Operasi

Rani menepuk-nepuk pipi Rey agar terbangun" Rey bangun Rey" kata Rani dengan lembut.

Umph....

Rey menggeliat lalu merentangkan kedua tangannya" Apa sudah waktunya?" tanya Rey pada Rani.

Rani mengangguk.

Rey bangkit dari duduknya dan menegakkan tubuhnya,Rey mencondongkan tubuhnya kearah Rani dengan kedua tangannya bertumpu pada kasur tempat Rani berbaring.

"Aku akan selalu ada di sisimu,berjuanglah untukku dan kebahagiaan kita" ucap Rey.

Rani menatap Rey dengan mata yang berkaca-kaca"Aku tidak yakin bisa membahagiakanmu Rey,setelah operasi nanti aku bukan lagi wanita yang sempurna" ujar Rani lirih sambil menatap wajah Rey.

Rey membalas tatapan Rani" Tidak ada manusia yang sempurna,dengan kamu selalu ada di sisiku itu sudah bisa membuatku bahagia" tutur Rey.

Air mata Rani menetes mendengar begitu besar dan tulus cinta laki-laki yang ada di hadapannya.

Beberapa perawat masuk"Permisi Tuan kami harus segera membawa Nona Rani" kata salah satu perawat itu.

Rey menggenggam tangan Rani" Jangan takut,Aku,Daddy,Mommy dan yang lainnya ada di sini untukmu" ucap Rey lalu mengecup kening Rani cukup lama.

Rani memejamkan matanya,ada ketakutan dalam hatinya.Takut jika kali ini dia akan benar-benar pergi meninggalkan Rey.

Perawat mendorong brankar Rani menuju ruang operasi,diluar ruangan sudah berkumpul keluarga besar Alberto dan juga sahabat-sahabat Daddy beserta keluarga masing-masing.

Rani mengenal salah satu dari mereka lalu menyapanya"Pak Haris" ucap Rani lirih.

"Om sayang bukan Pak,kami semua adalah Omnya Rey" kata Om Haris sambil menggenggam tangan Rani.

Opa Danu mendekati Rani lalu membelai wajahnya"Keluarga Alberto tidak ada yang lemah,semua kuat dan tangguh.Buktikan pada Opa kalo kamu memang pantas menjadi bagian keluarga Alberto" tutur Opa.

Oma mendekati Rani lalu mencium calon cucunya itu"Kamu tidak sendiri sayang,maka berjuanglah.Setelah kamu sembuh Oma akan memberimu hadiah" Oma memberi semangat untuk Rani.

Daddy,Mommy dan yang lainnya secara bergantian memberi dukungan dan semangat untuk Rani.Karena Rey adalah cucu dari Alberto maka Dokter mengizinkannya masuk untuk mendampingi Rani selama proses operasi.

Dokter sudah menyuntikkan obat bius pada Rani,tidak lama Rani pun mulai tidak sadarkan diri.Rey berdiri di samping Rani dengan perasaan campur aduk,dalam hatinya terus berdoa untuk calon istrinya itu.

Dokter mulai melakukan tugasnya,Kiandra hanya memantau saja karena itu diluar kemampuannya sedangkan Dokter Imelda mendampingi Dokter Lois.

Dokter Lois berhenti sejenak lalu menghampiri Rey.

"Ada apa Dokter?" tanya Rey.

Dokter Lois tersenyum"Kita tidak perlu mengangkat rahimnya,rahimnya masih bisa di selamatkan"jawab Dokter Lois.

Rey menitikkan air mata bahagianya.

Dokter Lois melepas sarung tangan yang sedari tadi di pakainya,setelah tiga jam akhirnya operasi pun selesai.

Rey mendekati Rani yang masih terpejam" Kenapa Rani belum juga sadar Dok?" tanya Rey dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Dia masih dalam pengaruh obat bius" jawab Dokter Lois.

Rey duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Rani.

Anggota keluarga yang lain sudah pulang ke rumah,tidak mungkin mereka semua tidur di rumah sakit malam ini.Yang tetap tinggal di rumah sakit hanya Daddy,Om Haris dan Opa.

Daddy mendekati Rey"Sudah tengah malam,kenapa belum sadar juga?" tanya Daddy.

Rey menghela nafasnya"Mungkin Rani masih betah tertidur" jawab Rey asal.Padahal hatinya begitu khawatir..

Daddy menepuk bahu Rey lembut lalu mengusapnya"Daddy mau keluar cari makanan,Rey mau Daddy belikan kopi?" tanya Daddy.

"Boleh deh" jawab Rey.

Daddy,Opa dan Om Haris keluar dari ruangan itu.

Jari jemari Rani bergerak,perlahan dia membuka matanya dan melihat ke sekeliling,tapi tidak ada seseorang pun di dalam ruangan itu.

