Menghembuskan Nafas Terakhir

Sebulan kemudian...

Perlahan Rani membuka matanya dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan,betapa terkejutnya Rani saat melihat Daddy dan Mommynya Rey sedang duduk di sofa dan Daddy tersenyum ke arahnya sedangkan Mommy tertidur di sofa.

Rey sedang keluar untuk bertemu dengan dokter yang selama ini menangani Rani,Rey didampingi oleh Kiandra dan Dokter Imelda.

"Om...Tante" kata Rani lirih.

Daddy beranjak dari duduknya lalu berjalan ke kasur Rani.

"Syukurlah kamu sudah sadar Rani" ucap Daddy.

"Rani ada dimana Om,ruangan ini sangat berbeda dengan ruangan sebelumnya?" tanya Rani.

"Kita ada di rumah sakit yang ada di luar negri,Rey yang membawamu kemari" jawab Daddy.

"Rey" kata Rani sambil melihat ke setiap sudut kamar,seperti sedang mencari seseorang.

"Apa kamu mencari Rey? Dia sedang menemui Dokter yang selama ini merawatmu" kata Daddy.

Daddy duduk di samping Rani lalu mengambil tangan Rani dan mengusapnya.

"Bertahanlah Rani,kamu harus sembuh.Kamu harus hidup bahagia dengan Rey,jangan biarkan sakitmu menjadi penghalang kebahagiaan kalian" ucap Daddy.

"Tapi Om"

Daddy memotong perkataan Rani "Tidak ada tapi-tapian! Om tidak mau mendengar alasan apapun.Apa kamu tega meninggalkan Rey sendiri? cintanya padamu begitu besar,mubazir kalo kau tidak hidup bersamanya" kata Daddy sambil tersenyum.

"Rani janji,Rani akan sembuh" ucap Rani di bibirnya,tapi tidak dengan hatinya.Hati Rani terasa perih saat mengucapkan itu,karena dia tau umurnya tidak lama lagi.

Ceklek

Pintu terbuka.

"Rani,kamu sudah sadar?" kata Rey yang langsung mendekati Rani.

"Kamu tampan dan kaya tapi kenapa kamu begitu bodoh Rey,kamu mencintai wanita yang sedang sekarat" kata Rani.

"Cintaku padamu yang membuatku bodoh" ucap Rey sambil tersenyum.

Hoek

"Tiba-tiba Daddy merasa mual" seloroh Daddy.

Rani tertawa melihat lelucon Daddy.

"Teruslah tertawa nak,Om suka melihatnya" ucap Daddy.

"Terima kasih Om" ucap Rani.

Daddy mengangguk.

Daddy berjalan ke sofa lalu duduk di samping Mommy yang masih terlelap.

Rani memandang wajah Rey dengan sendu,Rani mengangkat tangannya lalu membelai pipi Rey dengan lembut.

"Rey aku bahagia sekali akhirnya Tuhan mengabulkan doa terakhirku" kata Rani lirih.

"Apa keinginanmu itu,apa aku boleh mengetahuinya?" tanya Rey dengan suara bergetar karena menahan tangisnya.

Rani kembali melemah dan nafasnya terlihat tersengal,sentuhan tangannya pada pipi Rey semakin melemah.

"Aku....ing....in meli...hatmu ada bersama....kuh di sa...at detik-detik ter...akhir...ku" ucap Rani terbata.Rey memegang tangan Rani yang menyentuh pipinya.

Daddy membangunkan Mommy lalu mendekat kearah Rani dan Rey.

"Aku akan selalu bersamamu,aku tidak akan pernah meninggalkamu" tidak terasa air mata Rey menetes.Dia sudah menguatkan hatinya dengan apa yang akan terjadi.Apalagi setelah mendengar perkataan Dokter yang menangani Rani,bahwa harapan Rani untuk sembuh hanya sepuluh persen.

Rani menghapus air mata Rey menggunakan jarinya.

"Jangan menangis,aku benci airmata dan kesedihan" kata Rani.

