"Ghea udah punya pacar, Bang?"
"Belum! Ghea masih fokus kuliah, jadi nggak boleh pacaran dulu!" Jawab Galen menatap tegas pada Alvin.
"Yaudah biasa aja! Alvin kan cuma nanya," sahut Alvin seraya memutar bola mata.
"Kamu udah punya Tiara masih tanya-tanya Ghea kenapa? Mau selingkuh?" Tuduh Emily yang juga tak sengaja mendengar pertanyaan Alvin barusan.
"Cuma nanya, Kak! Ghea kan teman SMA Alvin. Boleh dong, Alvin kepo-kepo dikit sama Ghea," sangkal Alvin memaparkan sebuah alasan.
Tiara masih sibuk mencuci piring dan melamun memikirkan soal nama Ghe Ghe yang tadi disebut oleh Alvin dalam tidurnya. Pikiran Tiara seketika tertuju pada gadis bernama Ghea yang merupakan adik dari Abang Galen yang waktu itu dikenalkan oleh Alvin.
Mungkinkah Ghe Ghe itu adalah Ghea?
Lalu ada hubungan apa sebelumnya diantara Alvin dan Ghea?
Waktu itu Alvin mengaku kalau ia dan Ghea hanya sebatas teman satu kelas saat SMA.
Lalu kenapa Alvin tadi mengigau seperti itu dan juga mengatakan kalau ia mencintai Ghea.
Tidak mungkin jika Alvin dan Ghea hanya sebatas teman saat SMA.
Pasti ada sesuatu.
"Ra, kapan kamu datang?" Suara serak khas orang bangun tidur terdengar dari balik punggung Tiara dan segera membuyarkan lamuna gadis dua puluh satu tahun tersebut.
"Kau sudah bangun?" Bukannya menjawab pertanyaan Alvin, Tiara malah balik bertanya pada pacarnya tersebut.
"Kepalaku sakit sekali!" Keluh Alvin seraya memegangi kepalanya yang terasa berdentum sangat kuat.
"Kok kayak bau alkohol. Kamu mabuk semalam?" Tanya Tiara menyelidik.
Gadis itu segera mengeringkan tangannya dana mendekat ke arah Alvin yang duduk di kursi meja makan.
"Nggak ada!" Kilah Alvin berdusta.
Alvin segera bangkit berdiri masih sambil memegangi kepalanya dan masuk kembali ke dalam kamarnya.
"Vin!" Tiara mengikuti Alvin masuk kd dalam kamar, namun Alvin malah sudah menghilang ke dalam kamar mandi.
"Alvin sudah bangun, Ra?" Tanya Kak Audrey yang baru kembali dari teras depan.
"Udah baru aja, Kak! Tapi kok kayak bau alkohol. Alvin kemana semalam?" Tiara ganti bertanya pada Kak Audrey.
"Nggak tahu," jawab Kak Audrey seraya menggeleng.
Alvin sudah keluar dari kamar mandi dan wajahnya terlihat lebih segar.
"Kak, tadi malam ada yang nginep di kamar Alvin, nggak?" Tanya Alvin pada Kak Audrey yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya bersama Tiara.
"Nggak ada! Memang kau membawa pulang siapa tadi malam? Selingkuhanmu?" Cecar Kak Audrey berkelakar dan Tiara yang hanya berekspresi datar.
"Kayaknya ada yang ngantar Alvin pulang semalam," Alvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Tadi malam kau kemana memangnya?" Tanya Tiara menyelidik.
Sudah tidak tercium aroma alkohol dari mulut Alvin sekarang dan berganti dengan aroma pasta gigi.
"Kumpul sama teman-teman. Trus aku sakit kepala jadi Juna mengantarku pulang. Aku kira Juna menginap disini," jawab Alvin mengarang indah.
Jelas-jelas yang mengantarnya semalam adalah Ghea dan bukan Juna.
Tapi apa benar Ghea tak menginap disini semalam dan langsung pulang?
Tapi pulang kemana?
Ghea tak punya siapa-siapa di pulau ini.
Tidak mungkin Ghea kembali ke rumah Dean, kan?
Dan tadi saat bangun Alvin juga tak mengenakan sehelai bajupun di tubuhnya.
Lalu yang semalam Alvin rasakan itu apa?
Hanya mimpi?
"Tapi yakin Juna nggak nginep disini semalam, Kak?" Alvin bertanya sekali lagi pada Kak Audrey.
"Iya, yakin! Aku bangun dari subuh dan langsung ke dapur untuk memasak. Kalau ada yang menginap dan keluar dari kamarmu, aku pasti juga tahu," jawab Kak Audrey penuh keyakinan.
Alvin menggaruk tengkuknya sekali lagi.
