Dokter Imelda

Tepat tengah malam Rey tiba di rumah sakit tempat Rani di rawat,Rey langsung menuju ke kamar rawat Rani.Tidak sulit bagi Rey menemukan Rani di rumah sakit itu,karena rumah sakit itu salah satu rumah sakit milik Opanya.

Ceklek

Rey membuka pintu ruangan itu,seorang laki-laki sedang duduk di samping brankar pasien dan Rani terpejam di atasnya.Di tangannya sudah terpasang jarum infus dan juga alat bantu pernafasan.

"Kamu siapa?" tanya Dokter Kemal pada Rey.

"Saya calon suami Rani" jawab Rey.

"Revan?" tebak Dokter Kemal.

Rey mengangguk lalu berjalan mendekati Rani.Wajahnya sangat pucat sekali,tanpa polesan make up sedikit pun.

"Dia wanita yang sangat hebat,dia bisa menyembunyikan sakitnya dari semua orang.Selama Om kenal dia sekali pun Om tidak pernah mendengarnya mengeluh" tutur Dokter Kemal.

"Apa penyakitnya sudah parah Om?" tanya Rey lalu menggenggam tangan Rani yang terasa dingin.

"Sudah tujuh tahun dia menderita kanker dan tiga tahun lalu dia pernah menjalani operasi dan pasca operasi dia koma dalam kurun waktu yang lama.Dan kamu tau karena cintanya padamu lah dia bangun dari komanya dan namamu lah yang pertama keluar dari mulutnya saat dia sadar" tutur Dokter Kemal.

"Dia bahagia karena dia merasa sudah sehat,tapi itu tidak berlangsung lama,karena tidak lama dari itu kankernya muncul lagi dan semakin ganas.Om tidak tahu kapan tepatnya dia pergi mencarimu,yang Om tau keinginannya adalah bertemu kembali denganmu dan selalu bersamamu di hari-hari terakhirnya" sambung Dokter Kemal.

Rey tidak sanggup lagi berkata-kata,air matanya sudah tumpah membasahi pipinya.

"Tadi sore dia datang dan meminta Om untuk melakukan operasi pengangkatan rahimnya.Saat dia datang semua baik-baik saja tapi sekitar pukul sepuluh tadi tiba-tiba dia muntah darah lalu pingsan dan sampai sekarang belum sadarkan diri" kata Dokter Kemal.

"Apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Rani Om?" tanya Rey di sela-sela tangisnya.

Dokter Kemal menggelengkan kepalanya.

"Om takut pembicaraan kami sore tadi adalah yang terakhir" ucap Dokter Kemal,kini air matanya pun mulai menetes.

Rey menelpon Daddynya untuk meminta pendapat,setelah selesai Rey mematikan ponselnya lalu memasukkannya dalam saku celananya.

"Rey akan membawanya ke rumah sakit yang ada di luar,tolong urus segala sesuatunya Om" pinta Rey.

Dokter Kemal tau bahwa Rey adalah cucu Alberto pemilik rumah sakit tempatnya bekerja,dia tidak banyak membantah dan hanya mengangguk saja.

"Om tinggal dulu ya,nanti kalo sudah selesai Om akan kembali lagi" kata Dokter Kemal.

Rey duduk di samping brankar Rani,dia membelai rambut Rani yang semakin menipis karena rontok.

"Kenapa aku begitu bodoh,aku tidak bisa melihat wajah pucatmu,rambutmu yang rontok dan tubuhmu yang semakin kurus.Aku hanya fokus pada senyum manismu,yang aku kira senyuman itu adalah simbol kebahagiaanmu" bisik Rey lirih.

Sudah pukul tiga pagi,tapi Dokter Kemal belum juga kembali.Rey dengan setia duduk di samping Rani,sedikit pun dia tidak merasa lelah atau ngantuk.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka.

"Daddy" kata Rey saat melihat Daddynya masuk ke ruangan itu.