Rey yang baru keluar dari kamar mandi pun tersenyum lalu menggoda Rani" Kamu mencariku sayang" kata Rey lalu menghampiri Rani dan duduk di sampingnya.

"Aku pikir kamu sudah meninggalkanku Rey" ujar Rani.

Rey berbaring di samping Rani dengan posisi miring dan menopang kepalanya dengan satu tangan.

"Aku tidak mungkin pergi,sedang separuh jiwaku berada disini.Aku bisa sesak nafas kehabisan oksigen karena separuh nafasku tertinggal disini" goda Rey.

"Rey sejak kapan kamu mahir dalam bergombal begini" kata Rani sambil tersenyum.

"Sejak aku bertemu belahan jiwaku,Restu Maharani" kata Rey.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka,Daddy masuk sambil membawa bungkusan berisi makanan untuk Rey.

"Rani butuh waktu istirahat Rey,kamu jangan menggodanya" seloroh Daddy sambil meletakkan makanan di atas meja.

"Rey tidak menggodanya Dad,Rey mengatakan hal yang sebenarnya" ujar Rey.

Daddy menghampiri Rani lalu tersenyum" Bagaimana keadaanmu nak,apa sudah merasa baikan?" tanya Daddy dengan lembut.

Rani membalas senyum Daddy"Sedikit pusing dan mual Om,tapi itu sudah biasa karena itu efek dari obat bius" jawab Rani.

"Istirahatlah,besok pagi kamu baru boleh makan.Malam ini kamu baru boleh minum itupun cuma sedikit" tutur Daddy.

"Oya satu lagi jika Rey menggodamu jangan percaya,itu cuma rayuan gombal" kata Daddy sambil berlalu.

"Daddy" protes Rey.

HAHAHA....Daddy tertawa lalu mengangkat sebelah tangannya ke udara" Daddy hanya bercanda" ucap Daddy sambil keluar dari ruangan itu.

Om Haris mengantarkan Opa pulang dan besok pagi baru akan kembali ke rumah sakit.

Rani menoleh ke arah Rey lalu menatap wajahnya"Rey kamu tau aku sudah tidak sempurna lagi,apa kamu akan tetap menikahiku?" tanya Rani.

Rey dan keluarganya sepakat merahasiakan hasil operasi yang Rani jalani sore tadi.

"Apa aku boleh berubah pikiran?" tanya Rey bermaksud menggoda Rani.

"Kamu berhak atas dirimu dan kamu juga berhak menentukan pilihanmu Rey" jawab Rani.

Rey tersenyum"Sayangnya kamu sudah mencuri seluruh hati dan jiwaku sehingga aku sulit untuk berpaling" kata Rey.

"Tapi Rey" sanggah Rani.

"Anak? di panti asuhan milik Mommy banyak.Kalo kamu mau aku bisa membawa mereka semua pulang ke rumah kita" tutur Rey.

"Jika aku dan keluargaku mau,kami bisa saja meninggalkanmu Rani.Untuk apa kami membuang-buang uang secara percuma untukmu.Tapi aku bukan pengecut yang dengan mudah mengingkari janji yang pernah aku ucapkan dulu" sambung Rey.

"Janji apa?" tanya Rani sambil tersenyum.

Rey menatap wajah Rani sambil mengerutkan keningnya" rahimmu yang di operasi kenapa ingatanmu yang bermasalah,apa perlu aku ucapkan lagi janji dua puluh tahun lalu" kata Rey,dia tau Rani hanya menggoda dirinya.

Rani mengangguk"Ucapkanlah,aku ingin mendengarnya sekali lagi" kata Rani.

Rey turun dari kasur"Minggu depan aku akan mengikrarkan janji itu,bersabarlah sampai kamu benar-benar pulih.Tidurlah ini masih terlalu malam untuk mengobrol" kata Rey lalu berjalan ke sofa dan membuka makanan yang tadi di bawa oleh Daddy.

Rani menatap lurus ke atas plafon lalu menghela nafasnya.

"Rey" panggil Rani.

Rey menoleh kearah Rani"Mau aku suapin?" tanya Rey.

Rani menggeleng"Aku kebelet pipis" kata Rani malu-malu,dia lupa kalo kateternya belum di lepas.

Rey menunda makannya lalu mendekati Rani lalu duduk di samping Rani.

"Pipis aja,kan ada kantongnya" kata Rey dengan senyum manisnya sambil melihat kearah bawah tempat tidur Rani.

Rani melihat ke arah kateter yang di letakkan di bawah kasurnya.

"Aku lupa" ucap Rani.

Rey mengusap rambut Rani dengan lembut,lalu turun dari kasur dan kembali ke sofa untuk melanjutkan makannya yang tertunda.Rani langsung tidur karena matanya sangat mengantuk.

