Bab 19

Perusahaan Avago Technologies.

Setelah memberitahu kenyataan yang sebenarnya pada Agneta, kalau dirinya sudah menikah dengan wanita lain. Dan alasan kenapa ia menikah dengan wanita itu, tapi tentunya tanpa memberitahu apa yang menjadi rencanannya.

Kini Aries menatap Agneta yang tengah menangis tersedu-sedu, wajah cantik itu terlihat berlinangan air mata dengan kepala yang tertunduk. Sungguh pemandangan yang sangat menyayat hatinya, karena wanita yang selama ini baik dan selalu berada disisinya justru tersakiti oleh pembuatnya.

"Kau jahat Aries! Kenapa kau melakukan semua ini padaku? Kenapa?" Lirih Agneta dengan suara yang tercekat, memukul dada bidang Aries dengan kasar.

"Sayang ..." dipeluknya tubuh Agneta dengan sangat erat agar wanitanya itu tenang dan berhenti menangis. "Bukankah sudah aku katakan, ini semua terjadi diluar kehedakku." Aries mengurai pelukannya, menangkup wajah cantik Agneta agar melihat kearahnya. "Kejadian malam itu terjadi sebelum kita mempunyai komitmen apa pun, dan tanpa aku tahu kejadian malam itu membuatnya hamil."

"Kau bohong! Kau pasti berbohong padaku." Agneta yang marah dan kecewa menghempaskan tangan Aries dari wajahnya. "Kau beralasan seperti itu agar tidak dituduh berselingkuh dibelakang ku." ketus Agneta.

Aries menghela napasnya dengan kasar saat Agneta tidak mempercayai perkataannya. "Kau tahu dengan jelas siapa aku Agneta, aku berani bersumpah kejadian itu terjadi sebelum kita memiliki hubungan! Dan saat aku tahu wanita itu hamil anakku, mana mungkin aku diam saja dan tidak bertanggung jawab sama sekali." Aries kembali menangkup wajah wanitanya. "Aku tidak sampai hati melihat darah daging ku sendiri, tidak mempunyai status yang jelas di mata hukum dan negara. Itu sebabnya aku menikahinya hanya sampai wanita itu melahirkan."

"Lalu bagaimana dengan aku?" Agneta mengusap air matanya yang terus saja membanjiri kedua pipinya.

"Aku tetap akan menikahimu setelah aku bercerai dengannya." Ucap Aries.

"Benarkah?" Agneta tersenyum sinis lalu berdiri dari duduknya. "Aku tahu dengan jelas siapa kau Aries! Kau tidak akan mungkin menceraikannya, apalagi setelah wanita itu melahirkan!"

"Agneta." Aries menghampiri tunangannya, lalu memeluk tubuh wanita itu dari belakang. "Aku tahu aku bersalah dan menyakitimu, aku juga tidak meminta kau untuk memanfaatkan kesalahan yang aku perbuat. Tapi satu yang aku minta percayalah padaku satu kali ini saja."

Agneta yang sudah kehabisan air matanya hanya mampu terdiam tanpa menjawab perkataan Aries, pikirannya saat ini sedang bertanya-tanya siapa wanita yang dinikahi oleh kekasihnya? Dan entah mengapa bayangan wajah wanita itu muncul dibenaknya, seorang wanita yang mampu membuat prianya begitu khawatir saat dia tersedak.

"Venus Graham."

Dan jika tebakannya itu benar maka saingannya kali ini akan sangat sulit untuk di singkirkan, karena wanita itu berasal dari keluarga berada dan tentunya wanita itu pintar, tidak seperti Kejora yang ia tahu tidak memiliki kekayaan, dan kekuatan untuk berada di sisi Aries.

"Siapa wanita itu? Wanita yang kau nikahi?" tanya Agneta untuk memastikan tebakannya benar atau salah.

"Dia .. dia Venus Graham."

Deg.

Dada Agneta terasa sesak saat mengetahui tebakannya itu benar, dengan menghela napasnya Agneta berusaha untuk tetap tenang.

"Jika kau ingin aku percaya padamu dan kau benar-benar mencintaiku, maka sekarang juga ceraikan Venus Graham!" Agneta tidak mau kehilangan Aries setelah perjuangannya selama bertahun-tahun ada disisi pria itu.