Rani semakin cantik dengan balutan gaun berwarna putih bertabur mutiara,make up tipis menambah kecantikan wajah Rani.
"Kamu cantik banget Ran" puji Ema.
"Tapi aku gugup" ucap Rani.
"Itu sudah biasa Mbak,semua orang pasti merasakan itu" kata perias yang sedang memasang mahkota kecil di atas kepala Rani.
Pintu terbuka,Winara masuk ke dalam.
"Mbak kata Daddy udah bisa di hidupkan monitornya,ijab kabul sebentar lagi akan di mulai" tutur Winara.
"Loh Rani gak turun ke bawah?" tanya Ema.
Rani menggeleng lemah.
Ema berdiri lalu menghampiri Rani"Jangan sedih,pasti Ayah dan Ibu sekarang sedang bahagia melihat anaknya menikah dengan orang yang tepat" hibur Ema.
Perias menghidupkan tivi berukuran besar yang ada di kamar itu lalu terlihat para tamu undangan yang mulai berdatangan dan Rey dengan gagahnya sudah duduk di hadapan Pak Penghulu dan di sampingnya ada Daddy dan Opa,sedangkan Mommy,Oma dan yang lainnya berada di belakang duduk di kursi yang sudah di susun dengan rapi.
Winara keluar dari kamar itu menuju taman belakang dan berbisik pada Om David.
"Sudah bisa di langsungkan sekarang ijab kabulnya" kata David pada penghulu dan penghulu pun mengangguk.
Rani duduk di kursi sambil meremas kedua tangannya untuk menghilangkan rasa gugup.
"Mau minum?" tawar Mbak Romlah,Rani menggeleng.
Rani menatap lurus ke depan,menyaksikan proses ijab kabul yang sedang berlangsung.Rey mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan hanya dalam waktu satu tarikan nafas.
Air mata Rani pun menetes saat para saksi dan para tamu undangan mengesahkan ijab kabul yang di ucapkan oleh Rey.
"Selamat ya sayang,kamu sekarang sudah sah,sudah resmi menjadi istrinya Revan Arrayan" ucap Mbak Romlah.
"Ayo,waktunya kita turun" kata Perias.
Pintu terbuka,Tante Rima,Tante Sari dan Tante Rianti masuk ke kamar Rani.
"Sudah siap sayang,suamimu sudah menunggumu di bawah" kata Tante Rima.
Rani mengangguk.
"Kenapa? wajah pengantin gak boleh cemberut.Senyum dong" goda Tante Sari.
Rani pun tersenyum.
"Nah gitu dong,kan cantik" puji Tante Rianti.
Rani keluar dari kamarnya menuju ke taman belakang,di dampingi oleh Tante Rima,Tante Sari,Tante Rianti dan Ema juga Mbak Romlah.
"Sudah sah,kenapa wajah pengantin wanitanya masih di tutup" celetuk Om Edo.
"Biar penasaran pengantin prianya,setelah sah menjadi istrinya apa Rani masih tetap terlihat cantik dimata Rey" goda Om Haris.
HAHAHA...
Semua yang hadir pun tertawa mendengar gurauan receh dari kedua orang itu.
Rey menyambut Rani dan mengulurkan tangannya.Dari balik penutup wajah Rey bisa melihat wajah mendung wanita yang mulai hari ini sudah sah jadi istrinya itu.
"Apa kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini?" tanya Rey seraya berbisik.
Rani menatap wajah Rey dari balik kain yang menutupi wajahnya seraya tersenyum"Aku bahagia Rey,sangat bahagia.Aku tidak bisa mengukir kata indah untuk kebahagiaan hari ini,hanya air mata kebahagiaan yang mampu mengungkapkan kebahagiaanku" jawab Rani.
"Aku tahu kamu pasti merindukan kedua orang tuamu dan kamu sedih karena mereka tidak hadir di acara sakral hari ini" bathin Rey lalu menghapus air mata Rani.
Rey membuka penutup wajah Rani lalu mereka berdiri bersanding di pelaminan.
"Selamat ya sayang,kamu sudah sah menjadi istri Rey dan kamu juga sudah resmi menjadi anggota keluarga Alberto" kata Opa.
"Terima kasih Opa,Keluarga ini sudah mau menerima Rani dengan segala kekurangan Rani" ucap Rani.
"Setiap orang pasti punya kekurangan,tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sempurna" ujar Opa sambil menepuk lembut pundak Rani.
"Rey,ingat pesan Opa" kata Opa singkat.
"Baik Opa" ucap Rey.
Satu persatu orang yang menghadiri acara pernikahan Rani dan Rey pun mengucapkan selamat,hidangan dengan aneka macam makanan tersusun rapi di meja siap memanjakan lidah para tamu.
