episode 18

Saat ini Calista tengah mengobati luka di lengan nya . Sambil melihat cermin , Callista tersenyum miris.

''Heh . Luka ini tidak seberapa dengan luka yang akan kau dapatkan di kemudian hari Calista. Bahkan mungkin nyawa mu juga akan melayang'' ucap Callista pada diri nya sendiri.

''Callista!!!'' panggil Damian

Tiba tiba suara Damian menyadarkan Callista . Callista pun langsung menutup luka nya dengan memaki kaos lengan panjang.

''Iya Tuan '' jawab Callista dan berlari menuju ke arah Damian.

'' Ada apa Tuan??'' tanya Callista

''Ada apa kau bilang . Seharusnya aku yang bertanya pada mu . Dari mana saja kau hah!!! . Aku mencari mu dari tadi !!!'' bentak Damian

''Maafkan saya Tuan . Saya tadi sedang jalan jalan di taman belakang dan saya malah ketiduran di dalam gudang di samping taman'' ucap Callista dengan tenang. Dia sudah menyiapkan sebuah alasan agar Damian mempercayai nya.

Damian menatap dingin ke arah Callista . '' Aku memang buta , tapi aku memiliki seribu mata di tempat ini . Jadi jangan coba coba kau membohongi ku'' ucap Damian menatap ke arah Callista

Callista terdiam sambil menatap mata biru milik Damian . Dia terpesona akan mata biru itu , seperti ada magnet yang mendorong Callista untuk selalu menatap mata biru itu .

''Baik Tuan . Saya mengerti'' ucap Callista sambil menundukkan kepala nya

''Sekarang bersiap lah . Aku akan membawa ku sebuah tempat'' ucap Damian

''Baik Tuan . Saya akan bersiap dulu '' tanpa menjawab Damian langsung pergi

Callista pun bernafas lega saat Damian sudah pergi dari hadapan nya . Tiba tiba tamu tidak di undang datang menghampiri Callista , siapa lagi kalau bukan Briana.

''Heh !! . Emang enak di marahi sama Tuan Damian . Lagian jadi pelayan itu jangan suka keluyuran'' ucap Briana sinis

''Lebih baik menjadi pelayan yang suka keluyuran dari pada menjadi pelayan yang suka menggoda Tuan nya . Kau tau Briana , kau tak lebih dari kata seorang pelacur'' ucap Callista menekan kata pelacur

Briana marah mendengar Callista mengatai nya pelacur , Dia menjambak rambut Callista dari belakang .

''Kau ingin melawan ku Hah !!'' ucap Briana sambil menarik rambut Callista , tapi Callista tidak merintih sedikit pun , dia bersikap tenang dan tersenyum .

''Apa hanya seperti ini tenaga mu Briana? . Rasakan lah bagaimana tenaga ku'' ucap Callista lalu memegang tangan Briana dan memutar nya hingga Briana memekik kesakitan.

''Aakkhh !! . Callista lepaskan , I ini sangat sakit'' rintih Briana

Callista melepaskan tangan Briana dan mendorong nya hingga terjatuh . Callista menghampiri Brian.

''Kau pernah menampar ku , dan aku hanya diam . Tapi sekarang aku tidak akan tinggal diam untuk selalu kau tindas . Aku akan melakukan hal lebih pada diri mu jika kau berani mengusik ku'' ucap Callista dingin dan membuat Briana ketakutan

''Ahh . Kau membuang waktu ku Briana . Sekarang pergi lah dan urus urusan mu sendiri'' Ucap Callista mengusir Briana dan Brian pun langsung berdiri sambil memegang tangan nya yang terasa sakit .

"Sial . Dari mana Callista mendapat keberanian itu dan bagaimana bisa dia melukai ku . Aakkhh sial . Lihat saja Callista, Kau akan mendapat balasan dari ku" ucap Briana dalam hati dengan menahan Amarah

Sedangkan saat ini , Callista sudah bersiap untuk pergi bersama Damian . Bahkan saat ini Callista sudah berada di dalam mobil yang sama dengan Damian .

"Mau kemana ini ?? . Sebenarnya Damian ingin mengajak ku kemana??" tanya Callista dalam hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!