"Jangan lemah! kalo kamu lemah siapa yang akan memberikan kekuatan pada Rani" tutur Daddy.

Rey hanya terdiam mendengar perkataan Daddynya.

"Kemasi barang-barang Rani,sebentar lagi kita berangkat" kata Daddy.

"Apa semua sudah siap?" tanya Rey.

"Sudah,Kiandra dan Mommy sudah menunggu di bandara.Om Kemal sudah menunggu di depan,sebentar lagi perawat akan membawa Rani keluar" jawab Daddy.

Tanpa banyak bicara Rey langsung mengemasi barang-barang Rani,semua sudah tersusun rapi di tas yang berukuran sedang.Tidak lama kemudian beberapa orang masuk kemudian mendorong brankar pasien ke luar dari ruangan itu.

"Maaf Rey Om tidak bisa ikut,karena istri om juga sedang tidak sehat.Tapi kamu jangan khawatir karena Dokter Imelda akan mendampingi Rani sampai ke tempat tujuan" kata Dokter Kemal.

Rey mengangguk lalu masuk ke mobil yang akan mengantarkan mereka ke bandara.

Daddy naik ke mobil yang berbeda dengan Rey.

Mobil mulai melaju menyusuri sepinya malam yang hampir pagi itu.Rey terus menggenggam tangan Rani,Dokter Imelda yang ikut bersamanya terharu melihat sikap Rey.Dalam hatinya berdoa semoga suatu saat nanti dia bisa memiliki pasangan seperti Rey.

Tidak lama kemudian mereka sudah sampai ke bandara.Beberapa orang membantu membawa tubuh Rani ke dalam pesawat.

"Mommy ikut?" tanya Rey pada Mommynya.

"Iya Bang" jawab Mommy.

"Winara bagaimana?" tanya Rey.

"Adikmu akan menyusul nanti bersama Opa dan Oma" jawab Daddy lalu duduk di samping Mommy.

"Apa Rani akan pergi seperti Mami?" tanya Rey.

Masih jelas dalam ingatan Rey saat Maminya dulu pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya,Maminya juga sakit sama seperti yang sedang di derita oleh Rani.

"Kita harus yakin kalo Rani akan sembuh,kita berdoa saja untuk kesembuhannya" kata Mommy sambil mengusap tangan Rey.

Pesawat mulai lepas landas,Rey duduk diam sambil menatap tubuh Rani yang terbaring dengan lemah.Belum ada tanda-tanda Rani akan sadar,Rani masih betah dalam tidurnya.

Kiandra duduk di kursinya sambil menatap keluar,dia duduk di samping tubuh Rani.Daddy yang tau tentang kandasnya hubungan Kiandra dan Hilda hanya diam saja tanpa berani mengganggunya.

"Kiandra kenapa Dad?" bisik Rey.

"Lagi galau" jawab Daddy.

"Galau kenapa?" tanya Rey lagi.

"Putus sama Hilda" jawab Daddy.

"Loh bukannya orang tua Hilda sudah menyetujui hubungan mereka,kenapa putus?" tanya Rey.

"Ada lelaki lain yang lebih kaya dari adikmu datang melamarnya dan rencananya dua hari lagi Hilda akan menikah" jawab Daddy.

"Orang tua Hilda menipu Kiandra?" tanya Rey.

"Ya begitulah.Tapi bagus juga Kiandra dan Hilda putus,dengan begitu kita tahu bahwa yang mereka inginkan hanya lah harta.Selama ini yang mereka tahu Kiandra hanya Dokter magang yang miskin,bukan anak dari pemilik rumah sakit" tutur Daddy.

Rey menatap iba pada adiknya tapi kemudian Rey tersenyum.

"Dad coba lihat" pinta Rey sambil menunjuk ke arah Kiandra.

Daddy menoleh ke arah Kiandra yang sedikit merasa risih saat Dokter Imelda tidur bersandar di bahunya.Senyum pun mengembang di bibir Daddy melihat tingkah anakya itu.