"Rey apa aku boleh duduk,perutku sakit" bisik Rani lirih.
"Kamu sakit,kita istirahat saja di dalam" kata Rey dengan cemas.
"Aku duduk saja disini,aku tidak apa-apa" kata Rani.
Rani duduk di kursi dan Rey berjongkok di depannya,pemandangan yang bagus.Dokter Imelda memotretnya.
"Tangkapan yang bagus" bisik Kiandra.
"Dulu aku bercita-cita menjadi fotografer dan berkeliling dunia,tapi aku harus mengubur semua impianku demi Ayah" gumam Dokter Imelda lirih tapi Kiandra masih bisa mendengarnya.
"Ikut aku" ajak Kiandra sambil menyeret Dokter Imelda masuk ke dalam rumah.
"Kenapa Kiandra menyeret Imelda dengan kasar?" tanya Daddy yang tidak sengaja melihat Kiandra dan Imelda.
"Ada apa Dad?" tanya Rey yang mendengar pertanyaan Daddynya.Posisi Daddy tidak jauh dari Rey.
"Adikmu menyeret kasar Imelda masuk ke dalam rumah" jawab Daddy cemas.
"Mereka terlihat baik-baik saja"Rani menimpali.
Daddy dan Rey melihat Kiandra dan Dokter Imelda memasuki area taman.Kiandra pun mulai berpose dan Dokter Imelda memotretnya.Lalu mereka berdua pun berdekatan untuk melihat hasil potretan Dokter Imelda,Kiandra mengacak rambut Dokter Imelda dengan gemes.
"Calon menantu keduaku sudah di depan mata" kata Daddy.
"Mereka cocok Dad" kata Rani.
"Kamu benar,mereka sangat cocok" balas Daddy.
"Tapi sulit untuk mereka bersatu" celetuk Winara sambil memakan pudingnya.
Daddy,Rey dan Rani menoleh ke arah Winara yang asyik menikmati pudingnya.
"Kenapa bisa sulit?" tanya Daddy dan Rey bersamaan.
"Walau asam dan garam bisa bertemu dalam kuali tapi tidak untuk Bang Kiandra dan Kak Melda" jawab Winara.
"Iya,tapi apa alasannya?" tanya Rey.
"Kak Melda merasa tidak pantas untuk Bang Rey,lagipula Kak Melda sudah punya tunangan.Dia di jodohkan oleh Ayahnya" jawab Winara.
"Selagi papan bunga ucapan selamat bahagia belum berjejer di depan rumah,masih ada harapan" kata Daddy.
"Sebelum janur kuning melengkung Daddy,bukan papan bunga" protes Winara.
"Mana ada jaman sekarang pake janur,siapa yang mau naik kelapa setinggi itu" kata Daddy.
"Suka suka Daddylah,asal bos senang" kata Winara sambil berlalu pergi.
Hari sudah semakin sore,para tamu pun sudah pulang.Kini tinggal keluarga besar Alberto yang berada di rumah itu.
"Mel sini,Opa mau bicara" kata Opa yang sedang duduk sendiri di ruang keluarga.
Dokter Imelda mendekat"Ada apa Opa?" tanya Dokter Imelda.
"Kapan rencananya kamu akan pulang?" tanya Opa.
"Besok pagi Opa" jawab Dokter Imelda.
"Apa kamu tidak betah di sini?" tanya Opa.
"Maaf Opa,maksud Opa apa ya?" Dokter Imelda balik bertanya.
"Apa alasan kamu pulang?" tanya Opa.
Dokter Imelda menunduk,lidahnya terasa kelu.Dia bingung harus menjawab apa.
"Opa tau permasalahanmu,jangan kamu pikir Opa dan Daddy Elangmu itu diam saja.Tapi jika kamu memilih pulang,pulanglah.Dan jika suatu saat kamu ingin kembali kemari,pintu rumah ini,pintu rumah Opa dan semua pintu rumah keluarga Alberto terbuka lebar untukmu" tutur Opa.
Dokter Imelda menangis dan Opa pun langsung memeluknya"Lepaskanlah,agar hatimu terasa lebih tenang" kata Opa sambil mengusap punggung Dokter Imelda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Keisha Amanda
hilda d jodoh kan.imelda n juga d jodoh kn.. nasip s kiandra
2021-12-25
1
Risyifatih Alhafiz
owh,,,semoga ada jalan untuk mel dan kiandra
2021-10-03
1
Megandaru
klga yg good biar kaya tapi nggak sombong,tapj sayang cuman ada di novel
2021-09-29
1