Dua orang pria paruh baya terlihat sedang berlomba pacuan kuda. Menunggangi kuda dengan lincah melompat melewati papan rintangan.
"Kau masih saja kalah dariku."
"Kau bisa menang dalam pacuan kuda, tapi dalam dunia bisnis aku rajanya." Mereka berdua tertawa secara bersamaan.
"Sudah saatnya membawa ahli warismu kembali."
"Akankah ia memaafkanku jika mengetahui akulah yang menyakiti ibunya."
"Itu bukan sepenuhnya kesalahanmu, saat itu seorang menjebakmu dengan obat perangsang."
"Seandainya malam itu aku tidak koma dan kecelakaan, Aku pasti akan bertanggung jawab terhadapnya dan juga Ibunya."
"Ibunya membencinya dan meninggalkannya sebelum ia beranjak dewasa. Ia begitu membenci putramu, karena kesalahanmu itu."
"Aku adalah pria yang memperkosanya dan menghancurkan hidupnya. Aku memang pantas dibenci olehnya. Tapi aku tak pernah berpikir ia tega melampiaskan semuanya pada putra kami."
"Seandainya kau menemukannya lebih dulu. Kau tak perlu kesulitan seperti ini. Memikirkan cara untuk menarik putramu ke sisimu."
"Kita hanya bisa mengawasinya dari jauh saat ini. Putraku memiliki insting yang cukup peka. Jangan sampai anak buahmu tertangkap olehnya karena diam-diam mengawasinya. Tunggu sebentar lagi aku pasti akan berhasil menarik putraku ke sisiku dan menjadikannya ahli warisku yang sah."
"Jangan khawatir, aku sudah mempersiapkan sebuah rencana untuk membawa putramu ke sisimu."
"Terimakasih, kau memang sahabat terbaikku."
*************
Yesi terkejut mendapatkan pesan agar segera pulang ke kampung halamannya. Ia jadi bertanya-tanya ada apa dengan Ayahnya. Ia berusaha melakukan panggilan telepon berkali-kali tapi tak ada jawaban. Dengan segera Yesi menemui Bosnya untuk ijin beberapa hari agar ia bisa pulang kampung menemui Ayahnya.
"Selamat siang Pak, Maaf mengganggu saya ingin meminta waktunya untuk berbicara sebentar" ujar Yesi ketika berada di hadapan bosnya.
"Ada apa?"
"Begini Pak Saya ijin 5 hari ingin pulang kampung. Maaf Bos mendadak tapi ini sangat penting."
"Baiklah saya ijinkan, tapi hanya untuk 3 hari saja dan..."
Tiba-tiba terdengar suara telpon sehingga memutuskan pembicaraan Dimas dan Yesi. Dimas segera mengangkat telponnya. Dari pembicaraan Dimas Yesi bisa mendengar bahwa saat ini istri kecil Dimas telah di culik oleh seseorang.
"Sebelum kau ijin pulang tolong kau hubungi Erick. Katakan padanya istriku di culik, suruh ia mengumpulkan bodyguard untuk mencari keberadaan istriku. Seandainya saja ada Aryo pasti segalanya akan lebih mudah."
Dimas bergegas keluar ruangan dengan terburu-buru. Dan Yesi menuruti perintah Dimas.
Selesai dengan tugasnya Yesi langsung pulang ke kosan, bersiap-siap. Ia kemudian bergegas ke terminal bus dan menaiki bus jurusan kampung nelayan.
"Assalamualaikum Pak, saya sudah sampai terminal. Bagaimana kondisi Ayah saya saat ini."
"Kondisi Ayahmu baik-baik saja. Hanya tinggal menunggu hasil lab saja. Sebaiknya kau cepat kemari Ayahmu sudah merindukanmu" Ucap juragan ikan berbohong.
"Boleh saya bicara dengan Ayah sebentar."
"Ayahmu sedang tidur, cepatlah kemari. Bapak tutup dulu ya telponnya, ini dokternya sudah datang."
Juragan ikan mengakhiri panggilannya dengan cepat. ia takut kelepasan dan salah bicara. Biarlah sesampainya disini ia baru memberitahukan kenyataan yang sebenarnya.
Key sampai di rumah sakit berbarengan dengan Putri dari Pak Kupit.
"Bapak ada disini, Pak Dimas beberapa hari ini selalu mencari-cari keberadaan bapak. Itu Tiara..."
"Tidak usah banyak bicara, sebaiknya kau cepat temui Ayahmu di ruang ICU lantai 2. Kondisinya kritis saat ini."
"Ayah...." gumam Yessi lalu bergegas pergi
Yessi yang tadinya ingin memberitahu perihal hilangnya Tiara jadi menghentikan ucapannya. dengan segera ia berlari menuju lift untuk ke lantai dua.
Ya Yessi adalah sekretaris Dimas dan juga merupakan putri kandung dari Pak Kupit. Sebelum ia ijin untuk pulang ke kampungnya, Dimas meminta bantuannya untuk menghubungi beberapa bodyguard mencari keberadaan Tiara.
