Bab 8 Kedua kalinya.

Dan saat ini Aries benar-benar membutuhkan pelepasannya, karena gairah yang ada ditubuhnya benar-benar naik terlebih tangannya sudah merasakan kehangatan tubuh Venus.

"Tapi Aries ..." Venus tidak bisa menahan lagi saat pria itu menyentuh di semua titik sensitifnya, membuat tubuhnya merasakan gairah yang terbakar sampai ia pun akhirnya diam dan menikmati semua sentuhan yang diberikan oleh pria itu.

Ini kedua kalinya tubuh Venus disentuh oleh seorang pria, dan pria yang menyentuhnya adalah pria yang sama yang telah mengambil keperawanannya.

"Ah ... Aries." Venus mencengkram rambut suaminya, saat pria itu sudah tenggelam di bagian intinya, menyentuhnya dengan lembut hingga membuat tubuh Venus bergetar hebat saat sesuatu dari dalam tubuhnya keluar begitu saja.

Tubuhnya yang terasa lelah saat pelepasan itu ia dapatkan, kembali menenggang saat Aries yang berada di atas tubuhnya bersiap untuk menyatukan tubuh mereka.

Dan malam itu pun mereka lalui dengan pergulatan panas saat penyatuan itu terjadi, deru napas dan suara *******, serta erangan memenuhi setiap sudut kamar. Memperlihatkan betapa dahsyatnya percintaan yang sedang dilakukan oleh kedua insan yang ada di dalam kamar tersebut.

...🍁🍁🍁...

Keesokan harinya.

Aries yang terbangun dari tidurnya, begitu terkejut saat matanya yang terbuka menatap punggung polos seorang wanita yang tertidur di sampingnya, terlebih saat menyadari saat ini mereka berdua polos tanpa sehelai benang pun.

"Sial!" umpat Aries dalam hati saat teringat kembali kejadian tadi malam, dimana mereka bercumbu dengan penuh gairah. "Apa yang sudah kau lakukan Aries?" pria itu merutuki perbuatannya dengan helaan napas yang panjang.

Di tatapnya wajah Venus yang masih tertidur dengan lelap dengan perasaan penuh penyesalan, menyesal karena sudah menyentuh wanita itu untuk ke-dua kalinya.

"Maaf ..." lirih Aries sambil mengusap wajah Venus, lalu turun ke perut wanita itu.

Aries yang merasa bersalah terhadap Venus, dengan segera turun dari atas tempat tidur lalu keluar dari kamar dengan sejuta perasaan penuh penyesalan.

Sementara itu Venus yang sebenarnya sudah terbangun sejak tadi, dan mendengar dengan jelas semua perkataan Aries, hanya bisa meneteskan air matanya saat menyadari Aries menyesali apa yang telah mereka lakukan tadi malam.

"Dua kali kau melukai aku Aries!" lirih Venus dengan isak tangis dibibirnya.

Jika dulu Aries bercinta dengannya dalam keadaan mabuk dan tanpa sadar menyebut nama Kejora, tapi saat ini suaminya itu justru merasa menyesal setelah bercinta dengannya di saat pria itu melakukannya dalam keadaan sadar.

"Venus Graham kau tidak boleh lemah, tunjukkan pada Aries jika kejadian tadi malam itu tidak berarti apa-apa untukmu." Venus kemudian turun dari atas tempat tidur dan segera masuk ke dalam bathroom.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya Venus berjalan menuju ruang makan, tatapan matanya menatap ruangan tersebut dengan kening yang berkerut.

"Selamat pagi Nyonya." Sapa Bik Asih.

"Pagi." Jawab Venus dengan senyum dibibirnya. "Aries dimana Bik? Apa dia belum turun?" tanya Venus yang merasa bingung suaminya itu tidak berada di ruang makan.