episode 14

Callista pun masuk ke dalam kamar nya dengan perasaan marah.

''Sial !!! Sial sial sial !!!!!'' teriak Callista

''Berani berani nya dia menampar ku. Awas saja kau rubah kecil , aku akan membalas semua perbuatan mu . Mungkin untuk saat ini aku akan mengalah , tapi tidak untuk lain waktu. Aku akan membunuh mu , bahkan mencincang habis tubuh mu ..Aakkhh!!!!!" Ucap Callista dengan mata merah penuh amarah.

Hari pun menjelang sore , Dan saat ini Callista tengah menunggu kedatangan Damian.

Dan tak lama kemudian , mobil Damian beserta pengawal nya datang . Callista pun menundukkan kepala nya tanda hormat.

''Selamat datang Tuan,'' sapa Callista sambil menundukkan kepala nya

Damian pun hanya diam tak menjawab sapaan Callista. Lalu Damian memberikan tas nya kepada Callista.

Callista pun mengikuti dari belakang kemana Damian pergi . Callista mengerti arah tujuan Damian , pergi ke kamar.

''Siapkan air mandi . Aku ingin mandi'' perintah Damian

''Baik Tuan ,'' jawab Callista dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Setelah menyiapkan air mandi Damian , Callista pun keluar dan mengambil bathrobe untuk Damian nanti.

''Air nya sudah siap Tuan,''

Damian pun berjalan tanpa memperdulikan Ucapan Callista.

''Iihh dasar. Mata buta ehh mulut nya juga bisu,'' gerutu Callista

Tiba tiba suara Damian mengagetkan Callista yang tengah menyiapkan baju untuk Damian .

''Callista !!!'' panggil Damian sedikit berteriak.

''Iya Tuan ,'' Callista pun berlari menuju ke kamar mandi.

Saat Callista membuka pintu kamar mandi , Dia terkejut saat melihat Damian berada di dalam bathtub dengan keadaan telanjang.

''Oh My God,'' Callista bicara pelan sambil menutup mata nya.

''Cepat gosok kan punggung ku,'' perintah kembali Damian.

''Apaaah?'' Callista tampak terkejut dengan perintah Damian.

''Apa nya yang Apah ?? . Cepat gosok punggung ku'' Suara Damian sedikit membentak.

Dengan berat hati , Callista pun menuruti perkataan Damian . Meski diri nya sangat merasa malu .

Callista pun mulai menggosok punggung kekar Damian. Callista bahkan sedikit membelai tubuh kekar milik Damian.

''Berotot sekali . Tubuh yang sangat indah " Ucap Callista dalam hati

Tiba tiba suara Damian mengagetkan diri nya.

''Aku menyuruh mu menggosok punggung ku , bukan malah membelai nya'' Ucap Damian

''Ahh maafkan saya Tuan,'' Callista tersadar dari lamunan nya dan kembali menggosok punggung Damian.

Saat dia menggosok bagian dada Damian , Dia tidak sengaja menjatuhkan sikat nya dan langsung mengambil nya.

Tapi sesuatu yang dia pegang bukan sikat , tapi sesuatu yang keras dan ..

''Aakkhh!!!!! ''Callista berteriak dan langsung berlari keluar dari kamar Damian.

Sedangkan Damian , dia merutuki diri nya sendiri.

''Sshiit.Kenapa kau malah berdiri ??'' Ucap Damian

Sebenar nya sedari tadi milik Damian sudah berdiri sejak Callista menggosok punggung nya , hanya saja Damian berusaha tenang menutupi milik nya yang berdiri.

Tapi siapa sangka , sikat untuk menggosok malah jatuh dan tanpa di sengaja Callista malah memegang milik Damian.

Sedangkan saat ini Callista sedang menetralkan detak jantung nya yang berdetak tidak karuan.

''Tenang kan diri mu Callista , tenang diri mu,'' Ucap Callista sambil mondar mandir

Dia masih shok dengan apa yang terjadi barusan.

''Apa yang aku pegang tadi. Kenapa besar sekali . Aakkhh. '' Ucap Callista sambil menggosok gosok kan tangan nya.

''Tidak tidak . Aku tidak boleh berlama lama di sini. Aku harus segera pergi'' Ucap Callista lalu mengambil hp nya untuk menghubungi Jimmy

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***