"Sepertinya akan ada yang cinta lokasi" ucap Daddy.

Pesawat sudah mendarat sempurna,sebelum meneruskan perjalanan menuju ke rumah sakit Daddy mengajak istri dan anaknya shalat subuh terlebih dahulu.Selesai shalat baru mereka menuju ke rumah sakit tempat Rani akan di rawat nantinya.

Beberapa Dokter dan Perawat menyambut kedatangan mereka di depan bandara,di sampingnya sudah ada sebuah mobil ambulans yang akan membawa Rani.Tubuh Rey melemas dan air matanya kembali menetes.Ingatan saat Maminya meninggal kembali berputar diingatan.Rey ingat dulu saat jenazah Maminya keluar dari rumah sakit dan di bawa pulang ke rumah Opanya pake Ambulans.

Daddy menepuk bahu Rey untuk memberikan kekuatan.

"Daddy antar Rey ke rumah sakit,Mommy langsung ke rumah aja ya.Nanti Indro yang akan menjemput Mommy" kata Daddy.

"Tapi Mommy mau ikut ke rumah sakit" rengek Mommy.

Daddy mengusap wajahnya,bukan karena gusar atau marah tapi karena gemes melihat raut wajah istrinya.

"Aku tidak bisa menolak kalo sudah wajah itu yang keluar" kata Daddy sambil mencolek hidung Mommy.

Rey hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua orang tuanya.Rey masuk ke dalam mobil lalu duduk di bangku depan,sedangkan Daddy dan Mommynya duduk di bangku belakang.Kiandra dan Dokter Imelda sudah pergi naik mobil ambulans.

Sudah pukul enam pagi waktu setempat,Rani sudah terbaring di kamar inapnya.Mommy tertidur di samping Rani,kebetulan tempat tidur Rani cukup besar,sedangkan Daddy dan Kiandra tertidur di lantai yang hanya beralas kasur tipis.Dokter Imelda duduk di samping tubuh Rani.

"Dokter boleh istirahat,Dokter pasti lelah.Di balik tirai itu ada kasur yang biasa kami gunakan untuk tidur.Istirahatlah di sana,kalo ada apa-apa nanti Dokter akan saya bangunkan" kata Rey.

"Tapi Tuan" kata Dokter Imelda.

"Panggil saja saya Abang,saya rasa usia Dokter jauh di bawah saya" kata Rey.

"Kalo begitu panggil saja saya Imel Bang" kata Dokter Imelda.

Rey mengangguk.

Dokter Imelda masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengganti bajunya.Daddy tidak mewajibkan Dokter Imelda memakai baju dokternya.Setelah itu Dokter Imelda naik ke kasur lalu tidur.

Rey duduk di samping tubuh Rani lalu mengelus tangan Rani.

"Bangun sayang,jangan pernah pergi tanpa mengucapkan kata berpisah" ucap Rey lirih.

Dokter Imelda yang tidak bisa tidur itupun mengintip dari balik tirai,sebenarnya matanya sangat mengantuk tapi dia sadar kewajibannya dan itulah sebabnya dia ikut kemari.Dia bertanggung jawab mendampingi Rani.

"Bangunlah,kau belum meminta izin padaku untuk pergi dan jika kau minta izin,demi Tuhan aku tidak akan mengizinkannya" kata Rey lagi.

Imelda meneteskan airmatanya.Dari sekian banyak pasien yang sudah di rawatnya baru kali ini dia melihat pasangan yang sangat menyentuh hatinya.Lelaki yang sangat mencintai kekasihnya,bahkan Dokter Imelda tau kalo dari semalam Rey tidak tidur sama sekali,dia terus terjaga dan terus mengajak Rani ngobrol walaupun Rani tidak meresponnya.

Imelda turun dari kasurnya lalu keluar dari ruangan itu.

Rey masih setia duduk di samping Rani dan tangannya terus menggenggam tangan Rani dengan Erat.Rey berharap Rani akan bangun dan tersenyum padanya sambil menyebut namanya.

