Zayn mengerutkan alisnya, mencoba mengingat wajah wanita yang kini mendekatinya. Sementara itu, Dera malah memukul dada Zayn tanpa tenaga.
“Kenapa Kak Zayn tunangan sama dia, dia bukan perempuan baik-baik, dia nggak pantes buat Kak Zayn,” sungut Dera yang justru membuat Zayn semakin bingung.
“Kamu kenal aku?” tanya Zayn yang tak bisa mendapatkan kilasan memori tentang gadis di hadapannya.
“Tuh 'kan, Kak Zayn jahat, padahal aku sangat mencintai Kak Zayn,” ucap Dera dengan raut sendunya.
Tiba-tiba wanita cantik itu menangis. Hati dan perasaan Dera begitu hancur setelah mendapat kabar bahwa Zayn akhirnya bertunangan dengan Clara, wanita muda itu merasa terkhianati, dan semenjak itu ia berakhir di klub seperti malam ini.
Zayn menatap bingung pada gadis yang kini ada di sampingnya itu. Bahkan sampai lift terbuka dan seorang petugas keamanan melihat mereka berdua, Dera masih belum berhenti menangis.
Zayn yang merasa tak enak hati mendapat tatapan curiga dari petugas keamanan itu, akhirnya mencari cara supaya Dera mau berhenti menangis.
"Udah jangan nangis, besok kakak belikan chiki," ucap Zayn sambil merangkul bahu Dera.
Zayn membawa Dera masuk ke dalam apartemennya, karena tak ingin menimbulkan masalah. Saat di dalam apartemen, Zayn langsung melepaskan diri dari Dera, membuat tubuh sempoyongan Dera oleng dan hampir terjatuh.
"Ish, bikin susah aja." Zayn menahan tubuh Dera agar tidak membentur tembok.
"Kak Zayn, jangan menikah dengan Clara," rengek Dera yang kesadarannya hampir menghilang.
"Wanita ja**lang itu, aku tidak sudi menikah dengannya,” sungutnya yang kembali diingatkan dengan video Clara.
“Makanya, Kak Zayn sama aku aja.” Dera mengedip-kedipkan mata bulatnya.
Zayn tak peduli, ia berjalan menuju kamar. Kepalanya benar-benar terasa pusing, dan yang saat ini ia butuhkan hanyalah berbaring di ranjang empuknya.
Zayn lupa, atau mungkin tidak sadar, wanita yang tidak dikenalnya itu masih ada di dalam apartemennya.
Dera yang merasa diabaikan, langsung mengikuti Zayn ke kamarnya.
Zayn benar-benar risih dengan tumpahan minuman yang mengenai baju dan celananya. Zayn kemudian melepas baju dan celana itu, menyisakan bokser yang menutupi tubuhnya.
"Kak Zayn, menikahlah denganku," rengek Dera yang telah masuk ke kamar Zayn.
"Heh, cewek aneh, gue nggak tau lo itu nyata apa halusinasi, tapi asal lo tau ya, nikah itu nggak segampang ngerobek bungkus chiki!" jawab Zayn yang kemudian merebahkan tubuhnya di kasur.
"Aku nggak peduli. Aku udah dua tahun mencintai Kak Zayn, dan Kak Zayn nggak pernah sekalipun ngelirik aku." Dera duduk di tepi ranjang, tepat di sebelah kaki Zayn.
Sementara Zayn tak lagi mendengarkan ocehan Dera, ia sudah terbuai oleh rayuan kehangatan bantal empuk di kepalanya. Kepalanya yang benar-benar pusing membuatnya dengan mudah memasuki alam mimpi.
Sedangkan Dera, hanya bisa memandangi wajah tampan Zayn yang tertidur itu. Sebenarnya ia ingin pulang, tapi kepalanya yang juga terasa berat membuatnya tidak tahan dan akhirnya ikut berbaring di samping Zayn.
***
Marisa berjalan tergesa-gesa memasuki apartemen putranya. Ia berharap putranya ada di tempat itu, karena ini sudah hampir jam makan siang, dan Zayn tidak juga datang ke kantor.
Pintu apartemen tidak terkunci, Marisa langsung menuju salah satu kamar dan seketika itu ia dibuat syok.
"Zaaayyyn," teriak Marisa pada putranya itu.
Ia mendekat lalu menggoyang-goyangkan tubuh Zayn yang bertelanjang dada, membuat si pemilik tubuh mengerjap seketika.
"Mama." Zayn terbelalak melihat wajah Marisa yang sudah memerah seakan ingin memarahinya habis-habisan, apalagi kepalanya masih terasa pengar.
"Apa yang kalian lakukan?" Marisa menunjuk wanita di samping Zayn yang masih mengerjap, kaget juga mendengar teriakan Marisa.
"Kamu siapa?" tanya Zayn pada Dera yang masih terbungkus selimut tebal di sampingnya.
"Aku Dera, Kak Zayn. Apa Kak Zayn nggak ingat aku?" Dera tersenyum canggung.
"Kalian berdua ... mama akan telfon papa untuk bicarakan masalah ini!” Marisa meraih ponsel di dalam tasnya, lalu berjalan meninggalkan dua manusia yang baru sadar itu.
"Aku boleh mandi dulu ya," ucap Dera dengan bibir bergetar. Ia merutuki dirinya sendiri, harusnya ia pulang saja tadi malam. Karena terlalu mabuk, semuanya jadi kacau. Ia berpikir Zayn-nya pasti akan membencinya.
***
Dua manusia yang akan dihakimi itu duduk berdampingan di sofa. Di hadapannya sudah hadir papa dan mama Zayn yang akan menginterogasi keduanya.
"Jadi, apa yang sudah kalian lakukan?" tanya Elvan dengan dada yang kembang kempis menahan amarahnya.
"Maaf, Pa. Walaupun kami tidak berzina, tapi aku akan tetap menikahinya sebagai wujud tanggung jawabku."
Tentu saja jawaban Zayn membuat kedua orang tuanya sedikit lega, karena Zayn menunjukkan tanggung jawabnya sebagai laki-laki. Namun, Dera tentu saja begitu syok mendengar jawaban Zayn.
Dua tahun ia mengejar cintanya, dan sekarang tanpa pernyataan cinta sebelumnya, ia akan menjadi istrinya Zayn. Seorang bos besar GC Grup.
"Maaf Om, aku nggak bisa."
Kalimat yang meluncur dari bibir Dera sontak saja membuat Zayn kesal.
Gadis gila ini semalam merengek minta dinikahin, sekarang kenapa menolak?
❤❤❤
Nah loh, kenapa tuh si Dera nggak mau?
Yuk Gengs, pencet like, dan favoritenya ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Yucaw
zayn..big bos masak iya jajanin adiknya Chiki..😥 Chiki sm pabrik" nya gt ya..btw Dara bagus juga nolak meski hati bersorak..kaum dikit lah yaa..good girl..👍🏻👍🏻
2023-06-15
1
Yullie Kasih
Haha
2023-06-02
0
Ney Maniez
msh nyimak
2022-12-22
0