Alvin masih duduk termenung di salah satu kursi yang ada di sudut lokasi acara pernikahan Kak Audrey dan Abang Kyle, seraya menatap pada pasangan suami istri yang tadi sempat menyapanya yaotu Galen dan Emily.
Alvin masih tak menyangka jika ternyata Abang Galen adalah Abang kandung Ghea. Dan fakta lain yang juga baru Alvin ketahui adalah kalau ternyata Kak Emily itu adik sambung abang Kyle.
Dunia sempit sekali!
"Kenapa duduk disini dan tidak berbaur?" Tanya Tiara yang hari ini ikut menjadi bridesmaid untuk Kak Audrey menggantikan Kak Thalita yang sedang hamil tua dan tak mampu berdiri lama.
"Sedang malas saja," jawab Alvin seraya mengendikkan bahu.
"Abang Galen dan Kak Emily ada disini juga. Tadi aku tanya katanya mereka adik dari Abang Kyle," tutur Tiara yang langsung membuat Alvin mengangguk.
"Aku juga baru tahu," timpal Alvin sebelum menyesap minuman yang ada di depannya.
"Kita pulang sore ini, ya! Aku ada kuliah besok," ajak Alvin selanjutnya pada Tiara.
"Baiklah," jawab Tiara seraya tersenyum.
****
Ghea turun dari tangga dan langsung menuju ke dalam kafe milik sang papa. Dean terlihat sedang mengobrol akrab bersama Papi Bian.
Sudah beberapa bulan berlalu sejak Dean menyatakan perasaannya pada Ghea dan meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih. Dan rupanya Dean memang tak main-main dengan hubungannya bersama Ghea.
Saat Ghea menantang Dean untuk menemui Papi Bian, Dean langsung menyanggupi. Dan setiapa akhir pekan, Dean rutin datang ke kafe sekedar mengobrol bersama kedua orang tua Ghea ataupun menjemput Ghea untuk diajak jalan-jalan.
"Hai!" Ghea menyapa Dean yang masih duduk bersama Papi Bian.
"Hai, sudah selesai yang mandi?" Dean menyodorkan sebuah buket bunga yang cukup besar untuk Ghea.
Astaga!
"Terima kasih, Dean!" Ucap Ghea tulus.
Niat awal Ghea yang hanya ingin menjadikan Dean sebagai pelariannya sepertinya benar-benar berubah haluan.
Sikap mesra yang selalu ditunjukkan oleh Dean, tak pelak membuat Ghea kian lama kian merasa jatuh hati dan terlena. Sepertinya Ghea sudah benar-benar mencintai Dean sekarang dan tak hanya sekedar menjadikan Dean sebagai pelarian perasaannya semata.
"Oh, ya satu hal lagi," Dean menarik kursi untuk Ghea duduk sebelum pria itu kembaki duduk di tempatnya semula.
"Aku baru saja bicara pada Om Bian, dan sekalian minta izin, kalau bulan depan aku akan membawamu ke Bali bertemu kefa orang tuaku," lanjut Dean yang sontak membuat Ghea terkejut.
"Ke Bali?"
"Ya! Bukankah aku sudah pernah mengatakan kepadamu, kalau kedua orang tuaku tinggal di pulau Bali dan mereka sedang berkeliling dunia beberapa bulan ini. Tapi bulan depan rencananya mereka sudah kembali, jadi aku akan membawamu bertemu dengan mereka," tutur Dean lagi yang benar-benar membuat Ghea serba bingung.
Ghea bahkan belum jujur pada Dean hingga detik ini tentang kondisi dirinya yang sesungguhnya, dan Dean sudah berencana mengajaknya ke jenjang yang serius.
"Dean sudah serius dengan hubungannya bersamamu, Ghe! Dan Papi serta Mom sudah memutuskan kalau kami tidak akan menghalangi, asal Dean benar-benar menunggu hingga kau tamat kuliah beberapa bulan lagi," ujar Papi Bian menimpali penjelasan Dean.
"Berapa lama kita akan berada di Bali?" Tanya Ghea akhirnya yang sekali lagi tak kuasa untuk menolak ajakan Dean kali ini.
Nanti saja kalau waktunya sudah tepat, Ghea akan menceritakan semuanya pada Dean.
"Mungkin satu atau dua pekan. Kita akan pergi saat kau libur kuliah," jawab Dean seraya menggenggam tangan Ghea.
"Kau mau, kan?" Tanya Dean sekali lagi meminta kesanggupan Ghea.