Angka di monitor semakin menurun,tangan Rani jatuh terkulai kepangkuan Rey.

Tiiiiiiiiiiiiitttt...

Bersamaan dengan itu Rani menutup matanya.

Hiks...

Tangisan Rey mulai tumpah,Daddy memeluk Mommy yang sedang menangis.

Beberapa orang Dokter berlarian masuk ke ruangan itu saat mendengar sirine darurat dari ruangan itu.

"Permisi Tuan,izinkan saya memeriksanya" ucap salah satu Dokter.

Kiandra dan Dokter Imelda hanya melihat saja dari belakang.

Saat melihat Dokter selesai memeriksa Rani dan menggeleng Rey langsung memeluk dan mengguncangkan tubuh Rani.Dia menangis meraung sekeras-kerasnya.

Semua yang berada di situ hanya diam,membiarkan Rey melepaskan semua kesedihan hatinya.

"Dua puluh tahun kamu membuatku menunggu dan sekarang kamu pergi lagi,berapa tahun lagi aku harus menunggumu? katakan Rani,berapa tahun aku harus menunggumu" kata Rey di sela-sela tangisannya.

Dia terus meratapi kepergian Rani.

Rey merogoh saku celananya lalu mengeluarkan gelang yang dulu pernah dia berikan pada Rani.Rey kembali memakaikan gelang itu ke tangan Rani,lalu menciumnya.

"Pakailah gelang ini dan jangan sampai hilang,agar aku bisa mengenalimu suatu saat nanti ketika kau kembali" ucap Rey lirih.

"Maaf Tuan,kami harus segera mengurus jenazah Nona" kata salah seorang petugas rumah sakit.

"Ayo Bang" kata Daddy sambil menepuk bahu Rey.

"Sebentar Daddy,beri waktu Rey sebentar lagi" pinta Rey.

Daddy mengajak yang lainnya keluar dari ruangan itu.Kini tinggalah Rey dan tubuh Rani yang terbujur tidak berdaya.

Rey ambruk di atas tubuh Rani,lalu menangis sambil terus berbicara.Rey meluapkan semua isi hatinya pada Rani.Cukup lama Rey menangis diatas tubuh Rani.

"Rey menjauhlah dari tubuhku,kamu berat.Lagian kita belum muhrim" kata seseorang pada Rey.

"Dalam keadaan seperti ini pun aku masih bisa mendengar suaramu dengan jelas...hiks" kata Rey yang tetap memeluk erat tubuh Rani.

"Rey apa kamu ingin aku benar-benar mati?" tanya suara itu lagi.

"TIDAK! Bukan itu yang aku inginkan" jawab Rey.

"Kalo begitu beranjaklah dari tubuhku,aku tidak bisa bernafas" pinta suara itu pada Rey.

Rey mendongakkan kepalanya dan melihat mata Rani terbuka dan tersenyum ke arahnya.Tangisan Rey pun pecah.

Ray duduk bersimpuh di lantai sambil bersandar di tempat tidur.

"Bahkan dalam pandangan mataku pun kamu seolah masih hidup Rani,hiks...." kata Rey sambil menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangan dan lutut yang di tekuknya.

Rani mendudukan tubuhnya di kasur.

"Rey aku haus,apa kamu bisa mengambilkan air minum untukku" kata Rani.

Rey menghentikan tangisnya,suara Rani kini terdengar sangat nyata di telinganya.Rey bangkit dari duduknya lalu melihat ke arah tempat tidur Rani.Mata Rey membelalak melihat Rani yang sedang duduk.

"Apa aku sedang bermimpi?" tanya Rey.

Plak!!!

Sekuat tenaga Rani menampar pipi Rey.

"Awh" pekik Rey yang langsung berlari keluar dari ruangan itu.

"Rey mau kemana,apa kamu mau aku mati kehausan" teriak Rani dengan suara lirihnya.

Sedangkan Rey memanggil Dokter yang ada di depan ruangan itu.

