"Key kembali menatap Yesi dengan wajah dinginnya. Yessi sempat melirik ke arah Key, tapi ia kembali menurunkan pandangannya. Tatapan dingin pria itu seakan menusuk tulangnya. Tapi tatapan Key berubah melembut begitu berhadapan dengan Ayahnya Yesi bePak Kupit.
Mereka berdua kini telah dihadapkan oleh penghulu dengan disaksikan oleh Pak Kupit dan juga beberapa warga.
"Bagaimana bapak-bapak, sah?"
"Sah!!!"
Kalimat Sakral nan syahdu telah diucapkan oleh Key dengan seperangkat alat sholat dan sebuah kalung berlian sebagai mas kawinnya.
Ijab kabul telah di laksanakan dengan Khidmat disaksikan beberapa warga, Dokter dan juga suster. Yesi saat ini sudah resmi menyandang status sebagai Istri Key dengan nama asli Aryo Saputra. Yesi meneteskan air matanya, entah itu air mata kebahagiaan atau kesedihan hanya dia seorang yang mengetahuinya.
Yesi mencium punggung tangan Key. Disambut oleh Key dengan kecupan lembut di kening Yesi.
Wajah pucat Pak Kupit tersenyum, keinginannya telah terkabul. Ia merasa tenang bisa menyerahkan tanggung jawab putrinya pada orang yang tepat menurutnya.
Key dan Yesi mencium punggung tangan Pak Kupit. Orangtua itu meraih tangan putrinya lalu menyerahkannya kepada Key.
"Sekarang ia tanggung jawabmu. Jangan sakiti dia. Jika ia berbuat salah maka ajari dia untuk berbuat benar. Jika kau merasa ia tidak pantas untukmu, maka buatlah menjadi pantas."
"Bapak tidak perlu khawatir saya akan menjaga Putri Bapak dengan nyawa saya. Saya juga sudah mengabulkan keinginan Bapak, jadi bapak harus segera sembuh. Sekarang sebaiknya Bapak istirahat dulu ya."
"Cepat sembuh ya Yah" Yesi berpamitan pada Ayahnya. Dan semua orang meninggalkan ruangan itu. Agar Pak Kupit bisa beristirahat dengan tenang.
"Nak Key dan Nak Yesi sebaiknya pulang dulu istirahat. Biar saya dan istri saya yang menjaga Pak Kupit disini."
"Tidak, Yesi mau tunggu ayah disini."
Yesi menolak permintaan mereka. Sementara Key hanya diam saja memperhatikan.
"Begini Nak Key, Nak Yesi. Sebenarnya warga di kampung kita sudah menyiapkan syukuran kecil-kecilan untuk pernikahan kalian. Selain untuk ucapan selamat atas pernikahan kalian. Ini juga sebagai tanda terimakasih kami karena Nak Key sudah membantu warga desa mengusir rentenir Karjo yang jahat itu. Jadi sebaiknya kalian berdua pulang dulu ya. Biar warga yang menantikan kedatangan kalian tidak kecewa."
"Baik Pak saya akan mengajaknya pulang" ujar Key.
"Tapi Ayah saya, bagaimana pak?"
"Jangan khawatir kami akan menjaganya" ujar Juragan ikan beserta istrinya."
Key dan juga Yesi saat ini berada di dalam mobil yang tengah melaju menuju kampung nelayan. Tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka berdua, yang ada hanya suasana canggung dan hawa yang dingin melingkupi mereka.
Yesi mengalihkan pandangannya kesamping menatap pemandangan dan mobil berlalu lalang. Setelah perjalanan yang dipenuhi dengan hawa Dingin akhirnya Yesi bisa bernafas lega karena mereka telah sampai ditujuan.
Key dan Yesi disambut oleh para warga dengan alat musik rebana. Mengiringi mereka masuk ke dalam rumah. Sepanjang perjalanan para warga memberikan mereka selamat.
Sesampainya di dalam rumah para warga mengajak Key dan juga Yesi mengadakan syukuran atas pernikahan mereka dengan dipimpin doa oleh Ustadz di kampung mereka.
Doa telah selesai dipanjatkan dilanjutkan dengan makan-makan bersama.
Yesi terharu dengan sikap dan kepedulian para warga terhadapnya dan juga Ayahnya. dengan Isak tangis Ia mengucapkan terimakasih dan juga memohon doa untuk kesembuhan Ayahnya. Sementara Key hanya menatap datar para warga dan juga Yesi.