Saat ini Yessi dan juragan ikan berada di dalam ruang perawatan. Tak lama datanglah seorang dokter diikuti oleh dua orang perawat di belakangnya.
Dokter itu tersenyum dan menyapa Yessi dan juragan ikan. Ia lalu memeriksa pasien.
"Bagaimana kondisi Ayah saya dokter" tanya Yessi khawatir.
"Kondisinya saat ini sedang kritis, kami akan berusaha untuk menyelamatkannya. Tapi anda juga harus bersiap jika kemungkinan terburuk terjadi. Tetaplah berdoa dan dukung pasien untuk terus semangat berjuang melawan sakitnya. Pasien saat ini tidak hanya membutuhkan kami tapi juga doa dan dukungan keluarga."
"Tolong sembuhkan Ayah saya Dokter hanya dia yang saya miliki" tangis Yessi.
"Dokter, lihat tangan pasien bergerak. Sepertinya pasien mulai sadarkan diri" ucap seorang suster yang melihat jari Pak Kupit bergerak
Dokter mendekat kearah pasien dan kembali memeriksanya. Pak Kupit berusaha melepas oksigen yang ia kenakan tapi dokter menghalanginya. Yessi berjalan mendekat kearah Ayahnya.
"Ayah.…, Cepat sembuh ya Yah Yessi ada disini" Yessi menahan tangisannya tapi air matanya tetap saja menetes.
"Jangan biarkan pasien terlalu banyak bicara. Biarkan pasien beristirahat terlebih dahulu. Kami permisi dulu Nona" Dokter itu keluar setelah memeriksa pasien.
"Key... Panggilkan Key..."
"Key? Siapa itu Pak?" tanya Yessi pada juragan ikan.
" Key dia tamu istimewa ayahmu dan juga yang membawanya kemari. Tapi Tuan Key belum kembali dari kampung nelayan. Biar saya telpon agar kemari." ujar juragan ikan.
"Saya sudah disini." Key berjalan mendekat kearah Pak Kupit. Ia menggenggam tangan lemah pria itu.
"Tuan Aryo." ujar Yessi terkejut.
"A-aku tidak bisa bertahan lagi. To-tolong jaga pu-triku. Nika-hilah dia, ku-mo-hon."
"Ayah..."
"Ayah kumohon jangan bicara lagi, Yesi akan baik-baik saja Ayah."
"Key kumohon" ujar Pak Kupit mengabaikan ucapan Yessi.
"Aku akan menikahinya, tapi anda harus bertahan. Bukankah Bapak pernah bilang ingin menyaksikan pernikahan putri Bapak."
Pak Kupit mengangguk mengiyakan perkataan Key. Key kemudian meminta tolong pada Juragan ikan untuk memanggilkan Penghulu atau Ustadz yang bisa menikahkan mereka Sekarang juga. Ia juga memberikan sejumlah uang untuk Juragan ikan untuk membeli yang diperlukan, Seperti mas kawin dan baju yang layak yang bisa dikenakan Yesi.
Juragan ikan meminta bantuan beberapa warga desa untuk bergerak cepat, selagi menunggu kedatangan penghulu. Ia juga meminta bantuan beberapa warga desa untuk menjadi saksi.
Hanya memerlukan waktu satu jam saja semua sudah mereka beli. Seperangkat alat sholat, Baju Kebaya untuk Yesi dan juga Jas untuk dikenakan Key. Key juga mengambil kalung emas putih bertahtakan berlian yang ia sembunyikan di dalam laci mobilnya. Awalnya kalung itu ia siapkan sebagai hadiah untuk Ibunya.
Yesi mengenakan kebaya dengan make up tipis, tidak ada pesta, kue pengantin, makanan mewah atau dekorasi yang indah. Yang terpenting baginya saat ini adalah mengabulkan permintaan Ayahnya.
"Jangan nangis aja Nduk, nanti make up nya luntur" Istri Juragan ikan menghapus air mata Yesi.
"Ayo senyum, bagaimanapun juga hari ini adalah hari pernikahanmu. Kasih senyuman yang manis untuk Ayahmu. Biar Ayahmu semangat melawan penyakitnya."
"Iya, Bu" Yessi menguatkan dirinya, ia menahan air matanya. Melangkah ke kamar Ayahnya di dampingi oleh istri juragan ikan dan beberapa warga kampung nelayan.
Key sempat terpana menatap Yesi yang terlihat cantik dengan balutan kebaya dan makeup tipis. Tapi saat pandangan mereka tak sengaja bertemu, Key kembali ke mode datarnya.
Dengan langkah sedikit gugup Yesi mendekat ke arah calon suaminya. Terlihat bapak penghulu yang sudah siap mendampingi pernikahan mereka.
Yesi merasakan kegugupannya, bahkan telapak tangannya terasa sangat dingin. Tapi pria disampingnya terlihat tenang dengan wajah datarnya.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jempol kalian ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
auliasiamatir
lanjut
2021-12-30
1
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
hayukk gas ken
2021-10-18
0
Mawar Melati Aini
semangat thor
2021-08-31
0