Terpopuler

Comments

Dwi Wardani

Dwi Wardani

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-10-08

0

Zidna Husna

Zidna Husna

ini mah berasa kayak nonton Drakor...mataq dh berair dari tadi😭😭😭

2021-11-16

1

Elin Fathurohmah

Elin Fathurohmah

jadi ikut sedih

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Arti kesetiaan
3 Janji
4 Akhirnya Ku Menemukanmu
5 Hasutan Ardan
6 Rey menangis
7 Rencana Daddy
8 Rencana Daddy 2
9 Pria Misterius
10 Kemarahan Jatmiko
11 Paman Giono
12 Rani Pergi!!!
13 Kenyataan Tentang Rani
14 Dokter Imelda
15 Menghembuskan Nafas Terakhir
16 Operasi
17 Kepulangan Rani
18 Kepulangan Rani 2
19 Nasehat Opa
20 Happy Wedding
21 Kejutan Untuk Rani
22 Masalah Dokter Imelda
23 1M untuk seorang Imelda
24 Rey Bikin Kesel
25 Sariawan
26 Demi Cinta Kita
27 Casanova Tengil.
28 Numero Uno
29 Jebakan
30 Bulan Madu
31 Permintaan Terakhir
32 Anugerah Terindah
33 Pelakor
34 Bikin Kuping(Telinga)
35 Imelda Di Sekap
36 Rencana Licik
37 Elang Api
38 Cendol Dawet
39 Queenara Putri Alberto
40 Mimpi Buruk Rani
41 Serangan Mendadak
42 Menjadi Istri Simpanan
43 Rani dan Rahasia Alberto
44 Kucing Liar
45 Ayah
46 Separuh Nyawaku
47 Terjebak
48 Vitamin N
49 Puting Beliung
50 Suamiku Number One
51 Kucing Garong
52 Mati Suri
53 Kejujuran
54 Tebak-tebakkan
55 Ibu Atau Bayinya
56 Rey Berduka
57 Nayyara Nafisa Alberto
58 Kerang Bulu
59 Kangen Rumah
60 Perawan Tua
61 Keputusan Rey
62 Titik Permasalahan
63 Di Bawah Ketiak
64 Buntal Kurang Air
65 Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66 Goden World
67 Dia Cucuku
68 Author Menyapa
69 Kacang Lupa Kulit
70 Naya Hilang
71 Tantri
72 Raksasa Mengamuk
73 Om Ganteng
74 Kampung Kecil
75 Berita Heboh
76 Papi Nakal
77 Keganasan Naya
78 Lautan Madu
79 Kekasih Dunia Akhirat
80 Sesal Dan Kesal
81 Ajeng
82 Surat Terakhir
83 Hasil Sidang
84 Curahan Hati Kiandra
85 Calon Singa Betina
86 Tidak Enak Perasaan
87 Pertemuan
88 Kunci Kebahagiaanku
89 Antara Cinta Dan Cemburu
90 Malam Indah Naya Dan Rey
91 Pingsan
92 Sup Iga
93 Kak Naya
94 Si Tomboy Hamil
95 Azril Putra Alberto
96 Rencana
97 Akhir Cerita
98 Pengumuman
99 Hai!!!
100 Si Tempe 1
101 Si Tempe 2
102 Si Tempe 3
103 Si Tempe 4
104 Si Tempe 5
105 Si Tempe 6
106 Si Tempe 7
107 Si Tempe 8
108 Si Tempe 9
109 Si Tempe 10
110 Si Tempe 11
111 Si Tempe 12
112 Si Tempe 13
113 Si Tempe 14
114 Si Tempe 15
115 Si Tempe 16
116 Si Tempe 17
117 Si Tempe 18
118 Si Tempe 19
119 Si Tempe 20
120 Si Tempe 21
121 Si Tempe 22
122 Si Tempe 23
123 Si Tempe 24
