Alvin mencabut miliknya keluar dari milik Ghea setelah pergelutan panas mereka berdua di dalam kamar Alvin.
Kedua orang tua Alvin yang kerap bepergian ke luar kota, selalu menjadi kesempatan untuk Alvin dan Ghea melakukan perbuatan terlarang ini di rumah Alvin.
"Vin! Pengaman kamu mana?" Tanya Ghea saat melihat milik Alvin yang tak terbungkus pengaman. Padahal tadi sebelum masuk, Alvin sudah memasang pengaman.
"Hah?" Alvin ikut terkejut dan segera membuka lebar kedua pangkal paha Ghea untuk memeriksa.
"Tersangkut di dalam, Ghe!" Ucap Alvin yang langsung membuat Ghea panik.
"Ambil, Vin! Sebelum tumpah!"
"Iya, sabar!" Alvin menjulurkan tangannya dan mengambil dengan hati-hati pengaman yang tersangkut di dalam milik Ghea.
"Pelan-pelan! Jangan sampai ada yang tumpah!" Ghea memperingatkan Alvin.
"Aduh! Sial!" Alvin mengumpat saat cairan yang ada di dalam pengaman tadi malah tumpah dan merembes keluar.
"Alvin!" Pekik Ghea yang langsung berlari masuk ke kamar mandi untuk membersihkan miliknya.
Alvin segera menyusul Ghea masuk ke dalam kamar mandi.
"Gila kamu, Vin! Kalau aku hamil gimana?" Gerutu Ghea yang masih membersihkan miliknya.
"Maka aku akan bertanggung jawab dan kita akan menikah," jawab Alvin seraya merengkuh kedua pundak Ghea.
"Mommy dan Papi akan langsung membunuhmu!" Ucap Ghea yang malah membuat Alvin tergelak.
Lamunan Alvin tersentak saat Ghea masuk ke dalam kelas dan semua mata langsung menatap ke arah kekasih Alvin tersebut. Alvin yang biasanya duduk satu meja denagn Ghea kini sudah berpindah tempat duduk dan memilih satu meja bersamaketua kelas.
Ghea akhirnya duduk sendiri dan berulang kali menatap pada Alvin, karena tak mengerti dengan sikap Alvin yang mendadak jadi dingin. Ghea memang baru kembali dari klinik untuk dilakukan pemeriksaan. Dan dokter di klinik mengatakan kalau tidak ada tanda di organ wanita Ghea yang mengindikasikan kalau Ghea baru saja melakukan aborsi. Tubuh Ghea juga tidak menunjukkan tanda-tanda wanita yang baru saja mengalami kehamilan. Jadi janin di toilet itu memang bukanlah milik Ghea.
Namun rumor sepertinya bergerak lebih cepat ketimbang angin yang berhembus. Semua siswa, termasuk Alvin sudah termakan rumor kalau janin di toilet itu adalah milik Ghea. Alvin masih menganggap kalau Ghea jahat karena sudah menggugurkan kandungannya, padahal Alvin sangat siap bertanggung jawab.
Sekuat apapun Ghea mengelak, Alvin tetap tidak percaya hanya karena testpack dua garis yang Alvin temukan di tas Ghea. Padahal testpack itu benar-benar bukan milik Ghea. Kala itu, Ghea hanya meminjamkannya pada seorang temannya yang mengaku habis ditiduri oleh kakak tirinya dan merasa kalau ia hamil. Ghea juga tidak menyangka kalau temannya yang ia beri testpack tersebut malah menyumpalkan benda laknat itu ke tas Ghea alih-alih membuangnya saja ke tempat sampah.
Dasar sialan!
Ghea tadinya akan menjelaskan pada Alvin dan meminta temannya itu untuk bersaksi kalau testpack itu benar-benar bukan milim Ghea. Namun kabar terbaru yang Ghea dengar, kalau temannya yang hamil itu ternyata sudah keluar dari sekolah dan dinikahkan oleh orang tuanya, lalu di bawa ke luar kota.
Dobel sialan!
Sekarang hubungan Ghea dan Alvin benar-benar memburuk dan sepertinya tak akan bisa kembali lagi seperti semula.