"Dokter...Rani hidup kembali.Rani masih hidup" kata Rey dengan mata yang berbinar.

Daddy memeluk tubuh Rey,Daddy mengira Rey terguncang dan belum bisa menerima kepergian Rani.

Dokter masuk ke dalam ruangan untuk memastikan perkataan Rey.Kiandra dan Dokter Imelda juga ikut masuk ke ruangan itu.Tidak lama kemudian Kiandra keluar lagi.

"Bang,di cariin Kak Rani tuh" kata Kiandra.

"Jadi beneran Rani masih hidup?" tanya Daddy.

"Iya Dad dan Dokter memutuskan sore ini akan melakukan operasi" jawab Kiandra.

Daddy,Mommy dan Rey masuk keruangan itu,sedangkan Kiandra pergi untuk menyiapkan ruang operasi.

Daddy menarik tangan Dokter sedikit menjauh dari Rey dan Rani.

"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Daddy.

"Semua sudah kembali normal,ini sungguh mukjizat dari Tuhan dan saya tidak mau menunda lagi,kita harus melakukan operasi sore ini juga" tutur Dokter.

"Apa rahimnya sudah tidak bisa kita selamatkan lagi Dok?" tanya Mommy.

"Kita lihat nanti Nyonya,mudah-mudahan saja kami bisa mengangkat kankernya tanpa harus mengangkat rahimnya" jawab Dokter.

Dokter,Daddy dan Mommy kembali menghampiri Rani dan Rey.

"Kondisimu sudah sedikit membaik,rencananya sore ini kita akan melakukan operasi.Apa kamu sudah siap?" tanya Dokter pada Rani.

Rani menatap Rey,Daddy dan Mommy secara bergantian.Daddy dan Mommy mengangguk,Rey mengeratkan genggaman tangannya untuk memberikan kekuatan pada Rani.

"Saya siap Dokter" jawab Rani.

"Baiklah kalo begitu,saya permisi dulu" pamit Dokter.

Mommy naik ke kasur Rani lalu memeluk calon menantunya itu.

"Jangan takut,kami semua akan mendampingimu" ucap Mommy.

"Terima kasih Tante" ucap Rani.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka,Kiandra masuk ke ruangan itu lalu berbaring di kasur tempat biasa Dokter Imelda tidur.

"Kiandra,apa hari ini Adikmu ada menelponmu?" tanya Daddy.

"Tadi pagi dia telpon,katanya dia sedang sibuk bekerja" jawab Kiandra.

Daddy menghela nafas panjang,dia tidak bisa mencegah keinginan putrinya itu.

"Imelda kemana?" tanya Mommy.

"Mendampingi Dokter Lois" jawab Kiandra,dari nada bicaranya seperti ada ketidak sukaan saat dia menyebut nama Dokter Lois.

Rey menyuruh Rani untuk beristirahat,Rani pun menurutinya.Setelah Rani tertidur,Rey mendekati Kiandra.

"Apa kamu mulai menaruh hati pada Imelda?" goda Rey.

"Abang apaan si,gak bermutu banget pertanyaannya" kata Kiandra.

"Sebulan kamu berada disini bersama Imelda,tapi nomor ponselnya saja kamu tidak punya.Lihat Lois baru saja seminggu dia di sini,dia sudah punya nomor Imelda" Rey memancing emosi adiknya.

"Itu bukan urusanku" kata Kiandra ketus lalu memutar tubuhnya dan membelakangi Rey.

Rey hanya tersenyum melihat tingkah adiknya,Rey yakin pasti sekarang Kiandra sedang cemburu.Seminggu yang lalu Dokter Lois sengaja datang dari Amerika kemari hanya untuk menangani penyakit Rani.Lois adalah anak dari sahabat Om David.

Rey merebahkan tubuhnya di kasur,Rey ingin beristirahat sebentar.Masih ada waktu tiga jam lagi menjelang operasi Rani.Perlahan Rey mulai memejamkan matanya lalu diapun tertidur.