"Jangan bersedih Nak, walau bagaimanapun hari ini adalah hari kebahagiaanmu. Ayahmu pasti juga ingin melihatmu bahagia. Kami disini mendoakan kebahagiaanmu dan juga kesembuhan Ayahmu" ucap Ustadz kampung nelayan.
"Terimakasih Pak, Bu. Terimakasih sekali lagi. Tiara bahagia dan sangat beruntung memiliki kalian semua.
Sementara itu di luar rumah ada sekelompok bapak-bapak yang sedang melakukan konferensi meja bundar. Sepertinya mereka memiliki rencana besar untuk Key.
"Apa kalian yakin kita harus melakukan ini."
"Yakin. Anggap saja ini adalah balasan terimakasih kita pada Tuan Key karena telah membantu ekonomi kita."
Ya, pria yang sedang berembuk itu adalah para nelayan yang sebelumnya dibikin babak belur oleh Key. Mereka saat ini sedang merencanakan sesuatu untuk masa depan Key dan juga Yesi.
"Ini adalah resep turun temurun, dijamin tokcer, bakalan buat Tuan Key jadi bersemangat nanti di ranjang. Saya juga sudah meminta istri saya membuat ramuan untuk Yesi. Selain menambah gairah itu juga buat kesuburan jadi di jamin sekali bikin langsung jadi. Kalian jangan khawatir Tuan Key pasti akan berterima kasih pada kita nanti karena ramuan ini." mereka terkikik geli membicarakan ide gila mereka.
"Tapi tadi saya dan istri saya masuk ke kamar Yesi. Kalian tau ranjangnya sangat kecil dan juga terlihat tua. Bagaimana nanti jika tiba-tiba ranjang itu ambruk karena Tuan Key terlalu bersemangat."
"Kau benar, kita melupakan ini semua. Terus bagaimana ini. Dimana kita beli ranjang malam-malam begini."
"Terpaksa mereka tidur tanpa ranjang. Tapi tenang saja di rumahku ada kasur baru yang ukurannya lebih besar daripada kasur Yesi. Kita bisa menukarnya dengan itu."
"Ya sudah kita bagi dua kelompok. Kelompok pertama ajak tuan Key kemari dan pastikan meminum ramuan ini. Dan kelompok kedua kita menyusup ke kamar Yesi dan singkirkan ranjang tua dan kasur kecil itu. Oke..., Let's go kita laksanakan misi kita."
"Apa ini Pak," tanya Key penasaran ketika salah seorang pria menyodorkan minuman pada Key.
"Ini minuman tradisional kampung kami Nak. Baik untuk kesehatan, bisa menghangatkan badan." Juga menghangatkan ranjang sambungnya dalam hati.
"Ayo nak dicoba. Kami tadi juga sudah meminumnya" ucap mereka berbohong.
Sementara itu di dalam ibu-ibu nelayan juga membujuk Yesi untuk meminum ramuannya. Setelah memastikan misi mereka selesai, mereka serentak berpamitan pulang tapi sebelum itu mereka secara bergotong royong membersihkan dan merapikan rumah Yesi.
"Kami semua pamit dulu ya nak. Jangan lupa layani suamimu dengan baik."
"Yesi, ini suamimu terlihat lelah. cepat ajak ke kamar sana. Tidak perlu mengantarkan kepergian kami."
"Tapi Bu..."
"Sudah sana kalian berdua masuk kamar" beberapa orang sengaja menggiring Yesi dan Key memasuki kamar mereka. Kamar pengantin yang sudah di hias oleh mereka. (tapi tanpa adanya ranjang wk wk wk 😂🤣🤣🤣🤣)
"Pergi kemana ranjang dan kasurku" Yesi menatap heran kasur yang tergeletak dilantai yang telah di hiasi dengan taburan bunga mawar berbentuk love.
Ia mengamati barang-barang di kamarnya tidak ada yang berubah kecuali tempat tidurnya yang menghilang. tergantikan dengan kasur yang tergeletak di lantai dengan ukuran besar.
Tiba-tiba tubuh mereka berdua merasakan gerah dan juga gairah yang tak tertahankan lagi. Pandangan mereka saling bertemu menatap penuh gairah dan secara bersamaan bergerak mendekat.
TBC
Terimakasih telah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak jempolnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
auliasiamatir
kkkk warga nya perhatian banget sama penganten baru
2021-12-30
0
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
lanjut lanjuttt
2021-10-18
0
Mawar Melati Aini
selamat menempuh hidup baru key dan yesi,semoga langgeng
2021-08-31
0