Alvin selalu saja melempar tatapan marah, setiap berjumpa dengan Ghea. Dan Ghea tak bisa berbuat apa-apa lagi, selain pasrah sambil menunggu penyelidikan tentang janin itu yang entah milik siapa.
Ujian Akhir sekolah juga hanya tinggal menghitung hari. Jadi Ghea memilih fokus saja pada pelajaran dan berusaha mengabaikan hubungannya bersama Alvin yang sudah kacau berantakan.
****
"Karton-karton ini mau buat apa, Mom?" Tanya Ghea saat melihat banyak karton warna coklat di rumahnya.
"Sudah pulang, Ghe? Bagaimana ujiannya?" Bukannya menjawab pertanyaan Ghea, Mom Mia malah balik bertanya pada Ghea tentang Ujian hari terakhir.
"Lancar, Mom," jawab Ghea seraya duduk di sofa. Wajah gadis itu terlihat lelah.
"Jadi, karton-karton ini mau buat apa, Mom?" Tanya Ghea sekali lagi karena pertanyaannya tadi belum menemukan jawaban.
"Mengemasi barang-barang. Kita akan pindah dari pulau ini dan menyusul Galen," jawab Mom Mia yang sontak membuat Ghea terkejut.
"Pindah, Mom? Trus sekolah Ghea bagaimana?"
"Kan kamu udah selesai ujian dan tinggal menunggu pengumuman. Nanti kamu daftar kuliah di kampusnya Galen saja, oke!" Mom Mia mengusap lembut kepala Ghea sebelum berlalu ke arah dapur.
"Kapan mulai pindah, Mom?" Tanya Ghea lagi yang sudah menyusul Mom Mia ke dapur.
"Barang-barangnya dulu yang rencananya kita pindahin. Nanti kita nyusul saja," Jawab Mom Mia.
"Nanti kamu kemasi barang-barang kamu, ya! Sama punya Galen sekalian yang masih ada di rumah ini," pesan Mom Mia selanjutnya pada putri bungsunya tersebut.
"Kita pindah setelah acara perpisahan sekolah kamu," sambung Mom Mia lagi yang hanya bisa membuat Ghea mendesah pasrah.
Masalah Ghea dengan Alvin belum selesai, dan Ghea sudah harus pindah mengikuti kedua orang tuanya.
"Ghe, Mom kok jarang lihat Alvin nganterin kamu pulang lagi. Kalian putus?" Tanya Mom Mia menyelidik.
"Kami kan memang nggak pernah pacaran, Mom! Kemarin-kemarin itu cuma temenan, kok!" Jawab Ghea berdusta.
Di depan Mom Mia dan di depan banyak orang, Alvin memang jarang menunjukkan kemesraan bersama Ghea, kecuali mengantar jemput Ghea saja ke sekolah atau hang out bersama.
Padahal kalau sudah ketemu kasur atau tempat sepi, jiwa mesummya Alvin akan langsung keluar semua.
Ah, Ghea jadi rindu dengan semua sentuhan Alvin.
Sudah beberapa bulan terakhir sikap Alvin berubah dingin pada Ghea dan hubungan mereka yang seolah sudah hancur tanpa ada kelanjutan.
"Mom kira kalian pacaran, karena Alvin rajin antar jemput kamu," Mom Mia terkekeh kecil.
"Nggak ada! Cuma temenan kok, Mom!" Jawab Ghea berdusta sekalo lagi.
"Yaudah, berarti nanti kalau pindah nggak ada beban, kan? Nggak harus LDR-an juga sama Alvin. Kan cuma teman," Mom Mia sedikit menggoda Ghea.
"Iya, pindah sekarang juga nggak masalah. Nggak ada beban apa-apa, kok?" Jawab Ghea setengah hati. Ghea berlalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Mom Mia.
Entahlah!
Ghea bingung.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BUKAN PACARAN, TPI SPASANG PEZINAH...
2023-05-17
0
Bu'e Kanaya
sumpah ya .AQ ngakak😁😁
itu balon knp bisa nyangkut sih...,emang milik Alvin kecil, jd balonnya jd longgar🤭🤭🤭
2021-12-26
1
Felisha Almaira
rugi Ghea Keman mana
2021-12-13
0