Terpopuler

Comments

lina

lina

hampir saja mau protes Thor,eh ternyata restu gak jadi mati,sukses bikin aku deh degan😠

2021-12-08

1

Zidna Husna

Zidna Husna

othor tegaaaa.... mataq dh bengkak dr tadi mewek mulu...aq pikir Restu benran meninggal

2021-11-16

1

Nery Ch

Nery Ch

hahaaa ada2 aj thor,kiraiin bjrn hufff

2021-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Arti kesetiaan
3 Janji
4 Akhirnya Ku Menemukanmu
5 Hasutan Ardan
6 Rey menangis
7 Rencana Daddy
8 Rencana Daddy 2
9 Pria Misterius
10 Kemarahan Jatmiko
11 Paman Giono
12 Rani Pergi!!!
13 Kenyataan Tentang Rani
14 Dokter Imelda
15 Menghembuskan Nafas Terakhir
16 Operasi
17 Kepulangan Rani
18 Kepulangan Rani 2
19 Nasehat Opa
20 Happy Wedding
21 Kejutan Untuk Rani
22 Masalah Dokter Imelda
23 1M untuk seorang Imelda
24 Rey Bikin Kesel
25 Sariawan
26 Demi Cinta Kita
27 Casanova Tengil.
28 Numero Uno
29 Jebakan
30 Bulan Madu
31 Permintaan Terakhir
32 Anugerah Terindah
33 Pelakor
34 Bikin Kuping(Telinga)
35 Imelda Di Sekap
36 Rencana Licik
37 Elang Api
38 Cendol Dawet
39 Queenara Putri Alberto
40 Mimpi Buruk Rani
41 Serangan Mendadak
42 Menjadi Istri Simpanan
43 Rani dan Rahasia Alberto
44 Kucing Liar
45 Ayah
46 Separuh Nyawaku
47 Terjebak
48 Vitamin N
49 Puting Beliung
50 Suamiku Number One
51 Kucing Garong
52 Mati Suri
53 Kejujuran
54 Tebak-tebakkan
55 Ibu Atau Bayinya
56 Rey Berduka
57 Nayyara Nafisa Alberto
58 Kerang Bulu
59 Kangen Rumah
60 Perawan Tua
61 Keputusan Rey
62 Titik Permasalahan
63 Di Bawah Ketiak
64 Buntal Kurang Air
65 Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66 Goden World
67 Dia Cucuku
68 Author Menyapa
69 Kacang Lupa Kulit
70 Naya Hilang
71 Tantri
72 Raksasa Mengamuk
73 Om Ganteng
74 Kampung Kecil
75 Berita Heboh
76 Papi Nakal
77 Keganasan Naya
78 Lautan Madu
79 Kekasih Dunia Akhirat
80 Sesal Dan Kesal
81 Ajeng
82 Surat Terakhir
83 Hasil Sidang
84 Curahan Hati Kiandra
85 Calon Singa Betina
86 Tidak Enak Perasaan
87 Pertemuan
88 Kunci Kebahagiaanku
89 Antara Cinta Dan Cemburu
90 Malam Indah Naya Dan Rey
91 Pingsan
92 Sup Iga
93 Kak Naya
94 Si Tomboy Hamil
95 Azril Putra Alberto
96 Rencana
97 Akhir Cerita
98 Pengumuman
99 Hai!!!
100 Si Tempe 1
101 Si Tempe 2
102 Si Tempe 3
103 Si Tempe 4
104 Si Tempe 5
105 Si Tempe 6
106 Si Tempe 7
107 Si Tempe 8
108 Si Tempe 9
109 Si Tempe 10
110 Si Tempe 11
111 Si Tempe 12
112 Si Tempe 13
113 Si Tempe 14
114 Si Tempe 15
115 Si Tempe 16
116 Si Tempe 17
117 Si Tempe 18
118 Si Tempe 19
119 Si Tempe 20
120 Si Tempe 21
121 Si Tempe 22