Mungkin Ghea memang langsung pergi semalam setelah mengantar Alvin masuk ke kamar.
"Oh, ya! Dan kau lupa mengunci pintu depan semalam, Vin! Ceroboh sekali!" Omel Kak Audrey selanjutnya pada Alvin.
"Benarkah?" Alvin sedikit salah tingkah.
Namun Alvin juga langsung mengambil kesimpulan kalau Ghea berarti memang langsung pergi setelah mengantar Alvin.
Jadi pintu depan memang tak ada yang mengunci.
Lagipula, jika Ghea menginap dan sungguh-sungguh bercinta dengan Alvin semalam, pasti Kak Audrey juga memergokinya saat keluar dari kamar Alvin. Tapi Kak Audrey bilang tak melihat siapa-siapa sejak pagi.
Mungkin bayangan dirinya bercinta dengan Ghea itu benar-benar hanya ilusi dan khayalan Alvin semata karena Alvin begitu merindukan Ghea serta tubuh indahnya.
"Aku mau mandi," ucap Kak Audrey memecah keheningan seraya berlalu dari kamar Alvin.
Kini hanya tinggal Alvin dan Tiara yang berada di dalam kamar.
"Tumben kesini pagi-pagi, Ra. Ada apa?" Tanya Alvin berbasa-basi dan mengajak Tiara duduk di tepi tempat tidurnya yang masih seperti kapal pecah.
Bayangan dirinya bercinta dengan Ghea semalam masih terasa sangat nyata.
Aneh sekali!
"Tidak ada apa-apa. Tadinya hanya ingin menemani Kak Audrey jalan pagi saja, tapi ternyata Kak Audrey sedang malas jalan pagi," jawab Tiara sedikit saah tingkah.
Gadis itu memainkan tali tas selempang yang menyilang di dadanya, seperti sedang menyimpan sesuatu yang hendak ia katakan pada Alvin.
"Ini tangan kamu kenapa ruam-ruam begini?" Tanya Alvin seraya meraih tangan Tiara yang banyak bercak kemerahan seperti alergi pada sesuatu.
"Nggak apa-apa, kok!" Tiara menarik tangannya dengan cepat dari pegangan Alvin.
"Jangan bohong, Ra!" Alvin menatap tegas pada Tiara dan meminta penjelasan gadis itu.
"Aku tidak bohong dan aku baik-baik saja!" Jawab Tiara tegas.
"Kau ada hubungan apa dengan Ghea, Vin?" Tanya Tiara selanjutnya yang tentu saja langsung membuat Alvin kaget.
"Hubungan apa, apa maksudnya?"
"Kami dulu teman sekelas saat SMA. Bukankah aku sudah pernah bercerita kepadamu," jawab Alvin tanpa menatap ke arah wajah Tiara.
"Aku rasa bukan hanya sebatas teman. Pasti ada hubungan lain, karena tidak mungkin kau mengigaukan namanya saat tidur jika memang kalian tidak punya hubungan istimewa!"
"Kau bahkan mengatakan kalau kau mencin-" Tiara tak melanjutkan kalimatnya, karena ponselnya yang bearda di dalam tas berdering nyaring.
Tiara mengambil ponselnya dengan tergesa hingga tak sadar ada sebuah amplop berlogo salah satu rumah sakit yang terjatuh dari dalam tasnya.
"Halo, Bu!" Tiara segera berbicara di telepon dengan sang Ibu.
Sementara Alvin memungut amplop yang tadi terjatuh dari dalam tas Tiara.
Tiara yang melihatnya, berusaha mencegah, namun terlambat karena Alvin sudah dengan cepat membukanya dan membaca kata demi kata di atas kertas putih tersebut.
Raut wajah Alvin seketika berubah.
"Tiara akan pulang sebentar lagi, Bu!" Pungkas Tiara mengakhiri teleponnya pada sang ibu masih sambil menatap Alvin yang kini juga sedang menatapnya.
"Bagaimana bisa?"
.
.
.
Maaf kalau cerita ini konfliknya rumit.
Kalau mau yang tidak rumit bisa baca "Beauty & Berondong"
Konfliknya lebih santai yang disana dan banyak adegan nganunya juga 🙈 (karya othor yang paling nganu)
Tapi yang jomblo sebaiknya gosah baca 😅
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Santika Rinni
ok thor setelah selesai baca karyamu yg ini
aku lanjut ke karyamu yg banyak nganu nya wkwkw
2023-01-24
0
Murni Aneka
mana yg bener thor prasaan di bab brapa t di kata nya tiara 19 thn ya kalau ngak salah baca?
2022-01-13
1
acih aja
tiara sakit apa 🤔🤔
2021-12-06
0