124 Si Tempe 25
125 Si Tempe 26
126 Si Tempe 27
127 Si Tempe 28
128 Si Tempe 29
129 Si Tempe 30
130 Si Tempe 31
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Arti kesetiaan
3
Janji
4
Akhirnya Ku Menemukanmu
5
Hasutan Ardan
6
Rey menangis
7
Rencana Daddy
8
Rencana Daddy 2
9
Pria Misterius
10
Kemarahan Jatmiko
11
Paman Giono
12
Rani Pergi!!!
13
Kenyataan Tentang Rani
14
Dokter Imelda
15
Menghembuskan Nafas Terakhir
16
Operasi
17
Kepulangan Rani
18
Kepulangan Rani 2
19
Nasehat Opa
20
Happy Wedding
21
Kejutan Untuk Rani
22
Masalah Dokter Imelda
23
1M untuk seorang Imelda
24
Rey Bikin Kesel
25
Sariawan
26
Demi Cinta Kita
27
Casanova Tengil.
28
Numero Uno
29
Jebakan
30
Bulan Madu
31
Permintaan Terakhir
32
Anugerah Terindah
33
Pelakor
34
Bikin Kuping(Telinga)
35
Imelda Di Sekap
36
Rencana Licik
37
Elang Api
38
Cendol Dawet
39
Queenara Putri Alberto
40
Mimpi Buruk Rani
41
Serangan Mendadak
42
Menjadi Istri Simpanan
43
Rani dan Rahasia Alberto
44
Kucing Liar
45
Ayah
46
Separuh Nyawaku
47
Terjebak
48
Vitamin N
49
Puting Beliung
50
Suamiku Number One
51
Kucing Garong
52
Mati Suri
53
Kejujuran
54
Tebak-tebakkan
55
Ibu Atau Bayinya
56
Rey Berduka
57
Nayyara Nafisa Alberto
58
Kerang Bulu
59
Kangen Rumah
60
Perawan Tua
61
Keputusan Rey
62
Titik Permasalahan
63
Di Bawah Ketiak
64
Buntal Kurang Air
65
Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66
Goden World
67
Dia Cucuku
68
Author Menyapa
69
Kacang Lupa Kulit
70
Naya Hilang
71
Tantri
72
Raksasa Mengamuk
73
Om Ganteng
74
Kampung Kecil
75
Berita Heboh
76
Papi Nakal
77
Keganasan Naya
78
Lautan Madu
79
Kekasih Dunia Akhirat
80
Sesal Dan Kesal
81
Ajeng
82
Surat Terakhir
83
Hasil Sidang
84
Curahan Hati Kiandra
85
Calon Singa Betina
86
Tidak Enak Perasaan
87
Pertemuan
88
Kunci Kebahagiaanku
89
Antara Cinta Dan Cemburu
90
Malam Indah Naya Dan Rey
91
Pingsan
92
Sup Iga
93
Kak Naya
94
Si Tomboy Hamil
95
Azril Putra Alberto
96
Rencana
97
Akhir Cerita
98
Pengumuman
99
Hai!!!
100
Si Tempe 1
101
Si Tempe 2
102
Si Tempe 3
103
Si Tempe 4
104
Si Tempe 5
105
Si Tempe 6
106
Si Tempe 7
107
Si Tempe 8
108
Si Tempe 9
109
Si Tempe 10
110
Si Tempe 11
111
Si Tempe 12
112
Si Tempe 13
113
Si Tempe 14
114
Si Tempe 15
115
Si Tempe 16
116
Si Tempe 17
117
Si Tempe 18
118
Si Tempe 19
119
Si Tempe 20
120
Si Tempe 21
121
Si Tempe 22
122
Si Tempe 23
123
Si Tempe 24
124
Si Tempe 25
125
Si Tempe 26
126
Si Tempe 27
127
Si Tempe 28
128
Si Tempe 29
129
Si Tempe 30
130
Si Tempe 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!