122 Si Tempe 23
123 Si Tempe 24
124 Si Tempe 25
125 Si Tempe 26
126 Si Tempe 27
127 Si Tempe 28
128 Si Tempe 29
129 Si Tempe 30
130 Si Tempe 31
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Arti kesetiaan
3
Janji
4
Akhirnya Ku Menemukanmu
5
Hasutan Ardan
6
Rey menangis
7
Rencana Daddy
8
Rencana Daddy 2
9
Pria Misterius
10
Kemarahan Jatmiko
11
Paman Giono
12
Rani Pergi!!!
13
Kenyataan Tentang Rani
14
Dokter Imelda
15
Menghembuskan Nafas Terakhir
16
Operasi
17
Kepulangan Rani
18
Kepulangan Rani 2
19
Nasehat Opa
20
Happy Wedding
21
Kejutan Untuk Rani
22
Masalah Dokter Imelda
23
1M untuk seorang Imelda
24
Rey Bikin Kesel
25
Sariawan
26
Demi Cinta Kita
27
Casanova Tengil.
28
Numero Uno
29
Jebakan
30
Bulan Madu
31
Permintaan Terakhir
32
Anugerah Terindah
33
Pelakor
34
Bikin Kuping(Telinga)
35
Imelda Di Sekap
36
Rencana Licik
37
Elang Api
38
Cendol Dawet
39
Queenara Putri Alberto
40
Mimpi Buruk Rani
41
Serangan Mendadak
42
Menjadi Istri Simpanan
43
Rani dan Rahasia Alberto
44
Kucing Liar
45
Ayah
46
Separuh Nyawaku
47
Terjebak
48
Vitamin N
49
Puting Beliung
50
Suamiku Number One
51
Kucing Garong
52
Mati Suri
53
Kejujuran
54
Tebak-tebakkan
55
Ibu Atau Bayinya
56
Rey Berduka
57
Nayyara Nafisa Alberto
58
Kerang Bulu
59
Kangen Rumah
60
Perawan Tua
61
Keputusan Rey
62
Titik Permasalahan
63
Di Bawah Ketiak
64
Buntal Kurang Air
65
Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66
Goden World
67
Dia Cucuku
68
Author Menyapa
69
Kacang Lupa Kulit
70
Naya Hilang
71
Tantri
72
Raksasa Mengamuk
73
Om Ganteng
74
Kampung Kecil
75
Berita Heboh
76
Papi Nakal
77
Keganasan Naya
78
Lautan Madu
79
Kekasih Dunia Akhirat
80
Sesal Dan Kesal
81
Ajeng
82
Surat Terakhir
83
Hasil Sidang
84
Curahan Hati Kiandra
85
Calon Singa Betina
86
Tidak Enak Perasaan
87
Pertemuan
88
Kunci Kebahagiaanku
89
Antara Cinta Dan Cemburu
90
Malam Indah Naya Dan Rey
91
Pingsan
92
Sup Iga
93
Kak Naya
94
Si Tomboy Hamil
95
Azril Putra Alberto
96
Rencana
97
Akhir Cerita
98
Pengumuman
99
Hai!!!
100
Si Tempe 1
101
Si Tempe 2
102
Si Tempe 3
103
Si Tempe 4
104
Si Tempe 5
105
Si Tempe 6
106
Si Tempe 7
107
Si Tempe 8
108
Si Tempe 9
109
Si Tempe 10
110
Si Tempe 11
111
Si Tempe 12
112
Si Tempe 13
113
Si Tempe 14
114
Si Tempe 15
115
Si Tempe 16
116
Si Tempe 17
117
Si Tempe 18
118
Si Tempe 19
119
Si Tempe 20
120
Si Tempe 21
121
Si Tempe 22
122
Si Tempe 23
123
Si Tempe 24
124
Si Tempe 25
125
Si Tempe 26
126
Si Tempe 27
127
Si Tempe 28
128
Si Tempe 29
129
Si Tempe 30
130
Si Tempe 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!