Rey membuang sampah bekas bungkus makanannya ke tong sampah yang ada di luar ruangannya lalu duduk di kursi yang ada di luar ruangan,Rey menundukkan kepalanya.

"Apa kamu lelah Rey?" tanya Daddy lalu duduk di samping Rey.

Rey mengangkat kepalanya lalu menggeleng"Rey masih belum percaya kalo sekarang Rey sudah bertemu dengan Restu Dad dan sebentar lagi Rey akan menikah dengannya.Semua terasa bagai mimpi" jawab Rey.

Daddy menepuk bahu Rey dengan lembut" Daddy bangga padamu,kamu benar-benar menepati janjimu padanya" ucap Daddy.

Rey tersenyum menanggapi ucapan Daddynya.

"Dad apa kita akan tetap merahasiakan ini dari Rani?" tanyanya.

"Biarlah ini menjadi kejutan suatu saat nanti jika dia hamil saat kalian sudah menikah kelak" jawab Daddy.

"Daddy pulang dulu,kembalilah ke dalam...Rani membutuhkanmu" kata Daddy.

Rey mengangguk.

Daddy beranjak dari duduknya lalu pergi dan setelah kepergian Daddy barulah Rey masuk ke dalam ruang rawat Rani.

Sudah jam tiga pagi,sebelum tidur Rey membuang kantung air seni Rani yang hampir penuh lalu menggantinya dengan yang baru.Rey mencium kening Rani setelah itu barulah Rey tidur di kasur lain yang ada di kamar itu.Dan tidak butuh waktu lama Rey pun sudah terlelap masuk ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Destra Vajrapratama

Destra Vajrapratama

visual thor

2021-12-11

1

Zidna Husna

Zidna Husna

Revan yg dulunya anak kecil sekarang berubah menjadi pria dewasa yang mengagumkan...eh othor teope begete... ciptain karakter tokoh" dramanya...💝💝💝💝💝

