ini memang tidak pernah mengalami penurunan.
"Kak Zayn, cepat!" perintah Dera yang berjalan cepat di depanku.
"Kenapa buru-buru sih?" tanyaku.
"Diskonnya sudah mulai. Jangan sampai kita kehabisan, Kak." Dera kemudian menarik tanganku. Dia berjalan cepat setengah berlari, membuat langkahku juga setengah berlari mengikuti gerakannya.
Kami sampai di tempat acara yang Dera sebut 'Midnight Sale'.
Dera langsung melepaskan high heelsnya, dan menyerahkan sepatu yang haknya sekitar sepuluh senti itu padaku. "Nitip Kak."
Dera berlari dengan lincah ke sana ke mari, ia sepertinya lupa dengan dress yang ia pakai.
Dera mengambil beberapa potong baju dan dress, lalu berlari menuju deretan sepatu, mengambil beberapa pasang, lalu berlari lagi menuju deretan tas. Setelahnya ia berlari menghampiriku, dan menyerahkan tumpukan barang belanjaan itu padanya.
"Masih ada sepatu sama tas bagus, tanganku nggak muat, Kak Zayn tolong jagain ya." Gadis itu kembali berlari setelah membuat tanganku penuh dengan belanjaannya.
Sial! Tau gitu aku tunggu saja di mobil bersama bunga itu daripada harus mempermalukan diri seperti ini.
"Tuan, Anda di sini?" Seorang laki-laki dengan pakaian yang sangat rapi berjalan menghampiriku.
Dia salah satu manajer yang mengelola mal ini.
"Apa selalu begini?" tanyaku pada pria yang tidak lagi muda itu.
"Selalu ramai begini, Tuan. Ngomong-ngomong Tuan Bos belanja juga?" Laki-laki itu menatapku dari atas ke bawah. Oh, pasti karena belanjaan Dera ini.
"Bawa ke kasir," ucapku sambil menyerahkan barang-barang belanjaan Dera pada manajer itu.
Tak lama Dera menghampiriku dengan barang yang tak kalah banyak dari sebelumnya.
"Loh, tas, baju, sama sepatuku mana Kak?" tanya Dera dengan wajahnya yang terlihat lemas.
"Aku kasih orang," jawabku santai.
Rasanya menyenangkan juga melihat ekspresi kesal di wajah Dera.
"KAK ZAYN! Aku kan udah capek-capek, Kak." Dera sudah hampir menangis, dan entah mengapa aku jadi tidak tega untuk mengerjainya.
Apa yang aku pikirkan sih, kenapa aku jadi tidak tega melihatnya menangis?
❤❤❤
...Hayo loh Bang, gimana tuh kalau sampek nangis?...
Aku up 1 bab sehari ya, sambil ngurusin abang Arsen yang baru pulang dari Jepang.
Yuk tinggalkan like dan komentarnya 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Yucaw
hmm...apa kata calmer coba kl kencan pertama udah di bikin nangiss?? itu aja dulu zayn kl gak mau ngaku mulai ada percikan" dr hati buat Dera..
2023-06-15
0
Ney maniez
🤭
2022-12-22
0
Dedeh Dian
ok thor.makasih
2022-11-30
0