"Ya, karena Papi sudah mengijinkan, jadi aku mau," Ghea menatap pada Dean dan tersenyum ke arah kekasihnya tersebut.
"Dulu kami juga sempat tinggal di Bali selama beberapa tahun, Dean," ujar Papi Bian yang kembali membuka obrolan.
"Benarkah?" Dean langsung menanggapi dengan antusias.
"Kami di Bali sampai aku lulus SMA, dan baru saat masuk ke perguruan tinggi, kami pindah kesini," jelas Ghea menimpali cerita sang Papi.
"Jadi, kau dulu SMA di Bali?" Tanya Dean penasaran.
"Ya," Ghea menjawab seraya tersenyum.
"SMA mana?"
Ghea menyebutkan salah satu nama SMA Swasta tempatnya bersekolah dulu. Meskipun setelahnya Ghea sedikit merasa sedih karena lagi-lagi ia harus teringat pada Alvin. Bagaimanapun, kenakalan Alvin dan Ghea memang dimulai saat keduanya duduk di bangku SMA. Dan kini Ghea yang sedang menanggung akibatnya.
Kalau Alvin, mungkin dia mau berganti pasangan puluhan kali juga tak akan ada bekasnya.
Ghea benar-benar telah menjadi gadis paling bodoh di dunia.
"Aku juga sekolah di SMA itu dulu," ucap Dean tiba-tiba yang sontak menbuat Ghea terkejut.
"Benarkah?"
"Tapi-" Ghea tak melanjutkan kalimatnya dan menepuk keningnya sendiri karena baru ingat kalau Dean lima tahun lebih tua ketimbang Ghea, sangat wajar kalau Ghea rak pernag mengenalnya meskipun mereka sekolah di SMA yang sama. Saat Dean lulus SMA, Ghea juga pasti masih duduk di bangku SMP.
"Tapi apa? Tapi aku sudah tua?" Dean tergelak dan Ghea juga langsung ikut tergelak.
"Pasti kita sudah jadian sejak dulu kalau aku tahu akan punya adik kelas secantik kamu," imbuh Dean lagi yang langsung membuat kedua pipi Ghea bersemu merah.
Untunglah Papi Bian sudah pergi karena ada hal yang harus diurus.
"Pasti dulu pacarmu banyak saat SMA," tebak Ghea sok tahu.
"Nggak ada. Aku tidak punya pacar saat SMA, karena dulu aku adalah siswa culun berkacamata yang kelebihan berat badan," cerita Dean yang tentu saja langsung membuat Ghea terkejut.
"Mustahil!"
"Benar! Aku tidak bohong!" Dean mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan menunjukkan fotonya di ijazah SMA.
Benar-benar Dean yang chubby dan menggemaskan.
Oh, astaga.
"Dean Alexander." Ghea membaca nama lengkap Dean di bawah fotonya.
"Kau benar-benar chubby di foto ini," Ghea mencubit gemas pipi Dean yang sudah tak se-chubby di foto.
Dean hanya tertawa dan ganti mengenggam tangan Ghea dengan mesra.
"Pergi sebentar, yuk!" Ajak Dean akhirnya pada Ghea.
"Kemana?"
"Kemana saja. Jalan-jalan sore, menghirup udara sore, sekalian pacaran," Dean berbisik di bagian akhir kalimat.
"Hmm. Ijin dulu sama Papi!" Ghea mengendikkan dagunya ke arah Papi Bian yang kini duduk di belakang meja kasir.
"Udah tadi," jawab Dean santai.
"Baiklah! Ayo!" Ghea bangkit berdiri seraya menarik tangan Dean.
Dua sejoli itupun segera meninggalkan kafe.
.
.
.
Tu udah ku kasih tahu nama panjangnya Dean.
Cari sendiri Dean itu anaknya siapa dan dari cerita yang mana.😅
Njlimet dah nyari nama bapaknya Dean di 21 karya othor 😂
Maaf kalau timingnya di cerita Ghea ini aku percepat dan tidak banyak basa-basi. Biar timingnya juga selaras dengan cerita yang lain dan tidak rancu/ salah waktu.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BIKIN PUSING AZA, KNP GK BUNDEW SEBUTIN AZA JUDULNYA
2023-05-17
0
Sulaiman Efendy
LO BLM JUJUR KE DEAN. KLO LO BKN WANITA SUCI LGI, LBH BAIK LO JUJUR..
2023-05-17
0
Dinar David Nayandra
ini dean alexander suami nya si felincia ya yg anaknya Richard sm ade kembarnya
2021-12-26
0