2021-11-17

1

Norma Yunita

Norma Yunita

aku mampir lagi kak. 5 like mendarat

mampir juga ya kak. mohon krisannya😊

2021-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Arti kesetiaan
3 Janji
4 Akhirnya Ku Menemukanmu
5 Hasutan Ardan
6 Rey menangis
7 Rencana Daddy
8 Rencana Daddy 2
9 Pria Misterius
10 Kemarahan Jatmiko
11 Paman Giono
12 Rani Pergi!!!
13 Kenyataan Tentang Rani
14 Dokter Imelda
15 Menghembuskan Nafas Terakhir
16 Operasi
17 Kepulangan Rani
18 Kepulangan Rani 2
19 Nasehat Opa
20 Happy Wedding
21 Kejutan Untuk Rani
22 Masalah Dokter Imelda
23 1M untuk seorang Imelda
24 Rey Bikin Kesel
25 Sariawan
26 Demi Cinta Kita
27 Casanova Tengil.
28 Numero Uno
29 Jebakan
30 Bulan Madu
31 Permintaan Terakhir
32 Anugerah Terindah
33 Pelakor
34 Bikin Kuping(Telinga)
35 Imelda Di Sekap
36 Rencana Licik
37 Elang Api
38 Cendol Dawet
39 Queenara Putri Alberto
40 Mimpi Buruk Rani
41 Serangan Mendadak
42 Menjadi Istri Simpanan
43 Rani dan Rahasia Alberto
44 Kucing Liar
45 Ayah
46 Separuh Nyawaku
47 Terjebak
48 Vitamin N
49 Puting Beliung
50 Suamiku Number One
51 Kucing Garong
52 Mati Suri
53 Kejujuran
54 Tebak-tebakkan
55 Ibu Atau Bayinya
56 Rey Berduka
57 Nayyara Nafisa Alberto
58 Kerang Bulu
59 Kangen Rumah
60 Perawan Tua
61 Keputusan Rey
62 Titik Permasalahan
63 Di Bawah Ketiak
64 Buntal Kurang Air
65 Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66 Goden World
67 Dia Cucuku
68 Author Menyapa
69 Kacang Lupa Kulit
70 Naya Hilang
71 Tantri
72 Raksasa Mengamuk
73 Om Ganteng
74 Kampung Kecil
75 Berita Heboh
76 Papi Nakal
77 Keganasan Naya
78 Lautan Madu
79 Kekasih Dunia Akhirat
80 Sesal Dan Kesal
81 Ajeng
82 Surat Terakhir
83 Hasil Sidang
84 Curahan Hati Kiandra
85 Calon Singa Betina
86 Tidak Enak Perasaan
87 Pertemuan
88 Kunci Kebahagiaanku
89 Antara Cinta Dan Cemburu
90 Malam Indah Naya Dan Rey
91 Pingsan
92 Sup Iga
93 Kak Naya
94 Si Tomboy Hamil
95 Azril Putra Alberto
96 Rencana
97 Akhir Cerita
98 Pengumuman
99 Hai!!!
100 Si Tempe 1
101 Si Tempe 2
102 Si Tempe 3
103 Si Tempe 4
104 Si Tempe 5
105 Si Tempe 6
106 Si Tempe 7
107 Si Tempe 8
108 Si Tempe 9
109 Si Tempe 10
110 Si Tempe 11
111 Si Tempe 12
112 Si Tempe 13
113 Si Tempe 14
114 Si Tempe 15
115 Si Tempe 16
116 Si Tempe 17
117 Si Tempe 18
118 Si Tempe 19
119 Si Tempe 20
120 Si Tempe 21
121 Si Tempe 22
122 Si Tempe 23
123 Si Tempe 24
124 Si Tempe 25
125 Si Tempe 26
126 Si Tempe 27
127 Si Tempe 28
128 Si Tempe 29
129 Si Tempe 30
130 Si Tempe 31
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Arti kesetiaan
3
Janji
4
Akhirnya Ku Menemukanmu
5
Hasutan Ardan
6
Rey menangis
7
Rencana Daddy
8
Rencana Daddy 2
9
Pria Misterius
10
Kemarahan Jatmiko
11
Paman Giono
12
Rani Pergi!!!
13
Kenyataan Tentang Rani
14
Dokter Imelda
15
Menghembuskan Nafas Terakhir
16
Operasi
17
Kepulangan Rani
18
Kepulangan Rani 2
19
Nasehat Opa
20
Happy Wedding
21
Kejutan Untuk Rani
22
Masalah Dokter Imelda
23
1M untuk seorang Imelda
24
Rey Bikin Kesel
25
Sariawan
26
Demi Cinta Kita
27
Casanova Tengil.
28
Numero Uno
29
Jebakan
30
Bulan Madu
31
Permintaan Terakhir
32
Anugerah Terindah
33
Pelakor
34
Bikin Kuping(Telinga)
35
Imelda Di Sekap
36
Rencana Licik
37
Elang Api
38
Cendol Dawet
39
Queenara Putri Alberto
40
Mimpi Buruk Rani
41
Serangan Mendadak
42
Menjadi Istri Simpanan
43
Rani dan Rahasia Alberto
44
Kucing Liar
45
Ayah
46
Separuh Nyawaku
47
Terjebak
48
Vitamin N
49
Puting Beliung
50
Suamiku Number One
51
Kucing Garong
52
Mati Suri
53
Kejujuran
54
Tebak-tebakkan
55
Ibu Atau Bayinya
56
Rey Berduka
57
Nayyara Nafisa Alberto
58
Kerang Bulu
59
Kangen Rumah
60
Perawan Tua
61
Keputusan Rey
62
Titik Permasalahan
63
Di Bawah Ketiak
64
Buntal Kurang Air
65
Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66
Goden World
67
Dia Cucuku
68
Author Menyapa
69
Kacang Lupa Kulit
70
Naya Hilang
71
Tantri
72
Raksasa Mengamuk
73
Om Ganteng
74
Kampung Kecil
75
Berita Heboh
76
Papi Nakal
77
Keganasan Naya
78
Lautan Madu
79
Kekasih Dunia Akhirat
80
Sesal Dan Kesal
81
Ajeng
82
Surat Terakhir
83
Hasil Sidang
84
Curahan Hati Kiandra
85
Calon Singa Betina
86
Tidak Enak Perasaan
87
Pertemuan
88
Kunci Kebahagiaanku
89
Antara Cinta Dan Cemburu
90
Malam Indah Naya Dan Rey
91
Pingsan
92
Sup Iga
93
Kak Naya
94
Si Tomboy Hamil
95
Azril Putra Alberto
96
Rencana
97
Akhir Cerita
98
Pengumuman
99
Hai!!!
100
Si Tempe 1
101
Si Tempe 2
102
Si Tempe 3
103
Si Tempe 4
104
Si Tempe 5
105
Si Tempe 6
106
Si Tempe 7
107
Si Tempe 8
108
Si Tempe 9
109
Si Tempe 10
110
Si Tempe 11
111
Si Tempe 12
112
Si Tempe 13
113
Si Tempe 14
114
Si Tempe 15
115
Si Tempe 16
116
Si Tempe 17
117
Si Tempe 18
118
Si Tempe 19
119
Si Tempe 20
120
Si Tempe 21
121
Si Tempe 22
122
Si Tempe 23
123
Si Tempe 24
124
Si Tempe 25
125
Si Tempe 26
126
Si Tempe 27
127
Si Tempe 28
128
Si Tempe 29
129
Si Tempe 30
130
Si Tempe 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!